Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Usahatani Padi Sawah di Desa Sukaresmi Kabupaten Bogor Iskandar, Elvira; Sawitri, Budi; Suryani, Suryani
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 2 No 01 (2020): Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsp.Vol2.No1.2020.37

Abstract

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Penerapan PTT diharapkan dapat menghasilkan gabah dengan kualitas tinggi, penggunaan teknologi yang tepat, biaya usahatani padi berkurang, kesehatan dan kelestarian lingkungan usahatani dan lingkungan kehidupan menjadi terjaga. Komponen teknologi yang diterapkan dalam PTT dikelompokkan kedalam teknologi dasar dan pilihan. Komponen teknologi dasar sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua lokasi padi sawah. Penerapan komponen pilihan disesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan kemampuan petani setempat. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan komponen teknologi PTT oleh petani padi sawah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey pada 30 orang petani di Desa Sukaresmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seluruh komponen teknologi telah diterapkan dengan baik oleh petani. Komponen yang paling tinggi diterapkan oleh petani adalah teknologi panen dan pascapanen, sedangkan komponen dengan tingkat penerapan terendah adalah pengaturan populasi tanaman. Pengalaman berusahatani dan akses informasi petani merupakan faktor yang berhubungan nyata dengan tingkat penerapan teknologi PTT pada usahatani. Sumber informasi utama petani dalam penerapan teknologi PTT adalah informasi yang diberikan penyuluh, sedangkan kemampuan petani dalam mengakses informasi secara mandiri berada dalam kategori rendah. Dalam upaya memperluas penerapan teknologi PTT di Desa Sukaresmi, perlu pengembangan peran penyuluh dalam memberikan informasi dan memfasilitasi petani terhadap perubahan.
Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Usahatani Padi Sawah di Desa Sukaresmi Kabupaten Bogor Iskandar, Elvira; Sawitri, Budi; Suryani, Suryani
Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development Vol 2 No 1 (2020): Suluh Pembangunan : Journal of Extension and Development
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jsp.Vol2.No1.2020.37

Abstract

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Penerapan PTT diharapkan dapat menghasilkan gabah dengan kualitas tinggi, penggunaan teknologi yang tepat, biaya usahatani padi berkurang, kesehatan dan kelestarian lingkungan usahatani dan lingkungan kehidupan menjadi terjaga. Komponen teknologi yang diterapkan dalam PTT dikelompokkan kedalam teknologi dasar dan pilihan. Komponen teknologi dasar sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua lokasi padi sawah. Penerapan komponen pilihan disesuaikan dengan kondisi, kemauan, dan kemampuan petani setempat. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan komponen teknologi PTT oleh petani padi sawah. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey pada 30 orang petani di Desa Sukaresmi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seluruh komponen teknologi telah diterapkan dengan baik oleh petani. Komponen yang paling tinggi diterapkan oleh petani adalah teknologi panen dan pascapanen, sedangkan komponen dengan tingkat penerapan terendah adalah pengaturan populasi tanaman. Pengalaman berusahatani dan akses informasi petani merupakan faktor yang berhubungan nyata dengan tingkat penerapan teknologi PTT pada usahatani. Sumber informasi utama petani dalam penerapan teknologi PTT adalah informasi yang diberikan penyuluh, sedangkan kemampuan petani dalam mengakses informasi secara mandiri berada dalam kategori rendah. Dalam upaya memperluas penerapan teknologi PTT di Desa Sukaresmi, perlu pengembangan peran penyuluh dalam memberikan informasi dan memfasilitasi petani terhadap perubahan.
Hubungan Karakteristik Petani dengan Tingkat Adopsi Inovasi Pembuatan Bokashi dari Limbah Ternak Sapi Shalma Alifia Rosyida; Budi Sawitri; Dwi Purnomo
Jurnal KIRANA Vol 2 No 1 (2021): Jurnal KIRANA Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v2i1.27154

