Noviyanti Kartika Dewi
IKIP PGRI MADIUN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING IKIP PGRI MADIUN DITINJAU DARI EFIKASI DIRI, FEAR OF FAILURE, GAYA PENGASUHAN ORANG TUA, DAN IKLIM AKADEMIK Dahlia Novarianing Asri; Noviyanti Kartika Dewi
Jurnal Penelitian LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IKIP PGRI MADIUN Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (99.743 KB)

Abstract

Numerous studies have reported that several factors negatively and positively affect academic procrastination among college students, such as time management, motivation, self-efficacy, coping styles, self-worth, self esteem, and etc. The studies reported that self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate are related with academic procrastination. Students with high level of procrastination reported that they have low level of self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate. The purpose of this study is to find out the correlation between self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate on academic procrastination. The participants were 90 students who study at the Guidance and Counselling, Faculty of Education in IKIP PGRI Madiun. Each participant completed five scales: the self-efficacy scales, the fear of failure scales, the parent style, the academic climate, and the academic procrastination. This result of this research suggests that in general, there is a very significant correlation between self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate. Effective total contribution of self-efficacy, fear of failure, parent style, and academic climate to academic procrastination are 0.193%,and the greatestcontribution is from academic climate, 0.058%.
PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS NILAI KARAKTER LOKAL JAWA UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS) SISWA. Noviyanti Kartika Dewi
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.335 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i1.231

Abstract

Self-awareness is the ability of individuals to think of themselves not only as anactor of environmental, but also as an object attention of the others. Based on thepreliminary data the researcher found if the level of self-awareness Junior HighSchool’s student divided into 3 categories, there are high 38.3%, moderate 40%and lower 21.7%. Given the importance of self-awareness to be owned by all thestudents, so it is need necessary to relief efforts to increase self-awareness of thestudents. Which ones effort to help the students increase their self-awareness isoptimize the implementation of guidance group services. Model of guidancegroup based on the value of java local characters can be used as an alternative tomaximize the quality of guidance services
MENGURANGI TINGKAT AGRESIVITAS ANAK USIA TK MELALUI TERAPI BERMAIN (PLAY THERAPY) Muh. Chotim; Dian Ratnaningtyas Affifah; Noviyanti Kartika Dewi
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.747 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v2i2.223

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat agresivitas anak usia TK .penelitian ini juga untuk mengetahui bagaimana keefektivan Play Therapy dalammengurangi tingkat agresivitas anak usia TK.Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksperimen.Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di TK ABA Dagangan KabupatenMadiun diperoleh gambaran bahwa anak usia TK di TK ABA tersebut cenderungmenunjukkan perilaku agresif. Hal ini terlihat dari lembar observasi ChildBehavior Check List (CBCL) yang dilakukan oleh peneliti terhadap orang tua danguru siswa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku agresi yang sering munculpada anak TK ABA Dagangan adalah memukul, mengejek dan merebut mainanteman. Ketiga perilaku tersebut mendominasi tingkah laku mereka sehari-haribaik alam kegiatan disekolah maupun dirumah. Untuk dapat mengurangi tingkatagresi tersebut peneliti melakukan kegiatan intervensi dengan menggunakan PlayTherapy sebanyak 6 kali. Rancangan Play Therapy yang digunakan dalampenelitian untuk mengurangi tingkat agresivitas ini adalah dengan permainan ulartangga dan sandiwara boneka. Berdasarkan kegiatan intervensi yang dilakukandapat disimpulkan bahwa tingkat agresi anak TK Dagangan mengalamipenurunan. Walaupun tidak semua anak mengalami penurunan yang drasticnamun dari 6 kali kegiatan intervensi yang dilakukan (3 kali untuk kegiatanintervensi permainan ular tangga dan 3 kaliuntuk kegiatan intervensi bermaindrama boneka) tersebut anak yang bernama Nina, Albert, Cika dan Deni sudahdapat mengontrol tingkah laku agresinya. Sedangkan untuk siswa yang bernamaAndi dan Firman perlu rancangan intervensi lebih lanjut. Dengan demikian2penggunaan Play Therapy yang dirumuskan oleh peneliti efektif untukmenurunkan perilaku agresi anak TK ABA Dagangan.
PENERAPAN TEKNIK TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK TK KARTIKA IV-21 MADIUN Muh. Chotim; Noviyanti Kartika Dewi; Silvia Yula Wardani; Ratih Christiana
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.861 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v3i2.250

