Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Perspektif Jurnalis Media Konvergen Terhadap Berita Keberagaman Moehammad Gafar Yoedtadi; Lusia Savitri
JURNAL SOSIAL Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 21 No. 1 (2020): JURNAL SOSIAL
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/sos.v21i1.53

Abstract

Isu keberagaman merupakan isu sensitif yang jika tidak ditangani dengan bijaksana akan menjadi persoalan yang mendegradasi kerukunan bangsa. Media massa yang memiliki fungsi-fungsi ideal sebagai medium informasi dan sosialisasi, dirasa masih kurang memberi perhatian terhadap isu keberagaman. Padahal peran media massa, terutama media massa konvergen sangat berpengaruh terhadap hal ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran pandangan para jurnalis dari media konvergen Liputan 6.com dalam melihat isu keberagaman. Jurnalis yang menjadi partisipan adalah dari level senior (wakil pemimpin redaksi), madya (redaktur), dan yunior (reporter). Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnalisme damai dan pengaturan agenda media. Penggalian data dilakukan dengan wawancara mendalam dan juga observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan redaksi Liputan 6.com untuk berhati-hati dalam memberitakan topik keberagaman (unsur SARA) telah dipahami secara seragam oleh tiap level jurnalis. Selain itu ada kesadaran yang dimiliki secara pribadi dari tiap partisipan untuk mengedepankan kehati-hatian dalam memberitakan tipik keberagamany. Keywords—: isu keberagaman; perspektif jurnalis; media konvergen.
Perspektif Praktisi Televisi Indonesia terhadap Konvergensi Televisi dan Internet dalam Persaingan Penyajian Informasi di Internet Muhammad Adi Pribadi; Muhammad Gafar Yoedtadi; Kurniawan Hari Siswoko
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v1i1.372

Abstract

Masyarakat Indonesia mulai menggunakan internet untuk mencari informasi. Jumlah pengguna internet terus bertambah dari tahun ke tahun. Biaya internet dan teknologi komunikasi memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi. Beberapa stasiun televisi di Indonesia melihat perubahan perilaku pemirsanya yang mulai mencari berita di Internet. Jumlah penyedia informasi melalui internet semakin banyak. Perubahan pola pencarian berita oleh pemirsa televisi dan persaingan dengan penyedia informasi di internet menyebabkan terjadinya konvergensi televisi dan internet pada tiga stasiun televisi di Indonesia. Ke tiga stasiun televisi tidak hanya menyediakan informasi melalui saluran televisi saja tetapi mereka juga menyediakan informasi melalui internet. Informasi yang cepat dan akurasi yang bisa dipertanggung jawabkan oleh stasiun televisi memberi keuntungan tersendiri bagi masyarakat. Perubahan ini memberikan keuntungan bagi stasiun televisi karena perubahan ini menjadi penambah pendapatan bagi stasiun televisi. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan metode fenomenologi. Dengan teknik ini, peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh dari tiga jurnalis pada tiga stasiun televisi nasional yang masuk dalam kategori 10 besar menurut AC NIELSEN.Kata kunci: televisi, konvergensi, internet
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEBAGAI CARA MEMPERKENALKAN PRODI ILMU KOMUNIKASI UNTAR KEPADA SISWA SISWI DI SDS SUMBANGSIH Muhammad Adi Pribadi; Moehammad Gafar Yoedtadi; Budi Utami; Kurniawan Hari Siswoko
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.234 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v2i2.7226

Abstract

PKM Untar di SDS Sumbangsih membantu siswa/siswi dalam menjalani ekstrakurikuler reporter cilik “Jenius”. Ketika para guru perlu bantuan pengetahuan terkait dunia reporter kepada tim Jenius, dosen-dosen Prodi ilmu komunikasi Untar hadir untuk membantu para guru dan murid di tim Jenius. Kehadiran para dosen tidak hanya memberikan solusi bagi tim reporter cilik di SDS Sumbangsih tetapi mereka juga membangun kesan positif terhadap Untar secara umum dan prodi Ilmu Komunikasi secara khusus di masyarakat, keberhasilan Tim PKM Untar di SDS Sumbangsih menciptakan pengalam positif sehingga masyarakat ikut membicarakan hal positif terkait Untar di masyarakat. Program PKM yang dilakukan oleh para dosen dengan tim Jenius melalui proses transfer pengetahuan dari sisi teori, pengalaman dan praktek sehingga tim Jenius mendapatkan pengetahuan dalam menjalani kegiatan reporter cilik yang baik. PKM Untar yang memberikan kesan positif di masyarakat menunjukkan kehidupan merek Untar di hati masyarakat. Hal-hal seperti ini membuat Untar mudah untuk diingat masyarakat sehingga ketika mereka ingin belajar pada level strata satu, dua dan tiga, mereka akan memilih Untar sebagai lembaga pendidikan yang dipercaya oleh mereka. Ketika kesan positif terhadap Untar tumbuh didalam hati masyarakat, masyarakat akan merekomendasikan kepada orang-orang terdekatnya. Penyebaran informasi begitu cepat dengan keberadaan media digital yang berada digenggamannya. Informasi yang direkomendasikan dari orang yang telah dikenal oleh individu akan lebih mudah untuk dipercaya dibandingkan dengan iklan
PERAN JURNALISME MELAWAN PANDEMI COVID-19 MELALUI PROGRAM FJPP Moehammad Gafar Yoedtadi; Fajar Hermawan
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.676 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19934

