Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FACTORS THAT AFFECTING WOMEN'S STRUGGLE IN ACHING ECHELON POSITIONS IN THE LOCAL GOVERNMENT OFFICES OF NORTH SULAWESI PROVINCE Dwianita Conny Palar; I Ketut Ardhana; Ni Made Wiasti; I Nyoman sukiada
E-Journal of Cultural Studies Vol 16 No 2 (2023): Volume 16 Number 2 May 2023
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/cs.2023.v16.i02.p03

Abstract

Every civil servant has the same opportunity to get a position to improve their career, including employees in the North Sulawesi Provincial Government Office. The structural position is a very strategic position for anyone who can reach the position. However, it is not uncommon to find gender inequality in a community group that can affect every employee in reaching the position. As for this study, it can be understood that there are several factors that cause an imbalance in occupying echelon positions. The existing factors are divided into internal factors that come from within the employee, and external factors that come from outside the employee and influence them to develop themselves, especially for female employees. All of these factors are expected to create gender equality in the Regional Government of North Sulawesi. Keywords: Women's struggle, Minahasa culture, local government
PKM Manfaat Jamur Antagonis bagi Peningkatan Hasil Pertanian Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan Stella Deiby Umboh; Frans Bernhard Rondonuwu; Dwianita Conny Palar; Marnix L.D Langoy; Vivi B. Montong
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/dqjqtr66

Abstract

Tanaman pertanian seringkali terhambat dengan adanya serangan hama dan penyakit tumbuhan. Penggunaan pestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan seringkali berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Agen pengendali hayati merupakan salah satu alternatif yang yang ramah lingkungan dan cukup efektif dalam mengendalikan penyakit tumbuhan yaitu dengan memanfaatkan mikroba antagonis. Salah satunya adalah jamur antagonis yang mempunyai kemampuan dalam menghambat perkembangan patogen tanaman. Yang menjadi faktor kelemahan yang sering dijumpai dikalangan petani yang ada di Ongkaw Dua yaitu kurangnya pengetahuan mereka tentang dampak penggunaan pestisida dan pemanfaatan pengendalian hayati dengan menggunakan jamur antagonis sebagai solusi alternatif pilihan lain dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah bentuk penyuluhan. Berdasarkan hasil analisis, didapati peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan, menyimak, merespon, dan menanggapi  secara positif terhadap pemaparan materi oleh narasumber. Selain itu pula,terjadi peningkatan pengetahuan peserta dan penguasaan akan materi penyuluhan, ditandai dengan 17 orang peserta yang memahami dari 20 peserta dan terjadi kenaikan pemahaman peserta  dari nilai pra kegiatan (pre-test) ke akhir kegiatan (post-test) sebesar 65%.
Interference of Manado Malay Language in the Japanese Language Learning Process at SMA Negeri 2 Manado: Interferensi Bahasa Melayu Manado Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jepang Di SMA Negeri 2 Manado Maya I Ch Selat; Mariam L M Pandean; Jultje A J Rattu; Dwianita Conny Palar
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 2 (2024): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i2.4549

Abstract

Interferensi merupakan bentuk penyimpangan dari kaidah bahasa yang benar karena adanya pengaruh bahasa pertama pada bahasa kedua. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi bentuk-bentuk interferensi bahasa Melayu Manado dalam pembelajaran bahasa Jepang. selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya interferensi dalam pembelajaran bahasa Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa tuturan siswa dan guru saat berbicara bahasa Jepang. data yang terkumpul dianalisis dengan teori interferensi. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan siswa dan guru melakukan interferensi di bidang leksikal ketika berbicara
Towards an Inclusive Literary Critique: Recognizing 'Peripheral' Literature and Political Discourse: Menuju Kritik Sastra Inklusif: Pengakuan terhadap Sastra Pinggiran dan Wacana Politik Dwianita Conny Palar; Fendy E. W. Parengkuan
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 2 (2024): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i2.4624

