Yuli Fajarwati
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DESAIN SABO DAM TIPE CONDUIT SEBAGAI PENGENDALI DAYA RUSAK ALIRAN DEBRIS Yuli Fajarwati; Teuku Faisal Fathani; Fikri Faris; Wahyu Wilopo
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 16, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v16i2.36897

Abstract

ABSTRAKSungai Air Kotok di Kabupaten Lebong, Bengkulu memiliki litologi batuan yang rapuh akibat pengaruh panas bumi, kondisi tersebut menyebabkan rentan mengalami pergerakan massa tanah/batuan. Oleh karena itu, diperlukan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko bencana dengan perencanaan bangunan pengendali aliran debris berupa sabo dam. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan desain sabo dam tipe conduit yang dirancang secara seri dan mengevaluasi stabilitas sabo dam berdasar SNI 2851:2015. Hasil perhitungan menunjukkan debit puncak untuk kala ulang 100 tahun sebesar 171,21 m3/detik. Empat seri sabo dam memiliki dimensi lebar pelimpah rerata ± 40 m, kedalaman aliran debris sebesar 1 m, dan tinggi pelimpah ialah 2,4 m. Stabilitas sabo dam saat banjir diperoleh faktor aman untuk stabilitas geser dan guling sebesar 3,46 ; 1,62. Adapun faktor aman terhadap pengaruh aliran debris untuk stabilitas geser dan guling adalah 3,30 ; 1,58. Berdasarkan hasil analisis, empat seri sabo dam tipe conduit yang dirancang mampu mengendalikan daya rusak banjir maupun aliran debris.Kata kunci: Hidraulika sungai, aliran sedimen, bangunan sabo, stabilitas sabo ABSTRACTAir Kotok River in Lebong Regency, Bengkulu Province has the lithology of weathered rock which is a result of geothermal process, this condition causes to be susceptible to land / rock mass movements. Therefore, the mitigation efforts are needed to reduce the risk from disaster by design debris flow control such as sabo dam. This study aims to design series of conduit type sabo dam and evaluate the stability based on SNI 2851: 2015. The calculation shows that the peak discharge for the 100-year return period is 171.21 m3 / sec. The four sabo dam series have dimensions of spill width of ± 40 m, debris flow depth of 1 m, and overflow height of 2.4 m. The stability of sabo dam has safety factor in flood condition for shear and overturning stability are 3.46; 1.62, while in a debris flow condition for shear and overturning stability are 3.30; 1.58. Based on the results, the four series of conduit sabo dam are able to control the destructive power of floods and debris flows.Key word: River hydraulic, sediment flow, sabo building, stability of sabo
Analisis Potensi Likuefaksi dan Perbaikan Tanah dengan Stone Column: Studi Kasus pada Coal Shelter PLTU Lontar, Banten Yuli Fajarwati; Rama Indera Kusuma
Inersia : Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol 17, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v17i1.40570

