Indra Laksana
Program Studi Teknik Geodesi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENENTUAN POSISI STASIUN GNSS CORS UNDIP PADA TAHUN 2013 DAN 2014 MENGGUNAKAN SOFTWARE GAMIT Laksana, Indra; Yuwono, Bambang Darmo; Awaluddin, Moehammad
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.087 KB)

Abstract

ABSTRAKStasiun GNSS CORS (Global Navigation Satelite System) stasiun aktif yang mengukur letak posisi suatu titik terus menerus selama 24 jam. Stasiun ini merupakan teknologi yang dikembangkan dan digunakan oleh departemen pertahanan dan transportasi USA. Stasiun GNSS CORS UNDIP yang mulai beroperasi pada bulan Desember tahun 2012, pada kampus Universitas Diponegoro Fakultas Teknik Program Studi Geodesi. Pemasangan ini didasarkan pada kebutuhan tentang navigasi berbasis satelit.Penelitian ini berfokus pada penentuan kecepatan posisi stasiun GNSS CORS UNDIP pada tahun 2013 dan 2014. Stasiun tersebut perlu dilakukan penentuan posisi CORS untuk memperkirakan pergerakan titik tersebut setiap tahun dan pendefinisian koordinat secara kontinyu dan berkala. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan GPS pada tahun 2013 dan 2014.  Penelitian ini terdiri dari project udp1, udp2, udp3, udp4 yang menggunakan 14 stasiun IGS yaitu cnmr, coco, cusv, darw, dgar, guam, iisc, karr, kunm, ntus, pbr2, pimo, sey1, dan udip. Pengolahan menggunakan perangkat ilmiah GAMIT.Penelitian ini menghasilkan nilai posisi tahun 2013 dan 2014 pada  strategi pengamatan udp1 memiliki nilai -0,01217 m/tahun ± 2,24 mm untuk komponen X, 0,02201 m/tahun ± 7,05 mm untuk komponen Y, -0,01550 m/tahun ± 1,59 mm untuk komponen Z. pada strategi pengamatan udp 2 nilai yang didapat adalah -0,01133 m/tahun ± 2,00 mm untuk komponen X, 0,02469 m/tahun ± 5,86 mm untuk komponen Y, -0.00005 m/tahun ± 1,37 mm untuk komponen Z. Pada strategi pengamatan udp3 didapat -0,01188 m/tahun ± 2,27 mm untuk komponen X, -0,02419 m/tahun ± 7,04 mm untuk komponen Y, -0,01773 m/tahun ± 1,59 mm untuk komponen Z. Pada strategi pengamatan udp4 didapat -0.01180 m/tahun ± 2,56 mm untuk komponen X, 0.02487 m/tahun ± 5,91 mm untuk komponen Y, -0.00004 m/tahun ± 1.39 mm untuk komponen Z.Kata Kunci : Stasiun CORS, posisi definitif, GAMIT ABSTRACTStation CORS GNSS (Global Navigation Satellite System) is a station that can measure the current position of a station point continuously for 24 hours. This station is a technology that developed and used by the department of defense and transportation, USA. GNSS CORS station of UNDIP began operating in December 2012, on the Geodesy major, Faculty of Engineering, Diponegoro University. This installation is based on the requirements of satellite-based navigation. This study focuses on determining the speed of GNSS CORS station UNDIP position in the year 2013 until 2014. The station CORS positioning needs to be done to estimate the movement of the point defining the coordinates of each year, continuously and periodically. The data used in this study include GPS observations in the year 2013 until 2014. This research project consists of udp1, udp2, udp3, and udp4 total using 14 observations stations, the stations is cnmr, coco, cusv, darw, dgar, guam, iisc, karr, kunm, ntus, pbr2, pimo, sey1, and udip. Processing is done by using a scientific software, GAMIT.This study resulted the value of the position in 2013 and 2014 on udp1 observation strategy that has value -0.01217 m/year ± 2.24 mm for the X component, 0.02201 m/year ± 7.05 mm for the Y component, -0.01550 m/year ± 1.59 mm for the Z component. The value that resulted by the observation strategy udp 2 is -0.01133 m/year ± 2.00 mm for the X component, 0.02469 m/year ± 5.86 mm for component Y, -0.00005 m/year ± 1.37 mm for the Z component. The value that resulted by the observation strategy udp3 is -0.01188 m/year ± 2.27 mm for the X component, 0.02419 m/year ± 7.04 mm for the Y component, -0.01773 m/year ± 1.59 mm for the component Z. The value that resulted by the observation strategy udp4 is -0.01180 m/year ± 2.09 mm for the X component, 0.02487 m/year ± 5.91 mm for the Y component, -0.00004 m/year ± 1.39 mm for the component Z.  Keywords: CORS station, Definitive position, GAMIT
HABITAT RAFFLESIA (Rafflesia zollingeriana Kds.) DI BLOK KRECEK RESORT BANDEALIT TAMAN NASIONAL MERU BETIRI JAWA TIMUR Laksana, Indra; Syarifuddin, Amir; Aryanti, Nirmala Ayu
Journal of Forest Science Avicennia Vol 1, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/avicennia.v1i2.5598

