Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekavasi

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KAYU LAPIS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA & KAIZEN SERTA STATISTICAL QUALITY CONTROL SEBAGAI USAHA MENGURANGI PRODUK CACAT Roby Rio Andiwibowo; Joko Susetyo; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 6 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.183 KB)

Abstract

PT. Albasia Sejahtera Mandiri adalah produsen kayu lapis yang salah satu jenisnya adalah Blockboard. Produk dibuatsesuai pesanan guna memenuhi permintaan pelanggan. Dalam proses produksinya selama pengamatan, ditemukankecacatan sebesar 16,085% setiap harinya. Pihak manajemen menginginkan jumlah kecacatan produk dapat ditekanmenjadi 2%. Ini menjadi tantangan untuk setingkat lebih maju dalam proses produksi yang dilakukan di perusahaan.Terutama variabel-variabel penting yang sebenarnya menjadi kebutuhan para pembeli/pelanggan. Tujuan penelitian iniuntuk mengidentifikasi penyebab kecacatan, menerapkan pengendalian kualitas, dan bagaimana penanggulangan ataurencana tindak lanjut yang harus dilakukan berdasarkan konsep Six Sigma, Kaizen, serta Statistical Quality Control(SQC). Hasil Six Sigma pada tahap pengukuran yaitu perusahaan berada pada kondisi 2,99sigma dengan DPMO 99.393.Artinya perusahaan berpeluang menghasilkan produk cacat sebesar 99.393 per satu juta kesempatan. Diketahui CTQ(Critical To Quality) terbanyak menimbulkan kecacatan adalah Delaminasi Core yaitu sebesar 21,34% atau 957 produkselama masa pengamatan. Kemudian setelah diketahui 3 CTQ terbesar, dan pengukuran lainnya dalam bab pengolahandata, dirumuskan penanggulangan atau rencana-rencana tindak lanjut menggunakan metode Kaizen 5s, 5W+1H, FiveStep Plan, dan SQC Seventools sehingga permasalah yang disebabkan oleh 3 CTQ terbesar yakni delaminasi core(21,34%), ketipisan (19,92%), dan delaminasi face (17,77%) dapat diatasi.
ANALISIS PENGUKURAN NILAI EFEKTIVITAS MESIN PRODUKSI DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN 5-S SEBAGAI USULAN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PADA DIVISI ENGINEERING (STUDI KASUS PT. PURA BARUTAMA KUDUS) Hery Kristanto Sinurat; Joko Susetyo; Risma Adelina Simanjuntak
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.525 KB)

Abstract

PT. Pura Barutama merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Mengalami persaingan bisnis yang cukup ketat, supaya dapat tetap eksis perusahaan berusaha untuk memproduksi produk dengan standar internasioanl, harga terjangkau di kalangan masyarakat umum. Untuk itu perlu peningkatan efektivitas sehingga biaya produksi yang dikeluarkan menjadi rendah dan kualitas produk yang dihasilkan tinggi. Kerusakan yang terjadi pada mesin bubut sudah melebihi umur teknik dan pemakaian yang secara terus-menerus, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan menjadi lebih lama, seperti perbaikan, pengecekan dan penggantian komponen, hal ini menyebabkan downtime menjadi lebih lama. Analisis pengukuran nilai efektivitas mesin produksi dengan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan 5-S sebagai usulan penjadwalan perawatan mesin. Metode OEE didasari oleh 3 faktor yaitu availability, performance dan quality. Nilai OEE diperoleh dari hasil perkalian ketiga faktor. Penjadwalan perawatan dilihat dari nilai waktu rata-rata perawatan (MTBM), dan dilihat dari nilai waktu rata-rata kerusakan (MTBF). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai OEE mesin Bubut 5 tahun 2013 sebesar 79,97%, nilai MTBM sebesar 110,54 jam dan nilai MTBF sebesar 250 jam dan nilai OEE mesin bubut 6 tahun 2013 sebesar 80,03% nilai MTBM sebesar 123,08 jam dan nilai MTBF sebesar 256 jam. PT. Pura Barutama dapat melakukan kegiatan perawatan berdasarkan prinsip 5-S dan tindakan perawatan berdasarkan perhitungan Maintainability.
ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS DAN NIOSH PADA PEKERJA MANUAL MATERIAL HANDLING BAGIAN LOADING- UNLOADING BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA STUDI KASUS PT. GAPURA ANGKASA Irwantika Dwi Ningrum; Joko Susetyo; Titin Isna Oesman
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.204 KB)

