Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Kekerasaan Seksual di Mata Konde (Analisis Framing Kekerasaan Seksual terhadap Perempuan pada Rubrik Perspektif Konde Edisi November dan Desember 2018) Martalena Martalena; Gafar Yoetadi
Koneksi Vol 3, No 1 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i1.6137

Abstract

Penelitian ini membahas analisis framing tentang kekerasaan seksual terhadap perempuan edisi bulan November dan Desember 2018. Dalam analisis kekerasaan seksual perempuan menggunakan metode analisis framing model Robet N. Entman dengan metode penelitian kualitatif. Lima artikel Konde pada Rubrik Perspektif menjelaskan bahwa keberpihakan Konde berada pada perempuan sebagai korban pelecehan seksual. Terlihat jelas era ini perkembangan komunikasi massa semakin cepat dan dapat diperoleh kapan saja. Hal ini menyebabkan arus masuknya berita-berita mainstream semakin tak terkendali. Konde hadir sebagai media alternatif yang mengkonstruksikan realitas berita yang menunjukkan keberpihakan terhadap perempuan korban kekerasan seksual dan kaum penyintas. Dalam membingkai berita, Konde menunjukan keberpihakan pada perempuan untuk memberikan ruang ekspresi dengan kapasitasnya. Selain itu, Konde membingkai berita yang memberikan suguhan berita kepada pembaca bahwa korban kekerasaan seksual harus diberikan kesempatan untuk membela diri.
Konstruksi Berita Covid-19 Di Kompas.com dan Tribunnews.com Helen Nur Hayati; M Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 4, No 2 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i2.8114

Abstract

This study discusses the analysis framing of Covid-19 news on the March 2, 2020 edition in the media of Kompas.com and Tribunnews.com. The reason the researchers chose Kompas.com and Tribunnews.com was because based on the Alexa.com, both news portals had the highest number of visitors in Indonesia. In analyzing this the researcher used Robert N. Entman's framing analysis method with qualitative  research methods. Researchers conducted this research to study how to frame the two media in the reporting of the Covid-19 outbreak in Indonesia. From the research results obtained in Tribunnews.com media, it does not favor covid-19 patients and some articles from Tribunnews are also inaccurate, there are other things from Kompas.com media about covid-19 cases in Indonesia, and some news articles from Kompas. com is also very educational for the readers.Penelitian ini membahas tentang analisis framing berita Covid-19 pada edisi 2 Maret 2020 dalam portal media Kompas dan Tribunnews. Alasan peneliti memilih Kompas.com dan juga Tribunnews.com karena berdasarkan situs Alexa.com, kedua portal berita tersebut memiliki jumlah pengunjung pembaca terbanyak di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan analisis framing model Robert N. Entrman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing yang di lakukan kedua media tersebut dalam pemberitaan kasus wabah covid-19 di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita Tribunnews.com tidak berempati terhadap pasien covid-19 dan fakta yang diungkapkan kerap kali tidak akurat. Sementara berita Kompas.com memilih melihat persoalan Covid-19 dari sudut pandang pemerintah yang selalu memberikan himbauan kepada masyarakat. Berita Kompas.com juga melakukan edukasi bagi pembacanya.
Strategi Penyajian Konten di Instagram LLDikti Wilayah III dalam Menginformasikan Program MBKM Alexandra Virginia Miharja; Moehammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 6, No 1 (2022): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v6i1.15630

Abstract

In the effort to provides Indonesia's education to be more advance, The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology have a new program called ‘Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)’. The program is an initial step for academics especially Indonesian student to have a chance to increase their skills in terms of talent and interest. The purpose of this research is to examine the strategy of publishing content by LLDikti Region III in Instagram platform to inform MBKM program. The theory that used in the research is Management Strategy and New Media Theory in government institution. This research use qualitative approach with case study method. The case study is being used on LLDikti Region III Instagram @humas.lldikti3. Data collection performed with interview with PR institution and publication chief in LLDikti Region III also by observation through video call with Zoom application. The result of this research is the strategy that being used by LLDikti Region III in Instagram is already based on planning and evaluation of strategies. Dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia supaya menjadi lebih unggul, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengeluarkan kebijakan baru berupa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM). Program tersebut merupakan langkah awal bagi para akademisi khususnya pelajar di Indonesia agar mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuannya dari segi bakat dan minat. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi yang telah dibentuk oleh pihak LLDikti Wilayah III untuk memperluas Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penyajian konten di Instagram LLDikti Wilayah III dalam menginformasikan Program MBKM. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori strategi manajemen dan teori media baru (media sosial di pemerintahan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus dilakukan pada Instagram LLDikti Wilayah III @humas.lldikti3. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara kepada Pranata Humas dan Penyusun Bahan Publikasi LLDikti Wilayah III serta melakukan observasi melalui video call di aplikasi Zoom. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi penyajian konten yang dilakukan oleh LLDikti Wilayah III di Instagram telah berdasarkan perencanaan dan evaluasi dari strategi yang telah ditetapkan.
Pengaruh Pembawa Acara terhadap Minat Menonton dalam Komunitas (Survei Talkshow Tonight Show pada Komunitas Tonight Mania) Marselinus Chandrajaya Putra; Muhammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 5, No 2 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i2.10370

