Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Korelasi Kadar Alkohol dengan Derajat Luka Dalam Hal Pembuatan Visum Et Repertum pada Pasien Kecelakaan Lalu Lintas Rumah Sakit M. Djamil Padang Citra Manela; Taufik Hidayat
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i3.888

Abstract

Angka kejadian kecelakaan lalu lintas masih cukup tinggi. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalulintas adalah penggunaan alkohol. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi antara kadar alkohol dan derajatluka dalam hal pembuatan visum et repertum pasien kecelakaan lalu lintas selama bulan Agustus sampai November2017. Pasien kecelakaan lalu lintas yang masuk ke UGD RSUP Dr. M Djamil diperiksa kadar alkohol pada nafasnya.Jika positif kadar alkohol di nafas maka akan dilanjutkan pengambilan darah dan akan di periksa kadar alkoholnyamenggunakan GC-MS. Derajat luka dinilai dari tingkat keparahan cedera sesuai derajat luka menurut Kitab UndangundangHukum Pidana (KUHP). Hasil penelitian didapatkan 859 pasien kecelakaan yang bisa diperiksa kadar alkoholpada nafasnya, tetapi hanya 10 orang yang positif. Rerata kadar alkohol di nafas adalah 0,41 mg/dl. Rerata kadaralkohol pada darah adalah 32, 04 gr/dl. Kadar alkohol pada darah pada penelitian ini tergolong kadar yang rendah halini sesuai juga dengan temuan luka pada pasien berupa luka derajat ringan hingga sedang. Simpulan studi ini adalahtidak terdapat hubungan antara kadar alkohol dengan derajat luka. Keterbatasan penelitian ini adalah jumlah sampelyang sedikit sehingga diperlukan penelitian yang lebih lanjut.
DNA MITOKONDRIA (mtDNA) SEBAGAI SALAH SATU PEMERIKSAAN ALTERNATIF UNTUK IDENTIFIKASI BAYI PADA KASUS INFANTISIDA Taufik Hidayat
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.673

Abstract

Forensik molekuler merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran forensik yang memanfaatkan perkembangan teknologi biologi molekuler dalam memecahkan berbagai kasus forensik seperti pencarian orang hilang, pelacakan pelaku pembunuhan, kasus ragu ayah dan infantisida. Infantisida atau pembunuhan anak sendiri merupakan pembunuhan yang dilakukan oleh ibu kandung terhadap bayinya segera setelah bayi tersebut lahir karena takut ketahuan. Salah satu hal penting dalam pengelolaan kasus infantisida adalah pengungkapan identitas jenazah orok dan pelaku infantisida agar proses hukum terhadap tersangka pelaku menjadi jelas. Penggunaan DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) mitokondria atau mtDNA sebagai salah satu cara untuk mengetahui hubungan antara barang  bukti  medis  dengan  pelaku  berkembang  pesat  setelah  era  90an.  DNA  mitokondria memiliki beberapa kelebihan dalam identifikasi yaitu laju mutasi mtDNA lebih tinggi daripada nDNA (variasi tinggi dalam  populasi), mtDNA diturunkan hanya dari pihak ibu dan sel manusia dapat memiliki ribuan kopi mtDNA yang sama serta dapat diterapkan pada jenazah bayi dalam keadaan busuk lanjut. Perbandingan antara sampel DNA bayi dengan sampel DNA tersangka ibu menggunakan metode sekuensing PCR (Polymerase Chain Reaction). Pengambilan kesimpulan akhir pada pemeriksaan hubungan keibuan pada mtDNA harus dikombinasi dengan pemeriksaan forensik lainnya.
Profil Kasus Kekerasan Seksual di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang Periode 2012 - 2016 Taufik Hidayat; Rika Susanti; Citra Manela; Noverika Winda Sari; Abdullah Arief Syahputra
Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences (IJLFS) Vol 9 No 1 (2019): Indonesian Journal Of Legal And Forensic Sciences
Publisher : Penerbit, sejak 2012 : Asosiasi Ilmu Forensik Indonesia dan UPT Lab. Forensik Sain dan Kriminilogi - Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/IJLFS.2019.v09.i01.p04

