Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN SIKAP KERJA, PENCAHAYAAN DAN SUHU TERHADAP KELELAHAN KERJA DAN KELELAHAN MATA PADA PENJAHIT DI KAMPUNG SOLOR KUPANG 2017 Kristina Dede Odi; Sintha Lisa Purimahua; Luh Putu Ruliati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 14 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v14i1.10408

Abstract

The discomfort of work environment which is caused by temperature will affect a worker to complete his or her job. For lack of attention to work place adjusment, position, and work equipment will certanly cause problems dealing with occupational desease. Job that have a need of accuracy without unequal to lighting, have the impact to eye fatigue. This study was aimed to find out the relationship of attitude to work, lighting, and temperature towards work fatigue and eye fatigue at tailors in Kampung Solor Kupang 2017. The type of this research was an analytic survey with cross sectional approach. The number of population was 34 tailors with the total sample 34 tailors who spread in 16 of stitch. In analising the data, the researcher used chi square with significant correlation to work fatigue, p value =0,011. Work attitude had significant correlation to eye fatigue with p value=0,037, lighting had no significant correlation to work fatigue with p value=0,683, lighting had correlation with eye fatigue p value =0,045, temperature had significant relation to work fatigue by p value=0,023 and it had no correlation to eye fatigue by p value =0,106.
Pengaruh Media Leaflet Terhadap Pengetahuan dan Sikap Dalam Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Pedagang di Pasar Sintha Purimahua; Indriati Andolita Tedju Hinga; Ribka Limbu; Sarinah Basri K
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2021): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v6i3.178

Abstract

Pengetahuan yang tepat dan memiliki sikap yang benar dapat mencegah penularan covid-19. Melalui media leafleat dalam upaya pencegahan dapat berdampak positif karena membentuk keyakinan orang untuk beriperilaku sesuai keyakinannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh media leaflet terhadap pengetahuan dan sikap dalam upaya pencegahan Covid-19 pada pedagang di Pasar Oesapa Kota Kupang. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Pra Eksperimen. Jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 30 responden. Berdasarkan analisis univariat, responden lebih banyak usia 46-55 tahun (53.3%), Jenis kelamin perempuan lebih banyak (53.3%), pendidikan responden paling banyak adalah SMA (20%), jenis dagangan paling banyak adalah penjual ikan (26.7%). Rerata nilai pengetahuan responden sebelum mendapatkan penyuluhan adalah 44.66 dan sesudah pemberian penyuluhan melalui media leaflet adalah 94.22 yang artinya terjadi peningkatan rerata nilai sebelum dan sesudah pemberian leaflet. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon,diperoleh nilai z-score sebesar 4.807 dengan nilai p value sebesar 0.000 yang artinya p<0.005 yang berarti Ada Pengaruh Peggunaan media leaflet terhadap Pengetahuan pedagang tentang Covid-19. Untuk variabel sikap, rerata nilai sikap responden sebelum mendapatkan penyuluhan adalah 72.85 dan sesudah pemberian penyuluhan melalui media leaflet adalah 97.46 yang artinya terjadi peningkatan rerata nilai sebelum dan sesudah pemberian leaflet. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon,diperoleh nilai z-score sebesar 4.793 dengan nilai p value sebesar 0.000 yang artinya p<0.005 yang berarti Ada Pengaruh Peggunaan media leaflet terhadap Sikap pedagang tentang Covid-19. Oleh karena itu direkomendasikan Puskesmas Oesapa agar lebih meningkatkan frekuensi kunjungan pemberian edukasi kesehatan kepada pedagang pasar tradisional di Kelurahan Oesapa.
Efektifitas Metode Demonstrasi Sebagai Media Edukasi Cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Mahasiswa FKM Undana Tahun 2019 Sintha Lisa Purimahua
Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi Vol 8 No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jikom.v8i1.2048