Abstract

PT. Gapura Angkasa merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan pelayanan ground handling di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. Salah satu aktivitas ground handling adalah loading-unloading. Pada loading unloading tersebut, sebagian besar kegiatan masih dikerjakan secara manual. Bila tidak tepat, kegiatan tersebut dapat mengakibatkan cidera pada pekerja, terutama cidera pada sistem muskuloskeletal. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis postur kerja para pekerja loading-unloading dengan metode Ovako Working Analysis System (OWAS) dan menghitung Recommended Weight Limit (RWL) serta pengaruh beban tersebut terhadap sistem muskuloskeletal berdasarkan kriteria Lifting Index (LI) dengan metode NIOSH. Berdasarkanpenelitian ini, identifikasi postur kerja yang berdasarkan metode OWAS pada kegiatan loading diperoleh, elemen pekerjaan ke-1 termasuk kategori risiko 4 (sangat berbahaya), elemen pekerjaan ke-2 termasuk kategori risiko 1 (aman), elemen pekerjaan ke-3 termasuk kategori risiko 3 (berbahaya). Pada kegiatan unloading, elemen pekerjaan ke-1 dan ke-2 termasuk kategori risiko 1 (aman), elemen pekerjaan ke-3 termasuk kategori risiko 3 (berbahaya). Berat beban yang direkomendasikan untuk diangkat pekerja atau Recommended Weight Limit (RWL) pada kegiatan loading sebesar 2,5198 kg dan pada kegiatan unloading sebesar 3,1567 kg. Nilai LI yang dihasilkan loading sebesar 4,5242 dan unloading sebesar 3,6114. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat risiko kerja yang tinggi, terutama risiko terjadi cedera pada sistem muskuloskeletal para pekerja.
ANALISIS PRODUKTIVITAS PABRIK SPIRITUS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN GREEN PRODUCTIVITY DI PT. MADU BARU Abrianto Abrianto; Endang Widuri Asih; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.826 KB)

Abstract

PT. Pabrik Madu Baru adalah sebuah perusahan yang bergerak dibidang agroindustry dengan hasil produksiutama berupa gula pasir dan alkohol yang dimana menghasilkan limbah cair yaitu vinansse dan limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan, serta dapat menurunkan kinerja karyawan. Penting bagi perusahan untuk memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam operasi produksi yang di laksanakan agar dapat menciptakan keserasian dengan lingkungan di sekitarnya dan untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahan.Usaha yang dapat dilakukan untuk pengukuran produktivitas dan mengatasi permasalahan lingkungan adalah dengan mengunakan konsep objective matrix dan green productivity.Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh pencapaian tingkat tertinggi produktivitas selama proses spiritusyaitu mencapai 2% dan terendah -2,91%. Maka dilakukan usulan perbaikan untuk mencapai skor 7, dan didapathasil sebagai berikut : jumlah bahan baku = 5.388,8 ku, jumlah jam kerja= 490,5 jam dan lama hari proses = 27hari.Hasil perhitungan sebelum perbaikan diperoleh nilai indeks EPI TSS sebesar -1093.388, BOD sebesar -20893.007, COD sebesar -25683.913 dan suhu -384,56 sedangkan nilai total indeks EPI perusahan bernilai -48.053,0016 artinya kinerja lingkungan perusahaan PT. Madu Baru masih di bawah standar baku mutu.Setelah melakukan perbaikan produktivitas berdasarkan tingkat indeks EPI yang paling tinggi dengan teknik MSL (Multi Soil Layering) dan menghasilkan nilai indeks EPI BOD dapat berkurang sebesar -20.338,867, COD -11.875,764, TSS -976,6226 dan suhu -385,8112 dengan nilai total indek EPI -14.475,9368.
INTEGRASI METODE SERVQUAL, QFD, DAN KANO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PADA PERGURUAN TINGGI IAIM NU KOTA METRO Arief Zohir; Cyrilla Indri Parwati; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.835 KB)

Abstract

Perguruan Tinggi IAIM NU masih memiliki masalah dengan kualitas layanan ditunjukan dengan masih terdapat keluhan-keluhan mahasiswa terhadap pelayanan kampus. Hasil polling disitus IAIM NU Kota Metro menunjukan 47% mahasiswa merasa puas, 37% merasa belum puas, dan 16 mahasiswa merasa cukup terhadap layanan yang diberikan. Jumlah keluhan dikhawatirkan bisa menimbulkan image buruk institut pendidikan yang berpengaruh pada jumlah mahasiswa baru yang mendaftar dan dapat mempengaruhi akreditasi Perguruan Tinggi dimasa datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi atribut-atribut dalam pelayanan guna mengetahui pelayanan yang masih dianggap belum memenuhi harapan mahasiswa, dan memberikaan usulan sesuai dengan kemampuan perguruan tinggi tersebut serta berdasarkan keinginan mahasiswa. Integrasi metode Servqual, QFD, dan Kano dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dan memberikan suatu rancangan perbaikan berdasarkan kemampuan perguruan tinggi dan berdasarkan keinginan mahasiswanya. Hasil penelitian menunjukan masih terdapat pelayanan yang masih belum memenuhi harapan mahasiswa ditunjukan dari 63 atribut yang di identifikasi sebanyak 60 atribut bernilai Gap negatif. Dari metode QFD menghasilkan suatu rancangan perbaikan yang akan dilakukan oleh Perguruan Tinggi IAIM NU Kota Metro untuk meningkatkan kualitas pelayanan sebanyak 32 atribut. Berdasarkan metode Kano atribut perbaikan yang termasuk kedalam kategori Must-be sebanyak 10 atribut, kategori One-dimensional sebanyak 18 atribut, dan kategori Attractive sebanyak 4 atribut.
REDESIGN KERANJANG SAMPAH BERDASARKAN PENDEKATAN ERGONOMI DENGAN MENGGUNAKAN DATA ANTROPOMETRI UNTUK MENGURANGI CEDERA FISIK PADA PEMULUNG Monika D.Y. Sareng; Titin Isna Oesman; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.032 KB)

