Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENERAPAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT UNTUK PERENCANAAN PROYEK VERY LOW PRESSURE PHASE-II KEI Ltd Nasution, Siti Rohana; -, Resthy
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 6 No 2 Februari 2014
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.748 KB) | DOI: 10.34151/technoscientia.v6i2.573

Abstract

This research is do to make Very Low Pressure Phase-II Project which be expected to not like the last project which have not appropriate between plan and implementation. It is because the increase of activity which is not planned before and student’s syndrome behavior. Student’s syndrome like spin out time is occur because the safety time in every activity and when a project have a problem, with the result that the estimation time and cost is bigger. Therefore, it be made a plan with applied Critical Chain Project Management method. From primer data and secondary data be treated with microsoft project software. This method is to hide safety time in every activity and change with buffer time. Increase buffer time with using cut and paste method is add project buffer half of critical chain duration at the end of chain and put feeding buffer with half activity to activity at not critical chain which bring it to critical chain. The result of research is when a project is already start and no changes, so the project can finish during 370 day with cost 3,558,232.73 USD. When the project is not appropriate, then buffer time can be consumed about 185 day with resource buffer cost about 334,767.27 USD and total of finished project is 555 day, a safety time for Very Low Pressure Phase-II project.
PENERAPAN METODE CRITICAL CHAIN PROJECT MANAGEMENT UNTUK PERENCANAAN PROYEK VERY LOW PRESSURE PHASE-II KEI Ltd Nasution, Siti Rohana; -, Resthy
JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA Technoscientia Vol 6 No 2 Februari 2014
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), IST AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/technoscientia.v6i2.573

Abstract

This research is do to make Very Low Pressure Phase-II Project which be expected to not like the last project which have not appropriate between plan and implementation. It is because the increase of activity which is not planned before and student’s syndrome behavior. Student’s syndrome like spin out time is occur because the safety time in every activity and when a project have a problem, with the result that the estimation time and cost is bigger. Therefore, it be made a plan with applied Critical Chain Project Management method. From primer data and secondary data be treated with microsoft project software. This method is to hide safety time in every activity and change with buffer time. Increase buffer time with using cut and paste method is add project buffer half of critical chain duration at the end of chain and put feeding buffer with half activity to activity at not critical chain which bring it to critical chain. The result of research is when a project is already start and no changes, so the project can finish during 370 day with cost 3,558,232.73 USD. When the project is not appropriate, then buffer time can be consumed about 185 day with resource buffer cost about 334,767.27 USD and total of finished project is 555 day, a safety time for Very Low Pressure Phase-II project.
QUALITY ASSURANCE OF BOTTLED DRINKING WATER USING THE HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT SYSTEM APPROACH Wilson Kosasih; Lithrone Laricha Salomon; Andrian Andrian; Siti Rohana Nasution; Silvi Ariyanti
SINERGI Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2021.1.002

Abstract

This paper discusses on implementing the design of a quality assurance system using the Hazard Analysis Critical Control Point HACCP approach. The HACCP is often considered by people who are not familiar as a problematic, complicated system that has to be left to experts. This system focuses on preventive measures by controlling the hazards of the drinking water treatment process to prevent the occurrence of diseases due to poisoned water and maintain product quality. This research was conducted at a bottled drinking water company. This company needs to commit to producing products that are hygienic and safe for consumption. In this study, laboratory testing of the finished goods was intended to determine the conformance quality of the product. The sample test result found the coliform bacteria in the bottled drinking water product. At last, this study developed critical control points in the daily operations by applying the whole HACCP principles based on the latest applicable standards.
RANCANGAN ULANG TATA LETAK MESIN DI PT. KOROSI SPECINDO Siti Rohana Nasution; Hari Purwanto
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v3i1.508

Abstract

Perencanaan fasilitas merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengorganisir berbagai alat produksinya agar mampu memberikan efisiensi dari segi tata letak. PT. Korosi Specindo adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang Corrosion Monitoring System. Saat ini kondisi layout fasilitas produksi di perusahaan mengalami kendala dalam hal material handling yang kurang efisien. Hal ini dikarenakan tata letak mesin yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata letak mesin yang lebih baik. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode From To Chart, Out Flow, Tabel Skala Prioritas, dan Activity Relationship Diagram diperoleh rancangan tata letak mesin yang paling optimum. Dalam penelitian ini layout usulan dapat memperbaiki aliran material handling menjadi lebih teratur. Terjadi penurunan jarak material handling dari total jarak awal sebesar 1036,8 meter dengan layout usulan menjadi 732,3 meter. Persentase penurunan jarak material handling sebesar 29,36%. Layout usulan juga dapat menurunkan ongkos material handling dari total ongkos awal sebesar Rp. 8666,122 menjadi Rp. 6176,184. Persentase penurunan ongkos material handling sebesar 28,73%. Kata kunci: Material Handling, Ongkos Material Handling, From To Chart, Corrosion Monitoring System
ANALISIS LAJU TIMBULAN SAMPAH DI PULAU PRAMUKA DKI JAKARTA Siti Rohana Nasution; AR Indra Tjahjani
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri )
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v7i1.5030