Abstract

Healthy behavior washing soap or (CTPS) is not fully understood by the public at large, and the practice is still not widely applied in everyday life including in the student campus age group. The purpose of this research is to investigate the impact of counseling with the demonstration method in increasing knowledge and changing of attitude of CTPS at the student campus of FKM Undana. The method used was pre-experiment with a one-group pretest-posttest research design. The sampling technique used was total sampling, namely 30 respondents. The data obtained were analyzed using the paired-sample T-test. The results of this study indicate that the Demonstration method is effective in increasing the knowledge and attitude of the student campus with a significance value (ρ) 0.00<(α)0.05. Demonstration methods are highly recommended as one of the effective learning media as wash soap handbound sales for student campus.
Penerapan Teknologi Komposter dan Pemanfaatan Sampah Organik menjadi Kompos pada Skala Rumah Tangga Sintha Lisa Purimahua; Agus Setyobudi; Mustakim Sahdan; Marylin S. Junias; Tiwuk Widiastuti; Sarinah Basri K
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i1.120

Abstract

Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang sudah tidak berguna lagi. Volume peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya tingkat konsumsi manusia Sampah perlu dikelola dengan lebih baik untuk mendapatkan kembali nilainya. Tujuan pengabdian ini adalah agar masyarakat memiliki pengetahuan tentang cara mengolah sampah lebih bermanfaat dengan menerapkan teknologi komposter dalam mengolah sampah organik menjadik pupuk kompos. Kegiatan ini dilaksanakan di Perumahan dosen Undana Penfui. Bentuk kegiatan adalah pemberian materi dan praktek yakni memberikan materi penyuluhan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi pembuatan kompos dari sampah organik dan pembuatan teknologi komposter. Praktik pembuatan kompos ini dapat menjadi dorongan serta pengetahuan masyarakat dalam mencoba membuatnya sendiri di Rukun Tetangga (RT) masing-masing, juga dapat membentuk pos pengolahan kompos dalam komplek undana. Dari kegiatan ini, disarankan agar dapat dilakukan pelatihan dan diseminasi informasi secara kontinyu dari instansi terkait, sehingga masyarakat terus termotivasi untuk hidup produktif dan sehat.
Menggalang Perubahan dengan CTPS: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting di Kelurahan Naibonat Marni; Maria Magdalena Dwi Wahyuni; Sintha Lisa Purimahua
Genitri: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Desember
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36049/genitri.v2i2.126

Abstract

Stimulasi cuci tangan pakai sabun (CTPS) sangat penting sebagai langkah preventif dalam strategi komprehensif memerangi stunting pada anak. Stunting membuat Kelurahan Naibonat mengalami kesulitan yang signifikan. Tujuan dari proyek sukarela ini adalah untuk menyebarkan pengetahuan tentang betapa pentingnya CTPS dalam mengurangi stunting pada anak. Kami dapat menginformasikan masyarakat dan mendorong perubahan kebiasaan positif dengan menggunakan pendekatan interaktif dan bekerja sama dengan kader posyandu dan tenaga kesehatan. Peningkatan keahlian CTPS kader Posyandu berdampak baik, mendorong penerapan metode ini dalam kehidupan sehari-hari. Bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat, latihan ini meningkatkan pengetahuan umum tentang fungsi kritis CTPS dalam mengurangi stunting. Kunci keberhasilan pemangku kepentingan lokal. Dukungan pemangku kepentingan lokal menjadi kunci untuk kelanjutan perubahan ini, menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di Kelurahan Naibonat.
Preventing Stunting in Dryland Areas with Cultural Communication Strategies Marni, Marni; Ribka Limbu; Sintha Lisa Parimahua
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 12: DESEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i12.6464