Abstract

Pemulung berperan penting dalam mengelola sampah di TPA karena membantu mengurangi jumlah timbunan sampah sehingga dapat memperpanjang umur pemakaian TPA. Alat utama yang digunakan oleh pemulung untuk mengumpulkan dan mengangkut sampah adalah keranjang yang terbuat dari bilah bambu. Keranjang tersebut menggunakan satu tali yang digantungkan pada salah satu bahu, dan ada pula yang menjunjung di atas kepala.Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan keranjang lebih ergonomis yang dapat mengurangi keluhan cedera fisik pada pemulung. Hal ini dilakukan dengan data antropometri yaitu mengukur dimensi tubuh pemulung yang berhubungan dengan penggunaan keranjang untuk mendapatkan ukuran keranjang yang sesuai. Ukuran dimensi keranjang yang diperoleh adalah panjang alas=38cm, bagian atas keranjang=50cm, tinggi keranjang=51cm, dan panjang tali keranjang=73cm. Implementasi hasil redesign keranjang pada pemulung menunjukkan bahwa keluhan pegal/ngeri/kaku/linu pada punggung dan pinggang mengalami penurunan 100%, sedangkan keluhan pegal/ngeri/kaku/linu pada pundak/bahu mengalami penurunan 83,33%. Uji beda statistik menggunakan Wilcoxon menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah design, =0,001.
PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI (Studi Kasus di CV. Creative 71 Yogyakarta) Nashrudin Nashrudin; Imam Sodikin; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.47 KB)

Abstract

CV. Creative 71 (C71) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada pembuatan jok bus. Banyaknya permintaan produk yang tidak didukung dengan lengkapnya fasilitas produksi sering kali menyebabkan ketidaklancaran dalam kegiatan produksi, sehingga banyak terjadi penumpukan barang yang menunggu untuk diproses. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir antrian adalah penentuan jumlah mesin yang optimal pada lini produksi.Pada penelitian ini menganalisis keseimbangan lintasan produksi dengan pendekatan simulasi sistem yang dibantu dengan software ProModel serta pendekatan nilai investasi menggunakan NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan BCR (Benefit Cost Ratio).Berdasarkan hasil pengolahan data dengan pendekatan simulasi sistem diperoleh hasil penambahan mesin yang optimal adalah 1 buah pada stasiun kerja pengecatan. Kemacetan pada pengecatan mengalami penurunan dari 5,95% menjadi 3,30% pada mesin pengecatan 1 dan 3,16% pada mesin pengecatan 2. Sedangkan nilai investasi dari penambahan 1 buah mesin diperoleh NPV bernilai positifyaitu Rp 701.239.105,- pada metode IRR lebih besar dari tingkat pengembalian yang diharapkan yaitu sebesar 2505,3% > 15%, dan pada metode BCR diperoleh nilai 1,143 (BCR > 1) dengan demikian dari ketiga metode menunjukkan bahwa investasi layak dijalankan.
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU UNTUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Armandina Maria Belo; Joko Susetyo; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.843 KB)

