Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Intensitas Penyiraman terhadap Persemaian Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) dengan Media Semai Pelepah Batang Pisang di Kelompok Tani Margo Utomo Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur Zainatu Lutfiana; Laratus Fangohoi; Muhammad Saikhu
Agrovigor Vol 12, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.055 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v12i2.5605

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggaruh penggunaan pelepah batang pisang sebagai media semai cabai rawit (Capsicum frutescents L.). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2019 sampai dengan tanggal 15 April 2019, di Kelurahan Bence, Garum, Blitar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakukan dan 6 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah intensitas penyiraman terhadap persemaian cabai rawit, sebagai berikut: (C0). Tanpa penyiraman; (C1). Penyiraman 1 kali sehari; (C2). Penyiraman 2 kali sehari dan (C3). Penyiraman 3 kali sehari. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah daun dengan interval pengamatan 5 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelepah batang pisang bisa digunakan sebagai media semai cabai rawit. Berdasarkan hasil pengamatan, perlakuan (C1) menunjukkan hasil yang terbaik. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan terhadap parameter pada akhir penelitian (27 HSS), yang meliputi: rata-rata tinggi tanaman sebesar 13,6 cm dan  rata-rata jumlah daun 4 helai. Penggunaan pelepah batang pisang memberikan pengaruh terhadap intensitas penyiraman pada persemaian cabai rawit (Capsicum frutescents L.). Intesitas penyiraman terbaik adalah pada perlakuan C1 dengan penyiraman 1 kali sehari.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH KULIT SINGKONG MENJADI CARANG MAS DI KELOMPOK WANITA TANI SRIKANDI KELURAHAN TANAH MAS KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN Uci Sapitri; Muhammad Saikhu; Rika Despita
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v6i2.57

Abstract

Kajian ini dilaksanakan di wilayah Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, yang bertujuan untuk mengetahui ukuran irisan carang mas kulit singkong dalam mengurangi kadar sianida dan mengetahui perlakuan terbaik yang disukai panelis serta mengetahui hasil nilai tambah carang mas kulit singkong sebagai pemanfaatan limbah keripik singkong. Dengan adanya kegiatan industri memanfaatkan limbah keripik singkong menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses pengolahan menjadi carang mas kulit singkong, maka dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan lebih besar bila dibandingkan tanpa pengolahan. Pengumpulan data diperoleh dengan cara wawancara dan kuisioner. Data uji organoleptik dianalisis dengan menggunakan uji hedonik dan BNT sedangkan analisis nilai tambah dihitung menggunakan metode Hayami 1987. Dari hasil analisa data diperoleh bahwa pengolahan kulit singkong menjadi carang mas aman dari kandungan sianida. Selanjutnya perlakuan terbaik pada pengolahan kulit singkong menjadi carang mas terhadap kesukaan panelis adalah dengan lebar irisan 0,6 cm. Nilai tambah kulit singkong diolah menjadi carang mas dalam 1 kg bahan baku kulit singkong diperoleh Rp 38.801,676.
PENGARUH PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH RUMPUT LAUT (Gracilariasp.) Zaira Yuliantika; Achmad Nizar; Muhammad Saikhu
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.069 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.2.172-178.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah rumput laut (Gracilaria sp.) terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium Ascalonicum.L). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF), setiap perlakuan diulang 3 kali ulangan. Variabel pengamatan meliputi pertumbuhan dan hasil.Data dianalisis menggunakan rumus sidik ragam rancangan acak kelompok, apabila hasilnya berbeda nyataakan dilanjutkan dengan Uji Duncan pada taraf 5% dengan menggunakan aplikasi SPSS. Penggunaan kompos limbah rumput laut dengan penambahan POC Nasa/20cc berpengaruh nyata terhadap tinggi daun, jumlah daun, jumlah umbi, berat umbi basah, dan berat umbi kering.Perlakuan terbaik adalah penggunaan kompos limbah rumput laut dosis 3 kg/petak dengan penambahan Boisca/20cc.
Studi Karakteristik Petani Desa Tulungrejo dalam Mendukung Pengembangan Agrowisata “Bon Deso” Pravasta Wahyu Satriawan; Muhammad Saikhu; Rika Despita; Budi Sawitri
Jurnal KIRANA Vol 2 No 2 (2021): Jurnal KIRANA Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v2i2.27793

