Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Teh Hitam dengan Pendekatan Lean-Six Sigma Method di PT. Teh XY Endang Widuri Asih; Mega Rif'ah; La Ode Rain; Arie Pohandry
Journal of Industrial and Engineering System Vol. 2 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teh XY is a black tea processing company engaged in the plantation sector, after further research it was found that some of the tea powder produced had production defects at least, there are about 15 kg that must be reworked because the water content produced does not meet the set standards (3-4%). This study aims to analyze the quality control of black tea products by identifying the relationship between types of waste at work stations and measuring the sigma level value. The method used to identify the relationship between waste that occurs is using the Waste Relationship Matrix and making a control chart graph based on production data and then calculating the DPMO value and Sigma Level to measure the company's production capability level. The results of this study indicate that the largest percentage level for waste that has the most influence on other types of waste is waste of motion (22.50%) in the sorting stage and the waste that is often affected is inventory (19.63%) at the milling stage. Based on the graph of the control chart, the data on the proportion of defects in the control chart shows that there is only a defect proportion value equal to the LCL value, namely in the 7th sample on January for quality I black tea production. sigma value of 2.31 with a DPMO value of 210605. This shows that for every one million opportunity there will be a possibility of 210605 units of rework products. Meanwhile, for quality III, it has a sigma value of 2.55 with a DPMO value of 150661.
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) PADA MESIN SHAVING GUNA MENGURANGI SIX BIG LOSSES DENGAN MAINTENANCE VALUE STREAM MAPPING (MVSM) DI PT ADI SATRIA ABADI Fiki Fardani; Muhammad Yusuf; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.79 KB)

Abstract

PT Adi Satria Abadi merupakan perusahan yang memproduksi kulit penyamakan. Proses dari awal hingga menjadi kulit lembaran semua menggunakan mesin. Mesin/peralatan yang digunakan perlu dijaga kondisinya agar terhindardari kerusakan. Dari hasil wawancara permasalahan yang dihadapi adalah downtime pada mesin. Downtime yangbesar sangat berdampak pada tingkat efektif dan efisien mesin. Hal yang dapat meningkatkan tingkat efektif danefisien perlu menganalisis Total Productive Maintenance dengan pengukuran Overall Equipment Effectiveness(OEE). Langkah yang dilakukan adalah mengukur OEE serta mengurangi six big losses terbesar. Setelah itumendapatkan penyebab permasalahan yang terjadi dengan fishbone diagram dan Maintenance Value StreamMapping. Hasil identifikasi dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa tingkat efektivitas sertadiperoleh nilai OEE rata-rata dari bulan Juli–Desember 2016 mesin flamar sangok 1300 sebesar 68,89%, dan mesinflamar watanabe 1100 sebesar 48,28%. Faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE adalahperformance rate dengan faktor prosentase six big losses pada reduce speed loss 54,50% dari seluruh time loss. Darihasil simulasi menggunakan bantuan software ARENA yang dilakukan diperoleh pengingkatan nilai reduce speedloss 2,75jam menjadi 2,25jam atau terjadi pengingkatan 0,5 jam.
PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DENGAN METODE SILVER MEAL BERDASARKAN KLASIFIKASI ABC UNTUK MENENTUKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. YOGYA PRESISI TEHNIKATAMA INDUSTRI Keren Irene Sengke; Risma Adelina Simanjuntak; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.059 KB)

Abstract

PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi produk plastik yang proses produksinya sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku biji plastik. Permintaan konsumen yang semakin kompleks mengharuskan perusahaan untuk menyediakan bahan baku dengan tepat sehingga proses produksi dapat berjalan lancar. Masalah keterlambatan kedatangan bahan baku dari supplier dan kesalahan perhitungan kebutuhan bahan baku juga dapat menjadi masalah dalam persediaan bahan baku produksi, karena itu sangat dibutuhkan menejemen yang baik mengenai persediaan bahan baku biji plastik di gudang. Pada penelitian ini bahan baku dikelompokkan sesuai kekritisannya menggunakan klasifikasi ABC, kemudian dilakukan proses peramalan kebutuhan bahan baku dan menghitung Safety Stock. Perhitungan lot size menggunakan metode Silver Meal bertujuan untuk mendapatkan hasil yang paling optimal serta menentukan Reorder Point bahan baku dan kemudian melakukan penjadwalan persediaan bahan baku. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 1 jenis bahan baku klasifikasi A, 3 bahan baku klasifikasi B dan 10 bahan baku klasifikasi C. Klasifikasi A berarti diharapkan perusahaan lebih fokus terhadap persediaan bahan baku klasifikasi A. Peramalan menunjukkan hasil yang konstan setiap bulannya selama tahun 2016 pada setiap bahan baku. Safety stock berbeda untuk setiap bahan bakunya yaitu berkisar 0 sampai 3,9 kg. Lot Size menunjukkan jumlah dan waktu pemesanan yang optimal serta reorder point berkisar antara 132,5 hingga 63,2 sehingga dengan Lead Time selama 7 hari dapat dilakukan penjadwalan persediaan bahan baku untuk tahun 2016.
ANALISIS KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) PADA PEKERJA GROUND HANDLING DI BANDARA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA STUDI KASUS PT. GAPURA ANGKASA Agusta Wahyu Saputra; Endang Widuri Asih; Imam Sodikin
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.73 KB)

