Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI BERBASIS MOBILE PHONE PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI PENANG DENGAN KELUARGA Muksin, Nani Nurani; Shabana, Amin; Tohari, Moh. Amin
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (24.381 KB) | DOI: 10.24853/pk.3.2.21-32

Abstract

Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  adalah  mereka  yang  bekerja  hingga  ke  luar  negeri  jauh  dari  keluarganya. Berbagai situasi personal terjadi seperti perasaan senang, susah, serta rindu karena jauh dari keluarga merupakan keseharian yang dialami PMI. Hal inilah yang membuat komunikasi dengan keluarga menjadi sangat signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan pola komunikasi antara pekerja migran pria dan pekerja migran perempuan dan pola komunikasi penggunaan  mobile phone dengan keluarga. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif; Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi; Teknik penentuan informan secara purposive sampling. Terdapat 7 orang PMI yang bekerja di Penang. Hasil penelitian yaitu  meskipun  sama-sama  menggunakan  mobile  phone  sebagai  media  komunikasi  dengan  keluarga,  namun terdapat  beberapa  perbedaan  pemanfaatan  mobile  phone  antara  pekerja  migran  pria  dan  perempuan.  Pekerja migran  pria  lebih  rendah  tingkat  intensitas  dan  durasi  komunikasi  melalui  handphone  disbanding  pekerja perempuan.  Keragaman  materi  komunikasi  yang  terjadi  seputar  kehidupan  sehari-hari,  pekerjaan,  kebutuhan rumah  tangga  dan  pengelolaan  keuangan.  Sementara,  pola  komunikasi  PMI  dengan  keluarga  terpenuhi  sesuai dengan teori dari  Wilbur Schramm dimana  semua  unsur  yaitu  source, encoding, signal, decoding, destination, feed back dan field of experience terjadi. Informasi dari semua unsur menggambarkan pola komunikasi pekerja migran dengan keluarga perlu lebih dioptimalkan dengan isi pesan yang positif.  Kata kunci: Pola komunikasi; Mobile Phone, Pekerja Migran Indonesia; Keluarga 
KOMUNIKASI ONLINE PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) DALAM PENGELOLAAN FINANSIAL Nani Nurani Muksin; Amin Shabana; Mohamad Amin Tohari
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Pembangunan Vol 20, No 2 (2019): Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Publisher : Institution: Ministry of Communication and Information Technology of Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31346/jpikom.v20i2.1980

Abstract

Komunikasi online merupakan suatu keniscayaan bagi PMI yang bekerja di luar negeri. Berdasarkan kajian awal, komunikasi online PMI masih minim membicarakan pengelolaan finansial. Tujuan penelitian mendeskripsikan:  1) Komunikasi online PMI; 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan finasial PMI; 3) Komunikasi online PMI dalam pengelolaan finansial. Pendekatan Penelitian kualitatif, metode deskriptif. Lokus penelitian PMI di Hong Kong. Pemilihan Informan dengan teknik Snow Ball.  Pengumpulan data dengan Wawancara dan FGD. Teknik analisis data kualitatif. Uji keabsahan data triangulasi ke KJRI Hong Kong dan BNP2TKI. Hasil penelitian: 1) Komunikasi online PMI di Hong Kong terutama menggunakan Whatsapp. Alasan menggunakan  Whatsapp karena murah dan fiturnya variatif. Selain Whatsapp, PMI juga menggunakan Facebook dan Instagram bagi yang berjualan online. 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan finasial PMI antara lain  kebutuhan pokok keluarga dan kebutuhan pribadi di Hong Kong. 3). Komunikasi online PMI dalam pengelolaan finansial dilakukan dengan keluarga. Inisiatif komunikasi dilakukan oleh PMI karena terkait waktu luang yang dimiliki. Pesan dalam komunikasi  pengelolaan finansial adalah penggunaan uang remitansi terutama untuk kebutuhan primer seperti kepentingan anak dan keluarga, juga terkadang membicarakan kebutuhan sekunder seperti membangun rumah, membeli kendaraan dan sawah.
MODEL KOMUNIKASI KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Nani Nurani Muksin; Oktaviana Purnamasari; Moh Amin Tohari
Widya Komunika Vol 6 No 2 (2016): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2016.6.2.1105

