Yahya Hairun
Pendidikan Matematika Universitas Khairun

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALLIZATION (TAI) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI Sumiyati Rasid; Yahya Hairun; Ahmad Afandi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2016): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.43 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v5i1.176

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) kemampuan pemamaham matematis  siswa  kelas  XI  IPA-2  SMA  Negeri  5  Kota  Ternate  Tahun  Ajaran 2015/2016 setelah diterapkannya model Team Assisted Individuallization (TAI), 2) peningkatan kemampuan pemamaham matematis siswa kelas XI IPA-2 SMA Negeri 5 Kota Ternate Tahun Ajaran 2015/2016 setelah diterapkannya model Team Assisted Individuallization  (TAI).  Jenis  penelitian  yang  digunakan  yaitu  eksperimen  dan desain penelitian  One  Group  Pretest-Posttest  Design.  Instrumen  yang  digunakan dalam   penelitian   ini   terdiri   dari,   lembar   observasi   (check   list)   kemampuan pemahaman matematis, dan soal tes yang mengukur kemampuan pemahaman matematis. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) Skala 5 dan Perhitungan gain ternormalisasai (N- Gain).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan pemahaman matematis siswa setelah diterapkannya model Team Assisted Individuallization (TAI) diperoleh 4 (16%) siswa dengan kualifikasi memuaskan,  7 (28%) siswa  kualifikasi baik, 12 (48%)   siswa  kualifikasi  cukup,   2  (8%)   siswa  kualifikasi  kurang,   sedangkan berdasarkan lembar observasi daftar cek (Check list) diperoleh, 17 ( 68%) siswa dengan kualifikasi baik, 6 (24%) siswa kualifikasi cukup, 2 (8%) siswa  kualifikasi kurang, 2) peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa tergolong sedang dengan nilai N Gain yang diperoleh yakni 0,46.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Lingkaran Muksin Djuanda; Yahya Hairun; Hery Suharna
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.368 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v8i1.1365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT, 2) Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi lingkaran setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, 3) Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi lingkaran setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-xsperimental Design dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas yang diterapkan model NHT. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Ternate yang tersebar dalam 9 kelas dengan jumlah populasi 288 siswa. Dari kelas yang ada, kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII-E yang akan diberi perlakuan model NHT. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa soal tes uraian yang berjumlah 3 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT diperoleh 39% (9 orang) di kualifikasikan sangat baik, 30% (7 orang) baik, 13% (3 orang) cukup, 9% (2 orang) kurang, dan gagal 9% (2 orang), 2) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan Model pembelajaran Number Head Together (NHT) pada materi lingkaran, untuk uji normalitas data tes akhir dengan menggunakan program sofware SPSS diperoleh sig. 0,054 > nilai α = 0,05, artinya data atau sampelnya berdistribusi normal, sehingga digunakan uji statistik parametrik yaitu uji t. Dengan demikian berdasarkan nilai thitung = 3,200 ttabel = 2,080 karna maka kesimpulannya Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi  sistem persamaan linear dua variabel melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, 3) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Kota Ternate setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yaitu 0,58 yang diinterpretasikan sedang.Kata Kunci:Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
PROFESIONALITAS GURU DITINJAU DARI BAKAT, TANGGUNG JAWAB, DAN KOMITMEN Yahya Hairun
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2013): Periode Bulan April
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.175 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v2i1.95

Abstract

Pendidikan adalah salah satu parameter kemajuan suatu bangsa. Untuk menghasilkan Pendidikan yang bermutu dan berkualitas membutuhkan beberapa komponen penunjang, seperti sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum dan tenaga pendidik atau guru yang berkualitas. Pemerintah dari tahun ke tahun selalu berupaya untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas melalui penyediaan sarana dan prasrana pendidikan, peningkatan mutu guru melalui pendidikan dan pelatihan para guru. Upaya pemerintah ini didukung dengan diundangkannya Undang-undang no. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen. Salah satu fasilitas yang diberikan pemerintah melalui UU tersebut adalah diberikannya sertifikasi guru yang implikasinya guru memperoleh tunjangan sertifikasi. Tunjangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru sebagai suatu kegiatan profesi. Perhatian pemerintah tersebut belum mengangkat kualitas mutu pendidikan kita secara Nasional. Sejumlah masalah masih mengitari persoalan guru sebagai tenaga profesi. Masalah hulu dari proses rekruritmen guru (tidak ada uji bakat dan uji kompetensi) sampai pada hilirnya yaitu evaluasi berkesinambungan terhadap para guru yang bersertifikasi masih menjadi problema. Sejumlah problema ini masih menjadi kajian peningkatan mutu pendidikan. Tuntutan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan erat kaitannya dengan bakat, tanggung jawab dan komitmen guru dalam melaksanakan tugasnya untuk menjadi guru yang profesional.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Negeri 1 Kota Ternate pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Mustafa A.H. Ruhama; Yahya Hairun; Asmar Bani
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.316 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP Negeri 1 Kota Ternate pada materi persamaan linear satu variabel. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kombinasi, yaitu menggabungkan antara metode kuantitatif dan kualitatif secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan obyektif.  Stategi penelitian kombinasi yang digunakan adalah stategi transformatif konkuren. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-J SMP Negeri 1 Kota Ternate Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 3 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa subjek yang kemampuan pemahaman konsep matematis tinggi untuk indikator  menyatakan ulang sebuah konsep dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat, indikator  menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dapat menyajikan sebuah konsep dalam bentuk representasi matematis dengan benar dan lengkap,  dan indikator  mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah dapat mengaplikasikan rumus sesuai prosedur dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah tetapi masih ada kesalahan. Subjek yang kemampuan pemahaman konsep matematis sedang untuk indikator menyatakan ulang sebuah konsep dapat menyatakan ulang konsep dengan tepat, indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dapat menyajikan sebuah konsep dalam bentuk representasi matematis namun kurang lengkap, dan tidak menjawab pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah tidak menjawab. Subjek yang kemampuan pemahaman konsep matematis rendah untuk indikator menyatakan ulang sebuah konsep dapat menyatakan ulang sebuah konsep dengan tepat, tidak menjawab pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, dan tidak menjawab pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah.
Analisis Kesalahan Siswa Kelas VII SMP Negeri 12 Halmahera Utara dalam Menyelesaikan Soal Operasi Bentuk Aljabar Karmila Imran; Yahya Hairun; Mustafa A. H. Ruhama
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.893 KB)

