Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Menumbuhkan Karakter Anak dalam Pembelajaran Sastra Anak dengan Model Play-Learning dan Performance-Art Learning di SDN Banyuajuh 4 Wahid Khoirul Ikhwan
Widyagogik Vol 1, No 1: Widyagogik
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.657 KB) | DOI: 10.21107/widyagogik.v1i1.6

Abstract

One innovation of learning to improve writing skills is to use direct and Play-Learning dan Performance-Art Learning. By applying this approach more classes are expected to live and be happy to follow the students' learning Indonesian from the results of performance tests Cycle I and Cycle II of the above can be concluded that: there is an increase from Cycle I to Cycle II. On Cycle II all students understand the material completely written narrative of the interview, through changing direct sentence (original interview) into indirect sentences (narratives). So it can be concluded that the cooperative learning model is more successful / better than the direct learning model.
Pendidikan Nilai-Moral Melalui Pembelajaran Pantun pada Siswa Sekolah Dasar Deny Camalia; Wahid Khoirul Ikhwan; Mujtahidin Mujtahidin
Jurnal Pamator : Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo Vol 9, No 2: Oktober 2016
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.058 KB) | DOI: 10.21107/pamator.v9i2.3374

Abstract

Kebutuhan akan pendidikan nilai moral merupakan hal yang penting untuk ditanamkan sejak dini khususnya pada anak sekolah dasar. Penanaman nilai moral dapat dilaksanakan melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia salah satunya melalui materi pantun. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pembelajaran pantun pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam nenanamkan nilai moral di kelas IV SDN Bangselok 1 Sumenep. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan (1) pembelajaran pantun berkaitan menggunakan metode ekspositori divariasikan dengan tanya jawab, penugasan, serta problem solving; (2) Nilai yang muncul diantaranya adalah demokratis (berpikir logis), kerja keras, religius, jujur, tanggung jawab, mandiri, kreatif, bersahabat/berkomunikasi dan gemar membaca; dan (3) upaya mengatasi kendala pembelajaran pantun dalam menanamankan nilai dengan cara mengelola interaksi antara siswa, media dan strategi pembelajaran.
PENDEKATAN PRAGMATIK DALAM NOVEL NEGARI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE Wahid Khoirul Ikhwan
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua Vol 6, No 1 (2021): Metalingua, Edisi April 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/metalingua.v6i1.10546

Abstract

Novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye menceritakan tentang masalah ekonomi, politik yang dikemas dengan kehidupan modern saat ini. Analsisi novel ini menggunakan pendekatan pragmatik berusaha mengapresiasi karya sastra berdasarkan  fungsinya untuk memberikan dan menyampaikan tujuan tertentu kepada  pembaca. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye dengan pendekatan pragmatik. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskrpsi. Sedangka,  hasil penelitian ini adalah pembaca dapat memperoleh nilai-nilai tentang Negeri Para Bedebah yang menggambarkan tokoh-tokoh bedebah atau celaka dalam novel ini. Selain itu, pembaca juga dapat mengemabil hikmah tentang kepedualian  terhadap keluaga, kehidupan politik politikus, dan berkhianat untuk keserakahan.
LOCAL WISDOM OF MADURA FOLK SONG Wahid Khoirul Ikhwan
maktab: Jurnal Pendidikan dan Teknologi Vol. 1 No. 2 (2022): maktab: Jurnal Pendidikan dan Teknologi
Publisher : Citra Dharma Cindekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The existence of Madurese folk songs has been problematic. Today's society, especially the younger generation, is no longer familiar with folk songs. People have abandoned folk songs and prefer to use digital-based games. In fact, Madurese folk songs can be used as local wisdom -based literature. The purpose of this research is to describe the values of Madurese folk songs as literacy based on local wisdom. This research uses the right approach, namely descriptive qualitative. The research design is intended to describe a situation or phenomena that occur in formal educational institutions and residents related to the values of the wisdom of the Madurese folk song as a support for BSA tourism. The instruments used are questionnaires, structured interviews, interviews, and literature review to collect data, both primary and secondary, taking into account the population of this study.
Pendidikan Karakter Tokoh Bethara Guru dalam Lakon Bethara Guru Krama Wayang Topeng Tengger Permata Raharjo, Resdianto; Ahmadi, Anas; Ikhwan, Wahid Khoirul
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v5i1.8592

Abstract

Pembentukan karakter masyarakat tidak terlepas dengan kondisi lingkungan, adat, budaya yang berlaku. Seperti tokoh-tokoh dan teladan dalam cerita rakyat, salah satunya adalah tokoh Bethara Guru dalam Lakon Bethara Guru Krama di Pewayangan Tengger. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan hasil analisis dari pendidikan karakter yang terdapat pada peneladanan tokoh Bethara Guru dalam Lakon Bethara Guru Krama Wayang Topeng Tengger. Keteladanan karakter tokoh-tokoh dan cerita pada Lakon Bethara Guru Krama dapat dijadikan sebagai bentuk materi dan dasar ajuan untuk membangun dan mendidik karakter individual seseorang, baik formal maupun non-formal. Sosok inti di tiap generasi dalam lakon Bethara Guru Krama memiliki beberapa sikap yang patut ditelaah dan diteladani. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan sumber data dan data penelitian bentuk sastra lisan berupa cerita lakon Bethara Guru Krama yang disampaikan oleh dalang Ki Lebari pada pegelaran wayang topeng di desa Wonosari, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik rekam catat. Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis konten. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan kecukupan bahan referensial. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi (1) transkripsi data rekaman, (2) transliterasi data rekaman, (3) klasifikasi data, (4) analisis struktur dan interpretasi, dan (5) pengujian data. Hasil penelitian berupa pendidikan karakter yang dapat diperoleh melalui teladan tokoh Bethara Guru dalam lakon Bethara Guru Krama Wayang Topeng Tengger yang merupakan modifikasi representatif masyarakat dengan tujuan membentuk karakter yang baik. Tokoh Bethara Guru dalam lakon Bethara Guru Krama juga merupakan sosok yang berperan penting dalam meneladani pembentukan karakter manusia di tengah masyarakat. Karena lakon Bethara Guru Krama kerap dibawakan pada pertunjukan Wayang Topeng Tengger dalam upacara adat ruwatan, baik ruwatan adat maupun ruwatan anak.
Implementasi Standar Isi, Standar Proses, Standar Lulusan Sebagai Standar Mutu pendidikan MTs Negeri Di kabupaten Tulungagung: Implementation of Content Standards, Process Standards, Graduate Standards as Quality Standards for State MTs Education in Tulungagung District Ikhwan, Wahid Khoirul
Pedagogia : Jurnal Pendidikan Vol. 4 No. 1 (2015): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pedagogia.v4i1.68

Abstract

Government issued Government Regulation No.19/2005 on National Education Standards. National Education Standards consists of 8 components: (1) Content Standards, (2) Standard Process, (3) Competency Standards, (4) Teachers and Education Personnel Standards, (5) Standards for Infrastructure, (6) Management Standards, (7) Standard Financing, and (8) Educational Assessment Standards. The results content standards, process standards and competency standards (SKL), MTsN in Tulungagung also meets national standards, so that the quality of education in schools MTsN Tulungagung could be better. It can be seen from the following observations sebyai; standard contents index average of 3.7, the standard index averaged 3.3 and 3.7 index competency standards.