Abstract

PT. Gapura Angkasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan sisi darat pesawat atau ground handling. Bagian ground handling yang diteliti yaitu Ground Support Equipment (GSE), porter, cargo. Aktivitas ground handling rawan akan terjadinya kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dalam pelaksanaannya, sehingga penerapan K3 dan penggunaan APD yang baik sangat berpengaruh terhadap keselamatan karyawan. Penelitian ini mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan dan PAK, menentukan kekerapan dan keparahan kecelakaan, dan menentukan efisiensi kerja karyawan. Berdasarkan penelitian ini, jenis kecelakaan yang terjadi yaitu terpleset, terbentur, kejatuhan barang, terlindas trolley dan terkena las. Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya kecelakaan dan PAK adalah kurangnya perhatian karyawan akan lingkungan sekitar dan faktor mikroklimat yaitu kebisingan dan temperatur. Kebisingan paling tinggi berada di area apron, yaitu sebesar 136 dBA saat ada pesawat take off dan temperature paling tinggi juga berada di area apron dengan temperature 45oC. Kekerapan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2012 dengan 72 kecelakaan dalam 1.000.000 jam kerja dan keparahan kecelakaan paling tinggi terjadi pada tahun 2013 dengan 19 hari dalam setiap 1.000.000 jam kerja. Tingkat efisiensi kerja porter mengalami kenaikan dari 0.96% tahun 2012 menjadi 0.98% pada tahun 2013.
ANALISIS PRODUKTIVITAS PADA PROSES PENYEPUHAN DENGAN METODE GREEN PRODUCTIVITY Netty Widyastuti; Cyrilla Indri Parwati; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.296 KB)

Abstract

Industri penyepuhan perak memiliki potensi pencemaran limbah yang cukup tinggi. Limbah yang dihasilkan berupa limbah cair dan limbah padat, sisa penyepuhan. Usaha penyepuhan perak milik H. Slamet Mulyono belum memiliki pengolahan limbah, limbah yang dihasilkan tersebut dibuang langsung ke dalam septic tank. Usaha pengelolaan lingkungan perlu dilakukan dengan cara reduksi limbah (waste reduction) dengan metode green productivity, sehingga diharapkan dapat berpengaruh terhadap perbaikan kondisi lingkungan danmeningkatkan produktivitas perusahaan. Adanya pencemaran pada perusahaan dengan jumlah limbah yang berlebih dan berpotensi diidentifikasi untuk dilakukan waste reduction. Pengukuran kinerja lingkungan dilakukan melalui EPI (Environmental Performance Indicator); selain itu, pengukuran produktivitas juga dilakukan. Alternatif perbaikan dirumuskan dan dipilih berdasarkan analisa finansial, estimasi kontribusi alternatif terhadap produktivitas dan estimasi kontribusi terhadap tingkat EPI. Langkah selanjutnya, rencana implementasi disusun dari alterternatif terpilih. Alternatif solusi yang terpilih untuk meminimalisir limbah dan meningkatkan produktvitas adalah pengolahan limbah dengan teknik koagulasi. Nilai keuntungan investasi dihitung dengan NPV yang sebesar Rp 53.789.550,72 selama lima tahun. Alternatif ini dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas sebesar 1,25% serta berkontribusi terhadap perbaikan kualitas lingkungan melalui penurunan jumlah limbah cair 56.160 L/tahun dengan peningkatan indeks EPI sebesar 759,57.
PENINGKATAN PENJUALAN BAKPIA PATHOK 25 YOGYAKARTA DENGAN ANALISIS SWOT DAN AHP Sapto Budi Pamungkas; Winarni Winarni; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.161 KB)

