Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KORELASI KUAT TEKAN TERHADAP KAPASITAS GESER BALOK BETON DENGAN VARIASI PERAWATAN Elviana Elviana; Ashar Saputra; Djoko Sulistyo
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 15, No 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.603 KB) | DOI: 10.21831/inersia.v15i2.28567

Abstract

ABSTRACTThe beam material in the construction world is designed to withstand collapse due to bending, diagonal drag, and sliding. Shear behavior in design becomes a very complex problem and is not easy to predict. However, failure due to the influence of shear forces is avoided in the design world due to damage that occurs without prior precautions, so that building users do not have the opportunity to save themselves. The study of variables that determine shear forces is a contradictory debate. One of the influential variables is the compressive strength of concrete (fc’). This work examines the correlation of compressive strength to the shear capacity of concrete beams with variations in care because there is still very little literature in Indonesia that studies the relationship of the two variables. Tests carried out on beams with reinforcement and without reinforcement which have pxlxt size is 1000x200x400 mm by getting the behavior of the point load at the center of the span (three-point load). Maintenance variations are carried out by testing in wet conditions as material representation in water construction and dry conditions for ordinary buildings. After 150 days of study, it was found that the compressive strength of concrete had a higher correlation with the strength of the concrete at the time of cracking (Vcr) than the strength of ultimate concrete (Vu). Wet conditions will produce lower strength than linear conditions with linear correlation levels of both.Keywords: concrete, compressive strength, shear strength, concrete treatment ABSTRAK Material balok dalam dunia konstruksi dirancang untuk tahan terhadap keruntuhan akibat lentur, tarik diagonal, dan geser. Parilaku geser dalam perancangan menjadi permasalahan yang sangat kompleks dan tidak mudah untuk diprediksi. Namun demikian kegagalan karena pengaruh gaya geser sangat dihindari dalam dunia perancangan dikarenakan kerusakan yang terjadi tanpa didahului dengan peringatan terlebih dahulu, sehingga pengguna bangunan tidak memiliki kesempatan untuk menyelematkan diri. Pengkajian mengenai variabel yang menentukan kekuatan geser menjadi sebuah perdebatan yang kontradiktif. Salah satu variabel yang berpengaruh adalah kekuatan tekan beton (fc’). Penelitian ini mengkaji mengenai korelasi kuat tekan terhadap kapasitas geser balok beton dengan variasi perawatan dikarenakan masih sangat sedikit literatur di Indonesia yang melakukan pengkajian hubungan kedua variabel tersebut. Pengujian dilakukan pada balok dengan tulangan dan tanpa tulangan yang memiliki ukuran pxlxt adalah 1000x200x400 mm dengan mendapatkan perilaku beban titik di pusat bentang (three-point load). Variasi perawatan dilakukan dengan melakukan pengujian pada kondisi basah sebagai representasi material pada konstruksi bangunan air dan kondisi kering untuk bangunan biasa. Setelah dilakukan pengkajian selama 150 hari diperoleh hasil bahwa kuat tekan beton memiliki korelasi lebih tinggi terhadap kekuatan beton pada saat retak (Vcr) daripada kekuatan beton ultimit (Vu). Kondisi basah akan menghasilkan kekuatan yang lebih rendah dari kondisi kering yang linier dengan tingkat korelasi keduanya. Kata kunci: beton, kuat tekan, kuat geser, perawatan beton
Pemetaan Kawasan Wisata di Ruas Kali Jetis, Jatinom, Klaten Rochmadi, Sunar; Nayono, Satoto Endar; Hidayat, Nur; Elviana, Elviana
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i2.24862

Abstract

Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman warga masyarakat di sekitar Ruas Kali Jetis, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah tentang pemetaan kawasan wisata guna pemberdayaan masyarakat lokal. Sasaran kegiatan kelompok masyarakat yang akan dijadikan sasaran kegiatan PPM yang dalam hal ini, yaitu: (1) perangkat desa di sekitar Ruas Kali Jetis, (2) organisasi pemuda dan karang taruna dan pengurus pemuda dusun yang ada di desa tersebut, (3) tokoh masyarakat dan pemuka agama desa di sekitar Ruas Kali Jetis. Pendekatan yang dilakukan seperti pelatihan dan pendampingan, survey lapangan, pemetaan pendahuluan, pemetaan detail, pemetaan ulang, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan pemetaan. Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan hasil pemetaan Kawasan Wisata di Ruas Kali Jetis, Jatinom, Klaten. Pelaksanaan kegiatan pemetaan di Kawasan Ruas Kali Jetis, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah dapat disimpulkan berjalan dengan baik serta mendapatkan tanggapan positif dari warga masyarakat dan perangkat desa. Warga cukup antusias dengan serangkaian kegiatan yang telah didesain.  Warga setempat juga terlibat langsung dalam pembangunan sarana dan prasarana kawasasn wisata di Ruas Kali Jetis. Output dari kegiatan pemetaan ini adalah gambar eksisting dan rencana Kawasan Wisata.
Perencanaan panggung seni sebagai sarana promosi pariwisata di Kali Jetis Kelurahan Jatinom Kecamatan Klaten Fajarwati, Yuli; Elviana, Elviana; Sativa, Sativa; Nuruzzaman, Muhammad; Zaidun, Amat; Rochmadi, Sunar
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 2 (2023): EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i2.22478

Abstract

Terdapat potensi wisata yang dapat dimaksimalkan di sekitar Sungai Kali Jetis, yang awalnya berupa tempat pembuangan sampah tidak resmi. Hal tersebut merupakan usaha warga untuk mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih bernilai. Berdasarkan pemetaan permasalahan hasil observasi, permasalahan prioritas mengerucut pada permasalahan pokok di bidang fasilitas layanan dalam bidang kesenian dan manajemen pertunjukan seni yang dinilai paling memberikan pengaruh terhadap keberlanjutan seni budaya di daerah tersebut. Solusi yang ditawarkan berupa perencanaan desain panggung seni dan pendampingan praktik manajemen ruang. Tujuannya adalah untuk melestarikan kembali seni, budaya, dan tradisi yang dimiliki warga dengan sasaran perencanaan desain panggung seni yang fungsional, aman, nyaman, dan memenuhi kebutuhan, serta meningkatkan keterampilan warga dalam pengelolaan tata ruang pertunjukan seni. Tahapan yang dilakukan meliputi tahapan kerja sama, rancang bangun, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan perencanaan dan berjalan dengan baik dengan output berupa gambar rencana panggung seni. Keterlibatan warga masyarakat dalam mengikuti serangkaian tahapan adalah sangat antusias dan ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan. There is tourism potential that can be maximized around the Kali Jetis River, which was initially an unofficial rubbish dump. The effort is by residents to change environmental conditions to make them more valuable. Based on the problem mapping results from observations, priority problems focus on the central issues in the field of service facilities in the arts sector and performing arts management, which are considered to have the most influence on the sustainability of arts and culture in the area. The solution offered is in the form of art stage design planning and assistance with space management practices. The aim is to preserve the residents' arts, culture, and traditions to plan an art stage design that is functional, safe, comfortable, and meets their needs and improve residents' skills in managing performing arts spaces. The stages carried out include the stages of cooperation, design, implementation, and evaluation of activities. This activity was carried out according to planning and went well with the output in the form of an art stage plan drawing. The involvement of community members in following a series of stages, was very enthusiastic and directly involved in implementing the activities.