Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Causes of Hyperemesis Gravidarum Israini Suriati; Yusnidar Yusnidar
JURNAL KEBIDANAN Vol 11, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkb.v11i1.6398

Abstract

Hyperemesis Gravidarum is a common symptom and is often seen in the first trimester of pregnancy, which occurs in 60-80% of primigravida and 40-60% of multigravida. Nausea usually occurs in the morning, but can occur at any time of the night. These symptoms approximately occur after 6 weeks after the first day of the last menstrual period and last for approximately 10 weeks. The incidence of Hyperemesis Gravidarum is influenced by the knowledge of pregnant women, the age of pregnant women and gravidas at Batara Guru Belopa Regional Hospital in 2020. The type of research used is quantitative research with cross sectional design. The sample in this study were pregnant women who experienced hyperemesis gravidarum, both those who experienced grade I hyperemesis, Level II and level III who came to visit the Batara Guru Belopa Regional Hospital for the March - June 2020 period were 47 pregnant women. The results of the research conducted at Batara Guru Belopa, Luwu Regency, showed that in general knowledge, age and gravidity had a significant relationship with the incidence of hyperememesis gravidarum in Batara Guru Belopa Regional Hospital, where the chi-square value count was ≥ X2 table. In the knowledge variable with the occurrence of hyperemesis gravidarum, it is a value of 0.002 and in the age variable the value is 0.003, while the gravid variable with the occurrence of hyperemesis gravidarum is a value of 0.001
Pengaruh Pengetahuan Calon Pengantin Sebelum dan Setelah diberikan Pendidikan Gizi 1000 HPK Melalui Media Presentasi dan Booklet Jihan Fadhilah Arsyad; Yuli Setiawaty; Yusnidar Yusnidar
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.742

Abstract

Introduction: Early stunting prevention efforts must be made to break the chain of stunting spread. Objective: To find out whether there is an effect of knowledge of the prospective bride and groom before and after being given 1000 HPK nutrition education through presentation media and booklets. Method: Pre Experiment design where there is no control variable. This study used a non-randomized one-group pre-post test design, with 26 respondents with various educational backgrounds. Results: Statistical tests showed that there was a significant effect (p-value 0.000) of giving 1000 HPK nutrition education with presentation media and booklets to prospective brides before and after being given treatment. Conclusion: After being given health education, the average knowledge of the prospective bride and groom increased by more than 50% compared to the average before being given 1000 HPK nutrition education.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KELOR (MORINGA OLIEFERA) PADA IBU HAMIL TERHADAP BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR Yusnidar Yusnidar; Andi Kasrida Dahlan; Patmahwati Patmahwati
Voice of Midwifery Vol 10 No 1 (2020): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v10i1.106

Abstract

Latar Belakang : Tepung daun kelor merupakan salah satu suplemen gizi pada ibu hamil Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun kelor (moringa oliefera) pada ibu hamil terhadap berat badan bayi baru lahir. Metode : Jenis penelitian true experiment. Desain yang digunakan adalah Randomized Double Blind,postestcontrolled. Sampel dalam penelitian ini ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan ³28 minggu sebanyak 38 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Ibu hamil yang diberikan kapsul tepung daun kelor adalah kelompok intervensi dan ibu hamil yang tidak diberikan kapsul zat besi (Fe) adalah kelompok kontrol. Pengukuruan berat badan lahir dilakukan setelah intervensi 60 hari kemudian post-test menimbang berat badan bayi baru lahir dengan dosis 2 kali 2 kapsul sehari. Sampel berat badan bayi baru lahir ditimbang menggunakan timbangan bayi (baby scale). Analisis data dilakukan dengan Uji independent sample T-test. Hasil : tidak terdapat perbedaan yang signifikan berat badan bayi lahir yang diberikan tepung daun kelor dan Fe berdasarkan kategori p-value>0,05. Bayi yang lahir normal sebanyak 100% dari kelompok yang diberikan tepung daun kelor. pada bayi lahir normal sebanyak 94,7% dari kelompok yang diberikan Fe. Dan bayi lahir yang tidak normal tidak terdapat pada kelompok yang diberikan tepung daun kelor 0% sedangkan bayi lahir tidak normal pada kelompok yang diberikan Fe terdapat 5,3%. Namun diliat dari nilai rerata terdapat perbedaan yang signifikan berat badan bayi baru lahir antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value 0,001. Nilai mean Post-test pada kelompok intervensi 3389,47±382,82Sedangkan pada kelompok kontrol nilai mean post-test 2936,84±400,29. Simpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian kapsul tepung daun kelor lebih efektif meningkatkan berat badan bayi dibandingkan pada kelompok kontrol. Kata kunci : Berat badan bayi baru lahir, Tepung daun kelor
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IMPLANT Yusnidar Yusnidar; Andi Kasrida Dahlan; Andi Sitti UmraH
Voice of Midwifery Vol 9 No 2 (2019): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v9i2.110