Abstract

Kasus bullying remaja masih saja terus terjadi di Indonesia. Kondisi ini tentu saja menimbulkankeprihatinan bagi semua pihak, baik sekolah, orang tua maupun masyarakat. Bullying memilikidampak yang buruk bagi korban, mulai dari menurunnya prestasi belajar di sekolah, menyimpandendam terhadap si pelaku bahkan hingga keinginan untuk bunuh diri. Melalui model komunikasikelompok yang tepat, diharapkan dapat mencegah bullying pada remaja yang dilakukan dilingkungan sekolah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitiandilaksanakan di Jakarta Selatan. Sumber data diperoleh dari key informan Guru BimbinganKonseling dan informan siswa-siswi SMP di Jakarta Selatan. Metode pengumpulan datadilaksanakan melalui wawancara mendalam dan FGD. Hasil penelitian menunjukkan bahwaperilaku komunikasi kelompok pada remaja di lingkungan sekolah di empat Sekolah MenengahPertama di Jakarta Selatan, mengacu pada: a) Tujuan pembentukan komunikasi kelompok, b)Perilaku komunikasi kelompok antara lain berkomunikasi secara verbal “bercerita/ngobrol”maupun non verbal seperti melalui gambar, foto dan gerak-gerik “gesture”, dalam membahas tugas-tugas sekolah dan ekstra kulikuler, c) Interaksi yang dilakukan pada komunikasi kelompok, d).Peran dan norma yang mereka sepakati, e) Media komunikasi kelompok sebagai sarana untukmenyampaikan aspirasi, f) Jumlah anggota kelompok, rata-rata enam sampai sepuluh, dan g).Waktu berkomunikasi kelompok. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilakukomunikasi kelompok pada remaja di sekolah antara lain: a) Kegiatan. Kegiatan yang dilakukankelompok akan mempengaruhi intensitas perilaku komunikasi kelompok, b) Interaksi. Semakinintensif interaksi yang dilakukan, maka akan semakin solid sebuah kelompok dan c) Perasaan. Disamping itu, pengaruh kelompok terhadap perilaku individu anggota kelompok antara lainberbentuk: Konformitas, Fasilitas Sosial dan Polarisasi. Dari poin-poin tersebut di atas maka dapatdisimpulkan sebuah model komunikasi kelompok untuk mencegah perilaku bullying pada remajadi sekolah dengan mengadopsi teori keseimbangan Heider, perbandingan sosial Festinger dan teoriABX dari Newcomb.
POLA KOMUNIKASI BERBASIS MOBILE PHONE PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI PENANG DENGAN KELUARGA Nani Nurani Muksin; Amin Shabana; Moh. Amin Tohari
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 3, No 2 (2019): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (578.268 KB) | DOI: 10.24853/pk.3.2.79-90

Abstract

Pekerja  Migran  Indonesia  (PMI)  adalah  mereka  yang  bekerja  hingga  ke  luar  negeri  jauh  dari  keluarganya. Berbagai situasi personal terjadi seperti perasaan senang, susah, serta rindu karena jauh dari keluarga merupakan keseharian yang dialami PMI. Hal inilah yang membuat komunikasi dengan keluarga menjadi sangat signifikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan pola komunikasi antara pekerja migran pria dan pekerja migran perempuan dan pola komunikasi penggunaan  mobile phone dengan keluarga. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan metode deskriptif; Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi; Teknik penentuan informan secara purposive sampling. Terdapat 7 orang PMI yang bekerja di Penang. Hasil penelitian yaitu  meskipun  sama-sama  menggunakan  mobile  phone  sebagai  media  komunikasi  dengan  keluarga,  namun terdapat  beberapa  perbedaan  pemanfaatan  mobile  phone  antara  pekerja  migran  pria  dan  perempuan.  Pekerja migran  pria  lebih  rendah  tingkat  intensitas  dan  durasi  komunikasi  melalui  handphone  disbanding  pekerja perempuan.  Keragaman  materi  komunikasi  yang  terjadi  seputar  kehidupan  sehari-hari,  pekerjaan,  kebutuhan rumah  tangga  dan  pengelolaan  keuangan.  Sementara,  pola  komunikasi  PMI  dengan  keluarga  terpenuhi  sesuai dengan teori dari  Wilbur Schramm dimana  semua  unsur  yaitu  source, encoding, signal, decoding, destination, feed back dan field of experience terjadi. Informasi dari semua unsur menggambarkan pola komunikasi pekerja migran dengan keluarga perlu lebih dioptimalkan dengan isi pesan yang positif.  Kata kunci: Pola komunikasi; Mobile Phone, Pekerja Migran Indonesia; Keluarga 
Modifikasi Perilaku Dalam Proses Adaptasi Warga Binaan Baru Di Lembaga Pemasyarakatan Pemuda Kelas IIA Tangerang Ridho Hidayat; Moh. Amin Tohari
Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 1 No. 1 (2024): Maret : Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/terang.v1i1.69