Abstract

Industri rumah tangga Bakpia Pahtok 25 adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan makanan khas Yogyakarta. Hasil produksi berupa bakpia yang memiliki dua varian rasa, seperti kacang hijau dan kumbu hitam. Industri tersebut memproduksi bakpia dalam jumlah yang banyak sesuai dengan permintaan pelanggan. Dalam menghadapi ketatnya persaingan Industri bakpia di Yogyakarta, perusahaan harus berjuang keras untuk meningkatkan penjualan bakpia agar memberikan keuntungan yang maksimal. Hal yang perlu dilaksanakan adalah melakukan perbaikan serta analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Pada penelitian ini, analisis faktor internal dan eksternal perusahaan dilakukan dalam upaya meningkatkan penjualan. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oportunities, Threats) dan AHP (Analitical Hierarchy Process). Metode SWOT digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan sedangkan metode AHP digunakan untuk pengambilan keputusan dari banyak kriteria. Peramalan penjualan produk bakpia menunjukkan bahwa penjualan tersebut akan meningkat sebesar 2,29% untuk penjualan satu tahun ke depan, dari 63.846 dos menjadi 65.344 dos. Peningkatan penjualan tersebut didukung dengan penggunaan metode analisis SWOT dan AHP. Analisis SWOT memperlihatkan nilai positif dari kedua sumbu (X,Y). Titik perpotongan kedua sumbu terletak pada kuadran I, sehingga dalam analisis SWOT menggunakan strategi agresif. Analisis AHP digunakan untuk mendukung strategi diluar strategi agresif, sehingga diperoleh alternatif perbaikan sarana sebesar 54% (seperti memodernisasi proses produksi agar kualitas mutu terjamin), alternatif perbaikan lingkungan sebesar 28% (seperti ruang tunggu dan ruang parkir diperbaiki) dan alternatif perbaikan menejemen pabrik sebesar 18% (seperti keramah-tamahan dan kemampuan bahasa).
ANALISIS PRODUKTIVITAS PABRIK SPIRITUS DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX DAN GREEN PRODUCTIVITY DI PT. MADU BARU Abrianto Abrianto; Endang Widuri Asih; Joko Susetyo
Jurnal Rekavasi Vol 3 No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.826 KB)

Abstract

PT. Pabrik Madu Baru adalah sebuah perusahan yang bergerak dibidang agroindustry dengan hasil produksiutama berupa gula pasir dan alkohol yang dimana menghasilkan limbah cair yaitu vinansse dan limbah tersebut dapat membahayakan lingkungan, serta dapat menurunkan kinerja karyawan. Penting bagi perusahan untuk memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam operasi produksi yang di laksanakan agar dapat menciptakan keserasian dengan lingkungan di sekitarnya dan untuk meningkatkan produktivitas kinerja perusahan.Usaha yang dapat dilakukan untuk pengukuran produktivitas dan mengatasi permasalahan lingkungan adalah dengan mengunakan konsep objective matrix dan green productivity.Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh pencapaian tingkat tertinggi produktivitas selama proses spiritusyaitu mencapai 2% dan terendah -2,91%. Maka dilakukan usulan perbaikan untuk mencapai skor 7, dan didapathasil sebagai berikut : jumlah bahan baku = 5.388,8 ku, jumlah jam kerja= 490,5 jam dan lama hari proses = 27hari.Hasil perhitungan sebelum perbaikan diperoleh nilai indeks EPI TSS sebesar -1093.388, BOD sebesar -20893.007, COD sebesar -25683.913 dan suhu -384,56 sedangkan nilai total indeks EPI perusahan bernilai -48.053,0016 artinya kinerja lingkungan perusahaan PT. Madu Baru masih di bawah standar baku mutu.Setelah melakukan perbaikan produktivitas berdasarkan tingkat indeks EPI yang paling tinggi dengan teknik MSL (Multi Soil Layering) dan menghasilkan nilai indeks EPI BOD dapat berkurang sebesar -20.338,867, COD -11.875,764, TSS -976,6226 dan suhu -385,8112 dengan nilai total indek EPI -14.475,9368.
ANALISIS PENYEBAB KECACATAN WREAPPER PADA MESIN SINGLE FLOWRAP (SFW) MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS (FMEA) & FAULT TREE ANALYSIS (FTA) PADA PT. NESTLE INDONESIA Angga Pratama; Endang Widuri Asih; Petrus Wisnubroto
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.271 KB)

