Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PREKONSENTRASI TIMBAL (II) PADA AIR SUNGAI KAPUAS MENGGUNAKAN KITOSAN TERIMOBILISASI DITIZON Lia Destiarti, Titin Anita Zaharah, Muslimah,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.601 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai prekonsentrasi Pb (II) pada Air Sungai Kapuas dengan kitosan terimobilisasi ditizon. Kandungan ion logam dalam air cenderung memiliki kadar yang sangat rendah (trace metals), sehingga perlu dilakukan teknik tertentu untuk menentukan kadarnya yaitu dengan prekonsentrasi. Teknik prekonsentrasi memerlukan adsorben. Pada penelitian ini digunakan adsorben kitosan terimobilisasi ditizon. Kitosan bead diimobilisasi dengan ditizon untuk meningkatkan selektivitas adsorben dalam menyerap Pb (II). Adsorben yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer inframerah (IR). Hasil IR menunjukkan adanya gugus N-H dan S=C yang merupakan karakter ditizon pada bilangan gelombang 1635,01 cm-1 N-H dan 1080,14 cm-1 S=C. Variasi dalam prekonsentrasi meliputi massa adsorben (3, 5 dan 7 gram) dan kecepatan alir (0,5, 1 dan 2 mL/menit). Desorpsi dilakukan dengan menggunakan etilen diamin tetra asetat 0,05 M. Eluat yang mengandung ion logam Pb dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh massa adsorben maksimum adalah 3 gram dengan faktor pemekatan 1,42 kali dan recovery 35,61%. Disamping itu, diperoleh kecepatan alir maksimum yaitu 0,5 mL/menit dengan faktor pemekatan 2,13 kali dan recovery 53,13%. Aplikasi kondisi prekonsentrasi tersebut pada sampel Air Sungai Kapuas memberikan hasil faktor pemekatan sebesar 0,39 kali dan recovery 9,65%.   Kata kunci: air Sungai Kapuas, kitosan terimobilisasi ditizon, prekonsentrasi, timbal (II)
SINTESIS ZEOLIT A DENGAN VARIASI SUMBER SILIKA DAN ALUMINA Lia Destiarti, Nelly Wahyuni, Ahmad Yani
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zeolit A dapat digunakan sebagai adsorben, katalis, membran, maupun penukar ion. Zeolit A sebagai penukar ion memiliki kapasitas tukar kation yang besar sehingga dapat digunakan untuk mengurangi pencemaran kadar logam di lingkungan. Dengan besarnya fungsi dari zeolit A, maka penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mensintesis zeolit A sintetis dengan variasi sumber silika dan alumina. Sumber silika dan alumina yang digunakan adalah dari kaolin Capkala dan dari lumpur PDAM Kota Pontianak. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan kandungan silika dan alumina pada kaolin Capkala dan lumpur PDAM Kota Pontianak dengan NaOH melalui proses hidrotermal. Karakterisasi produk sintesis dilakukan dengan menggunakan analisis X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluoresence (XRF), dan uji kapasitas penukar kation (KTK). Berdasarkan difraktogram sinar-X dari produk sintesis zeolit A menunjukkan adanya puncak-puncak khas dari zeolit A standar pada 2?=23,960; 27,080; 29,910; dan 34,150. Rasio Si/Al dari zeolit A sintetis hasil analisis XRF mempengaruhi besarnya kapasitas tukar kation. Uji kapasitas tukar kation dari kaolin Capkala sebagai sumber silika dan alumina adalah sebesar 145,17 cmol+/kg, sedangkan uji kapasitas tukar kation dari lumpur PDAM sebagai sumber silika dan alumina adalah sebesar 219,82 cmol+/kg.
