Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Arena Tekstil

SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI E. coli DAN S. aureus Wahyudi, Tatang; Sugiyana, Doni; Helmy, Qomarudin
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.881 KB)

Abstract

Pada penelitian ini dipelajari sintesis nanopartikel perak dan uji aktivitasnya sebagai anti-mikroba terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Nanopartikel perak disintesis melalui pembentukan larutan koloidperak dengan metode reduksi perak nitrat dengan zat pereduksi natrium borohidrida. Performa hasil sintesis larutankoloid nanopartikel perak dalam menghambat pertumbuhan mikroba dievaluasi melalui uji aktivitas terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pada perbandingan molar NaBH4/AgNO3 = 1,2 dan perbandinganberat Ag/asam poli akrilat (PAA) = 10,7, diperoleh diameter rata-rata nanopartikel perak sebesar 71,8 nm dengannilai polydispersity index (PI) sebesar 0,293. Hasil sintesis larutan koloid nanopartikel memperlihatkan kemampuandalam menghambat pertumbuhan bakteri, dan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus ditemukan 30% lebihkuat dibanding terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil uji aktivitas antimikroba secara kuantitatif menunjukkanbahwa persentase reduksi bakteri dapat mencapai hingga lebih dari 99%.
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU SEBAGAI PENGENTAL PADA PROSES TEKSTIL Gustiani, Srie; Helmy, Qomarudin; Kasipah, Cica; Novarini, Eva
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.378 KB)

Abstract

Pada proses pencapan tekstil diperlukan zat pembantu berupa pengental untuk menghantarkan warna pada kain. Beberapa pengental alam dapat digunakan untuk proses pencapan tersebut salah satu diantaranya adalan gum xanthan. Gum xanthan dapat diperoleh dari aktivitas mikroorganisme dengan diberikan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhannya, seperti sumber karbon dan nitrogen. Sumber karbon dapat diperoleh dari ampas tahu sisa dari kegiatan industri pembuatan tahu. Pada penelitian ini, digunakan ampas tahu sisa dari proses pembuatan tahu di industri tahu rumahan, sebagai substrat dalam produksi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gum xanthan yang dihasilkan dicoba sebagai pengental pada proses tekstil dengan melihat sifat-sifat dari pengental diantaranya viskositas, dilihat gugus-gugus fungsional gum xanthan dengan analisis FTIR, melihat morfologi gum xanthan serbuk menggunakan SEM, kadar air, kadar abu, derajat putih dan kekakuan kain. Hasil dari Penelitian ini diperoleh gum xanthan sebanyak 35 g/L pada kondisi konsentrasi tepung ampas tahu sebanyak 2% (b/v), penambahan sukrosa 1% (b/v), volume kultur bakteri Xanthomonas campestris sebanyak 20% (v/v) dan proses fermentasi yang dilakukan selama 5 hari. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa bakteri Xanthomonas campestris mampu mengkonversi gula menjadi gum xanthan maksimal sebesar 87,5%. Dari hasil karaktisasi derajat putih dan kekakuan kain, gum xanthan dari tepung ampas tahu dapat digunakan sebagai pengental pada proses tekstil baik untuk serat sintetis maupun serat alam.
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU SEBAGAI PENGENTAL PADA PROSES TEKSTIL Srie Gustiani; Qomarudin Helmy; Cica Kasipah; Eva Novarini
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.378 KB) | DOI: 10.31266/at.v32i2.3528

Abstract

Pada proses pencapan tekstil diperlukan zat pembantu berupa pengental untuk menghantarkan warna pada kain. Beberapa pengental alam dapat digunakan untuk proses pencapan tersebut salah satu diantaranya adalan gum xanthan. Gum xanthan dapat diperoleh dari aktivitas mikroorganisme dengan diberikan nutrisi yang mencukupi untuk pertumbuhannya, seperti sumber karbon dan nitrogen. Sumber karbon dapat diperoleh dari ampas tahu sisa dari kegiatan industri pembuatan tahu. Pada penelitian ini, digunakan ampas tahu sisa dari proses pembuatan tahu di industri tahu rumahan, sebagai substrat dalam produksi gum xanthan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Gum xanthan yang dihasilkan dicoba sebagai pengental pada proses tekstil dengan melihat sifat-sifat dari pengental diantaranya viskositas, dilihat gugus-gugus fungsional gum xanthan dengan analisis FTIR, melihat morfologi gum xanthan serbuk menggunakan SEM, kadar air, kadar abu, derajat putih dan kekakuan kain. Hasil dari Penelitian ini diperoleh gum xanthan sebanyak 35 g/L pada kondisi konsentrasi tepung ampas tahu sebanyak 2% (b/v), penambahan sukrosa 1% (b/v), volume kultur bakteri Xanthomonas campestris sebanyak 20% (v/v) dan proses fermentasi yang dilakukan selama 5 hari. Dari hasil tersebut membuktikan bahwa bakteri Xanthomonas campestris mampu mengkonversi gula menjadi gum xanthan maksimal sebesar 87,5%. Dari hasil karaktisasi derajat putih dan kekakuan kain, gum xanthan dari tepung ampas tahu dapat digunakan sebagai pengental pada proses tekstil baik untuk serat sintetis maupun serat alam.
SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK DAN UJI AKTIVITASNYA TERHADAP BAKTERI E. coli DAN S. aureus Tatang Wahyudi; Doni Sugiyana; Qomarudin Helmy
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.881 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1442

Abstract

Pada penelitian ini dipelajari sintesis nanopartikel perak dan uji aktivitasnya sebagai anti-mikroba terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Nanopartikel perak disintesis melalui pembentukan larutan koloidperak dengan metode reduksi perak nitrat dengan zat pereduksi natrium borohidrida. Performa hasil sintesis larutankoloid nanopartikel perak dalam menghambat pertumbuhan mikroba dievaluasi melalui uji aktivitas terhadapEscherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pada perbandingan molar NaBH4/AgNO3 = 1,2 dan perbandinganberat Ag/asam poli akrilat (PAA) = 10,7, diperoleh diameter rata-rata nanopartikel perak sebesar 71,8 nm dengannilai polydispersity index (PI) sebesar 0,293. Hasil sintesis larutan koloid nanopartikel memperlihatkan kemampuandalam menghambat pertumbuhan bakteri, dan daya hambat terhadap Staphylococcus aureus ditemukan 30% lebihkuat dibanding terhadap bakteri Escherichia coli. Hasil uji aktivitas antimikroba secara kuantitatif menunjukkanbahwa persentase reduksi bakteri dapat mencapai hingga lebih dari 99%.