Abstract

Pandemi Covid-19 yang berlangsung cukup lama menyebabkan turunnya kegiatan perekonomian. Tak terkecuali bisnis media massa ikut terpukul. Tak sedikit perusahaan pers di Indonesia, baik media cetak, radio maupun daring mengalami penurunan pendapatan. Pemasang iklan berkurang drastis, sementara biaya operasional tetap tinggi. Di sisi lain, terjadi banjir informasi hoaks Covid-19 yang menghambat penanganan pandemi oleh pemerintah. Peran media massa diharapkan membantu pemerintah dalam meluruskan berbagai informasi palsu dan menyosialisasikan perubahan perilaku sesuai protokol kesehatan. Dewan Pers dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meluncurkan program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku (FJPP) dengan tujuan ganda, memberi bantuan kepada para jurnalis yang medianya terdampak resesi ekonomi dan menggalang partisipasi pers memberitakan perubahan perilaku kesehatan dalam rangka menghindari paparan Covid-19. Sebanyak 3.030 jurnalis dari berbagai media massa di Indonesia ikut dalam program FJPP. Namun tak semua memiliki kualitas pemberitaan yang sesuai kriteria Dewan Pers. Untuk itu FJPP melibatkan 26 wartawan senior menjadi editor berita dimana penulis adalah salah satunya. Dengan demikian Dewan Pers adalah mitra penulis dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Editor bertugas memeriksa dan menilai kelayakan karya-karya para peserta dengan bertolak dari pelaksanaan Kode Etik Jurnalistik dan kesesuaian dengan tema perubahan perilaku dan pelaksanaan protokol kesehatan.
Pengaruh Terpaan Hoaks Covid-19 di Media Sosial Facebook terhadap Tingkat Kecemasan Mahasiswa Universitas Tarumanagara Elza Tri Fajarsela; Moehammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol. 6 No. 2 (2022): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v6i2.15694

Abstract

The exposure of hoax during Covid-19 pandemic often triggers anxiety for the general public in reading information. The global emergence of the Covid-19 pandemic in the world, including in Indonesia, requires people to carry out all activities at home. In getting the information, technology and communication are needed to assist human needs in obtaining information easily, one of which is social media Facebook. There are two variables in this study which is variable X exposure to Covid-19 hoaxes on social media Facebook and variable Y level of anxiety. This study’s theoretical foundantions are the hypodermic needle theory, S-O-R theory (Stimulus-Organism-Response Theory), media exposure, anxiety, the concept of hoaxes, and Facebook. The survey method is used in this study, which takes a quantitative approach. The population for this study is Tarumanagara University students and the slovin formula was used to determine 100 respondents, and questionnaires were distributed to them. The data that obtained were analyzed using a simple linear regression test technique, R test, T test, validity test, reliability test, and normality test. As a results, based on the results of the T test, which stated that the influence of the X variable on the Y variable was 0,000 0,050 and the arithmetic value was 15.330>t table 1.98447, it was concluded that Ho was rejected and H1 was accepted. This means that the Covid-19 hoax’s exposure on Facebook has an effect on anxiety levels. Terpaan hoaks di masa pandemi Covid-19 seringkali memicu rasa cemas bagi khalayak dalam membaca sebuah informasi. Pandemi Covid-19 telah mengharuskan masyarakat untuk melakukan segala aktivitas di dalam rumah. Dalam mendapatkan sebuah informasi, dibutuhkan teknologi dan komunikasi yang membantu kebutuhan manusia dalam memperoleh informasi menjadi sangat mudah salah satunya adalah media sosial Facebook. Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya ialah variabel X terpaan hoaks Covid-19 di media sosial Facebook dan variabel Y tingkat kecemasan. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori jarum suntik (Hypodermic needle theory), teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respons Theory), terpaan media, kecemasan, konsep hoaks, dan Facebook. Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa Universitas Tarumanagara dan dilakukan penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang telah ditentukan menggunakan rumus slovin. Data yang didapat menggunakan analisis teknik uji regresi linear sederhana, uji R, uji T, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji nomalitas. Hasil uji analisis yang ditemukan pada penelitian ini yaitu berdasarkan hasil uji T menyatakan pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 0,000<0,050 dan nilai t hitung sebesar 15,330>t tabel 1.98447, disimpulkan Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya ada pengaruh Terpaan Hoaks Covid-19 di Facebook terhadap Tingkat Kecemasan.
Harga Diri dan Kepercayaan Diri Laki-laki Dewasa Pengguna Tinder Thimy Kania Tasya; Moehammad Gafar Yoedtadi
Koneksi Vol. 6 No. 2 (2022): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v6i2.15718