Abstract

Introduction: Malnutrition, especially child stunting in Indonesia, including Kupang Regency, NTT Province, is a serious problem. Stunting affects 149.2 million children under 5 years old worldwide. In Kupang District in 2023, the prevalence of stunting is 13.0%. Factors such as climatic conditions, food insufficiency, and culture contribute to this problem. Stunting stunts child growth, reduces intelligence, and affects the economy. Prevention efforts involve national strategies including behavior change communication campaigns, including the important role of posyandu cadres. Posyandu cadres have credibility with receptive audiences. Communication skills with status, power of persuasion, and the ability to sensitize on the virtues of individual health and nutrition with personal proximity (Anshel and Smith, 2013). Posyandu cadres can be effective agents promoting behavior change. The delivery of health messages is one of the factors that can influence behavior change. As a culturally embedded society, cultural communication is the most frequently used language and communication that is most easily absorbed as a source of community information. Methods: The type of research used is Sequential Exploratory Mixed Methods. A combination research method where two phases of research, namely the first phase using qualitative methods and the next phase using quantitative methods, are based on the results of phase one. The combination of data from both methods is connecting the results of the first phase of research (qualitative research results) and the next phase (quantitative research results). The study was conducted in Semau sub-district for six months involving 30 mothers in the intervention group and 30 mothers in the control group. intervention group and 30 mothers in the control group. The East Nusa Tenggara Provincial Government and the Kupang Regency Government have granted permission and recommendations for this study, which also proposes ethical considerations from the Research Ethics Commission of the Faculty of Public Health, Nusa Cendana University, with ethical approval recommendation letter number No. 2024143 – KEPK. Results: The results showed a difference in the pre-test and post-test results in the intervention group and control group. The intervention group with a cultural communication approach showed a greater change than the control group. The post test results showed that knowledge in the intervention group increased dramatically to (63.6%) while the control group also experienced changes in knowledge (21.2%). Changes in perception in the intervention group also increased (72.7%) while perception in the control group (75.8%). Attitude changes in the intervention group (81.8%) and attitude changes in the control group (78.8%). As well as changes in the practice of the intervention group (90.9%) and in the control group (57.6%). Conclusion: Health promotion with a cultural communication strategy in Semau Sub-district shows maximum changes in knowledge, perceptions, attitudes and practices because people are more accustomed to local communication styles so that they are easier to understand, trust and apply. Based on these results, future researchers can examine other variables such as the effect of family support with cultural communication on accelerating stunting reduction in dryland areas.
PENGENALAN POTENSI BAHAYA DAN PENCEGAHAN K3 BAGI KARYAWAN PEMBUAT DAGING SE’I BABI DI DEPOT SE’I BABI BAMBU KUNING-KOTA KUPANG Juliana, Maria Erma Wati; Anderias Umbu Roga; Sintha Lisa Purimahua
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 2 (2025): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v7i2.17080

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang terdapat dalam proses pembuatan daging se’i babi di Depot Se’i Bambu Kuning melalui observasi langsung dan wawancara dengan pemilik serta karyawan. Proses produksi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu pemilihan dan pemotongan daging, pencucian, marinasi, serta pengasapan. Hasil observasi menunjukkan adanya berbagai potensi bahaya yang terbagi dalam tiga kategori utama, yaitu bahaya fisik, bahaya biologis, dan bahaya ergonomi. Bahaya fisik mencakup risiko terpeleset, teriris pisau, dan melepuh akibat panas; bahaya biologis berasal dari potensi kontaminasi bakteri selama pencucian dan penanganan daging; sedangkan bahaya ergonomi terkait dengan posisi kerja berdiri dalam waktu lama selama proses pemotongan dan pengasapan. Beberapa langkah pencegahan telah dilakukan oleh pihak depot, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan pemberian waktu istirahat, namun penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan masker belum sepenuhnya diterapkan. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta penerapan standar higienitas dan ergonomi kerja sangat diperlukan guna meminimalkan risiko yang dapat terjadi selama proses produksi. Kata kunci: pengenalan bahaya, se’i babi, K3, kontaminasi, ergonomi, depot makanan
Diseminasi informasi Kesehatan Penanganan Tumpahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Sediaan Sitostatika pada Tim Handling Sitostatika Instalasi Farmasi RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang Nae Rani, Theresia Agnesta; Sintha Lisa Purimahua; Anderias Umbu Roga
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 2 (2025): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v7i2.17100