Abstract

Latar belakang Ilmu kedokteran forensik sangat berperan dalam upaya pembuktian hukum adanya tindak pidana kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kasus, korban dan pelaku kekerasan seksual yang diperiksa di Rumah Sakit Umum Pusat dr. M. Djamil Padang. Metode Rancangan penelitian menggunakan metode deskriptif. Data diperoleh dari rekam medik kasus kekerasan seksual yang diperiksa di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang dari tahun 2012 sampai 2016. Hasil Kejadian kekerasan seksual terbanyak tahun 2015 dan yang paling sedikit adalah pada tahun 2013. Jenis kekerasan seksual terbanyak yang ditemukan adalah perkosaan (39,3%). Anak-anak merupakan korban tersering (76,4%). Korban terbanyak adalah pelajar SMP (22,9%). Hampir sebagian besarnya tidak mengakibatkan kehamilan (92,1%). Didapatkan selaput dara utuh (17,1%), robekan lama (54,3%), robekan baru (10%) dan yang membutuhkan perawatan medis sejumlah 1 kasus (0.7%). Pemeriksaaan anus pada 6 kasus dan ditemukan 1 korban dengan kemerahan. Pada 9 korban (6.4%) ditemukan adanya sperma. Hasil pemeriksaan genitalia luar didapatkan kemerahan (15%), luka robek (5%), tidak terdapat luka (70,7%) dan luka lecet sebanyak (9,3%). Didapatkan 9 kasus yang dilakukan pemeriksaan tanda kekerasan dan ditemukan adanya luka memar pada 5 korban (3.6%), luka lecet pada 2 korban (1.4%), dan luka terbuka pada 1 korban (0.7%). Usia pelaku terbanyak pada penelitian ini adalah dewasa (59,3%). Pacar adalah pelaku kekerasan seksual terbanyak (27.1%). Kesimpulan Pada penelitian ini didapatkan bahwa kasus kekerasan seksual terbanyak adalah perkosaan dan korban sebagian besar adalah anak-anak. Ditemukan tanda-tanda kekerasan pada sebagian besar kasus dan pelaku terbanyak adalah pacar. Kata kunci: kekerasan seksual, perkosaan, forensik
5 Years Retrospective Study of Child Sexual Abuse at Dr. M. Djamil Hospital Padang Indonesia Taufik Hidayat; Rika Susanti; Citra Manela
Journal of Midwifery Vol 5, No 2 (2020): Published on Desember 2020
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.5.2.45-54.2020

Abstract

Introduction. The purpose of this study was to analyze the profile of child sexual abuse cases. Methods. The research design was a cross-sectional analytic method. Data were obtained from medical records of child sexual abuse at Dr. M. Djamil Hospital Padang from 2012 to 2016. The sample was 114 medical records of child sexual abuse. Results. The highest incident was in the year of 2015 (28.9%). The highest age range of the victims was 11-18 years old (66.7%). Most victims were junior high school students (27.2%). The highest incident was rape (38.6%). Many of the victims were assaulted by 1 perpetrator (85.1%). An intact hymen was found in 20.2% cases and the highest non-intact hymen was old complete laceration (27.2%), The highest external genitalia examination result was no injuries (69.3%). Most of the victims had previous sexual experience (31.6%). The most commonplace of sexual abuse was the perpetrator's house (21.9%). The boyfriend was the highest rank of the sexual perpetrator (27.1%).  There was a significant relationship between child sexual abuse category and status of the hymen (p=0.00). Conclusion. Child sexual abuse categorized as molestation, rape and consent sex, while rape was the highest incident of child sexual abuse. There were various hymen lacerations had found in the victims of child sexual abuse.
Family Perceptions Toward Muslim Corpses Management of COVID-19 Patients in Padang City Taufik Hidayat; Rika Susanti; Rahma Tsania Zhuhra
Journal of Midwifery Vol 6, No 2 (2021): Published on Desember 2021
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jom.6.2.80-87.2021