Abstract

Latar belakang : Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Kontrasepsi juga merupakan teknik yang memakai alat, obat cara perhitungan dan operasi dengan tujuan untuk menyarankan atau membatasi kehamilan. Tujuan : mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi implant. Metode : Jenis penelitian cross sectional study, data dianalisis menggunakan uji Chi – Square dengan koreksi fisher’s exact test. Hasil : ada hubungan antara pendidikan dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.002 (α <0,05), ada hubungan antara pengetahuan dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.002 (α <0,05), ada hubungn antara dukungan keluarga dengan kontrasepsi implant dengan nilai p = 0.001 (α <0,05) Simpulan : ada hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dukungan keluarga dengan kontrasepsi implant. Kata kunci : Pendidikan, Pengetahuan, Dukungan Keluarga
PENGETAHUAN BIDAN DALAM PELAYANAN ANTENATALCARE DI MASA PANDEMI COVID 19 yusnidar yusnidar yusnidar
Voice of Midwifery Vol 11 No 1 (2021): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v11i1.147

Abstract

Ibu hamil adalah salah satu kategori yang rentan terkena virus seperti di masa pandemic virus Covid 19. Bidan dalam melakukan pemeriksaan antenatalcare harus sesuai standar pelaksanaan selama masa pandemi karena Ibu hamil adalah salah satu kategori yang rentan terkena virus seperti di masa pandemic virus Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengetahuan bidan dalam standar pelayanan antenatalcare di masa pandemi Covid 19. Metode penelitian ini metode survey dengan desain yaitu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah bidan yang aktif memberikan pelayanan ANC di BPM kota Palopo yang berjumlah 30 orang. Pengumpulan data melalui online dengan cara menyebar link kuesioner. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 70% bidan yang memiliki pengetahuan baik namun tidak menerapkan protokol dalam melaksanakan pelayanan antenatalcare. Hasil analisi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan pelayanan antenatalare. Kesimpulan menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik, tidak menjamin dapat melaksanakan pelayanan ANC sesuai standar di masa pandemic covid 19.
STUDI KASUS : FAKTOR PENDUKUNG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF jihan fadhillah; Yusnidar Yusnidar; Andi Kasrida Dahlan
Voice of Midwifery Vol 11 No 1 (2021): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v11i1.149

Abstract

Latar Belakang: Praktik menyusui dan pemberian ASI ekslusif masih rendah. Pada wilayah kerja Puskesmas Bungoro, cakupan pemberian ASI eksklusif pada tahun 2016 adalah 44,90 % masih dibawah dari target nasional yaitu 80 %. Cakupan pemberian ASI eksklusif di Kabupaten Pangkep pada tahun 2016 sebesar 68,71 %. Penelitian pada 67 negara menunjukkan bahwa secara statistik Negara-negara dengan tingkat menyusui rendah memiliki tingkat kematian neonatal 24 % lebih tinggi. Angka Kematian Neonatal di dunia terbanyak masih didominasi oleh Negara-negara berkembang. Tujuan: peneliti ingin meneliti apa saja perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Bungoro dengan melihat aspek pendorongnya. Metode: Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Bungoro Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil wawancara mendalam akan dianalisis dengan analisis konten. Hasil: Pengetahuan Ibu mengenai ASI ekslusif masih sangat kurang, dukungan keluarga masih kurang, dukungan tenaga kesehatan belum maksimal, akses informasi dan pengalamankurang memadai. Kesimpulan: Perilaku pemberian ASI eksklusif ditentukan oleh kekuatan pendorong. Namun dalam penelitian ini ditemukan 2 variabel lain yang memiliki kekuatan pendorong yang lebih besar yaitu tingkat ekonomi keluarga dan kekhawatiran atas ancaman penyakit. Kata kunci: ASI eksklusif, faktor pendorong menyusui, Puskesmas Bungoro
Kehamilan Aman dan Nyaman Berbasis Komunitas pada Masa Adaptasi di Era New Normal di Keluruhan Salekoe Kota Palopo Israini Suriati; Windi Ulfa; Asmawati Asmawati; Yusnidar Yusnidar; Nurliana Mansyur; Hikma Hikma; Yuli Setiawati; Patmahwati Patmahwati; A.ST. Umrah; A. Kasrida Dahlan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.6918

