Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL KOMUNIKASI PEMBELAJARAN TRANSFERABLE SKILL SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI PENGANGGURAN INTELEKTUAL MELALUI BENGKEL KERJA KOMUNIKASI Farida Nurul Rakhmawati; Surokim S.sos M.Si; Netty Diah Kurniasari
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 2 (2015): September
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3086.419 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v9i2.1200

Abstract

Salah satu masalah penting di Indonesia adalah pengangguran intelektual. Pada 2008 pengangguran tercatat 23,80%. Angka itu naik 26,74% pada 2009. eberapa hal yang turut andil dalam menciptakan kondisi ini adalah Paradigma dan kurikulum kurikulum pendidikan tinggi yang hanya mengejar jumlah kelulusan yang banyak, tanpa membekali alumninya dengan keterampilan kerja serta spirit kewirausahaan. Link and Match antara dunia pendidikan dan dunia kerja belum berjalan optimal. Penelitian ini mencoba menghasilkan sebuah model komunikasi pembelajaran transferable skill sebagai upaya meminimalisasi pengangguran intelektual dalam wujud bengkel kerja komunikasi. metode yang dilakukan adalah wawancara, FGD dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model bengkel kerja komunikasi yang sesuai untuk prodi ilmu komunikasi adalah model laboratorium kultural. Yaitu model yang memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk mengelola baik menentukan jenis program, manajemen dan perekrutan anggota. Model ini diterapkan melalui model komunikasi Laswell.Keyword: Transferable Skill, Pengangguran intelektual, Bengkel Kerja Komunikasi
REPRESENTASI PERAN GENDER DAN KESEHATAN MENTAL PADA IBU DALAM FILM “BABY BLUES” MELALUI KAJIAN SEMIOTIKA Hira Imandari; Farida Nurul Rakhmawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 12 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Desember
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i12.1226

Abstract

Penelitian ini mengkaji representasi peran gender dan kesehatan mental pada ibu melalui film berjudul “Baby Blues” dengan menggunakan pendekatan semiotika. Film ini mengangkat isu seputar kesehatan mental, khususnya sindrom baby blues pada ibu yang baru pertama kali memiliki anak, serta adanya ketimpangan gender dalam pembagian peran domestik di lingkungan rumah tangga. Melalui analisis elemen-elemen visual dan naratif, penelitian ini mengindentifikasi bagaimana peran gender tradisional dan egaliter ditampilkan, serta dampaknya terhadap kesehatan mental perempuan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui analisis kualitatif yang berfokus pada simbol dan tanda-tanda dalam film. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini merepresentasikan peran tradisional di mana laki-laki berfungsi sebagai pencari nafkah, sementara perempuan terjebak dalam urusan domestik. Di sisi lain, beberapa adegan juga menunjukkan pergeseran peran gender ke arah egaliter yang mencerminkan perubahan dalam pandangan masyarakat. Tekanan sosial yang dialami oleh karakter Dinda, yang harus memenuhi ekspektasi sebagai ibu dan istri yang baik, ternya berdampak negatif pada kesehatan mentalnya. Dengan menggunakan analisis semiotika John Fiske, penelitian ini mengungkapkan bahwa film “Baby Blues” tidak hanya sebagai media hiburan akan tetapi menjadi sebuah kritik sosial terhadap norma gender yang kaku pada masyarakat kita. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keseimbangan peran dan keluarga dan lebih perhatian terhadap dampak negatif seperti gangguan kesehatan mental pada salah satu pihak karena adanya ketidakadilan peran gender.
ANALISIS KOMUNIKASI KESEHATAN DALAM KONTEKS NEW MEDIA : STUDI KASUS KONTEN KESEHATAN PADA AKUN TIKTOK @AYMANALTS. Almira Dayinta; Farida Nurul Rakhmawati
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2337

Abstract

Perkembangan media baru (new media) telah membawa perubahan signifikan, dengan cara masyarakat mengakses informasi, termasuk di bidang kesehatan. TikTok, sebagai platform video pendek yang populer, kini dimanfaatkan oleh tenaga medis untuk menyampaikan edukasi kesehatan secara kreatif dan menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas media baru dalam komunikasi kesehatan dengan studi kasus akun TikTok @aymanalts milik dr. Ayman Alatas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi konten, analisis komentar, dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan teknik tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan storytelling, visual menarik, dan gaya komunikasi personal dalam konten @aymanalts mampu meningkatkan pemahaman, keterlibatan, serta membangun keterikatan emosional dengan audiens. Tingginya interaksi seperti komentar, likes, dan share membuktikan bahwa konten edukatif yang dikemas secara emosional dan naratif efektif dalam menyampaikan pesan kesehatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa TikTok memiliki potensi besar sebagai media komunikasi kesehatan, meskipun diperlukan studi lanjutan dengan pendekatan kuantitatif untuk mengukur dampak jangka panjang terhadap perubahan perilaku audiens.