Abstract

Dr. M. Djamil Hospital as a referral center of COVID-19 cases in West Sumatera has a COVID-19 protocol in managing the corpses of COVID-19 patients. This study explores factors that affect patient’s family perception toward procedures of handling COVID-19 corpses. We held a qualitative study with phenomenological design to explore the family perceptions toward Muslims corpses management of COVID-19. Ten deep interviews were conducted with the ones who had their family members died by probable or confirmed COVID-19 and the corpses were managed according to COVID-19 protocols. Data triangulation was accomplished via in depth-interviews with two mortuary officers in Dr. M. Djamil Hospital. Three main themes were identified are the corpse management in COVID-19 patients, contributing factors regarding burial procedure during the COVID-19 pandemic, and challenges in managing corpses of  COVID-19 patients
Analisis genetik lokus CSF1PO, TH01, dan TPOX short tandem repeats pada etnis minangkabau Taufik Hidayat; Rika Susanti
Majalah Kedokteran Andalas Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.621 KB) | DOI: 10.25077/mka.v41.i3.p94-100.2018

Abstract

Identifikasi  forensik  terus mengalami kemajuan yang pesat sesuai dengan perkembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Tujuan: Untuk mengetahui frekuensi alel-alel dan membuat data dasar alel-alel lokus CSF1PO, THO1 dan TPOX Short Tandem Repeats pada etnis Minangkabau. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel 30 orang coba beretnis Minangkabau, sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan isolasi DNA lokus CSF1PO, TH01 dan TPOX dan dilakukan sekuensing dengan kit experion DNA 1 K. Alel yang didapat dianalisis dengan software EasyDNA. Hasil: Didapatkan frekuensi alel lokus CSF1PO yaitu 16 alel, lokus TH01 sebanyak 12 alel, dan lokus TPOX yaitu 10 alel. Frekuensi alel tertinggi CSF1PO yaitu 165 bp (0,0167) dan alel 170 bp (0,0167). Frekuensi alel tertinggi lokus TH01 yaitu 93 bp (0,217). Frekuensi alel TPOX tertinggi adalah 85 bp (0,267)  Nilai heterozigositas observasi tertinggi terdapat pada lokus TPOX (0,4) diikuti oleh lokus TH01 (0,33) dan lokus CSF1PO (0,2). Nilai power of discrimination tertinggi terdapat pada lokus CSF1PO (0,98), TH01 (0,973) dan TPOX (0,949).  Simpulan: didapatkan data frekuensi alel lokus CSF1PO, TH01, dan TPOX etnis Minangkabau. Lokus CSF1PO, TH01 dan TPOX dapat digunakan sebagai pembanding dalam identifikasi forensik.
Profile of Medico-legal Cases and Body Injuries in a Tertiary Hospital in Padang, Indonesia 2010-2020 Noverika Windasari; Citra Manela; Taufik Hidayat; Rika Susanti
Majalah Kedokteran Bandung Vol 54, No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v54n2.2649

Abstract

Forensic medicine is a branch of medicine that examines victims for the benefit of justice. Doctors play an important role in documenting injuries or abnormalities on the victim's body in the patient's medical record. This study aimed to determine the characteristics of cases and injuries of patients at M Djamil General Hospital during the period of 2010–2020. This was a descriptive retrospective study on secondary data from the medical records of patients who were examined and consulted to the Forensic Department of Dr. M. Djamil General Hospital, Padang during 2010–2020. During this period, 11.729 patients (victims) were examined by and consulted to the Department. Most of the victims were male (70.6%) aged 10–19 years old (29.2%). Most of the victims were involved in a traffic accident, followed by persecution. Victims of traffic accident dominated the forensic pathology cases after sudden death.  Abrasions and open wound injury were the most frequent types of injury, with head and neck as the body parts mostly affected. In terms of the type of wound, most victims experienced injuries caused by blunt force (87%). This study concluded that the forensic cases managed at the Dr. M. Djamil General Hospital vary with blunt forces by a traffic accident as the most frequent cause of injuries while the head and neck become the body parts that are  most susceptible to injury, both for survivors and those who died.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kaidah Dasar Bioetika Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Raditya Arya Dewanda; Taufik Hidayat; Avit Suchitra
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1182.489 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i2.362

