Claim Missing Document
Check
Articles

BERPIKIR SEMANTIK (SEMANTIC THINKING) SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS Gampa, Marwan La; Suharna, Hery; Angkotasan, Nurma
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.341 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v8i2.1373

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat berpikir semantik (semantic thinking)siswa dalam pemecahan masalah matematis. penelitian ini merupakan jenis penelitian eksploratif dengan pendekatan deskripsi kualitatif, subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP N 14 HALMAHERA SELATAN, dalam pemilihan subjek peneliti melakukan tes kemampuan matematika, hasil tes tersebut dikategorikan menjadi kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pengumpulan data penelitian ini adalah tugas pemecahan masalah (tpm), wawaancara, dan rekaman think out load. Analisis dalam penelitian ini adalah mentranskip data verbal yang dikumpulkan, kategorisasi data, mereduki data, memeriksa keabsahan data/ triangulasi data, menelaah data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan Hasil penelitian dari masing-masing kategori pertama kemampuan matematika tinggi: Berpikir semantik siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematis dimulai dari informasi/pengetahuan yang digunakan untuk merespon berasal dari dalam diri terhadap fenomena ? fenomena yang memerlukan jawaban fakta dan mencari jawaban sendiri dari persoalan yang diangkat, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, dan mengkomunikasikan ide dengan simbol atau gambar.Kedua kemampuan matematika sedang: Berpikir semantik siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematis dimulai dariinformasi/pengetahuan yang digunakan untuk merespon berasal dari dalam diri (internal), menjelaskan yang telah dilakukan terkait lambang atau simbol, dan mengkomunikasikan ide dengan simbol atau gambar yang selaras.Ketiga kemampuan matematika rendah: Berpikir semantik siswa dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematis dimulai dariinformasi/pengetahuan yang digunakan untuk merespon berasal dari dalam diri, kemudian menyusun lambang atau simbol dan merepsentasikan data. Kata kunci : Berpikir Semantik dan Pemecahan Masalah matematis
Kemampuan Berpikir 4C Matematika dalam Pembelajaran di Masa Covid-19 Terutama Di Era New Normal Suharna, Hery; Hi Abdullah, Nurningsih
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v9i2.2295

Abstract

Pada masa pandemi covid-19 ini, kita dipaksa untuk melakukan pembelajaran secara daring. Kesiapan dalam pembelajaran daring tentunya masih banyak masalah, hal ini dikarenakan ada langkan antisipasi sebelumnya. Meningkatkan berpikir 4c sangat penting dalam pembelajaran di kelas, demikian juga berpikir 4c juga dapat meningkatkan proses belajar dengan baik.Diantara permasalahan tersebut yaitu (1) pada pembelajar belum ada kesiapan yang baik dalam menghadapi Covid-19; (2) Kendala jaringan internet di daerah tertentu (3) fasilitas laptop, hp, dll belum bisa dimanfaatkan dengan baik; (4) semua orang tua dipaksa untuk menjadi guru di rumah; (5) pesan-pesan baik tidak tersampaikan. Berdasarkan hasil kajian dapat disimpulkan yaitu (1) Memberikan kebebasan kepada siswa/mahasiswa yang luas untuk mengeksplorasi dalam memecahkan masalah; (2)Memberikan Kesempatan Siswa/mahasiswa mengemukakan pendapat dalam berdiskusi dengan kawan sebaya; (3) Mengontruksi dan mengartikulasikan Pengetahuannya lewat belajar mandiri; (4) Orientasikan siswa pada masalah, membangun penyelidikan individu dan kelompok, menganalisis dan mengevaluasi hasil karya.Kata Kunci: Berpikir 4c, matematika, Covid-19, New normal (kebiasaan baru).
ANALISIS KESULITAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINEAR DI SMA NEGERI 4 KOTA TERNATE Sitinurdelisa M Jen; Nurma Angkotasan; Hery Suharna
SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA Vol 6, No 1 (2021): SAINTIFIK@: Jurnal Pendidikan MIPA EDISI MARET 2021
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.07 KB) | DOI: 10.33387/saintifik.v6i1.3651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan berpikir reflektif matematis siswa dalam menyelesaikan soal program linear. Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatf deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah instrumen tes, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, triangulasi data, penarikan simpulan atau verifikasi. Subjek peneitian ini adalah 7 siswa, kemudian diambil 4 siswa sebagai perwakilan subjek masing-masing terdiri dari 2 siswa perempuan yaitu SP-4 dan SP-7 dan 2 siswa laki-laki yaitu SL-5 dan SL-3. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) subjek SL-5 dalam menyelesaikan soal mengalami kesulitan berpikir reflektif yakni kesulitan menghubungkan pengetahuan baru dengan pemahaman terdahulu untuk menyelesaikan soal dengan membuat model matematika berdasarkan grafik, subjek sulit menentukan nilai optimum dengan benar dan subjek mengalami kesulitan dalam mengecek jawaban dan menjelaskan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh, 2) subjek SP-4 dalam menyelesaikan soal mengalami kesulitan berpikir reflektif dimana subjek tidak dapat membuat model matematika berdasarkan grafik, subjek tidak dapat menentukan nilai optimum serta tidak dapat mengecek jawaban yang diperoleh dan juga tidak dapat menjelaskan kesimpulan dari jawaban, 3) subjek SL-3 dalam menyelesaikan soal mengalami kesulitan berpikir reflektif yakni kesulitan dalam membuat model matematik berdasarkan grafik, sulit untuk menentukan nilai optimum dengan benar juga sulit untuk mengecek jawaban yang diperoleh serta menjelaskan kesimpulan dan 4) subjek SP-7 dalam menyelesaikan soal mengalami kesulitan berpikir reflektif dimana subjek tidak dapat membuat model matematika berdasarkan grafik, subjek tidak dapat menentukan nilai optimum dan tidak dapat mengecek jawaban yang diperoleh serta tidak dapat menjelaskan kesimpulan dari jawaban. Kata kunci: Berpikir Reflektif, kesulitan berpikir reflektif, gender
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DIMASA KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL) Hery Suharna; Nurningsih Hi Abdullah
SAINTIFIK@ Vol 5, No 2 (2020): EDISI OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.011 KB) | DOI: 10.33387/sjk.v5i2.3647

Abstract

Beberapa waktu yang lalu dihadapkan pada suatu masa yaitu pandemi covid-19. Pada kondisi sangat berpengaruh terhadap pembelajaran di sekolah. (1) Masa pandemi merupakan mas sulit dalam pembelajaran matematika, (2) Peningkatan kemampuan berpikir matematika perlu mendapat perhatian, (3) Peningkatan kemampuan berpikir matematis merupakan tujuan utama pembelajaran, (4) Peran LMS untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis dalam pembelajaran matematika; dan (5) Kebiasaan baru (new normal) merupakan transisi dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mempelajari dan mengkaji tentang meningkatkan berpikir matematis melalui pembelajaran learning management system (LMS) dimasa kebisaan baru (new normal) atau berkaitan dengan penelitian ini melalui karya ilmiah yang termuat dalam jurnal yang berkaitan dengan buku-buku teks penunjang, studi literatur, buku, artikel, jurnal, dll. Hasil penelitian diperoleh (1) LMS merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis, (2) Meningkatkan kemampuan berpikir matematis merupakan tujuan utama dalam pembelajaran matematika, (3) Meningkatkan kemampuan berpikir matematis dengan cara mempertahankan Rutinitas Harian yang Terstruktur, dan (4) Meningkatkan kemampuan berpikir matematis dengan manfaatkan sumber daya LMS dengan kreativitas yang dimiliki oleh pengajar. Kata Kunci: Kemampuan Berpikir, LMS, dan New Normal
RUANG BARISAN SELISIH C0 Δm ,C Δm ,l∞ Δm DAN lp Δm Hery Suharna
Jurnal Infinity Vol 2, No 2 (2013): Volume 2 Number 2, Infinity
Publisher : IKIP Siliwangi and I-MES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.176 KB) | DOI: 10.22460/infinity.v2i2.p100-122