Abstract

This study aims to analyse the relationship between farmers characteristics and the level of adoption innovation in making bokashi fertilizer from cow waste in Cukurgondang village Grati subdistict Pasuruan regency. This study was conducted in Cukurgondang village Grati subdistict Pasuruan regency. The study’s method using survey methods with quantitative descriptive data analysis. Sample determination according Arikunto (2012) that samples are 25% from population. Determination of sample use Simple Random Sampling technique and sampling of this study are 49 people. Independent variable is farmer’s characteristics (include age, formal education, nonformal education, experience, land area and income) and the dependent variable is the adoption innovation in making bokashi fertilizer from cow waste. Data analysis using Spearman Rank correlation test to determine the relationship between farmers characteristics and the level of farmers adoption in making bokashi fertilizer from cow waste. The result showed that the level of adoption innovation in making bokashi fertilizer from cow waste in Cukurgondang village Grati subdistict Pasuruan regency is low. Farmers characteristics which have significant related to the adoption in making bokashi fertilizer from cow waste are age, formal education, nonformal education and experience. Keywords: Adoption, Inovation, Farmer characteristics, Bokashi fertilizer
Studi Karakteristik Petani Desa Tulungrejo dalam Mendukung Pengembangan Agrowisata “Bon Deso” Pravasta Wahyu Satriawan; Muhammad Saikhu; Rika Despita; Budi Sawitri
Jurnal KIRANA Vol 2 No 2 (2021): Jurnal KIRANA Volume 2 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v2i2.27793

Abstract

This study aims to study the support characteristics of Tulungrejo Village Farmers for the development of "Bon Deso" Agrotourism which is being developed by the Tulungrejo Village Government. This research was conducted in Tulungrejo Village, Kec. Bumiaji, Batu City with the method of determining the location that is purposive. The population of this study were all members of the farmer group in Tulungrejo Village as many as 646 farmers, while for the sample of this study as many as 87 farmers were obtained using the Slovin formula and the determination was made using simple random sampling. This research method is a survey with data collection techniques of observation, interviews, and research instruments and data analysis techniques using descriptive statistics. The results showed that the description of farmers in Tulungrejo Village were mostly 36-45 years old with an average length of formal education of 6-9 years which was equivalent to elementary-junior high school education. Non-formal education also contributes to understanding the development of agro-tourism is counseling. The average farmer owns an area of ​​0.01-1.21 ha with farming experience 18-30 years. Income level Rp. 700,000 – Rp. 7,100,000 with a predominant livelihood as farmers. Such conditions are very possible for agro-tourism managers to collaborate with farmers to contribute to agro-tourism as a means for them to improve their welfare. Key words: Agrotourism, Characteristics, Farmers
Membangun Kapasitas Petani Lahan Marjinal di Perbatasan Darat Indonesia (Kasus di Belu, Nusa Tenggara Timur) budi sawitri; Siti Amanah; Amiruddin Saleh; Aida Vitayala. S Hubeis
AGRIEKSTENSIA Vol 19 No 1 (2020): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.86 KB) | DOI: 10.34145/agriekstensia.v19i1.420

Abstract

Perbatasan negara merupakan garda terdepan dalam upaya menghadapi dampak integrasi terhadap negara tetangga. Kondisi keberagaman biofisik dan sosial yang tinggi menjadi salah satu permasalahan dalam upaya pembangunan sehingga diperlukan pendekatan pembangunan yang tepat, terutama di bidang pertanian. Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan potensi, kondisi kesejahteraan petani dan sumber daya manusia, dan kebijakan pembangunan pertanian. Studi literatur digunakan untuk membahas gambaran wilayah perbatasan dengan didukung data dan hasil penelitian yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa peranan sumberdaya manusia dalam pembangunan pertanian sangat penting, sehingga diperlukan penguatan kapasitas petani dalam mengembangkan potensi pertanian di perbatasan negara yang memiliki keragaman biofisik.
Pengaruh penggunaan insect light trap tenaga surya dalam pengendalian hama wereng batang coklat pada tanaman padi Nurul Alifia; Achmad Nizar; Budi Sawitri
Agrovigor Vol 15, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i2.11431