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi operasi bentuk aljabar. Pengumpulan data kesalahan siswa menggunakan teknik observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen tes yang digunakan adalah 4 butir soal tentang operasi bentuk aljabar yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara direduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 12 Halmahera Utara sebanyak 18 siswa yang mengikuti proses penelitian, kemudian dipilih 3 siswa sebagai perwakilan subjek penelitian berdasarkan kategori kesalahan siswa untuk diwawancarai. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan siswa kelas VII SMP Negeri 12 Halmahera Utara dalam mempelajari materi operasi bentuk aljabar adalah kesalahan operasi.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Ruslina Jainal; Yahya Hairun; Joko Suratno; Nafisa Nafisa
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (927.05 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan model pembealajaran kooperatif tipe TAI pada materi persamaan linear satu variabel. 2) Penerapan model pembealajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi persamaan linear satu variabel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain penelitian one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal tes (pretest dan posttest) untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) skala 5 dan perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Kemampuan pemecahan masalah matematis setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI 22% siswa dengan kategori baik sekali,  55% dengan kategori baik, 19% kategori cukup, dan 4% dengan kategori kurang. 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI secara individu diperoleh 59% pada kategori tinggi, 34% pada kategori sedang, 7% pada kategori rendah. Secara keseluruhan peningkatan kemampuan siswa dalam kategori tinggi.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa pada Materi Persamaan Kuadrat Haryati Tanggele; Yahya Hairun; Karman La Nani
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 1 (2023): Januari
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.413 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa SMP Negeri 1 Kota Ternate dalam pembelajaran kooperatif tipe TAI pada materi persamaan kuadrat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari soal tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan lembar observasi kemampuan pemahaman matematis. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu Pedoman Acuan Patokan (PAP) skala 5 dan perhitungan gain ternormalisasi (N-Gain). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) kemampuan pemahaman matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI diperoleh 18% siswa dengan kategori baik sekali, 50% kategori baik, 32% kategori cukup dan tidak terdapat siswa dalam kategori kurang sekali dan gagal. 2) peningkatan kemampuan siswa pada kategori tinggi sebanyak 76,47%, 23,53% pada kategori sedang, dan tidak ada siswa dalam peningkatan rendah.  Secara keseluruhan peningkatan kemampuan siswa dalam kategori tinggi.
Analisis Kesalahan Skill dalam Menyelesaikan Soal Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel pada Studi Kasus Siswa Kelas X MIA 6 SMA Negeri 4 Kota Ternate Sahjuan Umasangaji; Yahya Hairun; Ahmad Afandi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Jurnal Pendidikan Guru Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.948 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan skill apa yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif tipe studi kasus, subjek penelitian ini adalah siswa kelas X MIA 6 SMA Negerei 4 Kota Ternate. Pengumpulan data penelitian ini mengunakan instrumen tes soal sistem pertidaksamaan linear dua variabel berbentuk essay sebanyak 2 butir soal serta telah divalidasi oleh 2 penguji dan instrumen non tes wawancara tak terstruktur. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan: 1) Butir Soal nomor 1 terdapat 3 siswa (60%) yang mengalami kesalahan skill pada indakator kesalahan siswa dalam melakukan perhitungan pada materi sistem pertidaksamaan linear dua variabel terkait dengan metode grafik. Pada butir soal nomor 2 terdapat 2 siswa (40%) yang mengalami kesalahan skill pada indikator kesalahan siswa dalam menerjemahkan soal cerita kedalam model matematika pada materi sistem pertidaksamaan linier dua variabel terkait dengan menentukan model matematika dari soal cerita.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Bilangan Pecahan Mudasir Samsudin; Yahya Hairun; Ahmad Afandi
Jurnal Pendidikan Guru Matematika Vol 3, No 2 (2023): Mei
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpgm.v3i2.6129

Abstract

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikann soal pada materi bilangan pecahan. Pengumpulan data kesulitan siswa menggunakan teknik observasi, tes, dan dokumentasi. Instrument tes yang digunakan adalah 4 butir soal tentang bilangan pecahan yang telah divalidasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara kualitatif dengan cara mereduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Nasional Banau Kota Ternate sebanyak 20 siswa yang mengikuti proses penelitian, kemudian dipilih 3 siswa sebagai perwakilan subjek penelitian. Hasil menunjukan bahwa kesulitan yang banyak dialami siswa adalah kesulitan pada penyelesaiannya.  Terdapat 6 siswa mencapai kesulitan dengan kategori rendah dari sekian 20 siswa dalam menyelesaikan soal pada bilangan pecahan berdasarkan pada tabel kualifikasi hasil kerjanya dan Terdapat 14 siswa yang mengalami kesalahan dengan kategori kesulitan sangat rendah dalam menyelesaikan soal bilangan pecahan berdasarkan tabel kualifikasi hasil kerja siswa yang menunjukan bahwa siswa tersebut tidak mampu menyelesaikan soal pada bilangan pecahan.