Abstract

Ruang urutan sebagai salah satu konsep dalam analisis, membahas tentang urutan yang ruang urutan ????0,???? ,ℓ∞ and ℓ???? 1≤????≤∞ . Beberapa hasil penelitian sebelumnya membuktikan bahwa ruang urutan ????0,???? ,ℓ∞ and ℓ???? 1≤????≤∞ adalah ruang Banach, Solid dan BK-Ruang. Berdasarkan ilustrasi di atas, tesis ini akan membahas tentang perbedaan urutan ruang ℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? dan ℓ???? Δ???? untuk semua m ∈ N, adalah ruang Banach, Solid, BK-Ruang dan Pengoperasian dari perbedaan ruang urutan linear yang berkesinambungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mempelajari dan bahan memeriksa tentang perbedaan urutan ruangℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? dan ℓ???? Δ???? untuk semua m ∈ N melalui karya ilmiah yang terkandung dalam sebuah publikasi dari jurnal yang sama dan buku teks yang mendukung. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa perbedaan urutan spaces ℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? dan ℓ???? Δ???? untuk semua m ∈ N, adalah ruang Banach, Solid, BK-Ruang dan Pengoprasian dari perbedaan ruang urutan linear yang berkesinambungan.Kata Kunci : Ruang Norm, Solid, BK-Ruang (Banach Kontinyu) dan Operator Linear KontinuSequences spaces as one concept in analysis, discussing about sequences which are sequences spaces ????0,???? ,ℓ∞ and ℓ???? 1≤????≤∞ . Some previous resecrhes han proved that sequences spaces ????0,???? ,ℓ∞ and ℓ???? 1≤????≤∞ are Banach spaces, Solid and BK-Spaces. Based on illustration above, this thesis will discuss abouth differences sequences spaces ℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? and ℓ???? Δ???? for all ????∈ℕ, are Banach spaces, Solid, BK-Spaces and and operator from the defferences sequences spaces is linear and continuous. The method that used in this thesis are by studying and examining materials about differences sequences spaces ℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? and ℓ???? Δ???? for all ????∈ℕ through scientifit work which be contained in a publication of same journal and supporting text book. The result of this research proved that differences sequences spaces ℓ∞ Δ???? , ???? Δ???? , ????0 Δ???? and ℓ???? Δ???? for all ????∈ℕ, are Banach spaces, Solid, BK-Spaces and operator from the defferences sequences spaces is linear and continuous.Key words : Norm spaces, Solid, BK-Spaces (Banach Continuous) and Linear Continuous Operators
Rekontruksi Struktur Penalaran Matematis dalam menyelesaikan masalah matematika Hery Suharna; Yahya Hairun; Nurma Angkotasan
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v9i1.1845

Abstract

Belajar melibatkan proses berpikir dalam diri setiap manusia, untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Berpikir selalu dilakukan oleh setiap orang atau individu, dengan demikian berpikir bersifat internal, muncul dalam diri individu dan berlangsung terus-menerus.Pada penelitian sudah rekontruksi struktur penalaran ketika menyelesaikan masalah matematika.Pada penelitian studi ini ingin mengungkapkan bagaimana rekontruksi penalaran matematika ketikan menyelesaikan masalah matematika.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mempelajari dan mengaji hasil-hasil penelitian yang termuat dalam jurnal dan buku hasil penelitian dan buku-buku teks penunjang.Berdasarkan hasil kajian disimpulkan bahwa rekontruksi struktur penalaran matematis dalam menyelesaikan masalah matematika yaitu rekontruksi di awali terjadi disekuilibrasi atau stagnasi ketika menyelesaikan soal, selanjutnya melakukan rekontruksi asimilasi dan akomodasi, sehingga terjadi rekontruksi penalaran matematika.
Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada Materi Lingkaran Muksin Djuanda; Yahya Hairun; Hery Suharna
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.368 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v8i1.1365

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT, 2) Apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi lingkaran setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, 3) Bagaimana peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi lingkaran setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-xsperimental Design dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest Design. Penelitian ini menggunakan satu kelas yaitu kelas yang diterapkan model NHT. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Ternate yang tersebar dalam 9 kelas dengan jumlah populasi 288 siswa. Dari kelas yang ada, kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelas VIII-E yang akan diberi perlakuan model NHT. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa soal tes uraian yang berjumlah 3 soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran NHT diperoleh 39% (9 orang) di kualifikasikan sangat baik, 30% (7 orang) baik, 13% (3 orang) cukup, 9% (2 orang) kurang, dan gagal 9% (2 orang), 2) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan Model pembelajaran Number Head Together (NHT) pada materi lingkaran, untuk uji normalitas data tes akhir dengan menggunakan program sofware SPSS diperoleh sig. 0,054 > nilai α = 0,05, artinya data atau sampelnya berdistribusi normal, sehingga digunakan uji statistik parametrik yaitu uji t. Dengan demikian berdasarkan nilai thitung = 3,200 ttabel = 2,080 karna maka kesimpulannya Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada materi  sistem persamaan linear dua variabel melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, 3) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas VIII-E SMP Negeri 1 Kota Ternate setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yaitu 0,58 yang diinterpretasikan sedang.Kata Kunci:Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
BERPIKIR KONEKSI RELATIF KOMPLEKS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Hery Suharna; Nurningsih Hi. Abdullah
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v9i1.1848