Abstract

Hama wereng memiliki tingkat penyesuaian terhadap lingkungan yang cepat sehingga mampu beradaptasi pada kondisi lingkungan yang baru. Beberapa cara atau inovasi yang dapat diterapkan dalam pengendalian hama wereng secara ramah lingkungan yaitu dengan pemakaian lampu perangkap hama (insect light trap) dengan penerapan sistem tenaga surya yang berfungsi merubah energi matahari menjadi energi listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan insect light trap tenaga surya untuk pengendalian hama wereng pada tanaman padi dengan perlakuan  perbedaan warna tiap lampu sehingga didapat warna lampu yang sesuai untuk perangkap hama wereng. Hasil uji yang didapatkan menunjukan bahwa perlakuan dengan lampu biru merupakan warna terbaik yang disukai wereng dengan skor tertinggi rata – rata wereng yang terperangkap yakni 75,6 per rumpun (vegetatif) dan 65,8 per rumpun (generatif). Selain itu hasil rata – rata intensitas penyakit paling tinggi terdapat pada perlakuan lampu merah (vegetatif) yaitu sebesar 13,07% sedangkan perlakuan lampu warna hijau menunjukan hasil 6,35% (generatif).
Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Partisipasi Petani Jeruk dalam Pengembangan Agrowisata Petik Jeruk Di Desa Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Muhammad Eko Aditya Arie Rusanto; Budi Sawitri; Bambang Priyanto
Jurnal KIRANA Vol 3 No 2 (2022): Jurnal KIRANA Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v3i2.33535

Abstract

Desa Poncokusumo meruapakan salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang yang terletak di bawah kaki Gunung Semeru lereng sebelah barat dan berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Bromo pada sebelah selatan dengan luas wilayah 686,23 Ha dan suhu berkisar 22-26 derajat Celsius. Desa Poncokusumo mempunyai 3 komoditas utama yang menjadi daya tarik agrowisata yaitu Jeruk, Apel dan Krisan yang dalam hal ini komoditas jeruk menjadi potensi utama yang paling banyak dibudidayakan yaitu dengan luas produksi 484 Ha pertahun. Namun masih disayangkan keberadaan agrowisata petik jeruk di Desa Poncokusumo belum terbangun dengan maksimal dan eksis keberadaannya jika dibandingkan dengan agrowisata di daerah lainnya di Jawa Timur yang sudah lebih dahulu terbagun dan lebih eksis keberadaannya. Tingkat pertisipasi dari petani kiranya masih kurang dalam pengembangan agrowisata ini khususnya petani pemilik komoditas terkait, masih terfokus pada peningkatan hasil produksi dan belum sampai pada pengetahuan konsep pengembangan ke ranah agrowisata. Dilihat dari keadaan tersebut dapat diidentifikasi yang menjadi permasalahan dalam pegembangan agrowisata petik jeruk diduga kurangnya pengetahuan petani terhadap pengembangan agrowisata yang menjadikan masih minimnya bentuk partisipasi dari masyarakat, dalam hal ini petani. Karakteristik petani yang berbeda-beda menjadi faktor yang mempengaruhi keikutsertaan petani dalam pengembangan agrowisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ppartisipasi petani dalam pengembangan agrowisata petik jeruk di Desa Poncokusumo. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis data deskriptif kuantitatif regresi linear sederhana yang disebarkan kepada 37 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani memiliki umur 43 tahun, pendidikan terakhir SMA, pendidikan non formal 2-5 kali, lama berusahatani 22 dan luas ahan 0,6 hektar. Tingkat partisipasi petani masih tergolong kurang dengan pengaruh nilai sebesar 0,004 < 0,005, dan nilai t hitung yaitu 3,107 > t tabel yaitu 2,040, dengan besar pengaruh sebanyak 46% Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh nyata positif karakteristik petani terhadap partisipasi petani dalam pengembangan agrowisata petik jeruk di Desa Poncokusumo.
Studi Deskriptif Karakteristik Petani Desa Pendem Pada Pengembangan Agrowisata “Bumi Lumbung Pendem” di Desa Pendem, Kota Batu Levina Andilla Wahyudi; Budi Sawitri; IG Nyoman Mudita
Jurnal KIRANA Vol 3 No 2 (2022): Jurnal KIRANA Volume 3 Nomor 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v3i2.31743