Abstract

Rafflesia zollingeriana Kds. merupakan bunga langka yang mempunyai ukuran diameter 35-45 cm dan termasuk bunga yang dilindungi oleh negara. R. zollingeriana Kds. di Indonesia dapat ditemui di Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur yang memang memiliki keanekaragaman vegetasi yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentfikasi persebaran dan habitat R. zollingeriana Kds., serta asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan spesies lain yang ada di plot permanen Blok Krecek Resort Bandealit Taman Nasional Meru Betiri. Persebaran dan habitat R. zollingeriana Kds. dikaji melalui analisis vegetasi dengan menghitung Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Kesamaan, Indeks Keragaman, Indeks Kekayaan, dan Indeks Kemerataan, serta melakukan analisis terhadap kondisi abiotik yang meliputi jenis tanah, kelembaban tanah, kelerengan, ketebalan seresah, dan pH tanah. Asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan spesies lain dikaji melalui analisis kontingensi, uji chi square (x2), dan uji tingkat kekuatan asosiasi. Tercatat sebanyak 4 individu R. zollingeriana Kds. yang mengelompok pada plot 1. Habitat biotik R. zollingeriana Kds. adalah hutan hujan tropis yang tumbuh pada bagian akar dan batang inang Tegtrastigma sp, dengan spesies dominansinya bendo (Artocarpus elasticus Reinw. Bl.) sebanyak 44 individu dan jerukan (Polyalthia ruphii L.) sebanyak 48 individu. Keragaman tumbuhan pada habitat R. zollingeriana Kds. termasuk dalam kategori sedang dan kemerataan tumbuhan pada habitat R. zollingeriana Kds. termasuk dalam kategori tidak merata. Kondisi habitat abiotik R. zollingeriana Kds. dicirikan pada ketinggian 1-170 meter di atas permukaan laut, kelerengan rata-rata 80%, ketebalan seresah 7,92 cm, jenis tanah Latosol dengan kelembaban 86,67%  dan pH Netral. R. zollingeriana Kds. termasuk tumbuhan pada tipe iklim C, dengan curah hujan 1867-2397 mm/tahun. Asosiasi antara R. zollingeriana Kds. dengan vegetasi lain pada umumnya memiliki asosiasi positif, namun dari keseluruhan spesies yang telah ditemukan, asosiasi maksimum terjadi pada R. zollingeriana Kds. dengan sriwil kutil (Sterculia campanulata Jw.) dan bindung (Tetrameles mudiflora Gott.).
EKSTRAKSI DIGITAL SURFACE MODEL (DSM) DARI DATA UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV) BERBASIS POINT CLOUD Laksana, Indra; Suharyadi, R; Hadi, M Pramono
Jurnal Geografi Lingkungan Tropik (Journal of Geography of Tropical Environments) Vol. 3, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data acquisition using unmanned aircraft is increasingly being done. This study models elevation data from field measurements using unmanned aircraft. The purpose of this study: (1) to test the ability of unmanned aircraft to acquire elevation data, and (2) to compare elevation data if added point cloud data and bathymetry measurement data. The processing method using point cloud data is done by first matching key points. Matching key points links all aerial photography results to forming a single unit area that has been photographed. Next, a tie point is carried out in the area formed from matching key points. Tie points function as data correction when unmanned aircraft take data. Corrected aerial photos are then processed to obtain point cloud data. Point cloud is useful as orthophoto compiler data and Digital Surface Model (DSM) data. Point cloud data processing to produce DSM is done using Pix4D and Agisoft photoscan software. The results obtained showed that there was an increase in DSM capabilities when point cloud data was added to the tie point data and bathymetry measurement data. So, it can be concluded that data acquisition using unmanned aircraft is able to produce reliable data. Besides being reliable, data acquisition with unmanned aircraft is cheaper compared to data acquisition with aerial photography.
Berbagai Jenis Pengorganisasian Kurikulum Laksana, Indra; Ariga, Iswanto; Retno, Suci Ananda; Hariani, Hariani; Panggabean, Hadi Saputra
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 3 (2025): July, Social Studies, Educational Research and Humanities Research.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i3.47184

Abstract

Pengorganisasian pada kurikulum merupakan sebuah bentuk penyususnan bahan ajar yang akan diberikan kepada peserta didik. Pengorganisasian ini juga merupakan sebuah cara untuk mempermudah ketercapaian dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas berbagai jenis pengorganisasian kurikulum yang dikembangkan oleh para ahli pendidikan serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengorganisasian pada kurikulum. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode studi pustaka. Hasil telaah menunjukkan bahwa terdapat beberapa jenis pengorganisasian kurikulum, seperti kurikulum mata pelajaran, kurikulum terhubung, kurikulum luas, kurikulum terpadu dan kurikulum inti. Pemilihan jenis pengorganisasian kurikulum yang tepat harus mempertimbangkan berbagai macam faktor, diantaranya tujuan pendidikan, karakteristik peserta didik, kondisi sekolah serta konteks sosial dan budaya.