Abstract

Presenter is a person whose job is to bring and convey information, or a narrative in a television program. Interest is defined as a feeling of liking or pleasure as well as feeling attracted to an object or activity without instructions and usually there is a tendency to look for the object that you like. Tonight Show is a NET TV talk show hosted by four presenters. This study uses a quantitative approach with a survey method. Data collection using a questionnaire distributed to respondents who are members of the Tonight Mania community Whatsapp group. Based on the research that has been done, it is found that there is a strong influence from the Tonight Show host on the interest in watching the Tonight Show program in the Tonight Mania Community. This is shown by the results of the correlation coefficient test of 0.691 and the influence of 47% obtained from the results of the coefficient of determination test. Based on simple linear regression testing, the results show that the Tonight Show host gives a positive value to the interest in watching the Tonight Show program in the Tonight Mania community, and based on the results of the t test, the results show that Ho is rejected and Ha is accepted.Presenter adalah orang yang bertugas untuk membawakan serta menyampaikan sebuah informasi, atau narasi dalam sebuah program televisi. Minat diartikan sebagai rasa suka  atau  senang serta rasa tertarik terhadap suatu objek atau aktivitas tanpa adanya suruhan dan biasanya muncul kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi tersebut. Tonight Show merupakan sebuah acara talkshow NET TV yang dipandu oleh empat pembawa acara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar kepada responden yang tergabung dalam grup Whatsapp komunitas Tonight Mania. Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang kuat dari pembawa acara Tonight Show terhadap minat menonton acara Tonight Show pada Komunitas Tonight Mania. Hal itu ditunjukan dari hasil uji koefisien korelasi sebesar 0,691 serta adanya pengaruh sebesar 47% yang didapatkan dari hasil uji koefesien determinasi. Berdasarkan pengujian regresi linear sederhana didapatkan hasil bahwa pembawa acara Tonight Show memberikan nilai positif terhadap minat menonton acara Tonight Show pada komunitas Tonight Mania, serta berdasarkan hasil dari uji t didapatkan hasil bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
Analisis Isi Konten Pornografi di Instagram Mediatrix Rahabav; Moehammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10114

Abstract

The development of technology that has brought big changes in human life, one of which is the presence of new media that makes it easier for humans to carry out communication activities. New media has a positive impact if it wisely chooses information, news and impressions as needed. Instagram social media includes new media, which is a platform for sharing photos, videos as well as a means of building relationships between people. However, the lack of control and strict sanctions by Instagram and the government have made some users free to upload pornographic content. The @pompa.kaka account includes Instagram users who are suspected of containing a lot of pornographic content. This study aims to determine and measure how much content contains pornographic elements on the Instagram account @pompa.kaka. This study uses a quantitative approach with content analysis methods. Analysis by coding on 340 samples by coder 1 and coder 2. Coding is carried out based on 7 categories of pornography according to Law No.44 of 2008. After the coding process between coders is complete, then a reliability test is carried out to prove the validity of the data and measuring instruments. reliable. The results of this study indicate that 97% of the content uploaded to the @pompa.kaka account contains pornographic elements.Perkembangan teknologi yang membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah kehadiran media baru yang memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas komunikasi. Media baru membawa dampak positif apabila digunakan secara bijak dengan memilih informasi, berita serta tayangan sesuai kebutuhan. Media sosial instagram termasuk media baru, yang menjadi platform untuk berbagi foto, video sekaligus sarana membangun hubungan antar manusia. Namun kurangnya kontrol serta sanksi tegas oleh pihak instagram dan juga pemerintah membuat beberapa pengguna bebas mengunggah konten pornografi. Akun @pompa.kaka termasuk pengguna Instagram yang diduga banyak memuat konten mengandung unsur pornografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mengukur berapa banyak konten yang mengandung unsur pornografi pada akun instagram @pompa.kaka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi. Analisa dengan melakukan coding pada 340 sampel oleh coder 1 dan coder 2. Coding dilakukan berdasarkan pada tujuh kategori pornografi sesuai Undang-undang No.44 tahun 2008. Setelah proses coding antar coder selesai, kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk membuktikan keabsahan data serta alat ukur yang reliabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 97% konten yang diunggah pada akun @pompa.kaka mengandung unsur pornografi.
Politik Identitas dalam Pemilihan Presiden 2019 (Analisis Framing Pemberitaan Kampanye Pilpres 2019 pada Medcom.id) Laylia Farida; Muhammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6395