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani Desa Pendem dalam mendukung pengembangan Agrowisata “Bumi Lumbung Pendem” yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Desa Pendem, Kec. Junrejo, Kota Batu. Penelitian berlangsung di Desa Pendem yang penentuan lokasinya dilakukan secara purposive. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey dengan teknik observasi, wawanccara, dan instrumen penelitian. Analisis data pada penelitian menggunakan ststiastik deskriptif. Populasi dalam penelitian merupakan seluruh petani Desa Pendem yaitu berjumlah 388 petani dengan penentuan sampel menggunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 80 sampel. Kemudan pada sebaran sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani Desa Pendem berumur antara 39-52 tahun dengan lama pendidikan yaitu 8-12 tahun yang artinya mereka telah melewati jenjang SD, SMP, dan SMA. Pada pendidikan non formal berkisar antara 4-6 kali pertemuan baik itu penyuluhan ataupun pelatihan, sedangkan pada lama berusahatani yaitu antara 2-18 tahun yang diharapkan dengan lamanya mereka berkecimpung di dunia pertanian dapat mendukung pengembangan Agrowisata Bumi Lumbung Pendem. Jumlah pendapatan petani berkisar antara Rp 200.000,- Rp 4.441.500,- dan lama tinggal di Desa Pendem berkisar 43-63 tahun. Hasil temuan tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan Agrowisata Bumi Lumbung Pendem sehingga dapat tercapainya tujuan pembangunan agrowisata tersebut yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk petani
Kapasitas Petani Padi dalam Penerapan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor Jawa Barat Budi Sawitri; Hatipah Nurtilawati
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/jppm.v1i1.13

Abstract

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) merupakan suatu pendekatan inovatif dan dinamis sebagai upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan teknologi secara partisipatif bersama petani. Teknologi ini ditetapkan untuk menjawab permasalahan sub sektor tanaman pangan yaitu adanya kesenjangan produktivitas ditingkat petani dibanding potensi yang dapat dicapai petani. Penerapan teknologi PTT ini akan efektif apabila petani memiliki kapasitas yang memadai pada kegiatan usahatani padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kapasitas petani, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas petani, dan pengaruh kapasitas terhadap keberlanjutan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kapasitas petani cenderung rendah pada aspek pemecahan masalah, perencanaan usahatani dan adaptasi terhadap teknologi, sementara kemampuan teknis dan kemampuan mengevaluasi cenderung sedang. Kapasitas petani dipengaruhi secara positif oleh faktor eksternal yaitu dukungan penyuluhan dan peran kelompoktani. Dukungan penyuluhan direfleksikan oleh kesesuaian materi penyuluhan, intensitas penyuluhan dan kemampuan penyuluh. Sedangkan peran kelompoktani direfleksikan oleh keaktifan kelompok dalam menggerakkan anggota, wadah kerjasama, membantu pemasaran dan akses program bantuan baik dari pemerintah maupun swasta. Kapasitas petani berupa kemampuan pemecahan masalah, perencanaan dan evaluasi usahatani, serta adaptasi teknologi berpengaruh positif langsung terhadap keberlanjutan usahatani padi.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Pembuatan dan Penerapan Pestisida Nabati MICESSLA Mega Jaya Rizky Dinda Ayu; Budi Sawitri; Dwi Purnomo
JURNAL PENYULUHAN PEMBANGUNAN Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Penyuluhan Pembangunan
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/jppm.v1i1.2086

Abstract

Pestisida nabati MICESSLA merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan yang mendukung pengembangan budidaya tanaman sehat, namun pestisida nabati MICESSLA tidak akan berguna tanpa adanya adopsi. Penelitian ini bertujuan: Mengetahui karakteristik petani padi Di Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri, Mengetahui Dukungan Penyuluhan petani Di Desa Banaran Kecamatan Kandangan, Mengetahui tingkat adopsi petani terhadap pembuatan dan penerapan pestisida nabati MICESSLA pada budidaya padi, dan Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tingkap adopsi tentang pembuatan dan penerapan pestisida nabati MICESSLA pada budidaya padi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan secara survei melibatkan tiga kelompok tani yang telah melaksanakan program budidaya tanaman sehat di Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Data dianalisis menggunakan analisis Regresi Linier Berganda Y = (Tingkat Adopsi) a + b1 X1 + b2X2 +...+bnXn. Hasil penelitian analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel X1 dan X2 berdasarkan R Square sebesar 0,887 menjelaskan bahwa proporsi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 88,7% sedangkan sisanya 11,3% dipengaruhi oleh valiabel lain yang tidak ada didalam model regresi linier berganda. Petani padi dikelompok tani Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri sebagian besar (54%) telah mengadopsi pestisida nabati MICESSLA dalam kegiatan usahataninya.