Abstract

Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, para penulis berupaya meninjau kembali dinamika kepemahaman sastra tanah air yang semakin maju pesat sejak kemerdekaan Indonesia. Antara lain berupa 11 bentuk pendekatan (moral, sosiologi sastra, psikologi sastra, resepsi sastra, struktural, semiotik, ekspresif, objektif, pragmatik, mimetik, dan feminisme) sebagaimana yang dirangkumkan oleh Hartono (2024) dari UNY Yogyakarta. Ada semacam dinamika yang rupanya mengundang perhatian tersendiri yakni tentang “politik”, yang kami masukkan sebagai pendekatan ke-12 guna menampung sedemikian banyaknya “puisi liar” istilah yang dikemukakan oleh Almuminin dkk (2021) dari UNM Makassar. Ada semacam kesungkanan yang terasa agak tidak etis-demokratis dengan menempatkan semua karya sastra di luar Jawa khususnya Jakarta sebagai “sastra pinggiran” justru karena dianggap berbeda, menyimpang dari arus utama, kurang berbobot, penyair kampungan, atau lainnya. Lalu, kalau begitu, yang manakah yang dapat digolongkan “sastra pusat”? Ada begitu banyak ungkapan-ungkapan bernada politik dan keresahan sosial di sana lalu haruskah kita abaikan begitu saja? ” Makalah ini dapat dianggap turut berpartisipasi mengangkat dan menempatkan berbagai jenis “sastra pinggiran” sebagai karya puitis yang dapat ditarik hikmah manfaatnya dalam penelaahan lanjut berbagai aspek sastra tanah air
AN EXAMINATION OF CULTURAL VALUES ON THE INTELLECTUAL SIDE OF RANI'S CHARACTER IN THE NOVEL NEGERI SERIBU BINTANG BY ARIE KOMALASARI: TELAAH NILAI-NILAI KULTURAL PADA SISI INTELEKTUAL TOKOH RANI PADA NOVEL NEGERI SERIBU BINTANG KARYA ARIE KOMALASARI Dwianita Conny Palar; Krisdo Paeng; Dina Chatrina Magdalena Rottie
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 9 No 2 (2025): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v9i2.5146

Abstract

This research is an effort to uncover the cultural values instilled in the character Rani in the Novel Negeri Seribu Bintang by Arie Komalasari through one of the aspects of her personality, namely intellectual. This study uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques in the form of reading and recording techniques with literature study methods. The source of the data clearly comes from the Novel Negeri Seribu Bintang by Arie Komalasari. The data taken is in the form of explanations related to the role, character, and personality of the character Rani in the novel based on the intellectual aspects possessed by the character. The results of this study will show how the cultural background of this Rani character shapes her intellectual abilities which are presented in the perspective of Psychological Anthropology. The role of Rani's character is also central in supporting the dynamics of the storyline of this novel. In addition to being a character who is described as a charismatic female character, the intellectual side of this character is also a component that supports the storyline of this novel. The intellectual side possessed by Rani's character is inseparable from her cultural background who was born in an environment of educated people who then formed her personality character in building the plot of this novel. This study also seeks to provide a descriptive explanation of what cultural values make Rani's character a figure who has intellectual intelligence.
TOURISM APPROACH IN GENTRICOLOGY: PENDEKATAN KEPARIWISATAAN DALAM GENTRIKOLOGI Fendy E.W. Parengkuan; Dwianita Conny Palar
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 9 No 4 (2025): SANTHET: (JURNAL SEJARAH, PENDIDIKAN DAN HUMANIORA) 
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v9i4.5147

Abstract

Gentrification is a social phenomenon that involves regional transformation due to changes in social, economic, and cultural structures. This article discusses the relationship between gentrification and tourism through a gentricological approach, focusing on how the development of new areas due to gentrification contributes to the tourism potential in Indonesia. This research highlights the multifaceted role, ranging from government policies, business expansion, to socio-cultural impacts in gentrified areas. Various examples of regions such as Cilegon, Tanjung Bunga, Batam, and Tomohon were analyzed to identify the dynamics between indigenous and immigrant populations and their influence on local tourism activities. The results of the study show that gentrification can support the development of tourism through the emergence of new attractions, infrastructure improvements, and cultural diversification, although on the other hand it has the potential to cause social and economic inequality. These findings underscore the importance of careful and inclusive planning in the gentrification process so that the positive impact on the tourism sector can be maximized without neglecting the social sustainability aspect.