Abstract

2019 is one of the years which is considered quite a sense for the people of Indonesia, this year the presidential and vice presidential elections reunite Joko Widodo and Prabowo Subianto as presidential candidates. During the 2019 presidential election campaign, the issue of identity politics strengthened in the community. Political actors often use an identity to attract the attention and support of potential voters. The media which are supposed to be independent are actually trapped in the issue of identity politics. Reporting on online media is often influenced by the ideology and interests of media that are reflected in the framing of the news carried out by that media. This Study aims to describe the framing carried out by medcom.id in reporting the 2019 presidential election campaign. This study uses a qualitative approach with framing analysis from Robert N. Entman. The results of this study indicate that medcom.id is proven to be framing using identity politics in reporting the 2019 presidential election campaign. Identity politics framing conducted by medcom.id is news containing SARA (Ethnicity, Religion, Ancestry, and Group of People)Tahun 2019 merupakan salah satu tahun politik yang dinilai cukup panas bagi masyarakat Indonesia, pada tahun ini pemilihan presiden dan wakil presiden kembali mempertemukan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Pada kampanye Pilpres 2019 kemarin, isu politik identitas menguat di masyarakat. Para aktor politik sering kali menggunakan sebuah identitas untuk menarik perhatian serta dukungan calon pemilihnya di masyarakat. Media yang seharusnya independen justru terjebak dalam isu politik identitas tersebut. Pemberitaan pada media online seringkali dipengaruhi oleh ideologi dan kepentingan pemilik media yang tergambar pada pembingkaian berita yang dilakukan oleh media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pembingkaian yang dilakukan oleh portal berita media online medcom.id dalam memberitakan kampanye pemilihan presiden 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis framing Robert N. Entman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa medcom.id terbukti melakukan pembingkaian dengan menggunakan politik identitas dalam pemberitaan kampanye Pilpres 2019. Pembingkaian politik identitas yang dilakukan oleh medcom.id adalah pemberitaan yang mengandung SARA (suku, agama, ras dan antar golongan).
Konstruksi Berita Penggerebekan Asrama Mahasiswa Papua Surabaya Di TvOne Dwi Devita; Muhammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 3, No 2 (2019): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v3i2.6407

Abstract

This study discusses the news frame on TvOne regarding the case of a Papua student hostel raid in Surabaya. This research uses news framing analysis method by William A. Gamson and Andre Modigliani media. Where ideally data in the form of statements can prove the selection and highlighting of certain aspects of a reality actually occur in the media. The raid news was taken according to the day of the case, which was 17 August 2019. The framing element of this news was presented in many forms, from the news script, the selection of titles and news supporting information to the statement of the source informants to strengthen the alleged framing of TvOne news. The results of this research, it can be concluded that there is a meaning of media participation in the TvOne news package. Penelitian ini membahas tentang bingkai berita di TvOne mengenai kasus penggerebekan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode analisi framing berita oleh media  William A. Gamson dan Andre Modigliani. Dimana idealnya data dalam bentuk pernyataan-pernyataan dapat membuktikan penyeleksian dan penyorotan aspek-aspek khusus dari suatu realita benar terjadi di media. Berita penggerebekan ini diambil menurut hari terjadinya kasus tersebut yaitu tanggal 17 Agustus 2019. Unsur framing pada berita ini ditampilkan dalam banyak bentuk baik dari naskah berita yang dibacakan, pemilihan judul dan informasi pendukung berita hingga pernyataan narasumber menjadi aspek penguat dugaan framing pada berita TvOne. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan terdapat makna keberpihakan media pada paket berita TvOne.
Analisis Semiotika Foto Jurnalistik: Evakuasi Orang Utan Sekarat Karya Jessica Helena Wuysang Pristia Astari; Moehammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 5, No 1 (2021): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v5i1.10142