SINTESIS HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG KERANG KEPAH (Polymesoda erosa) DENGAN VARIASI WAKTU PENGADUKAN Lia Destiarti, Rini Purwo Ningsih, Nelly Wahyuni,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hidroksiapatit (HAp) merupakan mineral apatit yang telah banyak digunakan sebagai bahan substitusi tulang dan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi HAp yang disintesis dari cangkang kerang kepah (Polymesoda erosa). Hidroksiapatit disintesis dengan cara mereaksikan serbuk cangkang kerang dengan diamonium hidrogen fosfat dengan metode presipitasi. Sintesis HAp dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan dengan dan tanpa penambahan HNO3 dan tahap kedua dilakukan variasi waktu pengadukan 30, 60 dan 90 menit. Berdasarkan hasil analisis X-ray Diffraction, HAp terkandung pada sampel dengan penambahan HNO3, sedangkan waktu 90 menit merupakan waktu maksimum pengadukan dengan persentase HAp 71%. Kata kunci: hidroksiapatit, cangkang kerang kepah, waktu pengadukan
RECOVERY TIMBAL DENGAN EKSTRAKSI FASE PADAT MENGGUNAKAN KITOSAN TERIMOBILISASI DITIZON Lia Destiarti, Titin Anita Zaharah, Cicilia Valentia Allen,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2014): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan logam berat di lingkungan perairan kebanyakan berada dalam jumlah yang relatif kecil sehingga tidak dapat terukur oleh alat analisis. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan teknik prekonsentrasi logam Pb(II) dengan menggunakan kolom prekonsentrasi yang berisi kitosan terimobilisasi ditizon untuk mengatasi persoalan tersebut. Kitosan terimobilisasi ditizon dibuat dengan mencetak larutan kitosan menggunakan syringe 3 mL menjadi kitosan bead kemudian diimobilisasi dengan ditizon dalam medium klorofom. Kitosan terimobilisasi ditizon yang diperoleh diuji kelarutannya dan dikarakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red Spectrometer (FT-IR) yang menunjukkan spektrum baru pada bilangan gelombang 1080,14 cm-1 dan 2137,13 cm-1untukgugus S=C dan S-H.Adsorben ini selanjutnya digunakan sebagai pengisi fasa diam pada kolom prekonsentrasi. Sebanyak 20 mL larutan timbal 3 ppm diadsorpsi pada kolom prekonsentrasi dengan variasi pH 6, 7 dan 8; laju alir 0,15 ml/menit. Desorpsi dilakukan menggunakan 10 mL EDTA dengan variasi konsentrasi 0,05;0,10;0,15 dan 0,25 M. Penentuan kadar Pb pada larutan sisa adsorpsi dan hasil desorpsi dianalisis dengan spektrofotometer serapan atom. Penyerapan 20 mL larutan Pb(II) pada kolom prekonsentrasi mencapai optimum pada pH 6 dan konsentrasi EDTA 0,05 M dengan volume 10 mL. Kondisi optimum yang diperoleh selanjutnya diaplikasikan pada 20 mL larutan Pb(II) dan diperoleh persen recovery sebesar 79,75%.
KARAKTERISASI ZEOLIT A SINTETIS DARI LUMPUR PDAM KOTA PONTIANAK DAN ALUMINA Lia Destiarti, Siti Hajar, Nelly Wahyuni,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Zeolit A merupakan zeolit sintetis yang mengandung aluminasilikat dan membentuk unit tetrahedral. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk mensintesis zeolit A adalah lumpur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Upaya untuk melakukan sintesis zeolit A dikarenakan zeolit A memiliki nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yang tinggi dan dapat digunakan sebagai adsorben. Zeolit A dapat memisahkan molekuk-molekul berdasarkan ukuran dan bentuknya. Sintesis zeolit A dari lumpur PDAM Kota Pontianak dilakukan dengan metode hidrotermal pada suhu 100oC selama 4 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik zeolit A hasil sintesis dengan adanya penambahan massa alumina yang dilihat karakterisasi XRD dan daya serapnya terhadap iod serta kapasitas tukar kationnya. Variasi massa alumina (Al2O3) terhadap silika (SiO2) yaitu masing-masing 1:1, 1:2 dan 1:3. Hasil karakterisasi lumpur PDAM menggunakan XRF mengandung SiO2:Al2O3 sebesar 49,11%:29,45%. Hasil karakterisasi XRD teridentifikasi puncak 2? karakteristik zeolit A standar, yaitu pada zeolit 1 memiliki puncak 2? = 12,43; 27,94 dan 34,63. Sedangkan pada zeolit 2 memiliki puncak 2? = 7,10; 27,85 dan 34,47 serta pada zeolit 3 memiliki puncak 2? = 12,51 dan 34,34. Nilai kapasitas tukar kation pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:1 yaitu 128,080 cmol+/kg, sedangkan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:2 yaitu 38,044 cmol+/kg dan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:3 yaitu 10,123 cmol+/kg. Daya serap terhadap iod terdapat pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:1 yaitu 593,875 mg/g, sedangkan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:2 yaitu 363,679 mg/g dan pada perbandingan SiO2:Al2O3 sebesar 1:3 yaitu 395,113 mg/g. Kata kunci: sintesis zeolit A, KTK, daya serap terhadap iod