Abstract

Pengelolaan sampah dari rumah tangga telah menarik perhatian beberapa stakeholder seperti pemerintah, bisnis, lembaga swadaya masyarakat dan konsumen. Di Kepulauan Seribu khususnya di Pulau Pramuka  menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Praktek-praktek yang terkait dengan pembongkaran, daur ulang dan pembuangannya, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap potensi risiko yang terkait dengan manajemen yang kurang patut dipraktekkan dari aliran limbah ini. Dalam situasi ini, prosedur dan praktek yang melibatkan pengumpulan, pembongkaran, daur ulang dan pembuangan sampah dari rumah tangga perlu diinvestigasi, dengan tujuan menciptakan sistem manajemen sampah  yang lebih berkelanjutan di kepulauan seribu khusunya Pulau Pramuka. Penelitian ini mengindentifikasi potensi kepedulian dan kemampuan masyarakat yang tercermin dari sikap dan perilaku dalam berkontribusi terhadap pengelolaan sampah. Penelitian ini menggunakan metode  penggabungan dari disiplin ilmu teknik dan ilmu sosial guna mendapatkan data subyektif dan obyektif dari lokasi penelitian. Hasil dari studi didapat besarnya laju timbulan sampah di pulau pramuka dari studi ini dapat memberikan informasi dan strategi yang dapat direkomendasikan bagi Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Pulau Pramuka khususnya P. Pramuka dalam kaitannya sistem manajemen sampah yang berkelanjutan.
ANALISIS SISTEM ANTRIAN MULTIPLE CHANNEL UNTUK KAPASITAS TERBATAS Joko Susetyo; Siti Rohana Nasution
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i3.2107

Abstract

Tingginya arus kedatangan pengunjung pada waktu tertentu dengan kapasitas antrian yang terbatas menyebabkan terjadinya antrian yang panjang. Pengunjung tidak suka untuk menunggu merupakan suatu fenomena yang universal, oleh karena itu dibutuhkan suatu model antrian yang dapat mengurangi panjang antrian dan waktu tunggu pengunjung dengan tetap mengoptimalkan tingkat pelayanan. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model antrian terbatas, yaitu faktor pembatas besarnya jumlah pengunjung yang dapat dilayani oleh sistem secara nyata yang berarti sistem memiliki kepanjangan yang terbatas. Simulasi merupakan teknik analisis yang secara integrasi dapat memberikan gambaran tentang kondisi pelayanan pada fasilitas pelayanan lesehan secara cepat. Input data berupa waktu antar kedatangan yang berdistribusi Weibull dengan rata-rata 9.5 dan standart deviasi 2.78, waktu pelayanan menu yang berdistribusi Triangular dengan rata-rata 506 dan standart deviasi 11.6, waktu pelayanan kasir yang berdistribusi Beta dengan rata-rata 31.9 dan standart deviasi 6.27. Dari hasil output dapat dilihat bahwa rata-rata panjangnya antrian model usulan adalah 36 pengunjung dalam 25 menit. Dengan rata-rata waktu tunggu maksimal sebesar 6.18 menit. Dari hasil perbaikan model, waktu tunggu konsumen dapat ditekan sehingga antrian yang panjang dapat berkurang. Kata kunci: Simulasi, Model, Antrian.
IbM: PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI KERAJINAN TANGAN DI KELURAHAN SRENGSENG SAWAH JAGAKARSA JAKARTA SELATAN Siti Rohana Nasution; Dwi Rahmalina; Bambang Sulaksono; Carla Olyvia Doaly
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v6i2.4119

Abstract

Permasalahan sampah menjadi problema klasik yang selalu dihadapi oleh penduduk terutama di wilayah Srengseng Sawah Jagakarsa. Karena kuantitas maupun tingkat bahayanya, sampah terutama sampah plastik yang tersusun dari bahan kimia sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan, untuk itu perlu dilakukan pengolahan sampah untuk mengubah sampah plastik menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual dan estetika. Metode yang digunakan dalam program pemanfaatan limbah plastik sebagai kerajian adalah survey analisis situasi dan pelaksanaan penyuluhan dan pelatihan. Implemetasi hasil proses pengolahan sampah yang berasal dari kemasan plastik menjadi kerajinan tangan di Kelurahan Srengseng Sawah dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas serta keterampilan warga terutama ibu-ibu rumah tangga, pemuda pengangguran dan anak-anak yang putus sekolah. Selain itu juga dapat meminimalisir pencemaran lingkungan sehingga warga Kelurahan Srengseng Sawah dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Melalui pelatihan dan pendampingan pembuatan kreasi pemanfaatan sampah yang berasal dari kemasan plastik warga lebih punya pengetahuan mengenai peluang usaha yang dapat tercipta melalui kreatifitas dan keterampilan tersebut agar tingkat ekonomi warga Kelurahan Srengseng Sawah menjadi lebih tinggi.
ANALISIS PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PERAWATAN KERETA Ardiansyah Odi; Akhmad Nidhomuz Zaman; Siti Rohana Nasution; Sambas Sundana
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1264.78 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.220