Abstract

This research aims to determine behavior modification in the adaptation process, and the obstacles to the adaptation process for new inmates at the Class IIA Tangerang Penitentiary. Type of qualitative descriptive research to obtain in-depth data. The collection technique is carried out by random interviews, collecting actual information in detail, identifying problems and collecting data from in-depth interviews, observation and documentation. Informant research, namely only 5 (five) people from the research subjects were selected and considered to represent the whole, determining the data source for the people interviewed, namely, there were two types of key informants and main informants. The data analysis method is by describing or explaining the phenomena resulting from observation or interview activities, explained in the form of words, sentences or images. with researchers using the triangulation method by comparing checking the validity of data obtained from observations, interviews and documentation studies. Based on the data found in the field in correctional institutions that are experienced by new inmates, namely the adaptation stage, there are 4 processes in adapting, namely Honeymoon, culture shock, adjustment. New inmates don't feel happy, but rather anxiety such as stress, depression, fear of being bullied or even sick, behavior modification in correctional institutions carries out stages, namely socialization development, spiritual development and independence development, from the stage that institutions for inmates no longer experience anxiety and can accept the environment new and don't feel stressed to the point of getting sick. Changes in the behavior of new inmates have undergone changes, namely they have followed spirituality and participated in programs within correctional institutions so that they do not experience stress and depression. From the researchers' conclusions, the inmates will no longer repeat their actions, namely their strong desire to change and of course the coaches in correctional institutions who always provide positive values to new inmates.
Analisis Deskriptif Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga Terhadap Perempuan Miftahul Jannah; Moh. Amin Tohari
Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 1 No. 1 (2024): Maret : Terang : Jurnal Kajian Ilmu Sosial, Politik dan Hukum
Publisher : Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/terang.v1i1.97

Abstract

This research discusses the causes of domestic violence (KDRT) against women. The aim of this research is to find out the impact of the causes of domestic violence that occur in RT 003 RW 011 Pondok Pinang. This research is qualitative research in collecting data using observation, interviews and documentation methods. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation and drawing conclusions. Triangulation is used to explain the validity of the data obtained. The findings of this research show what women go through in terms of social function from the physical and mental levels they have gone through. The results of the research reveal that the causes of domestic violence against women occur due to economic difficulties, excessive emotions and disobedience, while several impacts are experienced by the victim, such as psychological impacts such as post-traumatic stress, shame and anxiety for the partner, first. both physical impacts such as bruises and bruises.
Pelatihan Pembuatan Detergen Cair Alami dari Lerak sebagai Implementasi Model Pemberdayaan Kelompok Usaha ISMEA Sumarni, Lilik; Rudiatin, Endang; Nugrahani, Ratri Ariatmi; Tohari, Moh Amin
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyrakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.6.1.55-61

