Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH Rury Widyasari; Raodah Raodah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v5i1.1028

Abstract

ABSTRAKHipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dikalangan usia lanjut. Orang yang berusia lanjut akan mengalami penurunan beberapa fungsi organ tubuh yang dapat menyebabkan penyerapan zat gizi menurun. Beberapa faktor penyebab hipertensi pada usia lanjut antara lain adalah genetik (riwayat keluarga), aktifitas fisik yang rendah dan konsumsi natrium berlebih. untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas dan konsumsi natrium dengan hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 72 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 02 Februari- 20 Maret 2016 pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. Cara pengumpulan data dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value <0,05. sebagian besar lansia yang memiliki riwayat keluarga hipertensi mengalami hipertensi grade II sebanyak 66%, lansia dengan aktivitas fisik ringan menderita hipertensi grade II sebanyak 68,3%, lansia yang mengalami obesitas mengidap hipertensi grade II sebanyak 67,5% dan lansia yang mengkonsumsi natrium tinggi mengidap hipertensi grade II sebanyak 63,3%. ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi (p=0,005), ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,017), ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi (p=0,0021) dan ada hubungan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p=0,002) pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh Tahun 2018. Diharapkan bagi lansia untuk mampu mengontrol konsumsi makanan yang dibatasi bagi penderita hipertensi misalnya makanan yang mengandung natrium, melakukan aktivitas fisik (olahraga ringan seperti jalan santai setiap hari dan bersepeda) dan rutin mengontrol tekanan darah.                                                                                                                                 Kata kunci : riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi natrium, hipertensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH Meutia Paradhiba; Raodah Raodah
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 1 (2020): APRIL 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i1.1551

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi dikalangan usia lanjut. Orang yang berusia lanjut akan mengalami penurunan beberapa fungsi organ tubuh yang dapat menyebabkan penyerapan zat gizi menurun. Beberapa faktor penyebab hipertensi pada usia lanjut antara lain adalah genetik (riwayat keluarga), aktifitas fisik yang rendah dan konsumsi natrium berlebih. untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas dan konsumsi natrium dengan hipertensi pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. penelitian bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 72 responden. Penelitian dilakukan pada tanggal 02 Februari- 20 Maret 2016 pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. Cara pengumpulan data dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95 % dan batas kemaknaan (α=0,05) Ha diterima p value <0,05. sebagian besar lansia yang memiliki riwayat keluarga hipertensi mengalami hipertensi grade II sebanyak 66%, lansia dengan aktivitas fisik ringan menderita hipertensi grade II sebanyak 68,3%, lansia yang mengalami obesitas mengidap hipertensi grade II sebanyak 67,5% dan lansia yang mengkonsumsi natrium tinggi mengidap hipertensi grade II sebanyak 63,3%. ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian hipertensi (p=0,005), ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,017), ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi (p=0,0021) dan ada hubungan konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p=0,002) pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh Tahun 2020. Diharapkan bagi lansia untuk mampu mengontrol konsumsi makanan yang dibatasi bagi penderita hipertensi misalnya makanan yang mengandung natrium, melakukan aktivitas fisik (olahraga ringan seperti jalan santai setiap hari dan bersepeda) dan rutin mengontrol tekanan darah.                                                                                                                                                                            Kata kunci : riwayat keluarga, aktivitas fisik, obesitas, konsumsi natrium, hipertensi 
Pengembangan UMKM Desa Punti Kecamatan Soromandi melalui Workshop Kewirausahaan KKN-T STIE Bima Aida Zulwahidah; Anfani Anfani; Dila Saputri; Sri Wardah; Hayril Hayril; Raodah Raodah; Arahim Arahim; Ismunandar Ismunandar; Muhammad Badar
Jurnal Nusantara Berbakti Vol. 3 No. 2 (2025): April: Jurnal Nusantara Berbakti
Publisher : Universitas Kristen Indonesia Toraja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jnb.v3i2.542

Abstract

The development program for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in Punti Village, Soromandi District, represents a strategic step in improving the local economy. This study aims to analyze the impact of entrepreneurship workshops conducted through the Thematic Community Service Program (KKN-T) by STIE Bima. The methods employed include observation, interviews, and participatory evaluation to assess the changes in MSMEs' capacities. The findings revealed an increase in participants' understanding and skills in business management and the emergence of innovative local products. This program contributes significantly to strengthening the village's economic resilience.
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Budaya Akseptor KB Memilih AKDR di Desa Bebesen Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah 2025 Rahmah Rahmah; Dede Dessy Listyana; Raodah Raodah
OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan Vol. 3 No. 5 (2025): September : OBAT: Jurnal Riset Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/obat.v3i5.1601

Abstract

The new paradigm in the National Family Planning program has changed its vision, which was originally aimed at realizing the norm of a Small Happy Prosperous Family (NKKBS), to a vision of achieving Quality Families. One of the efforts in the family planning program is the regulation of pregnancy spacing through the use of contraceptive devices, which are tools used to prevent pregnancy. This study aims to determine the relationship between the knowledge, attitudes, and culture of family planning acceptors and the selection of Intrauterine Contraceptive Devices (IUCD) in Bebesen Village, Bebesen District, Central Aceh Regency in 2025. This research is descriptive-analytic with a cross-sectional approach and uses purposive sampling method with 59 respondents. The study was conducted from January 12 to February 25, 2025. Statistical analysis using the chi-square test shows a P-value of 0.016, indicating a relationship between knowledge and the selection of IUCD. Further analysis using the chi-square test shows a P-value of 0.013, indicating a relationship between the attitudes of family planning acceptors and the selection of IUCD, and the statistical analysis with the chi-square test shows a P-value of 0.030, indicating a relationship between the culture of family planning acceptors and not selecting IUCD.