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), terdapat  536 ibu hamil terpapar Covid-19 pada periode April 2020-April 2021. Sebanyak 3 persen di antaranya meninggal dunia. Selain itu berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga per 14 September 2021 tercatat sebanyak 1086 ibu meninggal dengan hasil pemeriksaan swab PCR/antigen positif. Sementara dari data Pusdatin, jumlah bayi meninggal yang dengan hasil swab/PCR positif tercatat sebanyak 302 orang. Hal ini tentunya memberikan kontribusi yang sangat signifikan untuk angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Dari data tersebut kementrian kesehatan RI memperkuat upaya penyelamatan ibu dan bayi salah satu diantaranya adalah mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada ibu hamil terkait dengan pencegahan infeksi covid-19 pada masa kehamilan. Kegiatan pengabdian yang kami lakukan di kelurahan Salekoe tercatat 50 orang masyarakat pada umumnya dan terdapat 39 ibu hamil yang hadir di kelurahan Salekoe. Kegiaan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang proteksi dan pencegahan virus covid-19 khususnya pencegahan dan penaganan virus covid-19 pada ibu hamil, Pemeriksaan Kesehatan dan kehamilan secara gratis, demonstrasi mencuci tangan dan menggunakan masker secara baik dan benar. Ibu hamil dan masyarakat sangat antusias Dengan pengarahan dari Kepala Desa, Bidan koordinator di kelurahan salekoe serta kepala RW dan RT sangat berperan dalam mengahadirkan masyarakat dalam kegiatan tersebut. Dari kegiatan pengabdian yang kami lakukan secara keseluruhan berjalan dengan lancar, sesuai dengan target program kerja yang telah kami susun sebelumnya. Kata Kunci: COVID-19, Ibu Hamil, Era New Normal ABSTRACT Based on data from the Indonesian Obstetrics and Gynecology Association (POGI), there were 536 pregnant women exposed to Covid-19 in the April 2020-April 2021 period. 3 percent of them died. In addition, based on data from the Directorate of Family Health, as of September 14, 2021, 1086 mothers died with positive PCR/antigen swab results. Meanwhile, from Pusdatin data, the number of babies who died with positive swab/PCR results was 302 people. This certainly makes a very significant contribution to maternal and infant morbidity and mortality. From this data, the Indonesian Ministry of Health has strengthened efforts to save mothers and babies, one of which is educating and providing understanding to pregnant women regarding the prevention of COVID-19 infection during pregnancy. The service activities that we carried out in the Salekoe village recorded 50 people in general and there were 39 pregnant women who were present in the Salekoe village. The activities carried out are counseling on protection and prevention of the covid-19 virus, especially the prevention and treatment of the covid-19 virus in pregnant women, free health and pregnancy checks, demonstrations of washing hands and using masks properly and correctly. Pregnant women and the community were very enthusiastic. With direction from the village head, the coordinating midwife in the Salekoe sub-district as well as the heads of RW and RT played a very important role in bringing the community together in these activities. From the service activities that we carried out, overall it went smoothly, in accordance with the target of the work program that we had previously prepared. Keywords: COVID-19, pregnant women, the New Normal Era
Edukasi Pada Wanita Usia Subur (WUS) Tentang Gangguan Sistem Reproduksi Yusnidar Yusnidar; Mirawati Mirawati
Abdimas Singkerru Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Akademi Teknologi Industri Dewantara Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan wanita di usia muda dan dewasa akan mengalami masalah kesehatan reproduksi seperti infeksi organ reproduksi. Kegiatan ini bertujuan dapat meningkatkan pengetahuan para peserta mengenai gangguan kesehatan reproduksi. Metode kegiatan dilakukan dalam 5 tahap kegiatan dan dilakukan secara langsung, door to door meliputi beberapa langkah yaitu: Persiapan tim, mengumpulkan data, menentukan masalah, kegiatan penyuluhan dan evaluasi. Sampel diambil seperti WUS dan PUS kategori tersebut dengan status belum menikah dan sudah menikah yaitu sebanyak 117 orang. Setelah dilakukan penyuluhan serta edukasi tentang gangguan reproduksi khususnya tentang gangguan menstruasi dan infeksi menular seksual maka diperoleh hasil bahwa WUS memiliki pengetahuan yang baik tentang gangguan reproduksi sebanyak 88 orang (60 %). Pemberian penyuluhan dan edukasi yang dilakukan secara diskusi tatap muka dalam pengabdian masyarakaat ini lebih efektif dimulai dari pemaparan materi yang berlangsung audiens dapat memperhatikan dan fokus dengan gambar tentang gangguan sistem reproduksi.
Evaluasi Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Berbasis Standar Akreditasi di Instalasi Farmasi RSUD Sawerigading Kota Palopo Nurul Rezkyah; Ervianingsih Ervianingsih; Yusnidar Yusnidar
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Komunitas (Inpress)
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol9.Iss1.1444