Abstract

ABSTRACT The high demand for electricity needs requires the availability of new generation sites. The new plant developed is a PLTU in Lontar. The condition of coal shelter as a research site dominated by silty clay and silty sand and located in the earthquake zoning is high that the planning of the coal shelter area must accordance with the feasibility of building establishment, it is necessary to analyze the potential liquefaction and improvement methods. Soil improvement efforts to reduce the potential for liquefaction include soil improvement with stone columns. The method of liquefaction analysis in this study uses the method developed by Idriss and Boulanger. The results of the analysis of the potential for liquefaction at BH-1 occurred at a depth of 3-16 m and at BH-3 the potential for liquefaction occurred at a depth of 4-24 m. Potential of the thickest layer for liquefaction is at BH-3 with a depth of 24 m. Improvement with a stone column can reduce the potential for liquefaction and can increase the value of the safety factor against the potential for liquefaction at the coal shelter location. Improvement analysis with a stone column using Plaxis software, the value of the safe factor after installing the stone column at BH-1 FS 2.89, at BH-3 FS became 2.65. ABSTRAKBanyaknya permintaan kebutuhan listrik yang tinggi diperlukan ketersediaan lokasi pembangkit baru. Pembangkit baru yang dikembangkan yaitu PLTU Batubara di Lontar. Kondisi coal shelter sebagai lokasi penelitian yang didominasi oleh lapisan tanah lempung kelanauan dan pasir kelanauan serta berada pada zonasi gempa cukup tinggi sehingga perencanaan area coal shelter harus memenuhi syarat kelayakan pendirian bangunan, maka perlu dilakukan analisis potensi likuefaksi serta metode perbaikannya. Upaya perbaikan tanah untuk mengurangi potensi likuefaksi yaitu perbaikan tanah dengan stone column (kolom batu). Metode analisis likuefaksi pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Idriss dan Boulanger. Hasil analisis potensi likuefaksi pada titik BH-1 terjadi di kedalaman 3-16 m dan pada titik BH-3 potensi likuefaksi terjadi pada kedalaman 4-24 m. Lapisan yang paling tebal mengalami potensi likuefaksi ada pada titik BH-3 dengan kedalaman 24 m. Perbaikan dengan stone column dapat mengurangi potensi likuefaksi dan mampu meningkatkan nilai faktor keamanan terhadap potensi likuefaksi di lokasi coal shelter. Analisis perbaikian dengan stone column menggunakan software Plaxis, nilai faktor aman setelah dipasang stone column pada titik BH-1 FS 2,89, pada titik BH-3 FS menjadi 2,65.
Kajian ulang sistem drainase area Bumi Perkemahan Gendungan, Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah Malik, Abdul; Purwantoro, Didik; Darmono, Darmono; Syamsudin, Rudi Nur; Fajriani, Qonaah Rizqi; Fajarwati, Yuli; Hatutiningsih, Arum Dwi; Kurniawan, Muhammad Adi; Setiawan, Riski; Syahrani, Luthfi Auliya
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 2 (2023): EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i2.22450

Abstract

Kawasan Bumi Perkemahan Gendungan, yang berada di lokasi Desa Kalibening, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, merupakan suatu kawasan yang berada di lereng Gunung Merapi. Belum adanya perencanaan sistem drainase yang baik banyak hal yang terjadi pada saat digunakan. Padahal pengelolaan air hujan di Kawasan Bumi Perkemahan Gendungan penting berkaitan dengan kenyamanan penggunaan lahan di saat musim hujan. Dari pertimbangan tersebut, dilakukan evaluasi sistem drainase di area perkemahan sebagai kegiatan pengabdian dari Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan. Metode perencanaan sistem drainase di kawasan ini mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan. Total saluran drainase yang dirancang sebanyak tujuh saluran (D1, D2, D3, D4, D5,D6, D7) dengan kebutuhan dimensi bervariasi antara 20cmx20cm sampai 40cm × 40cm. Saluran dirancang dengan bahan batu kali yang dirasa mudah didapat di sekitar kawasan dengan tebal dinding 30 cm. The Gendungan Camping Area, located in Kalibening Village, Dukun District, Magelang Regency, Central Java, is an area on the slopes of Mount Merapi. Without planning a good drainage system, many things can happen when it is used. Rainwater management in the Gendungan Camping Area is important to the comfort of land use during the rainy season. Based on these considerations, an evaluation of the drainage system in the camping area was carried out as a service activity by the Civil Engineering and Planning Department. The drainage system planning method in this area refers to the Minister of Public Works Regulation No. 12 of 2014 concerning the Implementation of Urban Drainage Systems. The total number of drainage channels designed is seven channels (D1, D2, D3, D4, D5, D6, D7) with required dimensions varying between 20 cm x 20 cm to 40cm × 40cm. The channel is designed using river stone, which is easy to find in the area with a wall thickness of 30 cm.
Perencanaan panggung seni sebagai sarana promosi pariwisata di Kali Jetis Kelurahan Jatinom Kecamatan Klaten Fajarwati, Yuli; Elviana, Elviana; Sativa, Sativa; Nuruzzaman, Muhammad; Zaidun, Amat; Rochmadi, Sunar
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 2 (2023): EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i2.22478

Abstract

Terdapat potensi wisata yang dapat dimaksimalkan di sekitar Sungai Kali Jetis, yang awalnya berupa tempat pembuangan sampah tidak resmi. Hal tersebut merupakan usaha warga untuk mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih bernilai. Berdasarkan pemetaan permasalahan hasil observasi, permasalahan prioritas mengerucut pada permasalahan pokok di bidang fasilitas layanan dalam bidang kesenian dan manajemen pertunjukan seni yang dinilai paling memberikan pengaruh terhadap keberlanjutan seni budaya di daerah tersebut. Solusi yang ditawarkan berupa perencanaan desain panggung seni dan pendampingan praktik manajemen ruang. Tujuannya adalah untuk melestarikan kembali seni, budaya, dan tradisi yang dimiliki warga dengan sasaran perencanaan desain panggung seni yang fungsional, aman, nyaman, dan memenuhi kebutuhan, serta meningkatkan keterampilan warga dalam pengelolaan tata ruang pertunjukan seni. Tahapan yang dilakukan meliputi tahapan kerja sama, rancang bangun, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan. Kegiatan ini terlaksana sesuai dengan perencanaan dan berjalan dengan baik dengan output berupa gambar rencana panggung seni. Keterlibatan warga masyarakat dalam mengikuti serangkaian tahapan adalah sangat antusias dan ikut terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan. There is tourism potential that can be maximized around the Kali Jetis River, which was initially an unofficial rubbish dump. The effort is by residents to change environmental conditions to make them more valuable. Based on the problem mapping results from observations, priority problems focus on the central issues in the field of service facilities in the arts sector and performing arts management, which are considered to have the most influence on the sustainability of arts and culture in the area. The solution offered is in the form of art stage design planning and assistance with space management practices. The aim is to preserve the residents' arts, culture, and traditions to plan an art stage design that is functional, safe, comfortable, and meets their needs and improve residents' skills in managing performing arts spaces. The stages carried out include the stages of cooperation, design, implementation, and evaluation of activities. This activity was carried out according to planning and went well with the output in the form of an art stage plan drawing. The involvement of community members in following a series of stages, was very enthusiastic and directly involved in implementing the activities.
Penerapan Metode Cyclic Stress dalam Analisis Likuifaksi pada Hotel 9 Lantai di Semarang Nisa, Mitsaq Addina; Yuli Fajarwati; Danang Purwanto
Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 2 (2024): De'Teksi : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/deteksi.v9i2.974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi likuifaksi di lokasi pembangunan Hotel Grandhika Pemuda Semarang, yang terletak di wilayah rawan gempa. Mengingat kondisi tanah yang tidak stabil dan adanya bangunan tinggi di sekitarnya, evaluasi ini sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur bangunan. Data yang digunakan mencakup hasil uji tanah (SPT), kelas tanah, dan percepatan gempa maksimum (PGA) yang diperoleh dari Desain Spektra Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan metode Cyclic Stress untuk menghitung rasio tegangan siklik (CSR) dan rasio ketahanan siklik (CRR). Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi likuifaksi terjadi pada kedalaman 4 meter, sedangkan pada kedalaman 6 meter likuifaksi tidak terdeteksi. Nilai CRR yang lebih rendah dari CSR pada kedalaman 4 meter mengindikasikan kerentanan tanah terhadap likuifaksi, dengan Liquefaction Potential Index (LPI) menunjukkan tingkat kerentanan moderat hingga tinggi. Berdasarkan temuan ini, penggunaan fondasi dangkal tidak disarankan. Sebagai alternatif, fondasi dalam dianjurkan untuk mencapai lapisan tanah yang lebih stabil pada kedalaman ≥6 meter, guna memastikan keamanan dan stabilitas struktur bangunan
Pembangunan Mushola sebagai Sarana Pendukung Tempat Wisata Taman Goa Jetis-Jatinom, Kabupaten Klaten Fajarwati, Yuli; Suwartanti, Suwartanti; Dewata, Hendra; Nugroho, Maris Setyo; Widodo, Slamet; Batuna, Nerizza Cheryl Salma; Nugraheni, Risa
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 3, No 2 (2024): Edisi Oktober 2024
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v3i2.29312

Abstract

Desa Wisata Jetis terletak di Kelurahan Jatinom yang memiliki upacara adat bernama Yaa Qowiyyu dan diselenggarakan setiap bulan Sapar. Taman Goa Jetis berada di Kawasan Makam Ki Ageng Gribig yang menjadi tempat berkembangnya Islam di Tanah Jawa. Goa yang terletak diantara dua taman tersebut saat ini dibuka untuk umum dan digunakan sebagai tempat berziarah. Dengan dibangunnya tempat wisata ini, dibutuhkan adanya sarana pendukung salah satunya tempat ibadah. Tujuan PKM ini yaitu pembangunan Mushola sebagai sarana pendukung dari Taman Goa Jetis ini. Pembangunan Mushola ini dilakukan dengan empat tahap, yaitu melakukan analisis masalah dengan mengobservasi lokasi pembangunan Mushola, melakukan perencanaan desain berdasarkan data observasi yang didapatkan, melakukan pendataan material dari desain yang dibuat, dan melaksanakan pembangunan. Pembangunan Mushola ini dilaksanakan oleh keterlibatan masyarakat setempat dan tim PKM. Kendala yang dihadapi selama pembangunan Mushola antara lain mobilisasi material, faktor alam, pengerjaan secara manual, dan keterbatasan alat.
Electrical Resistivity Tomography as a Geotechnical Justification Support (Case Study Makassar – Pare-Pare Railway Bed Construction KM 68+450 to KM 68+750) Sasmayaputra, Nur Alfian; Wibowo, Dian Eksana; Fajarwati, Yuli; Endaryanta, Endaryanta; Aswad, Sabrianto; Widiastuti, Nur Oktaviani
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 20 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v20i2.77380

Abstract

This study examined the presence of underground water channels under the Makassar - Pare-pare railway line KM 68+450 – KM 68+750 and the design concept for the technical solution. The potential for underground water channels was identified during construction, based on community information, the location's morphological phenomena, and  geological conditions whose base rock was the limestone formation. The problems can cause instability of the railway line, resulting in unsafe train travel. One of the characteristics of limestone rock conditions is its hollow shape, like a cave that can become underground water flow. It was a case study whose solution was based on data obtained from geotechnical investigations. Boring testing can only provide information on soil layers at the test point and cannot describe soil stratigraphy section, including underground water channel.  Combination  ERT and Boring tests were carried out to examine the presence of underground water channels. This study was conducted in three stages: initial identification, advanced identification, and design concept of Technical Solution. In these three stages, data collection and analysis were carried out. The results of the study indicated that ERT tests could provide a picture of the subsurface to shallow bedrock, thus facilitating the justification of geotechnical design. From the analysis, it was concluded that no channel cavities, such as caves, that function as underground water channels. The existing water flow was estimated to be a confining aquifer where water flows due to the height difference in the surrounding morphological conditions through the media of the broken limestone water shaft. It was confirmed with the results of Boring and ERT tests. The proposed technical solution concept was strengthening the Dolken embankment structure and geogrid, combined with a subdrain layer. The technical solution was prepared based on the results of research on construction contract data and project resource readiness.
Evaluasi Risiko Likuifaksi pada Infrastruktur Vital di Kabupaten Bantul Berdasarkan Data Cone Penetration Test (CPT) Yuli Fajarwati; Febriana Arum Dewi; Dian Eksana Wibowo
MEDIA KONSTRUKSI Vol. 9 No. 3 (2024)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/medkons.v9i3.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi likuefaksi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Analisis dilakukan dengan menghitung nilai Factor of Safety (FS) dan Liquefaction Potential Index (LPI) berdasarkan metode Robertson dan Write (1998) yang diperbarui oleh Robertson (2009). Data diperoleh melalui pengujian Cone Penetration Test (CPT) di lima lokasi strategis yang dipilih berdasarkan keberadaan infrastruktur vital. Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat risiko likuefaksi pada lokasi pengujian. Zona risiko Sangat Tinggi ditemukan di CPT-01 (LPI: 40), CPT-03 (LPI: 24), dan CPT-05 (LPI: 17), dengan kedalaman lapisan rentan hingga 7,20 meter. Zona risiko Tinggi terdeteksi di CPT-02 (LPI: 15), dengan kedalaman lapisan rentan hingga 2,60 meter. Sementara itu, zona risiko Rendah teridentifikasi di CPT-04 (LPI: 5), dengan lapisan rentan terbatas pada kedalaman 0,20 hingga 0,80 meter.
Stabilisasi Tanah dengan Penambahan Arang Kayu terhadap Nilai Daya Dukung CBR (Studi Kasus Jalan Desa Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang) Kusuma, Rama Indera; Mina, Enden; fathonah, Woelandari; Gilbran Althaf, Machammad Wally; Fajarwati, Yuli
INERSIA lnformasi dan Ekspose Hasil Riset Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 18 No. 1 (2022): Mei
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/inersia.v18i1.47372