Abstract

Basic principles of bioethics are one of the materials taught to medical students. With a sufficient level of knowledge regarding the basic principles of bioethics, doctors can treat patients properly and optimally. This study aims to determine the differences in the level of knowledge of the application of the basic principles of bioethics in medical practice among students of the Faculty of Medicine, University of Andalas. This research is an observational analytic study with a cross sectional study design and the sampling technique using consecutive sampling technique, which obtained a total of 243 respondents. The research data is in the form of primary data using the Questionnaire Tes Kaidah Dasar Bioetika as a measuring tool with the measurement results obtained will be worth 0-8 and are considered to have good knowledge if you get a score of >5. Data analysis used bivariate analysis oneway ANOVA and Independent T test. The results of the study found that respondents who had good knowledge amounted to 29% in class 2017, 20% in class 2018, and 10% in class 2019, with a total percentage of 20% and there was a significant difference in the mean value of knowledge levels based on the year of entry and type which class 2017 is higher than the lower class and female students score higher than male students. The conclusion of this study is that the class that entered earlier had a better level of knowledge than the lower class because of education factors and female students had a better level of knowledge than male students because females were better at taking steps that related to ethics.
Pemahaman dan Sikap Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Mengenai Bantuan Hidup Dasar Raihan Zata Amani Winata; Syaiful Saanin; Taufik Hidayat
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i2.725

Abstract

Latar belakang: Pemberian bantuan hidup dasar (BHD) yang merupakan kompetensi 4A bagi lulusan dokter Indonesia, apabila dilakukan segera setelah henti jantung dapat meningkatkan kelangsungan hidup seseorang hingga 2-3 kali lipat. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemahaman dan sikap dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas andalas mengenai BHD. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif potong lintang dengan metode simple random sampling dengan 105 responden. Responden merupakan dokter muda FK Unand yang telah menyelesaikan seluruh kepaniteraan klinik pada periode Agustus 2020 – Maret 2021. Data dikumpulkan menggunakan borang elektronik yang telah divalidasi. Analisisyang dilakukan merupakan analisa univariat dengan menggunakan SPSS. Hasil: Penelitian ini telah mengidentifikasi data mengenai karakteristik dokter muda meliputi: usia; jenis kelamin; angkatan; dan pengalaman melakukan BHD pada pasien sebenarnya. Ditemukan 94,3% responden sudah pernah melakukan BHD pada pasien dan terdapat 6 responden yang belum pernah melakukan BHD pada pasien sebenarnya. Hampir separuh (48,6%) responden memiliki pemahaman BHD yang baik, 37,1% cukup, dan 15% kurang. Mayoritas (64,8%) responden memiliki sikap yang baik mengenai BHD; 34,3% cukup; dan 1% kurang baik. Kesimpulan: Kegiatan belajar mengajar terkait BHD sudah memberikan hasil yang baik dilijat dari pemahaman dan sikap dokter muda yang cukup baik. Akan tetapi lama rentang penyegaran BHD perlu diperhatikan agar jangan melebihi 6 bulan.
Peran Odontologi Forensik dalam Mengungkap Identitas Jenazah yang Tidak Dikenal Nur Anisa; Isnindiah Koerniati; Taufik Hidayat
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i4.688

Abstract

Latar belakang: Odontologi forensik merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi jenazah dalam bidang forensik. Metode tersebut terbukti lebih mudah, cepat, dan biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Objektif: Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui peran odontologi forensik dalam mengungkap identitas jenazah yang tidak dikenal. Metode: Pencarian literatur dilakukan melalui database elektronik Pubmed, Google Scholar, ScienceDirect, dan Proquest. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, literatur terpilih dinilai kelayakannya menggunakan kuesioner Critical Appraisal Skills Programme (CASP checklist) dan The Joanna Briggs Institute (JBI checklist) yang disesuaikan dengan desain masing-masing literatur. Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 35 literatur. Odontologi forensik berperan dalam mengidentifikasi perkiraan usia, jenis kelamin, ras, dan kelainan yang terdapat pada gigi. Identifikasi gigi menggunakan rugoscopy, cheiloscopy, bekas gigitan, cetakan gigi, radiografi, studi fotografi, ameloglyphics, dan metode molekuler. Kesimpulan: Dari hasil studi literatur ini disimpulkan bahwa odontologi forensik berperan penting dalam mengidentifikasi jenazah yang tidak dikenal. Keberhasilan identifikasi ini tergantung pada kelengkapan catatan gigi antemortem dan postmortem.