Abstract

This study aims to determine the meaning contained in the journalistic photo by Jessica Helena Wuysang which is published on the AntaraFoto website. As is well known, photojournalism is an image taken by a photographer or journalist for press publishing needs. Independent photojournalism is not only for complementary text. A picture can tell a lot more than a story. This study used Charles Sanders Pierce's semiotic analysis method to examine photos of dying orangutans in Kalimantan. Pierce's semiotics is used to determine signs through the triadic model and its tricotonomic concepts, namely representament (sign), object and interpretant. The results of the study show that the object in the photo describes an orangutan who is in pain due to burns. Then, the interpretation is that orangutan is a rare animal, there is still someone who wants to help an orangutan who is in pain, namely a medical officer. In addition, the meaning that can be taken is to make a lesson for all audiences in Indonesia not to carelessly burn land that is occupied by rare wildlife. If the orang-utan as an umbrella species really ceases to exist, the ecosystem life and diversity that exists around it will be threatened.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna yang terdapat didalam foto jurnalistik karya Jessica Helena Wuysang yang dimuat di website AntaraFoto. Seperti diketahui foto jurnalistik merupakan gambar yang diambil oleh juru foto ataupun jurnalis untuk kebutuhan penerbitan pers. Foto jurnalistik bersifat Independen bukan hanya untuk pelengkap teks. Sebuah gambar dapat bercerita lebih banyak dibandingkan sebuah tulisan berita. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce untuk meneliti foto orang utan sekarat yang ada di Kalimantan. Semiotika Pierce dipakai untuk mengetahui tanda-tanda melalui model triadic serta konsep trikotonominya, yaitu representament (sign), object dan intepretant. Hasil penelitian menunjukan bahwa objek didalam foto tersebut menjelaskan orang utan yang sedang kesakitan akibat luka bakar, Lalu, interpretannya adalah orang utan termasuk hewan langka, masih ada seseorang yang ingin membantu orang utan yang sedang kesakitan yaitu petugas medis. Selain itu, Makna yang bisa di ambil adalah menjadikan sebuah pembelajaran oleh semua kalangan khalayak yang ada di Indonesia untuk tidak sembarangan untuk membakar lahan yang ditempati oleh satwa liar langka. Jika orang utan sebagai spesies payung benar-benar tidak ada lagi maka kehidupan ekosistem maupun keanekaragaman yang ada di sekitarnya akan terancam.
Representasi Keberagaman dalam Komik Online “Pakdhe dan Geng Bhinneka” Evita Chainova Chandra; M. Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3904

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat keberagaman yang tinggi. Namun, saat ini isu-isu yang berkaitan dengan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) sering menjadi permasalahan. Ada banyak cara untuk menyampaikan atau mempresentasikan keberagaman di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk media yang bisa digunakan adalah komik. Komik pada mulanya hanya dapat dinikmati melalui media konvensional berupa bentuk fisik (buku, majalah, koran, dll), namun sekarang dapat juga dinikmati melalui media online secara gratis. Komik mampu menjadi media untuk mempresentasikan tentang keberagaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberagaman yang direpresentasikan dalam komik online “Pakdhe dan Geng Bhinneka” yang nampak secara langsung ataupun tidak langsung, baik melalui gambar maupun narasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Subjek pada penelitian ini adalah isi komik online “Pakdhe dan Geng Bhinneka” yang diterbitkan dalam periode Juni – Agustus 2018, dimana objek yang diteliti adalah scene pada komik. Dapat disimpulkan bahwa pada komik Pakdhe dan Geng Bhinneka terdapat representasi keberagaman yang ditampilkan melalui pemilihan karakter yang berlatar budaya berbeda serta adegan yang disampaikan pengarang. Serta dapat terlihat adanya toleransi antar masyarakat.
Media Convergence Journalists Perspectives on Diversity News Moehammad Gafar Yoedtadi; Lusia Savitri Setyo Utami
JURNAL SOSIAL Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 22 No. 2 (2021): JURNAL SOSIAL
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/sos.v22i2.47

Abstract

The issue of diversity is a sensitive issue. if not handled wisely, it will become a problem that degrades national harmony. The mass media which have ideal functions as a medium of information, pay less attention to the issue of diversity. Though the role of mass media, especially convergent media is very influential on this matter. This research was conducted with the aim to get an overview of the views of journalists from the convergent media Liputan 6.com in seeing the issue of diversity. Journalists who become participants are from the senior level (deputy chief editor), middle (editor), and junior (reporter). The research method uses qualitative with a phenomenological approach. The theoretical basis used in this study is peaceful journalism and agenda setting. Data collection is done by in-depth interviews and observations. The results showed that the editorial policy of Liputan6.com was careful in reporting on the topic of diversity. The policy has been well understood by each level of journalist. In addition there is a personal awareness of each participant to prioritize caution in reporting the topic of diversity.