Abstract

ABSTRACTThe condition of the road in Cibingbin village, Cibaliung sub-district, Pandeglang district, was used as the main soil sample in this test. This study aims to determine the effect of Sengon Wood (Paraserianthes Falcataria) Charcoal as a soil stabilizing agent that can increase the bearing capacity of the soil.This study uses 2 methods, the first is testing the physical properties of the soil, such as testing water content, specific gravity, sieve analysis, liquid limit and plastic limit and the second testing is soil mechanical testing including compaction, DCP, and CBR testing with curing for 3 days.From the results of the study, it was found that the original soil based on the USCS classification was included in the soil type of inorganic clay with high plasticity (CH), and the CBR test without soaking the original soil obtained a value of 4.8%, and by using Wood Charcoal added in the mixture. 4%,6%,8%,10% and 12%, the CBR values obtained are 9.83% ,13%, 20%, 19% and 17.5%. and the optimum wood charcoal mixture obtained was 19%. For curing for 3 days at a mixture of 4%, 6%, 8%, and 10%, the CBR values were 12%, 14.3%, 22% and 20%, and the optimum value was obtained in the 8% charcoal mixture. ABSTRAKKondisi jalan pada desa Cibingbin, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang , dijadikan sebagai sampel utama tanah pada pengujian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Arang Kayu berjenis Kayu Sengon  sebagai bahan stabilisasi tanah yang bisa menaikan daya dukung tanah. Penelitian ini menggunakan 2 metode, yang pertama pengujian sifat fisik tanah, seperti pengujian kadar air, berat jenis, analisa saringan, batas cair dan batas plastis dan pengujian kedua yaitu pengujian mekanis tanah meliputi pemadatan, DCP, dan pengujian CBR dengan pemeraman selama 3 hari. Dari hasil penelitian didapatkan tanah asli berdasarkan klasifikasi USCS termasuk dalam tanah berjenis tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH), dan pada pengujian CBR tanpa rendaman pada tanah asli didapat nilai sebesar 4,8% ,dan dengan menggunakan bahan tambah Arang Kayu pada campuran 4%,6%,8%,10% dan 12%, didapatkan nilai CBR sebesar 9,83% ,13%, 20%, 19% dan 17,5%. dan campuran arang kayu optimum  yang didapat sebesar 19%,Untuk pemeraman selama 3 hari pada campuran 4%,6%,8%,dan 10% , didapatkan nilai CBR sebesar 12%,14,3%, 22% dan 20%, dan didapatkan nilai optimum pada campuran arang 8%.
Evaluasi Perkuatan Lereng dengan Dinding Penahan dan Borepile pada Lokasi Menara SUTET Wijaya, William; Manason, Mikel Darren; Fajarwati, Yuli
Jurnal Teknik Sipil Vol. 10 No. 2 (2025): Vol. 10 No. 2 (2025): De'Teksi : Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/deteksi.v10i2.1317

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng pada titik T.367 jalur SUTET 500 KV Tanjung Jati B-Pemalang menggunakan metode elemen hingga dengan perangkat lunak Plaxis 2D. Data yang digunakan berupa data sekunder hasil uji laboratorium tanah, CPT, serta kontur lereng dari drone. Tanah di lokasi didominasi oleh silty clay yang cenderung lemah saat jenuh. Dua potongan lereng (A-A dan B-B) dianalisis dalam kondisi eksisting dan setelah perkuatan menggunakan dinding penahan tanah setinggi 5 m dan borpile sepanjang 10 m. Hasil menunjukkan bahwa kondisi eksisting memiliki faktor keamanan (SF) 1,892 dan 1,986 (statik), serta 0,228 dan 0,249 (seismik), yang tidak memenuhi kriteria aman terhadap gempa. Setelah perkuatan, nilai FS meningkat menjadi 2,462 dan 2,627 (statik), serta 1,115 dan 1,134 (seismik). Bidang longsor menunjukkan bahwa perkuatan efektif mereduksi deformasi dan mencegah bidang keruntuhan. Sistem perkuatan kombinasi dinding penahan dan borpile mampu meningkatkan kestabilan lereng secara signifikan pada tanah silty clay, khususnya terhadap pengaruh beban dinamik