Abstract

This research comes from the background of technology advancements in multiple aspects that is currently growing at a rapid pace, including an aspect of communication that initially required a direct, face-to-face communication became much simpler due to the presence of social media. Social media in itself has many functions, with the focus in this research being a tool of romance, with the example being Tinder, the dating application with the majority of it’s demographics being men. This research aims to quantify the self esteem and confidence of men using Tinder. This research uses the method of phenomenology with a qualitative approach of the self esteem and confidence of men using Tinder. The theory used is intrapersonal communication, the reason behind the usage is that the theory itself has become the benchmark in determining the core explanation of the concept of self esteem and confidence. To support this research, another theory was used which was the theory of social media and the definition,computer mediated communication and the motives behind Tinder. The results show that adult men that uses Tinder have a certain level of security regarding their self esteem, with many seems to think that it stems from already determining their own identity acquired by reaching maturity. By having a sufficient or higher self esteem, the participants correlated having the self confidence to being secure. Penelitian ini dilatar belakangi kemajuan teknologi yang saat ini semakin pesat di segala aspek termasuk aspek komunikasi yang dulunya mengharuskan komunikasi tatap muka menjadi lebih mudah karena adanya media sosial. Fungsi media sosial begitu banyak termasuk mencari relasi atau pasangan melalui applikasi kencan yang salah satunya adalah Tinder, applikasi kencan yang menggunakan fitur swipe yang saat ini paling mendominasi di Indonesia ataupun di dunia. Pengguna Tinder didominasi oleh laki - laki dewasa. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah  untuk mengetahui harga diri dan kepercayaan diri laki - laki dewasa pengguna Tinder. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualititatif dengan metode fenomenologi pada harga diri dan kepercayaan diri laki - laki dewasa pengguna Tinder. Teori yang gunakan didalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal dikarenakan menggunakan Tinder ada komunikasi dua arah satu sama lain dan juga komunikasi intrapersonal dimana yang menjadi patokan di penelitian ini karena hal yang diteliti letaknya ada dikomunikasi intrapersonal dengan penjelasan lengkap konsep dan mendalam di harga diri dan kepercayaan diri. Untuk memperkuat hasil penelitian ini Adapun teori lain yang digunakan yaitu media sosial beserta fungsinya dan penjelasan tentang Tinder itu sendiri dimulai dari definisi, dan motif menggunakan Tinder dan juga Computer Mediated Communication. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwa laki - laki dewasa yang menggunakan Tinder memiliki harga diri yang baik dikarenakan sudah matang secara mental dan partisipan merasa telah memiliki semua aspek yang mendukung harga diri yang baik yang diperoleh seiring pendewasaan usia mereka. Harga diri partisipan yang baik selaras dengan kepercayaan dirinya.
Pengaruh Iklan BTS Selalu Ada Selalu Bisa terhadap Minat Pemakaian Aplikasi Tokopedia pada Mahasiswa Universitas Tarumanagara Ellen Ellen; Moehammad Gafar Yoedtadi
Kiwari Vol. 1 No. 1 (2022): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v1i1.15542