Abstract

Persoalan limbah menjadi hal yang perlu di prioritaskan. Oleh karena itu dibutuhkan detergen yang ramah lingkungan, efektif membersihkan dan menggunakan produk halal. Detergen memiliki dampak yang besar dalam merusak ekosistem. Kandungan surfaktan (ABS) pada detergen dapat merusak biota air. Demikian pula busa yang dihasilkan detergen disinyalir dapat menyebabkan mikroorganisme didalam air kekurangan oksigen. Kemasan detergen umumnya berbahan plastik menambah tinggi pencemaran lingkungan. Oleh sebab dibuat salah satu produk inovasi sebagai solusi yaitu detergen ramah lingkungan. Bahan pembuatan detergen cair ini adalah Buah Lerak (Sapindus rarak D), Air Bunga Kamboja, Daun Salam, Daun Bidara dan daun sereh.  Buah Lerak sebagai sumber bahan baku produk pembersih rumah tangga misal sabun dan shampoo, berbeda dengan sabun konvensional karena menghasilkan busa yang lebih sedikit, cocok untuk pakaian berwarna, bermotif dan bukan putih. Air bunga kamboja, berfungsi menambah pembusaan dan pewangi, pengawet, Daun Bidara mengandung flavonoid, tannin sebagai antibakteri, sedangkan bahan fragrance menggunakan Daun Sereh, Salam dan Kulit Jeruk. Metode pembuatan Detergen Cair dari buah lerak; (1).Siapkan buah lerak tanpa biji (2). Masukkan ke panci dan tambahkan bahan lain (3). Rebus (4). Tambahkan fragrance (5). Dinginkan  (6). Saring (7). Kemas. Hasil adalah bahwa pelaksanaan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan, halal, bernilai ekonomi, serta sebagai peluang bagi mahasiswa atau wirausaha. Bertempat Harjamukti. Cimanggis Depok, mitra ISMEA (Indonesian Small Medium Enterprises Association) mahasiswa, dan stakeholder. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan, mitra terbantu dengan adanya kegiatan ini, memberi stimuli, serta meningkatkan komunikasi antara wirausahawan, menambah semangat organisasi, ilmu dan wawasan mengenai inovasi produk ramah lingkungan.Persoalan limbah menjadi hal yang perlu di prioritaskan. Oleh karena itu dibutuhkan detergen yang ramah lingkungan, efektif membersihkan dan menggunakan produk halal. Detergen memiliki dampak yang besar dalam merusak ekosistem. Kandungan surfaktan (ABS) pada detergen dapat merusak biota air. Demikian pula busa yang dihasilkan detergen disinyalir dapat menyebabkan mikroorganisme didalam air kekurangan oksigen. Kemasan detergen umumnya berbahan plastik menambah tinggi pencemaran lingkungan. Oleh sebab dibuat salah satu produk inovasi sebagai solusi yaitu detergen ramah lingkungan. Bahan pembuatan detergen cair ini adalah Buah Lerak (Sapindus rarak D), Air Bunga Kamboja, Daun Salam, Daun Bidara dan daun sereh.  Buah Lerak sebagai sumber bahan baku produk pembersih rumah tangga misal sabun dan shampoo, berbeda dengan sabun konvensional karena menghasilkan busa yang lebih sedikit, cocok untuk pakaian berwarna, bermotif dan bukan putih. Air bunga kamboja, berfungsi menambah pembusaan dan pewangi, pengawet, Daun Bidara mengandung flavonoid, tannin sebagai antibakteri, sedangkan bahan fragrance menggunakan Daun Sereh, Salam dan Kulit Jeruk. Metode pembuatan Detergen Cair dari buah lerak; (1).Siapkan buah lerak tanpa biji (2). Masukkan ke panci dan tambahkan bahan lain (3). Rebus (4). Tambahkan fragrance (5). Dinginkan  (6). Saring (7). Kemas. Hasil adalah bahwa pelaksanaan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan, halal, bernilai ekonomi, serta sebagai peluang bagi mahasiswa atau wirausaha. Bertempat Harjamukti. Cimanggis Depok, mitra ISMEA (Indonesian Small Medium Enterprises Association) mahasiswa, dan stakeholder. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan, mitra terbantu dengan adanya kegiatan ini, memberi stimuli, serta meningkatkan komunikasi antara wirausahawan, menambah semangat organisasi, ilmu dan wawasan mengenai inovasi produk ramah lingkungan.
DUKUNGAN SOSIAL PADA ANAK TUNAGRAHITA BERPRESTASI DI SEKOLAH LUAR BIASA KEMBAR KARYA 1 JAKARTA TIMUR Berliana, Anisyah Nur Andani; Tohari, Moh Amin
Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik Vol. 1 No. 4 (2024): Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dukungan sosial sekolah pada anak tunagrahita yang memiliki gangguan intelektual dan gangguan mental tetapi dengan kekurangan yang dimiliki anak tunagrahita mempunyai prestasi di bidang non-akademik. Berdasarkan data yang ditemukan, dukungan sosial sekolah sangat penting untuk masa perkembangan anak tunagrahita untuk memiliki prestasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif menggunakan teknik purposive sampling yang berfokus pada ke 5 informan diantaranya 3 pihak sekolah yang membantu anak belajar di sekolah dan 2 orang tua dari anak tunagrahita berprestasi dengan menggunakan pengumpulan data seperti, teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, analisis data yaitu triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak tunagrahita mempunyai prestasi di bidang olahraga seperti, sepak bola, lari 100m dan menari. Dukungan sosial sekolah yang diberikan kepada anak tersebut yaitu, dukungan emosional (empati dan perhatian), dukungan penghargaan (pujian dan penilaian), dukungan instrumental (bantuan langsung) dan dukungan informasi (nasihat) serta faktor penghambat dan pendukung dalam dukungan sosial pada anak dalam gangguan kecerdasan mental.