Abstract

PT. Nestle Indonesia mengalami kendala dalam memenuhi permintaan konsumen, yaitu berupa produk cacat yang tinggi yang disebabkan oleh FOX’S wrapping. FOX’S wrapping merupakan proses pembungkusan dari naked menjadi produk semi finish good. Mesin yang digunakan untuk FOX’S wrapping pada PT.Nestle sebanyak 6 (enam) mesin Single Flowrap dengan jumlah 3 sift. Salah satu hal pendukung kelancaran proses produksi adalah fungsi mesin yang berjalan dengan baik dan tidak terdapat kendala. PT. Nestle Indonesia dalam melakukan pencegahan defect belum menggunakan metode yang baik sehingga defect yang ditemukan belum mendapatkan penanganan yang sesuai dengan masalah yang ada.Penelitian ini menganalisa jenis defect yang ada pada setiap mesin dan metode penanganan secara mengakar sehingga dapat di temukan penyebab awal yang menjadi sumber defect dengan menggunakan metode fault tree analysis (FTA), kemudian menentukan nilai severity, occurance & detection pada metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) untuk menghasilkan perhitungan menggunakan RPN (Risk Probability Number). Dari hasil RPN (Risk Probability Number) kemudian dilakukan pengurutan menggunakan diagram pareto sehingga dapat dilihat nilai tertinggi yang harus di perbaiki terlebih dahulu.Berdasakan penelitian diperoleh nilai RPN tertinggi pada jenis defect mode nomor 1,5,6 dan 9. hasil nilaiRPN 648 di hasilkan oleh jenis defect nomor 1 dengan penyebab naked doble dan metode penanganan pemasangan tray displat. Sedangkan tertinggi kedua yaitu jenis defect mode 5 dengan penyebab suhu tidak setabil dan metode penanganan pengaturan suhu pada mesin secara berkala.
ANALISIS KEGAGALAN TURBINE GUIDE BEARING MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) Fadhli Hakim Akbar; Titin Isna Oesman; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.104 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk dapat terus memproduksi tenaga listrik, perusahaan harus memperhatikan keandalan pada mesin produksi supaya break down dapat dihindari sebaik mungkin. Salah satu asset yang memiliki peranan penting adalah turbin air tetapi pada saat unit turbin beroperasi, terdapat kendala yaitu muncul alarm “High Temperatur” sebesar 66oC – 68oC, suhu yang ideal yaitu < 65oC.Tujuan penelitian ini menentukan penyebab kegagalan, komponen kritis, dan meminimasi kegagalan fungsi mesin (turbine guide bearing) dengan analisis Reliability Centered Maintenance (RCM). Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mempertahankan kondisi turbine guide bearing terutama pada saat unit sedang beroperasi dan pencegahan sebelum kegagalan terjadi.Hasil dari penilitian menunjukan penyebab kegagalan high temperature pada sistem turbine guide bearing adalah clearance bantalan guide bearing dengan nilai RPN sebesar168, sistem pelumasan dengan nilai RPN sebesar72, Heat Exchanger dengan nilai RPN sebesar42, sistem air pendingin dengan nilai RPN sebesar 36, dan sensor temperatur dengan nilai RPN sebesar 32. Berdasarkan keandalan pada turbine guide bearing menunjukan nilai MTBF sebesar 470, nilai MTTR sebesar207, nilai Mpt sebesar 0,48, nilai laju kerusakan (λ) sebesar 0,00136, dan nilai keandalan sebesar 91%. Dikarenakan 81% high temperature disebabkan oleh 3 (tiga) mode kegagalan tersebut. Usulan pemeliharaan berdasarkan metode RCM adalah tindakan yang direkomendasikan berupa perawatan berbasis kondisi atau sebelum sistem beroperasi 470 jam harus dilakukan sebelum muncul indikasi kegagalan.
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU UNTUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Armandina Maria Belo; Joko Susetyo; Endang Widuri Asih
Jurnal Rekavasi Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.843 KB)

Abstract

PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kulit dengan produk utamanyaadalah sarung tangan. Permasalahan yang sering terjadi dalam pemilihan supplier bahan bakuantara lain kapasitastidak mencukupi, kualitas, harga dan waktu pengiriman yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan saat pemesanansehingga mengganggu proses produksi. Apabila perusahaan perlu melakukan penyeleksian supplier dengan metode yang tepat agar pesanan bahan baku terpenuhi secara optimal dan mendapatkan supplier terbaik yang dapat bekerjasama dalam jangka panjang.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan supplier terbaik berdasarkan nilai preferensi setiap alternatif dengan menggunakan metode analityc hierarchy process (AHP). kriteria-kriteria yang digunakan adalah kualitas, harga, dan waktu pengiriman. Metode AHP adalah suatu metode pengambilan keputusan yang bersifat multikriteria.Setiap kriteria dan sub kriteria dalam hirarki tersebut kemudian ditentukan bobot kriteria terhadap tujuan pemilihan supplier bahan baku. Proses pembobotan tersebut dilakukan dengan menggunakan matriks perbandingan berpasangan yang memperhatikan konsistensi logis.Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode AHPdiperoleh alternatif pemilihan supplierbahan baku yangmemiliki prioritas tertinggi adalah Jawa Timur dengan bobot prioritas 2,525, kriteria yang memilikiprioritas tetinggi adalah kriteria kualitas dengan bobot prioritas 0,487, dan sub kriteria tertinggi adalah variasipembayaran dengan bobot prioritas 0,646.