Abstract

The development of communication in today's digital era gives the impact that brings many changes in human life. Especially on e-commerce Tokopedia, in increasing its appeal to increase the usage of the app, in cooperation with the idol group from South Korea named BTS. Idol group K-Pop BTS is increasingly accepted by young teenagers, of course, have an achievement and its popularity is currently rising. In the study has two variables, the variable influence of advertising and the variables of interest in the use of the application with the approach of the research is quantitative and the method of a survey of 100 respondents and the questionnaire is the instrument of the author. The respondent's data processing was tested to be valid, reliable and normal. The data analysis technique used is simple linear regression test and T test. The results of the research analysis show that the advertising influence variable has an influence on the interest variable in using the application. This statement is strengthened based on the results of the T test, that the effect of advertising (X) has a significant influence on the interest in using the application (Y) so that H0 is rejected and H1 is accepted.Perkembangan komunikasi pada era digital saat ini memberikan dampak yang membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Terutama pada e-commerce Tokopedia, dalam meningkatkan daya tariknya untuk meningkatkan pemakaian aplikasi, dengan menggandeng idol group dari Korea Selatan bernama BTS. Pada penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu, variabel pengaruh iklan dan variabel minat pemakaian aplikasi dengan pendekatan penelitian yakni kuantitatif serta metode survei terhadap 100 responden dan kuesioner yang merupakan instrumen penulis. Pengolahan data responden teruji valid, reliabel dan normal. Teknik analisis data yang digunakan ialah uji regresi linear sederhana dan uji T. Hasil analisis penelitian menunjukkan pada variabel pengaruh iklan mempunyai pengaruh terhadap variabel minat pemakaian aplikasi. Pernyataan tersebut diperkuat berdasarkan hasil uji T, bahwa pengaruh iklan (X) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap minat pemakaian aplikasi (Y) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
Peran Bidhumas Polda Metro Jaya dalam Membangun Citra Positif Polisi Melalui Media Sosial Instagram Rihhadatul 'Aisy; Moehammad Gafar Yoedtadi
Kiwari Vol. 1 No. 2 (2022): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v1i1.15723

Abstract

Instagram is a social media application that is currently widely used from the children, teenagers, and the most adult. In addition, instagram also used by agency of the government. Agency of the government can use social media application are very useful for building a positive image from the general public. One of the government agencies that uses the Instagram social media application is the Bidhumas Polda Metro Jaya (@humas.poldametrojaya). The purpose of the Bidhumas Polda Metro Jaya to create an Instagram account is to provide information related to appeals which are directives from the Kapolda, Kapolri, and the Government. On the other hand, they also want to make their audience the main consumers. And if the wider community gives a bad assessment of the image of the police agency in a case of a criminal act, such as a case of rape or harassment, it should only tarnish the name of the perpetrator who committed the crime and be given a sanction in accordance with the law that was violated. One of the roles of the Bidhumas Polda Metro Jaya in handling a case of other criminal acts that can happen to a member of the police is to bridge a relationship between all members of Polda Metro Jaya and the wider community and provide information that is transparent in accordance the code of ethics of public relations.Instagram merupakan salah satu aplikasi media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dari kalangan anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Selain itu, instagram juga digunakan oleh beberapa instansi pemerintah untuk membangun sebuah citra positif, salah satunya ialah Bidhumas Polda Metro Jaya (@humas.poldametrojaya). Tujuan lembaga Bidhumas Polda Metro Jaya membuat akun Instagram ialah ingin memberikan informasi terkait imbauan-imbauan arahan dari Kapolda, Kapolri, dan Pemerintah. Di sisi lain, mereka juga ingin menjadikan khalayaknya sebagai konsumen utama. Dalam kasus lain adalah jika masyarakat luas yang memberikan penilaian buruk terhadap citra terhadap lembaga kepolisian pada sebuah kasus tindakan kriminal, seperti kasus pemerkosaan maupun pelecehan seharusnya hanya mencoreng nama oknum pelaku yang melakukan tindakan kriminal dan diberikan sebuah sanksi yang sesuai dengan undang-undang. Salah satu peran dari Bidhumas Polda Metro Jaya dalam menangani sebuah kasus tindakan kriminal lainnya ialah mejembatani sebuah hubungan antara Polda Metro Jaya dengan masyarakat luas serta memberikan informasi yang bersifat transparan dan sesuai dengan kode etik kehumasan.
Resepsi Milenial Pengguna TikTok terhadap Citra Diri Artis (Studi Kasus pada Perseteruan antara Denise Chariesta dan Uya Kuya di Media Sosial TikTok) Sonia Gandi; Moehammad Gafar Yoedtadi
Kiwari Vol. 1 No. 1 (2022): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v1i1.15730