Abstract

This study aims to study the support characteristics of Tulungrejo Village Farmers for the development of "Bon Deso" Agrotourism which is being developed by the Tulungrejo Village Government. This research was conducted in Tulungrejo Village, Kec. Bumiaji, Batu City with the method of determining the location that is purposive. The population of this study were all members of the farmer group in Tulungrejo Village as many as 646 farmers, while for the sample of this study as many as 87 farmers were obtained using the Slovin formula and the determination was made using simple random sampling. This research method is a survey with data collection techniques of observation, interviews, and research instruments and data analysis techniques using descriptive statistics. The results showed that the description of farmers in Tulungrejo Village were mostly 36-45 years old with an average length of formal education of 6-9 years which was equivalent to elementary-junior high school education. Non-formal education also contributes to understanding the development of agro-tourism is counseling. The average farmer owns an area of ​​0.01-1.21 ha with farming experience 18-30 years. Income level Rp. 700,000 – Rp. 7,100,000 with a predominant livelihood as farmers. Such conditions are very possible for agro-tourism managers to collaborate with farmers to contribute to agro-tourism as a means for them to improve their welfare. Key words: Agrotourism, Characteristics, Farmers
Analisa Nilai Tambah dari Produk Marning Jagung dan Emping Jagung Prasetyo Kurniawan; Muhammad Saikhu; Joko Gagung Sunaryono
AGRIEKSTENSIA Vol 19 No 1 (2020): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.518 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v19i1.409

Abstract

Jagung merupakan sumber energi tanaman di dunia yang mempunyai peranan penting, salah satunya dapat dijadikan alternatif sumber karbohidrat selain nasi. Di kalangan pelaku usaha bahan baku jagung, khususnya di Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang sebagai sentra marning jagung dan emping jagung belum mengetahui pertambahan nilai antara produk marning jagung dan emping jagung yang di usahakan oleh mereka. Tujuan kajian ini adalah agar mengetahui nilai tambah antara produk marning jagung dan emping jagung dengan bahan baku jagung pipil. Analisis data dalam kajian ini menggunakan metode Hayami dengan menganalisis sebuah produk dalam satu kali produksi. Dari hasil kajian diperoleh data bahwa satu kali proses produksi marning mengalami penyusutan yang awal bahan baku pipil jagungnya sebanyak 500 kg menghasilkan produk 400 kg marning jagung dengan nilai tambah sebesar Rp. 20.748,00 sedangkan emping jagung yang awal baku pipil jagungnya sebanyak 500 kg menghasilkan produk 425 kg emping jagung dengan nilai tambah sebesar Rp. 37.682,00. Nilai tambah antara produk marning jagung dan emping jagung yang tertinggi, yaitu produk emping jagung, dikarenakan tenaga kerja dan sumbangan input lain yang dibutuhkan lebih rendah.
ANALISIS TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA MISKIN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Aisyah Lucky Amalia; Hamyana Hamyana; Muhammad Saikhu
AGRIEKSTENSIA Vol 19 No 1 (2020): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.007 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v19i1.927