Abstract

PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kulit dengan produk utamanyaadalah sarung tangan. Permasalahan yang sering terjadi dalam pemilihan supplier bahan bakuantara lain kapasitastidak mencukupi, kualitas, harga dan waktu pengiriman yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan saat pemesanansehingga mengganggu proses produksi. Apabila perusahaan perlu melakukan penyeleksian supplier dengan metode yang tepat agar pesanan bahan baku terpenuhi secara optimal dan mendapatkan supplier terbaik yang dapat bekerjasama dalam jangka panjang.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan supplier terbaik berdasarkan nilai preferensi setiap alternatif dengan menggunakan metode analityc hierarchy process (AHP). kriteria-kriteria yang digunakan adalah kualitas, harga, dan waktu pengiriman. Metode AHP adalah suatu metode pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria.Setiap kriteria dan sub kriteria dalam hirarki tersebut kemudian ditentukan bobot kriteria terhadap tujuan pemilihan supplier bahan baku. Proses pembobotan tersebut dilakukan dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang memperhatikan konsistensi logis.Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHPdiperoleh alternatif pemilihan supplierbahan baku yangmemiliki prioritas tertinggi adalah Jawa Timur dengan bobot prioritas 2,525, kriteria yang memilikiprioritas tetinggi adalah kriteria kualitas dengan bobot prioritas 0,487, dan sub kriteria tertinggi adalah variasipembayaran dengan bobot prioritas 0,646.
USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE WILSON (STUDI KASUS DI USAHA CERAH BAKERY) Toloni Gulo; Joko Susetyo; Muhammad Yusuf
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.146 KB)

Abstract

Cerah Bakery memproduksi empat (4) jenis roti yaitu Slice coklat, roti Kelapa, roti Ketawa dan kue Pia. Keempat jenis roti tersebut diproduksi dalam jumlah yang sama setiap bulan. Pada bulan Januari 2015, permintaan roti Cerah Bakery sebanyak 22400 bungkus dan permintaannya terus meningkat mulai dari 4% sampai dengan 7% setiap bulan. Penggunaan bahan baku terus meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan produk roti Cerah Bakery. Oleh karena itu, pengendalian persediaan bahan baku sangat penting untuk mengurangi biaya persediaan. Cerah Bakery memesan bahan baku sesuai dengan kebutuhan pada saat tersebut juga. Sehingga, jika terjadi peningkatan permintaan maka kekurangan bahan baku (out of stock) tidak dapat dihindari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jumlah pemesanan paling ekonomis dan biaya persediaan terkecil dengan metode Wilson. Metode Wilson juga dapat menentukan frekuensi pemesanan dalam satu bulan atau satu tahun. Cerah Bakery cocok menerapkan metode Wilson karena sederhana dan mudah diaplikasikan pada industri kecil dan menengah. Hasil perhitungan jumlah pemesanan paling ekonomis adalah tepung terigu sebanyak 2886,49 kg, gula 828,01 kg, kacang hijau 227,6 kg, wijen 178,54 kg, kelapa 381 buah, coklat 94,66 bungkus, margarin 81,9 kg, ragi instant 32,2 bungkus dan garam 146,136 bungkus.frekuensi pemesanan yang paling ekonomis dalam satu tahun yaitu : tepung terigu 2 kali pemesanan, gula 2 kali pemesanan, kacang hijau 3 kali pemesanan, wijen 3 kali pemesanan, kelapa 3 kali pemesanan, coklat 2 kali pemesanan, margarin 4 kali pemesanan, ragi instant 3 kali pemesanan dan garam 2 kali pemesanan. Metode Wilson menghasilkan total biaya persediaan sebesar Rp 94.205.789 sedangkan dengan metode perusahaan adalah Rp 96.517.794. sehingga, metode Wilson dapat menghemat biaya persediaan sebesar Rp 2.312.005. keuntungan lain dari penerapan metode Wilson adalah menghindari kekurangan persediaan perusahaan.
PENILAIAN KINERJA DENGAN METODE HUMAN RESOURCES SCORECARD DAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT (STUDI KASUS PG. GONDANG BARU KLATEN) Elen Dapu; Winarni Winarni; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.341 KB)

Abstract

PG. Gondang Baru yang merupakan unit kerja dari PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. Pabrik ini berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan dalam perdagangan gula nasional untuk pemenuhan gula di Jawa Tengah dan sekitarnya. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya pada proses produksi atau manajemen, tetapi karyawan juga merupakan penentu atau penggerak arus produksi perusahaan. Pada Penelitian ini, difokuskan hanya pada penilaian kinerja. Karena yang menjadi masalah dalam proses produksi yaitu sering tidak tercapainya target produksi yang diinginkan oleh perusahaan. Hal ini sangat berkaitan dengan kinerja dari para pekerja yang belum maksimal. Berdasarkan penelitian ini, faktor – faktor yang berpengaruh dalan penilaian kinerja karyawan yaitu cara kerja, sikap kerja dan hasil kerja. Hasil pengukuran kinerja karyawan PG. Gondang Baru Klaten dengan metode human resources scorecard menggunakan dua perspektif dan dari kedua perspektif tersebut menghasilkan total skor sebesar 83%. Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa hasil dari penentuan strategi dengan IFAS dan EFAS, maka hasil dari keseluruhan adalah 52%. Hal ini dapat dipastikan bahwa faktor – faktor yang berpengaruh pada IFAS dan EFAS perlu diperhatikan dalam perencanaan strategi bisnis perusahaan, karena hal ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan.