Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Synergistic Effects of Doxorubicin and Cardenolid Glycosides of Calotropis Gigantea Root on Cervical Cancer Hela Cell Line Roihatul Mutiah; Risma Aprinda Kristanti; Siti Maimunah
Majalah Obat Tradisional Vol 22, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.201 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.27924

Abstract

Cardenolid glycosides (CGs) has been known has high anticancer activity against several types of cancers, for example, breast cancer, lung cancer, prostate cancer, melanoma, neuroblastoma, myeloma and leukemia in the in vitro and in vivo research. The aim of our study was to know the synergistic potency of CGs improving the efficacy of doxorubicin in cervical cancer. Activities from combination of doxorubicin and CGs was measured by MTT colorimetric methode. Combination Index was used as combination efficacy parameter. The results showed that the IC50 of CGs was 1,023 μg/mL. CGs demonstrated selective activity in inhibiting the growth of HeLa cells by selectivity index > 3 (241.9). Combination test for CGs and Doxorubicin showed strong synergistic effect in doses 200 ug/mL Doxorubicin and 1.79 ug/mL CGs. The synergistic effect has been shown by 10 combination doses for the doses below the IC50. CGs increases the efficacy of Doxorubicin for the doses below the IC50, thus CGs can be recommended as co chemotherapy in cervical cancer treatment.
Evaluasi Kualitatif Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih dengan Metode Gyssens Wirda Anggraini; Tifany Maulida Candra; Siti Maimunah; Hajar Sugihantoro
KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2020): Keluwih: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran (December)
Publisher : Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/kesdok.V2i1.2876

Abstract

Abstract—Urinary Tract Infection (UTI) was the presence of the large number of microorganisms in the urine that can cause urinary tract infections. UTIs were infection whose incidence is still high in Indonesia. The main therapy of UTIs was using antibiotics. The immense of antibiotic use can cause irrationality. This irrationality would give some negative effects such as allergic reaction, physiological changes, and antibiotic resistance. The purpose of this study was to know the quality of antibiotic use in UTI patients in Kanjuruhan Region General Hospital. The type of research was observational by the cross-sectional design. The data were taken retrospectively during September-November 2019 and used the medical records of 27 UTI inpatients. The results of this study determined 20% including category 0 (approriate use of antibiotic), 2,86% category I (antibiotic use not correct timing); 28,57% category II A (antibiotic use not correct dose); 34,29% category II B (antibiotic use not correct interval); 11,42% category III B (antibiotic use is too short) and 2,86% category IV A (there is more effective alternative). Keywords: antibiotic, gyssens, urinary tract Abstrak—Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu keadaan dimana terdapat mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak dan mampu mengakibatkan infeksi pada saluran kemih. ISK tergolong penyakit infeksi yang angka kejadiannya masih tinggi di Indonesia. Terapi utama ISK adalah terapi dengan menggunakan antibiotik. Meluasnya penggunaan antibiotik dapat menyebabkan tidak rasionalnya penggunaan antibiotik. Penatalaksanaan terapi antibiotik yang tidak rasional dapat menimbulkan risiko antara lain adalah reaksi alergi, toksisitas, perubahan fisiologi, dan resistensi antibiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas penggunaan antibiotik pada pasien ISK di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Jenis penelitian adalah observasional dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama bulan September-November 2019 dan menggunakan 27 data rekam medik pasien ISK Rawat Inap. Hasil evaluasi kualitatif menunjukkan, sebesar 20% termasuk kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat/bijak); 2,86% kategori I (penggunaan antibiotik tidak tepat waktu); 28,57% kategori II A (penggunaan antibiotik tidak tepat dosis); 34,29% kategori II B (penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian); 11,42% kategori III B (penggunaan antibiotik terlalu singkat); dan 2,86% kategori IV A (ada antibiotik lain yang lebih efektif). Kata kunci : antibiotik, gyssens, infeksi saluran kemih
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang Siti Maimunah; Fitri Eka Utami; Meilina Ratna Dianti; Fidia Rizkiyah Inayatillah
Journal of Islamic Pharmacy Vol 7, No 1 (2022): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v7i1.14695

Abstract

Kesehatan adalah hak asasi manusia yang harus di wujudkan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan. Salah satu pelayanan di puskesmas yaitu Pelayanan Kefarmasian. Saat ini, orientasi Pelayanan Kefarmasian berubah menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien maka Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan bermutu sehingga dapat menimbulkan kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif menggunakan metode non probability sampling. Sampel yang diperlukan sebanyak 100 sampel dan pengambilan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan metode pengolahan data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk mengetahui kualitas Pelayanan Kefarmasian. Hasil penelitian menyatakan bahwa pelayanan kefarmasian di Puskesmas Dinoyo Malang sudah baik. Dibuktikan dengan 49% responden Sangat Puas, 37% responden Puas, 12% responden Tidak Puas dan 2% responden Sangat Tidak Puas dengan nilai IKM sebesar 82.062 dengan kategori Mutu Pelayanan B dan dapat diartikan pelayanan kefarmasin di Puskesmas Dinoyo Malang Baik
Profil FTIR Minyak Ikan dan Lemak Babi serta Perbandingannya sebagai Dasar Penentuan Autentifikasi Halal Dewi Sinta Megawati; Begum Fauziyah; Siti Maimunah; Abdul Wafi
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 8, No 1 (2020): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.043 KB) | DOI: 10.18860/al.v8i1.9818

Abstract

Research has been conducted on the determination of tuna oil and lard spectra using FTIR. This research aims to determine the IR spectra profile of lard and tuna oil and to compare both spectra profiles. Profile and comparison of lard and tuna oil IR spectra useful to determine whether an ingredient or a product contaminated with lard. The fatty acid profile of lard by FTIR analysis showed a significant difference in the absorption patterns of the spectra, especially at 3010-3000, 1680- 1600, and 968-966 cm-1 wavenumbers which represented the different composition and type of fatty acids in the lard and tuna oil. The absorption patterns at 3007 and 1653 cm-1 regions (double bond C=C cis) for tuna oil showed relatively high peaks if it is compared to lard samples because of the percentage of MUFA fatty acids (oleic acid) in tuna oil was much higher.  Telah dilakukan penelitian mengenai penentuan spektra minyak ikan tuna dan lemak babi dengan menggunakan FTIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil spektra IR dari lemak babi dan minyak ikan tuna serta membandingkan kedua profil spektranya. Profil dan perbandingan spektra IR lemak babi dan minyak ikan tuna dapat digunakan sebagai dasar penentuan apakah suatu bahan atau produk terkontaminasi lemak babi. Profil asam lemak babi hasil analisis FTIR menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan pada pola-pola penyerapan spektra, khususnya pada bilangan gelombang 3010-3000, 1680-1600 dan 968-966 cm-1 yang merepresentasikan perbedaan komposisi dan jenis asam lemak pada sampel lemak babi dan minyak ikan tuna. Pola serapan pada bilangan gelombang 3007 dan 1653 cm-1 (ikatan rangkap C=C cis) untuk sampel minyak ikan tuna menunjukkan puncak yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan sampel lemak babi karena persentase asam lemak MUFA (asam oleat) pada minyak ikan tuna jauh lebih tinggi.