Perilaku berpacaran sering kali dilakukan oleh remaja mulai dari remaja awal sampai remaja akhir. Menurut Iwan, bentuk-bentuk perilaku berpacaran yang dilakukan bermacam-macam diantaranya perilaku sehat dan tidak sehat. Bentuk-bentuk perilaku berpacaran yang sehat yaitu berpegangan tangan dan berpelukan, sedangkan yang tidak sehat kissing, necking, sexual intercourse. Perilaku berpacaran dinilai lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan positifnya. Terdapat kasus yang terjadi akibat dari berpacaran yang tidak sehat salah satunya hamil diluar nikah di Ponorogo. Perilaku berpacaran yang tidak sehat menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam suatu hubungan sehingga menjadi tidak ideal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segala bentuk perilaku berpacaran remaja serta kaitannya dengan Teori cinta Sternberg. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk-bentuk perilaku berpacaran yang dilakukan oleh remaja di SMK Negeri 7 Jakarta diantaranya berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, cupang, daring. Perilaku berpacaran yang dilakukan memiliki keterkaitan dengan teori cinta Sternberg karena untuk mencapai hubungan yang ideal, pasangan harus memiliki komponen yang seimbang dalam cinta yaitu keintiman dan komitmen. Dampak dari perilaku berpacaran yang dilakukan lebih banyak kearah negatif dibandingkan dengan positif.