PENENTUAN KADAR TIMBAL (II) PADA AIR SUNGAI KAPUAS SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET-VISIBLE Puji Ardiningsih., Rocky Aldinomera, Lia Destiarti,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Timbal merupakan salah satu logam yang sangat berbahaya yang mungkin terdapat dalam badan perairan, salah satunya di Sungai Kapuas. Oleh karena sifat timbal yang berbahaya bagi manusia maka perlu dilakukan penentuan kadar timbal dengan menggunakan metode analisis yang tepat sehingga diperoleh hasil yang tepat pula. Menurut SNI 6989-8-2009, penentuan kadar timbal dilakukan dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Meskipun metode ini sudah tervalidasi, namun ketersediaan Spektrofotometer Serapan Atom masih terbatas. Dengan demikian, diperlukan metode alternatif lain untuk pengukuran logam timbal selain Spektrofotometri Serapan Atom. Metode alternatif lain yang dapat digunakan untuk menentukan kadar timbal adalah spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini dilakukan untuk memvalidasi metode penentuan Pb dengan spektrofotometri UV-Vis. Validasi metode pengujian timbal dengan spektrofotometri UV-Vis mempunyai linearitas yang baik dengan koefisien korelasi sebesar 0,9962, akurasi sebesar 0,15%-26,1%, presisi sebesar 3,03%-18,33%, limit deteksi dan limit kuantifikasi berturut-turut sebesar 0,46 ppm dan 1,54 ppm. Berdasarkan hasil uji parameter validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pengujian kadar timbal secara spektrofotometri UV-Vis memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kata kunci : timbal, validasi metode analisis, spektrofotometri UV-Vis
SINTESIS PASIR KUARSA TERLAPIS MANGAN DIOKSIDA DAN OPTIMASI pH DALAM MENURUNKAN KADAR BESI PADA AIR TANAH Nelly Wahyuni, Dian Ratna Sari, Lia Destiarti,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 3, No 4 (2014): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air tanah di wilayah Pontianak sebagian besar mengandung besi dengan kadar yang melebihi ambang batas, sehingga perlu dilakukan pengolahan agar air tanah memenuhi persyaratan kualitas air bersih. Penelitian ini menggunakan pasir kuarsa terlapis mangan dioksida untuk pengolahan air tanah. Pasir kuarsa terlapis mangan dioksida disintesis menggunakan bahan mangan (II) klorida tetrahidrat, natrium hidroksida dan kalium permanganat. Volume kalium permanganat pada sintesis pasir kuarsa terlapis mangan dioksida divariasikan, yaitu 50 mL (PTM50), 80 mL (PTM80), 110 mL (PTM110) dan 140 mL (PTM140). Keempat hasil variasi pasir kuarsa terlapis mangan dioksida tersebut diukur efektivitasnya dalam menurunkan kadar besi pada air tanah dan variasi yang paling baik digunakan untuk menentukan pH air tanah yang efektif dalam menurunkan kadar besi pada air tanah. Efektivitas tertinggi diperoleh pada pengolahan air tanah menggunakan PTM80 dengan nilai sebesar 92,85%. Nilai pH air tanah yang paling efektif dalam menurunkan kadar besi air tanah menggunakan PTM80 adalah pH 7. Karakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope memberikan gambaran permukaan PTM80 yang tidak merata dan berbentuk gumpalan. Karakterisasi menggunakan Energy Dispersive X-ray Spectroscopy menunjukkan bahwa PTM80 mengandung unsur Si (40,39%), O (49,08%) dan Mn (10,53%). Penurunan kadar besi pada sampel air tanah diduga terjadi karena adanya tiga mekanisme yang terjadi antara pasir kuarsa terlapis mangan dioksida dengan ion besi, yaitu adsorpsi, oksidasi dan pertukaran proton. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasir kuarsa terlapis mangan dioksida yang disintesis dapat digunakan untuk menurunkan kadar besi pada air tanah. Kata Kunci: pasir kuarsa, mangan dioksida, kadar besi, air tanah, optimasi pH
Senyawa Aktif Antiinflamasi dari Kulit Batang Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) Ari Widiyantoro; Indri Kusharyanti; Lia Destiarti; Elvi Rusmiyanto Pancaning Wardoyo
EKSAKTA: Journal of Sciences and Data Analysis VOLUME 12, ISSUE 2, August 2011