Abstract

Social media is a new breakthrough in communication technology field that wascreated as a simulation of a social environment where people can interact like interactions in the real world. The millennial generation is considered capable of sorting and criticizing the messages they consume on Tiktok social media, especially related to the feud between Denise Chariesta and Uya Kuya. This study purpose to analyze and find out above millennial receptions understand and interpret the artist's self-image on Tiktok social media. With a descriptive qualitative method, the informants interviewed were millennials who followed the Tiktok accounts of the two artists and followed the development of the feud case. The results showed that the millennial understanding to self-image artists Denise Chariesta and Uya Kuya was considered negative and excessive. Millennials' meaning of artist self-image is interpreted in terms of Dominant-Hegemonic Reading, Negotiated Reading and Oppositional Reading. Accepting dominant meanings related to natural feuds, but rejecting the attitudes and traits shown by each artist to the public because they are negative. Media sosial merupakan terobosan baru dalam bidang teknologi komunikasi yangdiciptakan sebagai simulasi lingkungan sosial dimana orang-orang dapat berinteraksilayaknya interaksi di dunia nyata. Generasi millenial dinilai mampu memilah dan mengkritisi pesan yang mereka konsumsi di media social Tiktok, terutama terkait dengan perseteruan antara Denise Chariesta dan Uya Kuya. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengetahui bagaimana resepsi millenial dalam memahami dan memaknai citra diri artis di media sosial Tiktok. Dengan metode kualitatif deskriptif, informan yang diwawancarai adalah millenial yang memfollow akun Tiktok kedua artis dan mengikuti perkembangan kasus perseteruan tersebut. Hasil penelitian diperoleh bahwa pemahaman millenial terhadap citra diri artis Denise Chariesta dan Uya Kuya dinilai negatif dan berlebihan. Pemaknaan millenial terhadap citra diri artis dimaknai secara Dominant- Hegemonic Reading, Negotiated Reading dan Oppositional Reading. Menerima pemaknaan secara dominan terkait perseteruan yang alami, namun menolak sikap dan sifat yang ditunjukan masing-masing artis kepada publik karena bersifat negatif.
Analisis Pengaruh Iklan Blackpink terhadap Minat Belanja Online Pada Komunitas Blink Fransisca Fransisca; Moehammad Gafar Yoedtadi
Kiwari Vol. 1 No. 4 (2022): Kiwari
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ki.v1i4.15972

Abstract

In nowadays digital era, advertisements can be said to be a daily spectacle for Indonesian people, advertisements never look at people.  Advertising aims to attract the attention of large audiences.  So that why, many large companies are willing to hire foreign/domestic artists to promote their products. Metodes that researchist use in here are explanative studies in quantitatives research. The objectives of the research are; 1) to find out how communication science students evaluate the shopee blackpink advertisement.  2.) to find out how much influence a company's brand ambassador has in attracting people's buying interest.  3.) This research for knowing the effectiveness of the media used by a company to disseminate advertisements for the company's products. Researchist using SOR and AIDCA theory for this reserach. And researchist using Creative Advertising concept (storyline, setting and location, models or characters, music, message content, slogans) and Interest Buying concept.  Social media on online shopping buying interest.   Di era digital seperti sekarang iklan bisa dikatakan sebagai tontonan sehari hari masyarakat Indonesia, iklan tidak pernah memandang kalangan. Iklan bertujuan untuk menarik perhatian khalayak banyak. dengan demikian, banyak sekali perusahaan besar yang rela untuk menyewa para artis luar/dalam negeri untuk mempromosikan hasil produksinya. Metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif menjadi pilihan peneliti untuk penelitian ini. Penelitian ini memiliki beberapa tujuan meliputi ; 1) untuk mengetahui penilaian mahasiswa ilmu komunikasi terhadap iklan shopee blackpink. 2.) untuk mengetahui besar pengaruh brand ambassador yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam menarik minat beli orang-orang. 3.) penelitian ini juga bertujuan mengetahui sejauh mana keefektifan media yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menyebarluaskan iklan produk perusahaan. Teori yang peneliti gunakan pada penelitian ini yaitu SOR dan AIDCA. Kemudian konsep Kreatif Iklan (alur cerita, setting dan lokasi, model atau tokoh, musik, isi pesan, Slogan) dan Konsep Minat Beli menjadi kelanjutan dari teori ini. Penelitian ini mendapati adanya pengaruh Iklan shopee yang melibatkan girl band korea ternama yaitu blackpink di media sosial terhadap minat beli belanja online.