Abstract

Tulisan ini menjelaskan tentang identifikasi waste pada perawatan kereta bagian bogie dan memberikan rekomendasi perbaikan yang bertujuan untuk mengurangi waste yang terjadi. Dengan menggunakan pendekatan lean concept yang lebih dominan ke arah lean service, penelitian ini dimulai dengan menggambarkan big picture mapping dan pembobotan nilai waste berdasarkan kuesioner menggunakan VALSAT. Waste juga diidentifikasi menggunakan fault tree analysis yang selanjutnya dilakukan perhitungan nilai kritis waste menggunakan FMEA kemudian dilakukan rekomendasi perbaikan menggunakan pendekatan 5W+1H. Hasil perhitungan berdasarkan data yang dikumpulkan, didapatkan bahwa total lead time pengerjaan perawatan kereta yang sebelumnya sebesar 995 menit menjadi 873 menit. Dengan presentase dari value added activity sebesar 93% dan non – necessary value adding sebesar 7%. Dan berdasarkan analisa FMEA didapatkan bahwa waste kritis yang diperlukan perbaikan adalah waste unnecessary motion dengan skor RPN sebesar 140.
ANALISIS TATA LETAK GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEDICATE STORAGE Olivia Audrey; Wayan Sukania; Siti Rohana Nasution
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.484 KB) | DOI: 10.35814/asiimetrik.v1i1.221

Abstract

Pengelolaan gudang yang baik akan mempengaruhi didalam memperlancar proses produksi. Dengan meningkatnya Kapasitas produksi mencapai 93.624 kaleng atau setara dengan 3.901 kardus dan terdiri dari 20 jenis produk. Hal ini yangmenyebabkan perlunya dilakukan pengaturan tata letak gudang guna mengatur posisi penyimpanan dan penyusunan barang jadi. Barang jadi hasil produksi akan ditempatkan dan disusun secara acak bergantung pada posisi gudang yang kosong. Hal ini mengakibatkan waktu angkut menjadi lebih lama karena adanya proses pencarian. Oleh karena itu diperlukan adanya perbaikan tata letak gudang barang jadi dengan metode dedicated storage. Metode dedicated storage merupakan metode penyusunan tata letak dimana penyimpanan produk disusun berdasarkan banyaknya aktivitas keluar masuk dengan jarak tempuh terpendek terhadap I/O point (throughput). Dengan penggunaan metode ini, maka barang jadi yang akan disimpan akan menempati lokasi yang tetap sehingga memudahkan operator dalam menyimpan dan mengambil produk sehingga aliran produk menjadi lancar. Dari hasil perancangan tata letak didapatkan 3 alternatif dengan jenis aliran barang yang berbeda. Tata letak dengan arus lurus, arus “U” dan arus “L” memiliki total jarak tempuh 177.714 m, 178.147,71m, dan 178.455,8 m. Alternatif tata letak yang dipilih adalah arus lurus karena memiliki jarak tempuh terpendek dan jenis tata letak ini memiliki proses penyimpanan dan pengambilan barang relatif lebih cepat.
Program Kemitraan Masyarakat Dalam Eksplorasi Sumber Zat Warna Organik Di Meruyung Desa Limo Kota Depok Zulaihah, Lilik; Rahayu, Fajar; Nasution, Siti Rohana; Dewi Munggaran, Nantia Rena
Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Vol. 3 No. 02 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Charitas Desember 2023
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25170/charitas.v3i02.4786

Abstract

Color in a product, both in the form of food products and products other than food, is one thing that makes consumers interested and as a consideration for use or choice. In serving food color as if it will be a must for producers. The dapart staining process is carried out synthetically using chemicals or using natural materials. The use of synthetic dyes has an influence on health and the environment. This makes it an excuse for manufacturers to return to nature by using natural dyes. In the surrounding environment derived from plants, there are many sources of natural dyes both carotenoids, anthocyanin, betalain and chlorophyll. By using the process of exploring plants to produce natural dyes. This natural dye can be applied to food products, and has the ability to maintain health, prevent and minimize the occurrence of several diseases such as diabetes mellitus, hypercholesterolemia, cancer and so on. Therefore, the concept of returning to natural dyes derived from plants so as to maintain health as well as environmental pollution.