Abstract

Pharmaceutical services and drug use (PKPO) is one of the most important parts of a service to patients. Pharmaceutical services aim to identify, prevent, and resolve problems related to medication. Accreditation is an assessment of the Hospital Accreditation Committee (KARS) as an effort to improve the quality of services in hospitals. The research was conducted to see the level of conformity of the seven existing PKPO standards in the 2018 SNARS. The research was analyzed qualitatively and quantitatively. Quantitative data was collected using a questionnaire, and qualitative data were collected by interviewing the head of the Installation to support the answers to the questionnaire. The research subjects consisted of pharmacists and TTK. The results of the study show that pharmaceutical services and drug use (PKPO) at the Pharmacy Installation of Sawerigading Hospital in Palopo City in 2022 as a whole have met the requirements for the National Hospital Accreditation Standard (SNARS). The results were PKPO 1 Organizing (100%), Head of the installation, said that the hospital had set rules regarding organizing pharmaceutical services and drug use. PKPO 2 Selection and Procurement (100%), UDD (Unit Dose Dispensing) services have been running for all patients in the inpatient depot. PKPO 3 Storage as much as (83%), narcotics and psychotropics are stored in an alphabetical system, FIFO and FEFO. PKPO 4 Prescribing and Copying (89%), there are individuals who are competent in their fields and focus on clinical pharmacy. PKPO 5 Preparation and delivery (81%), the process of preparation and delivery of drugs has been carried out in accordance with the hospital's SOP. PKPO 6 Drug Administration (87%), there are limits to individual authority in administering drugs. and PKPO 7 Monitoring (91%), the monitoring process in patients is active.
Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Kanker Serviks dengan Metode IVA Test di Kelurahan Salekoe Kota Palopo Yusnidar Yusnidar; Yurni Yurni; Fradya Dwi Putri
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.508

Abstract

Wanita memiliki peran yang cukup penting dalam sebuah keluarga, sehingga kesehatan wanita juga begitu penting. Kesehatan merupakan hal yang harus diupayakan dan dijaga agar seseorang dapat mencapai kualitas hidup yang baik. Salah satu masalah kesehatan yang penting bagi wanita adalah kesehatan reproduksi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan secara tatap muka, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur (WUS) dan pasangan usia subur (PUS) tentang gangguan sistem reproduksi. Metode kegiatan yang dilakukan yaitu 5 tahap kegiatan dan dilakukan secara langsung, kunjungan rumah warga, meliputi beberapa langkah : Persiapan tim, mengumpulkan data, menentukan masalah, pengadaan penyuluhan, dan evaluasi. sampel ini diambil dari data WUS baik itu wanita dengan status belum menikah dan wanita dengan status sudah menikah sebanyak 58 orang. Evaluasi hasil dari kegiatan ini adalah peserta memahami dengan baik materi yang telah disampaikan, dari hasil post test didapatkan peserta yang memiliki pengetahuan tentang GSR dan IVA Test sebanyak 21 orang (36,2 %) dari 58 WUS. Pemberian materi dengan ceramah dengan media power point menggunakan laptop dan in-focus. Sebelum materi ditutup, dilakukan sesi tanya jawab antara pemateri dan peserta penyuluhan tujuannya untuk menilai pengetahuan ibu dari hasil penyuluhan tersebut. Peserta antusias dalam melakukan kegiatan ini. Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya pemberian edukasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi.