Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Fisiko-Kimia Pati Buah Sukun (Artocarpus altilis) Muda dan Mengkal Asal Kabupaten Bone Sulawesi Selatan sebagai Kandidat Bahan Tambahan Sediaan Tablet Aliyah Aliyah; Latifah Rahman
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 3 No. 3 (2021): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v3i3.4456

Abstract

Buah sukun (Artocarpus altilis) merupakan salah satu sumber karbohidrat tinggi yang dapat diolah menjadi pati dan memiliki multifungsi sebagai bahan tambahan dalam industri farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan sifat fisiko-kimia pati buah sukun dan untuk mengetahui fungsinya sebagai bahan tambahan dalam sediaan tablet konvensional. Pati diperoleh dari buah sukun muda dan mengkal menggunakan metode dekantasi. Pati yang diperoleh dikeringkan dan dilakukan analisis fisika meliputi pH, kadar air, kerapatan sejati, kerapatan nyata, kerapatan mampat, kecepatan alir, dan viskositas, serta analisis kimia meliputi kadar amilosa dan amilopektin. Hasil penelitian menunjukkan rendemen pati buah sukun muda dan mengkal masing-masing 4,3% dan 8,93%, berupa serbuk halus berwarna putih, tidak berasa, dan berbau khas sukun, bentuk speris tidak beraturan, dengan ukuran partikel rata-rata 26,06 µm dan 5,69 µm. Analisis sifat fisika memperlihatkan bahwa kedua pati memiliki pH, kadar air, dan kerapatan yang sesuai pustaka, sifat alir yang buruk, dengan viskositas yang memperlihatkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pati semakin meningkat viskositasnya; sedangkan hasil analisis kimia menunjukkan bahwa kedua pati memiliki kadar amilosa yang lebih tinggi dibandingkan kadar amilopektinnya, sehingga direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan penghancur sediaan tablet konvensional.
KANDUNGAN SERAT BUAH NIPAH (Nypa fruticans Wurmb) DAN POTENSINYA DALAM MENGIKAT KOLESTEROL SECARA IN VITRO Taufiq Dalming; Aliyah Aliyah; Mufidah Mufidah; Veronica Margareth D; Andi Asmawati
Media Farmasi XXX Vol 14, No 1 (2018): Media Farmasi
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar, Kementerian Kesehatan RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.555 KB) | DOI: 10.32382/mf.v14i1.149

Abstract

Nypa fruticans Wurmb merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di Indonesia dan buahnya diketahui mengandung karbohidrat dan dapat dikembangkan sebagai sumber pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serat dalam buah nipah dan kemampuannya dalam mengikat kolesterol secara in vitro. Buah nipah yang diperoleh dari Kabupaten Barru diambil daging buahnya kemudian diolah menjadi tepung dan dianalisis. Analisis kandungan serat dilakukan dengan menggunakan metode Van Soest dan uji pengikatan kolesterol dilakukan dengan metode Liebermann-Burchard terhadap larutan kolesterol sebelum dan sesudah ditambahkan buah nipah sebanyak 10 mg, 30 mg, 50 mg. Hasil penelitian ini menunjukkan kadar serat  46,18%. Uji pengikatan kolesterol menunjukkan bahwa buah nipah dengan bobot 10, 30, dan 50 mg secara berturut-turut mampu mengikat kolesterol sebanyak 8,17%, 36,12%, dan 52,03%. Disimpulkan buah nipah dapat mengikat kolesterol.
Evaluasi toksisitas Madu hasil produksi lebah yang diberi pakan tambahan ekstrak air Moringa oleifera terhadap larva Artemia salina Aliyah Aliyah; Veni Hadju; Muhammad Dasir; Muhammad Raihan
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i1.79

Abstract

Madu dan Moringa oleifera merupakan salah satu bahan alam yang memiliki nilai nutrisi dan potensi sebagai bahan obat yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas madu hasil ternak lebah yang diberi pakan sirup sukrosa dengan suplementasi M. oleifera menggunakan Artemia salina sebagai hewan model. Komponen madu kelor (MK) dan M. oleifera mula-mula dianalisis dengan menggunakan sistem HPTLC dengan fase gerak terdiri dari n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 2:1. Toksisitas MK kemudian diuji menggunakan A. salina sebagai model organisme dengan konsentrasi antara 10 hingga 2000 ?g / ml dalam media air laut buatan. Tingkat kematian dilaporkan dalam persentase A. salina jumlah larva yang mati terhadap total larva yang diuji. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan analisis probit. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa komponen M. oleifera dapat dideteksi pada MK berdasarkan nilai Rf yang diperoleh dalam analisis HPTLC. Selanjutnya, berdasarkan nilai LC50 dalam penelitian ini, MK dianggap sebagai bahan dengan toksisitas yang rendah. Namun, penelusuran lebih lanjut pada komponen fitokimia yang bertanggung jawab pada toksisitas ini perlu dilakukan untuk melihat korelasinya dengan toksisitas MK
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK BALI (Citrus maxima Merr.) Suryanita Suryanita; Aliyah Aliyah; Yulia Yusrini Djabir; Elly Wahyudin; Latifah Rahman; Risfah Yulianty
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 1 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.865 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i1.6461

Abstract

Penyakit degenerative disebabkan karena antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu menetralisir peningkatan konsentrasi radikal bebas, sehingga perlu adanya antioksidan dari luar untuk menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Kulit buah jeruk Bali merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah jeruk Bali. Identifikasi kandungan senyawa kimia dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode penangkapan radikal 2,2- difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dengan asam askorbat sebagai pembanding. Hasil penelitian memperlihatkan esktrak etanol kulit buah jeruk Bali mengandung Flavanoid, Saponin, Alkaloid, Triterpenoid/Steroid, dan Tanin, sedangkan hasil uji kuantitatif fenolik total dan flavonoid total masing-masing diperoleh hasil 4,96% dan 0,34%. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah jeruk Bali dan asam askorbat masing-masing menunjukkan nilai IC50 574,02 bpj dan 4,63 bpj. Hasil ini memperlihatkan bahwa ekstrak kulit buah jeruk Bali memiliki aktivitas antioksidan yang lemah jika dibandingkan asam askorbat.