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan tentang koneksi matematis relatif melalui reflektif mahasiswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Berpikir koneksi yang perlu digaris bawahi yaitu: (1) Mahasiswa mengalami kesulitan dalam menghubungkan konsep-konsep matematika pada struktur berpikir, (2) Mahasiswa tidak membuat koneksi matematika kaitannya dengan aplikasi matematika, karena mereka tidak pernah diajarkan bagaimana aplikasi matematika, (3) Menyelesaikan masalah matematika merupakan sarana dalam melatih koneksi matematis. NCTM menyatakan tentang pentingnya koneksi dalam matematika yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi (connections), dan representasi (representation).Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, pemilihan subjek penelitian yaitu snow ball. Hasil penelitian menemukan bahwa berpikir koneksi matematis bersifat relatif yaitu berpikir yang diawali dengan ketidaklengkapan struktur berpikir dengan masalah. Proses refleksi untuk menyesuaikan struktur masalah yang dimiliki dan selanjutnya melakukan koneksi yang bersifat relatif untuk menemukan penyelesaian masalah matematika. Proses berpikir koneksi yang dipengaruhi oleh proses refleksi ketika menyelesaikan masalah matematis. Kata kunci :Berpikir koneksi, menyelesaikan masalah, koneksi relatif, dan reflektif
Koneksi Produktif Matematis Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Kalkulus Berdasarkan Kemampuan Matematika Hery Suharna; Yahya Hairun; Nurma Angkotasan
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/dpi.v10i2.3547

Abstract

Berpikir koneksi matematis penelitian yang menarik untuk di angkat dalam suatu penelitian. Koneksi matematis pada tingkatan universitas juga sering mengalami kesulitan dalam mengontruksi koneksi matematis, masalah yang dihadapi mahasiswa diantaranya yaitu: 1) Ketidaksesuian struktur masalah dengan struktur berpikir atau sering disebut juga dengan disekuilibrium (disekuilibrasi) pada memori jangka panjang mahasiswa; 2) Ketidaklengkapan (ketidak sesuaian) pengetahuan awal yang dimiliki oleh mahasiswa tentang konsep-konsep matematika yang bersyarat; dan 3) Struktur koneksi matematis dalam mengonseptualisasi struktur masalah matematis mahasiswa ketika menyelesaikan masalah matematis. Penelitian ini mengangkat masalah bagaimana koneksi produktif mahasiswa ketika menyelesaikan soal kalkulus berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan tersebut yaitu bersifat deskriptif eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa matematika semester 4 program studi pendidikan matematika Universitas Khairun yang terbagi menjadi empat yaitu 2 laki dan 2 perempuan, pada artikel ini mendeskripsikan antara laki-laki dan perempuan. Teknik analisis data penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif menurut Creswell tahun 2010 yaitu (1) mengolah dan mempersiapkan; (2) membaca keseluruhan data; (3) menganalisis lebih detail dengan men-coding data, (4) terapan proses coding, mendeskripsikan dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi/laporan kualitatif; dan (5) menginterpretasikan atau memaknai data.Koneksi produktif matematis berdasarkan jenis kelamin perempuan yaitu diawali denga terjadinya disekuilibrasi melakukan penyelesaian dengan cara yang unik. Selanjutnya koneksi produktif laki-laki yaitu diawali dengan disekuilibrasi dan selanjutnya melakukan penyelesaian dengan cara mencoba-coba dengan berulang kali. Kata kunci : Rekontruksi, struktur koneksi, koneksi produktif dan jenis kelamin
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI MODELPEMBELAJARANBERBASISMASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA MATERI RELASI Safina Umanailo; Hery Suharna; Ahmad Afandi
Delta-Pi: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.127 KB) | DOI: 10.33387/dpi.v7i1.1235

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah danperbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran konvensional. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen tipe pretest-posttest control group design.Sampel dalam penelitian ini adalah 60 siswa yang tersebar dalam dua kelas.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualifikasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh, kualifikasi sangat baik 14 siswa, kualifikasi baik 3 siswa, kualifikasi cukup 2 siswa dan kualifikasi kurang 1 siswa.Dari hasil perhitungan, diperoleh data berdistribusi normal dan tidak homogen, sehingga statistik uji yang digunakan adalah statistik uji parametrik dengan menggunakan uji t′ , dengan thitung = 2,18 dan ttabel = 2,000 maka thitung ≥ttabel atau 2,18 ≥ 2,000 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Maba.