Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBELAJARAN ENERGI TERBARUKAN UNTUK SEKOLAH DASAR STUDI KASUS DI KABUPATAN KLATEN Bawono Widyo Gumelar; Indah Widiastuti; Danar Susilo Wijayanto
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan Vol 11, No 1 (2018): JIPTEK : Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jiptek.v11i1.18504

Abstract

Penggunaan sistem energi berbasis sumber daya terbarukan (renewable energy) merupakan upaya mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi berbahan baku fosil. Pembelajaran energi terbarukan sejak dini diharapkan memberikan wawasan dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam Indonesia yang lebih intensif sebagai sumber energi alternatif masa depan. Penelitian ini ditujukan untuk melakukan analisis proses pembelajaran energi terbarukan di sekolah dasar dengan mengambil studi kasus di dua sekolah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dalam penelitian ini, dikembangkan media pembelajaran berupa instalasi sistem tenaga surya, prototype turbin angin dan media animasi interaktif. Proses pembelajaran diarahkan dengan serangkaian kegiatan yang menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar (student centered learning). Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan observasi dan analisis perbandingan hasil pre-test dan post-test siswa kelas 5 dan 6 SD yang menjadi objek penelitian. Dari hasil evaluasi diketahui adanya peningkatan pengetahuan siswa mengenai konsep energi terbarukan. Penelitian ini juga menunjukkan adanya ketertarikan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran energi terbarukan. Proses pembelajaran energi terbarukan dengan kegiatan belajar aktif dapat digunakan tidak hanya untuk mendukung pembelajaran sains atau IPA di sekolah namun juga membentuk cara pandang baru dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber energi di Indonesia.
Karakteristik Selai Lembar Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Dengan Penambahan Komposisi Gula Surya Lencana; Rodiana Nopianti; Indah Widiastuti
Jurnal FishtecH Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v7i2.6634

Abstract

The purpose of this research were to know the formulation  and to know the physicochemical of the making of seaweed sheet jam (Eucheuma cottonii) The research was conducted on December 2016 until April 2017. This research method used Randomized Block Design (RBD). The sugar treatment on sheet jam consisted of 50%, 40% and 30%. The parameters of this research were chemical analysis such as water content, ash content, fat, carbohydrate, and coarse fiber while for physical analysis consisted of sensory analysis (color, taste, appearance, flavor and texture). The treatments significantly affected the chemicals parameters such as water and carbohydrate level. The treatments not affected the sensory parameters The water content of seaweed sheet jam produced between 43.78% to 56.52%, ash ranged from 0.26% to 0.57%, fat ranged from 0.2% to 0.27%, carbohydrate ranged from 4.37% to 9.13%. Flavors range from 4.76 (neutral) to 5.4 (like lightly). The best treatment of this research is A1 with 50% of sugar
Pengaruh Komposisi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) dan Tepung Beras Terhadap Sifat Kimia dan Sensoris Masker Wajah Putri Lestari; Indah Widiastuti; Susi Lestari
Jurnal FishtecH Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v7i2.6633

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan mengetahui karaketeristik pembuatan selai lembar rumput laut (Eucheuma cottonii) Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai April 2017. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan gula pada selai lembar terdiri dari  50%, 40% dan 30%. Parameter yang diamati meliputi analisa kimia terdiri dari kadar air, kadar abu, lemak, karbohidrat, dan serat kasar sedangkan untuk analisa fisik terdiri dari analisis sensori (warna, rasa, penampakan, aroma dan tekstur). Perlakuan dalam penelitian berpengaruh nyata terhadap analisis kimia yaitu kadar air dan kadar karbohidrat. Perlakuan dalam penelitian ini tidak berpengaruh nyata pada analisis sensori. Kadar air selai lembar rumput laut yang dihasilkan berkisar antara 43,78%-56,52%, abu berkisar 0,26%-0,57%, lemak berkisar antara 0,2%-0,27%, karbohidrat berkisar antara 4,37%-9,13%. Rasa berkisar antara 4,76 (netral) – 5,4 (agak suka). Perlakuan terbaik dari penelitian ini yaitu A1 dengan penggunaan 50% gula.
Karakteristik Fisik dan Sensoris Bumbu Burgo Instan Ikan Gabus (Channa striata) dengan Perbedaan Suhu dan Waktu Pengeringan Wulandari Wulandari; Shanti Dwita Lestari; Indah Widiastuti; Chessy Anindia
Jurnal FishtecH Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/fishtech.v10i1.10309

Abstract

Burgo merupakan salah satu menu makanan dengan bahanbdasar tepungktapioka danktepung beras kemudian dibentuk dengan cara digulung. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan suhu dan waktu pengovenan terbaik pada pembuatan bumbu kaldu burgo instan. Penelitian ini menggunakan analisis Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor. Faktor I suhu pengeringan terdiri dari 3 level (60?, 80?, dan 100?) dan faktor II lama pengeringan terdiri dari 3 level (6 jam, 9 jam, 12 jam). Parameter  pengamatan meliputi warna, total padatan terlarut dan organoleptik. Hasil penelitian dengan perlakuan waktu dan suhu menunjukkan perbedaan signifikan terhadap nilai total padatan terlarut. Total padatan terlarut yang diperoleh  mengalami peningkatan, sejalan dengan bertambahnya waktu dan suhu pengovenan dan berpengaruh nyata terhadap waktu dan suhu pengovenan. Berdasarkan tabel hasil pengamatan jumlah tanggapan yang benar untuk warna, rasa, aroma, dan kenampakkan adalah 18, 18, 18, dan 19. Sedangkan berdasarkan tabel binomial diperoleh minimum tanggapan yang benar pada taraf 5% adalah 18, sehingga sampel yang tidak berbeda nyata pada warna (suhu 80? selama 12 jam), rasa (suhu 80? selama 9 jam), aroma, dan kenampakan (suhu 100? selama 6 jam). Hasil penelitian terbaik terdapat pada perlakuan yang menggunakan suhu 80? selama 12 jam dengan rerata total padatan terlarut 42,35 mg/L, dan hasil organoleptik mendekati sampel burgo pasaran pada warna (kekuningan) dan aroma
Pengabdian Masyarakat Workshop Tripartit Kebijakan Super Tax Deduction Pemagangan Pendidikan Vokasional Yuyun Estriyanto; Valiant Lukad Perdana Sutrisno; Taufik Wisnu Saputra; Indah Widiastuti; Suharno Suharno
DEDIKASI: Community Service Reports Vol 3, No 2 (2021): DEDIKASI: Community Service Report
Publisher : FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/dedikasi.v3i2.53227

Abstract

In 2019, the Ministry of Finance issued a Super Tax Deduction policy, a tax incentive provided by the government to businesses/industries involved in vocational education programs, including research and development activities to generate innovation. This program provides a maximum gross income reduction of up to 200% of the total costs incurred for work practices, apprenticeship, and/or vocational education learning services. This program is designed to encourage establishing a link-and-match between the world of education and industry to improve the quality of human resources produced by the education sector. Two years since its launch, the socialization of this program has not been optimal. Only a handful of industries have taken advantage of this program. Information that does not reach stakeholders causes the program not to run as expected. The tripartite workshop that brings together all stakeholders is expected to be able to share perceptions regarding the nature and technical implementation of the policy.
A Systematic Procedure for Case Study Research in Biophilic Design: Toward Contextual and Regenerative Inquiry Artha, Pande Putu Dwi Novigga; Indah Widiastuti; Dewi Larasati
Jurnal Koridor Vol. 16 No. 2 (2025): Jurnal Koridor (INPRESS)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/koridor.v16i2.21369

Abstract

Biophilic Design is an architectural approach that seeks to restore and strengthen the human connection with nature as a means to enhance the physical and psychological well-being of building occupants. Over the past two decades, this concept has gained substantial attention across academic disciplines and professional practices worldwide. However, despite its growing prominence, there remains a lack of structured research methodologies that systematically explore the application of Biophilic Design principles across diverse architectural contexts. This study addresses that gap by proposing a systematic protocol for conducting case study research grounded in the theoretical framework of Biophilic Design. The aim is to provide clear and replicable methodological guidance for investigating how nature-based design strategies can support contextual and regenerative practices in architecture, including but not limited to vernacular or traditional environments. The research method employed is a Systematic Literature Review (SLR) of peer-reviewed publications from reputable databases including Scopus, Web of Science (ESCI), and DOAJ, focusing on studies published between 2019 and 2024. Based on the synthesis of the selected literature, the study formulates a seven-stage protocol for case study research. These stages include case selection, data collection techniques such as field observation and in-depth interviews, and thematic analysis for qualitative data interpretation. The findings highlight the necessity of involving key stakeholders—such as cultural experts, historians, and anthropologists—throughout the research process to ensure accurate interpretation of local ecological and cultural values. This protocol is expected to serve as a methodological reference for researchers and practitioners seeking to implement Biophilic Design in a way that is context-sensitive, socially and ecologically regenerative, and rooted in local wisdom.