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Tingkat ketahanan pangan rumah tangga miskin dan (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan rumah tangga miskin. Penelitian dilaksanakan di Desa Klampokan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Data yang digunakan yaitu 80 sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dari 393 rumah tangga miskin di Desa Klampokan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat ketahanan pangan dan analisis regresi linear berganda. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) faktor pendapatan rumah tangga, lama pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan rumah tangga miskin. Berdasarkan uji parsial, faktor pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan rumah tangga miskin, sedangkan faktor lama pendidikan kepala rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga tidak berpengaruh signifikan terhadap ketahanan pangan rumah tangga miskin. Kata kunci— jumlah anggota rumah tangga; ketahanan pangan; lama pendidikan kepala rumah tangga; pendapatan rumah tangga; pengeluaran rumah tangga; rumah tangga miskin; Situbondo ABSTRACT This study aims to find out (1) the level of food security of poor households and (2) factors that affect the food security of poor households. The research was conducted in Klampokan Village, Panji District, Situbondo Regency. The factors used in this study were household income, length of education of the head of the household, number of household members and household expenses. This study uses primary data obtained from questionnaires. The data used were 80 samples using the Taro Yamane formula from 393 poor households in Klampokan Village. The analysis technique used is descriptive analysis to determine the level of food security and multiple linear regression analysis. The results of multiple linear regression analysis show that simultaneously (together) the factors of household income, the length of education of the head of the household, the number of household members and household expenditure significantly influence the food security of poor households. Based on the partial test, the factors of household income and the number of household members have a significant effect on the food security of poor households, while the old factors of household head education and household expenditure do not have a significant effect on the food security of poor households. Keyword— number of household members; food security; length of education of the head of the household; household income; household expenditure; poor households; Situbondo
Motivasi Petani terhadap Penggunaan Rice Transplanter Rindhu Norras Apriliani; Muhammad Saikhu; Joko Gagung Sunaryo
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat dan mesin pertanian rice transplanter merupakan bantuan pemerintah dengan tujuan untuk mempermudah petani serta menanggulangi semakin berkurangnya tenaga kerja di bidang pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan pengaruh faktor eksternal terhadap motivasi petani terhadap penggunaan alat dan mesin pertanian rice transplanter. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Glanggang Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Pengambilan data melibatkan petani sebanyak 60 sampel yang dipilih secara acak sederhana dari 148 populasi petani. Analisis data menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi penggunan rice transplanter.
Analisis Partisipasi Petani dalam Pengembangan Agrowisata Horti Park di Desa Karang Sideman Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Nurmayani Nurmayani; Muhammad Saikhu; Joko Gagung
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agrowisata merupakan sebuah bentuk pariwisata dimana pengunjung dapat menikmati wisata sekaligus pembelajaran pertanian atau perkebunan.agrowisata bertujuan untuk menyumbangkan, pengetahuan, pengalaman rekreasi, sarana edukasipertanian/peternakan dan hubungan mitra agribisnis. Pengembangan agrowisata harus berada di wilayah yang memiliki potensi dan kondisi alam yang sangat beragam seperti keindahan alam yang membentang, panorama yang mempesona serta memiliki nilai estetika, sehingga menjadikan wilayah ini sebagai tempat tujuan wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Desa Karang Sideman,Kecamatan Batukliang Utara memiliki keanekaragaman keindahan alam dan peninggalan sejarah budaya yang memiliki potensi besar untuk dapat dikembangkan diantaranya air terjun,danau,hutan,dan pertanian.segala potensi tersebut dapat diintegrasikan menjadi satu objek wisata dalam bentuk agrowisata.Salah satu prinsip pengembangan agrowisata berkelanjutan adalah dengan adanya partisipasi masyarakat di dalamnya. Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis partisipasi petani dalam pengembangan agrowisata Horti Park di Desa Karang Sideman.Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Deskriptif kualitatif dan regresi linier sederhana,dari hasil kajian diketahui partisipasi petani di desa karang sideman berada pada level citizen control atau sangat baik,dan hasil dari analisis data regresi liner sederhana di peroleh partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan berpengaruh signifikan terhadap pengembangan agrowisata Horti Park,sedangkan partisipasi dalam pemanfaatan hasil dan evaluasi tidak berpengaruh signifikan dalam pengembangan agrowisata horti park di Desa Karang Sideman.
Minat Petani dalam Penggunaan Pestisida Nabati untuk Pengendalian Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai (Capsinum annum L.) Muhammad Hidayatul Akbar; Hamyana Hamyana; Muhammad Saikhu
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minat adalah suatu keinginan seseorang yang didorong setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Minat petani dalam penggunaan pestisida nabati untuk pengendalian penyakit antraknosa pada komoditas tanaman cabai masih rendah dan menurut petani penggunaan pestisida kimia lebih praktis dibandingkan dengan pestisida nabati. Pelatihan pesnab masih kurang dan banyak petani yang memiliki lahan tidak luas. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana minat petani, pengaruh kebiasaan, luas lahan, pelatihan, rancangan penyuluhan, serta peningkatan pengetahuan. Metode pengambilan data menggunakan kuesioner dan studi dokumentasi sampel sebanyak 97 responden dengan cluster random sampling. Data analisis menggunakan kuantitatif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat petani mencapai 63% kategori tinggi. Kebiasaan tidak berpengaruh signifikan sedangkan luas lahan dan pelatihan terdapat pengaruh signifikan terhadap minat petani dalam penggunaan pesnab. Materi penyuluhan pelatihan pembuatan pestisida nabati. Metode ceramah, diskusi, demonstrasi cara. Media menggunakan folder, video, dan alat bahan pembuatan pesnab. Sasaran penyuluhan yaitu kelompok tani hortikultura sebanyak 30 orang. Peningkatan pengetahuan sebesar 42,5% dari hasil pre-test 51,1% kategori cukup, post-test 93,8% kategori sangat tinggi.