Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TUMPANG TINDIH PEMBERLAKUAN ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) DENGAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) DI INDONESIA Mar’ie Muhammad; Bismar Nasution; Mahmul Siregar
TRANSPARENCY Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.742 KB)

Abstract

Hadirnya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara elektronik menjadi landasan hukum terhadap pemberlakuan perizinan penanaman modal melalui Online Single Submission (OSS). Kehadiran Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 menjadi suatu dilematika terhadap pemberlakuan perizinan penanaman modal, hal ini dikarenakan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 memberikan kewenangan kepada lembaga OSS dalam memberikan pelayanan perizinan penanaman modal yang memiliki kesamaan terhadap Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang diberika kewenangan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007. Penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan merupakan data sekunder, bahan hukum primer, tersier. Serta didukung data primer. Data dikumpulkan dengan studi pustaka dan wawancara kemudian dianalisis secara kualitatif. Mahkamah Agung merupakan tempat proses penyelesaian persoalan terhadap tumpang tindih pemberlakuan Online Single Submission (OSS) dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Indonesia. Pembentukan OSS melalui Peraturan Pemerintah yang merupakan dibawah kedudukannya dengan PTSP yang pembentukan melalui Undang-Undang. Kewenangan Mahkamah Agung terhadap uji materi peraturan di bawah undang-undang terhadap undang-undang dilandasi atas Pasal 31A Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1995 Tentang Mahkamah Agung yang berbunyi “Permohonan pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang diajukan langsung oleh pemohon atau kuasanya kepada Mahkamah Agung, dan dibuat secara tertulis dalam bahasa Indonesia.  
TINGKILAN SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI JEPEN: TINJAUAN PUSTAKA Mar’ie Muhammad
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i4.3392

Abstract

Hilangnya penggunaan tingkilan sebagai musik iringan dalam Tari Jepen dapat berdampak pada apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap seni budaya tradisional Kalimantan Timur, dan upaya revitalisasi dan pelestarian musik ini perlu dilakukan melalui pendidikan, kolaborasi, dan pengembangan komunitas yang peduli terhadap seni budaya tradisional. Kajian penelitian ini memakai metode studi pustaka digunakan sebagai pendekatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi literatur. Melalui studi pustaka, peneliti dapat memperoleh landasan teoritis yang kuat dan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang diteliti. Temuan dari penelitian ini ialah peran tingkilan sebagai musik iringan dalam Tari Jepen sangat penting dalam menciptakan harmoni antara gerakan tari dan musik. Tingkilan memberikan ritme dan melodi yang memperkuat ekspresi seni dalam pertunjukan Tari Jepen, serta memperkaya pengalaman pertunjukan bagi penonton. Namun, hilangnya penggunaan tingkilan dapat berdampak pada apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap seni budaya tradisional Kalimantan Timur. Kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap seni budaya tradisional, serta penurunan minat dan keterlibatan masyarakat dalam melestarikan seni budaya, menjadi tantangan yang perlu diatasi. Melalui upaya revitalisasi dan pelestarian, penggunaan tingkilan dalam Tari Jepen dapat dipertahankan untuk memperkuat identitas budaya dan menjaga warisan budaya yang berharga.
Kegiatan Maghrib Mengaji untuk Meningkatkan Akhlak & Pengetahuan Agama Anak-anak Jorong Batang Gunung Pasaman Barat Rahmadani Rahmadani; Marlian Arif Nasution; Rabiatul Adawiyah; Timbul Surya Akbar Lubis; Diana Rizky Lubis; Zakiyah Rangkuti; Salsabila Hasibuan; Sholatiah Hannum; Ahmad Mulyadi; Mar’ie Muhammad
ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri Vol. 2 No. 6 (2024): ARDHI : Jurnal Pengabdian Dalam Negri
Publisher : Asosiasi Riset Pendidikan Agama dan Filsafat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ardhi.v2i6.842

Abstract

This service aims to find out the Maghrib Koran Recitation Activities in Jorong Batang Gunung, Nagari Koto Gunung Ujung Gading, Lembah Melintang District, West Pasaman Regency. This service uses a qualitative approach to gain an in-depth understanding of the implementation of Maghrib Koran activities carried out by STAIN Madina KKN students in Jorong Batang Gunung, Nagari KotoGunung Ujung Gading, Lembah Melintang District, West Pasaman Regency. Data was collected through interviews, observation and documentation. Data analysis was carried out descriptively by grouping information based on themes that emerged from interviews and observations. The Maghrib Koran activity carried out by STAIN Madina KKN students in Jorong Batang Gunung, Nagari Koto Sawah, Lembah Melintang District, West Pasaman Regency, has had a significant impact on society, especially the younger generation. The positive impact of the Maghrib Koran activity can also be seen from the changes in participants' attitudes after participating in this program. Many of them began to show a deeper interest in religious activities and attempted to apply the values learned in their daily lives. Overall, this Maghrib Koran activity provides a strong foundation for the development of religious education in the area.
TINGKILAN SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI JEPEN: TINJAUAN PUSTAKA Mar’ie Muhammad
Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 4 (2024): Argopuro: Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6734/argopuro.v2i4.3392

Abstract

Hilangnya penggunaan tingkilan sebagai musik iringan dalam Tari Jepen dapat berdampak pada apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap seni budaya tradisional Kalimantan Timur, dan upaya revitalisasi dan pelestarian musik ini perlu dilakukan melalui pendidikan, kolaborasi, dan pengembangan komunitas yang peduli terhadap seni budaya tradisional. Kajian penelitian ini memakai metode studi pustaka digunakan sebagai pendekatan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi literatur. Melalui studi pustaka, peneliti dapat memperoleh landasan teoritis yang kuat dan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang diteliti. Temuan dari penelitian ini ialah peran tingkilan sebagai musik iringan dalam Tari Jepen sangat penting dalam menciptakan harmoni antara gerakan tari dan musik. Tingkilan memberikan ritme dan melodi yang memperkuat ekspresi seni dalam pertunjukan Tari Jepen, serta memperkaya pengalaman pertunjukan bagi penonton. Namun, hilangnya penggunaan tingkilan dapat berdampak pada apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap seni budaya tradisional Kalimantan Timur. Kurangnya pemahaman dan apresiasi terhadap seni budaya tradisional, serta penurunan minat dan keterlibatan masyarakat dalam melestarikan seni budaya, menjadi tantangan yang perlu diatasi. Melalui upaya revitalisasi dan pelestarian, penggunaan tingkilan dalam Tari Jepen dapat dipertahankan untuk memperkuat identitas budaya dan menjaga warisan budaya yang berharga.