Abstract

Anak usia TK adalah anak yang sedang berada pada rentang usia 4-6 tahun,yang merupakan sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan. Anakusia TK ini memiliki karakteristik dan kepribadian masing-masing serta yanglebih unik adalah anak memiliki dunianya sendiri. Adapun karakteristik anak usiaTK adalah kurang mandiri, pemalu, pendiam, penakut, bergantung pada orang tuadan guru, takut untuk salah. Penerapan token economy dirasa mampu dalammeningkatkan kemandirian siswa TK Kartika IV-21 Kota Madiun.Terkait dengan perilaku mandiri dapat dikatakan sebagai kemampuan untukmengendalikan dan mengatur pikiran, perasaan dan tindakan sendiri secara bebasserta berusaha sendiri untuk mengatasi perasaan-perasaan malu dan keraguraguan.Kemandirian biasanya ditandai dengan kemampuan menentukan nasibsendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung jawab, mampumenahan diri, membuat keputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpaada pengaruh dari orang lain. Hal inilah yang dapat digunakan menjadi alternatifyang relevan untuk menangani anak yang berperilaku kurang mandiri diantaranyadigunakan teknik token economy.Token economy dapat digunakan sebagai penguat yang dapat bertahan lama,ada beberapa keuntungan yang didapatkan dari token economies yaitu, Pertama,mereka dapat diberikan segera sesudah suatu perilaku yang diinginkan terjadi dandipertukarkan diwaktu mendatang dengan backup reinforcers.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksperimen. Berdasarkanpenelitian yang dilakukan di TK Kartika IV-21Kota Madiun diperoleh gambaranbahwa anak usia TK di TK Kartika IV-21Kota Madiun tersebut cenderungmenunjukkan perilaku kurang mandiri. Hal ini terlihat dari lembar observasikemandirian yang dilakukan oleh peneliti dan juga berdasarkan wawancara yangdilakukan terhadap orang tua dan guru siswa.Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu mulaiBerdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tingkatkemandirian anak TK Kartika IV-21 Kota Madiun masih rendah. Berangkat daridata tersebut peneliti melakukan perlakuan dengan menerapkan teknik tokeneconomy. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti seteah perlakuandiketahui bahwa kemandirian anak menjadi 41, 35% dan diketegorikan cukupmandiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik token economy dapatmeningkatkan kemandirian anak TK kartika IV-21 Kota Madiun.
PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DAN SELF AWARENESS TERHADAP NILAI BUDAYA LOKAL JAWA DI TINJAU DARI JENIS KELAMIN PADA SISWA SMA KYAI AGENG BASYARIYAH KECAMATAN DAGANGAN KABUPATEN MADIUN Elza Kusumaningrum; Noviyanti Kartika Dewi
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.446 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v6i2.1014

Abstract

Pada dasarnya siswa yang memiliki perilaku prososial yang baik akan mudah diterima di lingkungan masayarakat, memiliki perilaku prososial adalah cara meminimalisir tumbuh suburnya sikap individualis di kalangan siswa baik pada siswa laki-laki maupun perempuan. Selain itu, kesadaran diri siswa terhadap nilai budaya jawa juga perlu dipertahankan, karena remajalah yang akan mewarisi nilai lokal budaya jawa ini. Kesadaran diri penting karena memiliki kesadaran diri membuat remaja mengetahui akan kelebihan dan kekurangan masing-masing, seseorang akan mampu memahami konsep diri dan standar, nilai serta tujuan yang dimiliki seseorang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan perilaku prososial dan self awareness (kesadaran diri) terhadap nilai-nilai lokal budaya jawa di tinjau dari jenis kelamin pada siswa SMA Kyai Ageng Basyariyah Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2015/2016. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling yaitu mengambil 60 siswa. Yang terdiri dari 30 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki. Pengumpulan data menggunakan metode skala sikap. Dalam menganalisis data menggunakan teknik analisis uji-t.Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) Ada perbedaan perilaku prososial siswa perempuan dan laki-laki kelas X SMA Kyai Ageng Basyariyah Kecamatan Dagangan Kabupaten MadiunTahun Pelajaran 2015/2016, hal tersebut dengan ditunjukkan rhitung= 4,222>ttabel= 1,671 (2) Ada perbedaan perilaku prososial dan self awareness terhadap nilai-nilai lokal budaya jawa anatara siswa perempuan dan laki-laki SMA Kyai Ageng Basyariyah Kecamatan Dagangan Kabupaten MadiunTahun Pelajaran 2015/2016, hal tersebut dengan ditunjukkan rhitung= 4,327>ttabel= 1,671. Ini berarti ha diterima dan ho ditolak. Kata Kunci : Perilaku Prososial, Self Awarenes (Kesadaran Diri),Nilai-Nilai Lokal Budaya Jawa, di Tinjau dari Jenis Kelamin
PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA ANTARA SISWA YANG BERKEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT PADA SISWA SMK NEGERI 1 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Noviyanti Kartika Dewi
Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 1, No 1 (2011)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.496 KB) | DOI: 10.25273/counsellia.v1i1.163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penerimaan temansebaya pada siswa yang berkepribadian ekstrovert dan yang berkepribadianintrovert . Penelitian ini juga ingin mengetahui perbedaan penerimaan temansebaya antara siswa yang berkepribadian ekstrovert dan yang berkepribadianintrovertRancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan komparatif.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Madiun,sebesar 735 siswa. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalahCluster smapling. Pengambilan sampel dalam penelitian ini sebesar 33%,sehingga sampel dalam penelitian ini sebesar 242 siswa. Analisis data dalampenelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat siswa yang berkepribadianekstrovert (54,1%) lebih banyak daripada siswa yang berkepribadian introvert(45,9%). Penerimaan teman sebaya pada siswa yang berkepribadian ekstrovertberada pada kategori kurang (49,6%) sedangkan peneimaan teman sebaya padasiswa yang berkepribadian introvert berada pada kategori kurang (44,2%).Berdasarkan nilai persentase tersebut terdapat perbedaan penerimaan temansebaya antara siswa yang berkepribadian ekstrovert dan introvert. Berdasarkanhasil uji-t yang dilakukan diperoleh hasil nilai p (0,000) < α (0,05) maka dapatdinyatakan terdapat perbedaan penerimaan teman sebaya antara siswa yangberkeribadian ekstrovert dan siswa yang berkepribadian introvert.