Abstract

Penanganan tumpahan sediaan sitostatika di rumah sakit merupakan tantangan serius yang berdampak langsung pada keselamatan tenaga kesehatan dan lingkungan kerja. Sitostatika, sebagai bahan berbahaya dan beracun (B3), membutuhkan prosedur penanganan yang tepat untuk mencegah paparan dan risiko kontaminasi. Namun, berdasarkan observasi awal di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang, ditemukan bahwa masih terdapat kesenjangan pemahaman dan keterampilan di kalangan Tim Handling Sitostatika dalam menangani tumpahan secara aman dan sesuai standar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan melalui diseminasi informasi dan simulasi prosedur penanganan tumpahan sitostatika. Kegiatan melibatkan penyuluhan, diskusi, dan praktik langsung oleh peserta, yang menunjukkan peningkatan pengetahuan serta kesiapan dalam menghadapi insiden darurat. Selain itu, kegiatan ini mendorong budaya kerja yang lebih aman dan kepatuhan terhadap regulasi K3 rumah sakit. Diharapkan, hasil kegiatan ini dapat menjadi dasar untuk penguatan kebijakan internal serta replikasi kegiatan serupa di unit pelayanan lainnya. Kegiatan ini mencerminkan kontribusi nyata akademisi dalam menjawab kebutuhan praktis mitra masyarakat, dengan tujuan utama meningkatkan keselamatan kerja dan kualitas pelayanan kesehatan. Kata kunci: Sitostatika, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Penanganan Tumpahan
Gambaran Fasilitas Sanitasi Pada Balita Stunting di Desa Nekbaun Kecamatan Amarasi Barat Moi, Magdalena Gemagalgani; Mustakim Sahdan; Agus Setyobudi; Sintha Lisa Purimahua
Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Yatsi Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v14i1.592

Abstract

Stunting merupakan gambaran keadan gagal tumbuh kembang pada balita yang terjadi dalam jangka waktu lama, yang dapat terlihat dari kondisi balita lebih pendek dibanding tinggi badan pada umumnya (yang seusia). Permasalahan Stunting merupakan permasalahan multidimensional, yang terdiri dari penyebab langsung, penyebab tidak langsung dan penyebab yang mendasari. Sanitasi merupakan salah satu faktor tidak langsung yang mempengaruhi kejadian Stunting, akses terhadap sanitasi layak yang tidak terpenuhi membuat tubuh mudah terserang penyakit infeksi seperti diare dan cacingan. Berdasarkan data, dari 27,67% balita Stunting 11% nya mengalami diare yang dipengaruhi oleh penyebab tidak langsung yakni sebesar 22,39% kepala keluarga belum mengakses sanitasi layak (Riskesdas, 2018) Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang di kaji secara kuantitatif, Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan kondisi gambaran fasilitas sanitasi pada balita Stunting di Desa Nekbaun Kecamatan Amarasi Barat yang dilakukan pada bulan juni 2025. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 50 balita Stunting yang semuanya dijadikan sampel menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semuanya (100%) responden telah memiliki fasilitas air bersih yang memenuhi syarat. Terdapat 90% responden memiliki fasilitas jamban tidak memenuhi syarat. Terdapat 100% atau semua responden tidak memiliki fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memenuhi syarat. Terdapat 100% fasilitas penyimpanan air minum tidak memenuhi syarat dan 54% penyimpanan makanan tidak memenuhi syarat. Terdapat 100% fasilitas penampungan sampah rumah tangga tidak memenuhi syarat. Terdapat 100% fasilitas saluran pembuangan air limbah rumah tangga tidak memenuhi syarat. Diharapkan optimalisasi dukungan pemerintah dan dinas terkait dalam berbagai bentuk peraturan guna mendukung ketersediaan fasilitas sanitasi di setiap rumah tangga.