Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN LITERASI DALAM MENGGUNAKAN SOSIAL MEDIA PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR Diana Ariswanti Triningtyas; Noviyanti Kartika Dewi; Suharni Suharni; Juwita Finayanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.918 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah berupaya untuk meningkatkan literasi dalam menggunakan sosial media pada peserta didik sekolah dasar. Kegiatan pengabdian ini merupakan kolaborasi antara dosen dengan mahasiswa. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan, yakni pra persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan tahap akhir, adalah monitoring. Dalam tahap pelaksanaan kegiatan, dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, praktik baik dan latihan. Sasaran dalam kegiatan ini adalah peserta didik UPT SD Ngrejo 01, yang berjumlah35 orang siswa. Hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa salah satu media sosial yang digunakan oleh peserta didik, khususnya dalam kegiatan  pengabdian pada masyarakat ini adalah whatsapp. Penggunaan media social, berupa whatsapp, dari peserta didik hanya sebatas untuk berkomunikasi dengan teman serta penerimaan informasi dalam pengerjaan maupun pengiriman penugasan yang diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru. Pendampingan terhadap peserta didik dalam meningkatkan literasi mencakup aktivitas berikut, membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, aktivitas mendengar dan membaca, ruang pojok baca, mengoptimalkan perpustakaan, dan mengoptimalkan majalah dinding.
IMPLEMENTASI LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY (LSLC) PADA LAYANAN BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI Dahlia Novarianing Asri; Noviyanti Kartika Dewi; Rischa Pramudia Trisnani; Asroful Kadafi
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/jabb.v4i1.321

Abstract

Self-confidence is one of the human aspects that must be owned by every individual, especially students and students to achieve career success, family, education, and so on. However, there are still many students who do not have self-confidence, have not been able to find their strengths and weaknesses. Therefore self-confidence needs to be explored from a young age. High school students are at a developmental stage who are prepared to be immediately ready to work so they need to be instilled with confidence to choose and pursue a job that is in accordance with their field of expertise. To increase students' self-confidence, guidance and counseling services are needed through lesson study for learning community (LSLC) activities which include three stages, namely planning, implementation, and reflection. After being carried out for three cycles, it can be said that through the implementation of Lesson Study for Learning Community (LSLC) in guidance and counseling services, it can increase students' self-confidence. Based on the results of this activity, it will be followed up for lecture activities on campus with the aim of exploring and increasing student confidence
PERAN KONSELOR DALAM MENINGKATKAN PERILAKU LITERASI DIGITAL SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 Silvia Yula Wardani; Asroful Kadafi; Noviyanti Kartika Dewi
JBKI (Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia) Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Number 2, May 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jbki.v8i2.3135