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) merupakan salah satu famili Simaroubaceae yang mengandung senyawa kimia dengan aktivitas biologik yang potensial.Penggunaannya di masyarakat selama ini hanya terbatas sebagai aprodisiaka, namun beberapa penelitian menunjukkan ditemukannya senyawa kimia dengan aktivitas sebagai antimalaria, antikanker dan antioksidan. Penelitian ini mengungkapkan adanya senyawa kimia yang bersifat antiinflamasi dengan tinjauan reduksi radang pada kaki tikus yang terinduksi karagenan. Hasil penelitian diperoleh suatu senyawa quassinoid yang bersifat antiinflamasi yaitu eurycomaosida, namun aktivitasnya lebih rendah dibanding indometasin sebagai kontrol positif.   Kata Kunci : Eurycoma longifolia Jack, antiinflamasi, udema, karagenan, quassinoid
Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Kimia dari Kulit Batang Manggis (Garcinia mangostana Linn) Isolation and Characterization of Chemical Compound from Bark of Mangosteen (Garcinia mangostana Linn) Lia Destiarti; Ari Widiyantoro; Elvi Rusmiyanto; Maryati Maryati; Harlia Harlia; Ratu Safitri; Unang Supratman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis
Publisher : Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.098 KB) | DOI: 10.51850/jitkt.v7i2.231

Abstract

The purpose of this research is to isolate and characterize chemical compound from bark of mangosteen. Bark of mangosteen was macerated with methanol. The extract from that process was fractionated with n-hexane, methylen chloride, and ethyl acetate. Ethyl acetate fraction was separated and purified by vacuum column chromatography, gravitation column chromatography, and preparative thin layer chromatography. The relative pure compound was afforded from ethyl acetate fraction of mangosteen bark (8.5 mg) resulting from 1.5 kg of mangosteen bark. The yellow amorphous powder of compound melts at 114 ~ 116ºC (uncorrected). The purity of compounds was tested by 1 and 2 dimension thin layer chromatography which gave one spot on TLC plate. The ultraviolet-visible (in CH3OH solvent) spectrum showed absorption maximum at 318 nm (sinamoyl group/band I), 258 (shoulder), and 243 nm (benzoyl group/band II). Addition of NaOH caused batochromic shift of band I and band II predicted as two hydroxyl at C-4’ and C-7, respectively. The infrared spectrum displayed absorption bands of OH stretching at  3436 cm-1, C-H stretching at 2920 cm-1, C=O stretching at 1631 cm-1, C-O-C stretching at 1094 cm-1, and C-H aromatics bending at  970-800 cm-1. A molecular ion in the FABMS at m/z 271.36 [M+H] + was consistent for the molecular formula C15H10O5. The 1H NMR spectrum showed characteristic resonances of a flavone. Based on the result of phytochemical test and analysis of the spectrum, it is predicted that the compound belongs to flavone, a kind of flavonoids which has hydroxyl at C-5, C-7, and C-4.
The Effect of Cell Surface Area on the Effectivity and Reusability of Bixin Sensitized Solar Cells Anissa Bella Maharani; Lia Destiarti; Winda Rahmalia
POSITRON Vol 12, No 1 (2022): Vol. 12 No. 1 Edition
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Univetsitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.67 KB) | DOI: 10.26418/positron.v12i1.53409

Abstract

Dye-Sensitized Solar Cells or DSSC is the latest solar cell type generation that uses natural dyes as sensitizers. Bixin extracted from the seeds of kesumba (Bixa orellana L) is one of the natural dyes that can be used as a sensitizer. This study aims to determine the effect of the active surface area of solar cells on the effectivity and reusability of bixin-sensitized solar cells based on their open-circuit voltage (Voc), short-circuit current (Isc), and maximum energy conversion efficiency. The results of this study will provide an overview of the best surface area to produce DSSC with the highest maximum energy conversion efficiency and the lifetime of bixin sensitized solar cells. The measurement results showed that the resulting Voc for each variation of the surface area 1, 2, and 3 cm2 was 344; 719; 1002 mV under intensity 100 mW cm-2, while the Isc produced under the same intensity was 0.223; 0.471; 0.680 mA. Based on the calculation results, the maximum power generated by each surface area was 0,077; 0,338; 0,681 W.  This means that the larger the active surface area of the solar cell, the greater the voltage and current generated. In this work, the highest efficiency was produced by solar cells with a surface area of 2 cm2, which is 0.085%. The solar cells fabricated in this study can be reused for five days under continuous irradiation.