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa bagi tatanan kehidupan, tidak terkecuali di dunia pendidikan. Kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan dalam rangka memutus rantai penyebaran virus covid-19 membuat sekolah harus memiliki strategi pembelajaran yang efektif. Adanya himbauan untuk tidak melakukan kontak fisik membuat guru dan siswa memanfaatkan perkembangan IT dalam proses pembelajaran. Problematika ini perlu dikaji lebih mendalam terkait kompetensi literasi digital dan peran konselor dalam meningkatkan kompetensi tersebut. Penelitian ini menggunakan desain literature review, dengan menggali berbagai review yang mengangkat isu-isu literasi digital. Hasil penelitian menunjukan, bahwa kemampuan literasi digital sangat diperlukan oleh siswa terutama dalam memperoleh sumber informasi atau bahan pembelajaran. Kemampuan tersebut dapat ditingkatkan apabila ada support sistem salah satunya dari konselor sekolah. Konselor sekolah memiliki peran dan funsgi preventif, kuratif dan pengembangan dalam membantu siswa mencapai perkembangan yang optimal. Dalam upaya meningkatkan perilaku literasi digital maka konselor perlu memfasilitasi siswa untuk menyadari pentingnya kemampuan literasi digital bagi dirinya.
INNOVATION OF FACE-TO-FACE LEARNING (PTM) IN CLASS XI STUDENTS TOWARDS SOCIAL ADJUSTMENT AT SMAN 1 NGLAMES Ayu Tri Widyaningrum; Silvia Yula Wardani; Noviyanti Kartika Dewi
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 1 (2022)
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Masalah dalam penelitian ini adalah pembelajaran kembali normal, siswa aktif dalam pembelajaran di sekolah. Agar tidak sulit menerima materi, mengingat pembelajaran yang biasanya dilakukan secara konvensional, mudah dan dipaksakan menjadi pembelajaran tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan inovasi baru dalam pembelajaran tatap muka (PTM) pada penyesuaian sosial selama pandemi COVID-19. Metode ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 7 mata pelajaran yaitu guru dan siswa kelas XI SMAN 1 Nglames Kabupaten Madiun.Siswa yang memulai pembelajaran online dengan pembelajaran tatap muka di sekolah selama pandemi COVID-19. Sistem pembelajaran juga mengubah siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Oleh karena itu setiap guru, siswa dan tenaga pengajar membutuhkan suatu inovasi (inovasi) dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini tatap dapat dilakukan dengan: perencanaan pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan kondisi pandemi, proses pembelajaran dengan penekanan pada penerapan materi dan penilaian harus sesuai dengan protokol protokol kesehatan. Kegiatan belajar tatap muka tetap berjalan dengan normal meskipun waktu yang tersedia terbatas sesuai dengan peraturan pemerintah.pembelajaran disesuaikan dengan kondisi pandemi, proses pembelajaran dengan penekanan pada penyampaian materi dan hal-hal harus sesuai dengan protokol kesehatan. Kegiatan belajar tatap muka tetap berjalan dengan normal meskipun waktu yang tersedia terbatas sesuai dengan peraturan pemerintah. pembelajaran disesuaikan dengan kondisi pandemi, proses pembelajaran dengan penekanan pada penyampaian materi dan hal-hal harus sesuai dengan protokol kesehatan. Kegiatan belajar tatap muka tetap berjalan dengan normal meskipun waktu yang tersedia terbatas sesuai dengan peraturan pemerintah. 
Studi Literatur Hubungan Sindrom Fear of Missing Out Terhadap Nomophobia Pada Mahasiswa Chindi Mileniar Maghfiroh; Silvia Yula Wardani; Noviyanti Kartika Dewi
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 2, No 1 (2023): Implementasi kurikulum merdeka menuju transformasi pendidikan dalam mempersiapka
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi saat ini merupakan salah satu perkembangan yang paling memajukan manusia. Perkembangan ini membawa salah satu dampak positif berupa munculnya ponsel pintar atau smartphone yang mampu memudahkan pekerjaan manusia. Hal ini pula yang mengubah gaya belajar hingga gaya hidup mahasiswa. Selain itu, perkembangan tersebut juga membawa dampak negatif berupa kecenderungan perasaan cemas yang dirasakan oleh mahasiswa yang tidak dapat menjauh dari jangkauan ponsel yang disebut dengan Nomophobia. Salah satu faktor yang mempengaruhi Nomophobia adalah Sindrom Fear of Missing Out (FoMO). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode kajian kepustakaan (library research). Pada kajian kepustakaan ini peneliti berusaha untuk mengkaji tingkat prevalensi FoMO dan Nomophobia serta bagaimana hubungannya pada remaja di Indonesia yang menggunakan berbagai sumber tertulis seperti artikel, jurnal, dan dokumen pendukung yang relevan. Kajian ini bertujuan untuk menunjukkan tingkat FoMO dan Nomophobia di kalangan remaja dan mahasiswa di Indonesia serta hubungan antara FoMO dan Nomophobia. Hasil kajian menunjukkan bahwa sindrom FoMO memiliki hubungan yang positif dengan Nomophobia. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi FoMO maka semakin tinggi Nomophobia.  
Pengaruh Adiksi Media Sosial Dan Perilaku Narsistik Terhadap Fear Of Missing Out (Fomo) Pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di Universitas PGRI Madiun Dinda Sagita; Beny Dwi Pratama; Noviyanti Kartika Dewi
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 1 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fear of Missing Out, atau FoMO, ialah kekhawatiran yang muncul ketika seseorang merasa bahwa ia akan tertinggal atau ketinggalan dari orang lain. Ini bisa memengaruhi sejumlah aspek kehidupan, termasuk kesuksesan akademis. Tujuan dari penelitian ini ialah guna mengetahui bagaimana pengaruh kecanduan media sosial dan sifat narsistik terhadap FoMO pada mahasiswa yang terdaftar di program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun. Populasi dalam penelitian kuantitatif ini meliputi 200 mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun angkatan 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan purposeful sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Dari 125 responden, atau 62,5% dari total responden, wanita merupakan mayoritas dari survei ini. Sementara itu, 75 responden, atau 37,5%, adalah laki-laki. Uji t dan koefisien determinasi yang dijelaskan dalam variabel Kecanduan Media Sosial (X1) digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung > ttabel, atau 12,976 > 1,984, dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, memperlihatkan kalau Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwasanya mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun mengalami Fear Of Missing Out (FoMO) sebagian disebabkan karena adanya pengaruh yang positif dan substansial dari variabel Kecanduan Media Sosial (X1). Ho ditolak dan Ha diterima pada variabel Perilaku Narsistik (X2), dimana hasil temuan menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 10,866 > 1,984 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa di kalangan mahasiswa yang terdaftar di Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun terdapat hubungan positif dan signifikan secara parsial variabel Perilaku Narsistik (X2) terhadap Fear of Missing Out (FoMO).
Teenagers' Understanding Level about Stunting in Terms of Gender Asroful Kadafi; Noviyanti Kartika Dewi; Silvia Yula Wardani; Nur Kholifah; Cindi Febi Fatmawati
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 3 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i3.5771

Abstract

Stunting is one of the issues that is being focused on by the government. The problem of stunting is a concern and also handled collaboratively with various stakeholder elements. The issue of stunting needs to be introduced to individuals from an early age or before pre-marital age. However, the reality in the field is that there are still many teenagers who do not have sufficient knowledge regarding stunting. This research aims to see the level of students' understanding about stunting. This research uses a quantitative approach, specifically using a survey method. Data sources were obtained from primary sources and analyzed using descriptive statistical analysis and also using different tests. The research results show that students' level of understanding about stunting is at a medium level. And the results of different tests to see whether there are differences in the level of understanding between male and female students show trends that are almost the same or there are no significant differences. It is hoped that the results of this research can be used as a basis for related parties in formulating policies to intervene in stunting prevalence.