Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Sifat Mekanik Hasil Pengelasan SMAW dengan Akar Las Tig dan Las SMAW pada Pipa API 5L Muas M; Muhammad Arsyad Suyuti; Rasul Rasul; Patta Hajji
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 17, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.097 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v17i1.1590

Abstract

The purpose of this research is to know the mechanical properties of the welds due to the current variation of welding joint API 5L using TIG and SMAW welding root methods. Preparation of specimens of pipe API 5L PSL1 grade X56 (Ø 177.8 mm, length 200 mm, width 7 mm), then specimens preparation were made in a single V 600, root gap 2mm, root face 2mm. Filling the welding roots with TIG welding and SMAW using electrodes E7018 with a current variation 70A, 80A, 90A. Mechanical tests consist of tensile, bending and hard test. The results showed that the quality of a good TIG root weld at 70A, the highest tensile strength of the weld joint 52.27 kgf/mm2 (70A), the highest hardnest 164,217 HRB (90A), the bending strength 1.123,061 N/mm2 (70A) using face bend method and 1,172,959 N/mm2 with root bend. In SMAW root welding, the highest tensile strength 54.27 kgf/mm2 (70 A) , the highest hardnest  158.717 HRB (70 A), the highest bending strength 1.115,611 N/mm2 (70 A) using face bend method, and 1.161,748 N/ mm2 with root bend. 
RANCANG BANGUN FIXTURE PERAKITAN RUNNER DAN CASING TURBIN CROSSFLOW Muas M; Baso Nasrullah; Herdiman Herdiman; Ahsan Muslimin
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 16, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.533 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v16i2.1509

Abstract

Salah satu komponen turbin yang penting untuk diperhatikan dalam pembuatanya adalah komponen runner dan casing turbin. Banyaknya bagian yang harus dilas dan penggunaan alat bantu yang belum memenuhi syarat fungsional menyebabkan terjadinya beberapa masalah ketika proses perakitan, permasalahan tersebut disebabkan sulitnya mendapatkan ketegak lurusan antara piringan dan poros runner dimana pada kedua komponen tersebut terjadi penyimpangan runout yang melebihi toleransi yang diijinkan, seperti halnya perakitan komponen casing yang dimana hampir seluruh sambungan mengalami proses pengelasan dan penggunaan alat bantu yang sederhana sehingga menyebabkan penyimpangan dimensi yang sangat besar dari toleransi yang ditentukan. Penggunaan alat bantu yang sangat sederhana akan menimbulkan kesulitan dalam mengontrol dimensi atau keseragaman bentuk selama berlangsungnya proses produksi. Untuk itu dibutuhkan fixture yang cocok untuk proses perakitan runner maupun casing turbin untuk mendapatkan proses perakitan yang sesuai toleransi geometri yang ditentukan. Penelitian ini membuat rancang bangun fixture untuk digunakan dalam perakitan runner dan perakitan casing turbin dengan metode perakitan dilakukan secara bertahap. Perancangan dilakukan dalam lima tahap yaitu tahap pernyataan persoalan, tahap pembuatan analisa kebutuhan, tahap pengumpulan informasi dan gagasan, tahap pembuatan rancangan sementara dan tahap pembuatan rancangan akhir. Sedangkan pembuatan fixture dilakukan dalam dua tahap yaitu pemesanan material (pembelian material) dan pembuatan komponen fixture. Hasil akhir dari pembuatan runner dan casing dengan menggunakan fixture adalah mampu menurunkan penyimpangan pada komponen  runner dan casing turbin dengan  menghasilkan runout pada runner sebesar 2.0 mm dan ketegak lurusan casing sebesar 1.6 mm, tetapi belum mampu mencapai penyimpangan dari yang ditargetkan yaitu 1 mm.
Redesain Dan Fabrikasi Gripper Arm 2-Finger Menggunakan Additive Manufacturing Muas M; Ahmad Zubair Sultan; Hasrat Hasrat; Fantry Fantry
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 19, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.293 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v19i2.3029

Abstract

Gripper arm 2-finger merupakan bagian dari manipulator atau lengan robot yang memiliki 2 jari untuk mengambil objek benda. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan model dari gripper arm 2-finger dengan memaksimalkan kekuatan serta meminimalkan berat model. Gripper arm dicetak menggunakan mesin 3D printing. Pencetakan gripper arm dibagi menjadi model 1 dan model 2   (model alternative). Pencetakan model dilaksanakan pada infill 60%, 80%,100% dengan sudut arah cetak   45°, 113°, 180° dan material digunakan adalah PLA+ yang mempunyai nilai kekuatan tarik 65 Mpa. Hasil dari penelitian menunjukkan kekuatan tertinggi terjadi pada gripper arm model 2 sebesar 140 N pada pembebanan  horizontal dan 400N pada pembebanan vertikal. Kekuatan terbesar pada model 2, dikombinasikan terhadap pencetakan infill 100% dan arah sudut cetak 45°(vertical) dan pada kombinasi pencetakan infill 80% dan arah sudut cetak 113° (horizontal). Kerapatan infill serta arah pencetakan pada mesin 3D printing berpengaruh pada kekuatan gripper arm yang dicetak.
Analisis Proses Manufaktur Alat Pengepres Geram Mesin Perkakas Muas M; Arthur Halik R; Dian Ekawati; Ahmad Hasbullah; Satria Anggara Samudra
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 17, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.049 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v17i2.2080

Abstract

Scattred industrial trash on mechanical company’s workshop will be dangerous for operator and employee. The aims of this research are to design, analyze and compare the function of automatic press tool of machining trash to a manual process. Method of this research are designing, manufacturing and testing. A tool was designed using inventor software, assembled and manufactured, then tested. As results, trash becomes neater, smaller, thus easier moved to the recycle process. It can operate with 2 ton maximum pressure and dimention 28,6 cm x 28,6 cm with 25 cm depth. Press tool  produces an average pressing time with an automatic system 21.89 sec and reduction in space volume 7.670,7 mm3,whereas manual process, average pressing time 34,38 sec, space volume reduction 5.887,3 mm3.
Analisis Variabel Temperatur Media Pendingin Air Garam terhadap Sifat Mekanik Baja K-945 EMS 45 Abram Tangkemanda; Syaharuddin Rasyid; Muas M; Muh Rusdi
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.892 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v12i1.1112

Abstract

Baja K-945 EMS 45 adalah salah satu jenis baja paduan yang dengan komposisi kandungan (% berat) C 0,48%, Si 0,30%, dan Mn 0,70%. Baja ini merupakan baja karbon sedang yang mempunyai kekuatan tarik 60-70 Kg/mm2. Kekerasan pada baja ini dapat ditingkatkan melalui proses quenching dengan menggunakan media pendingin air. Kekerasan yang dapat dicapai Baja EMS-45 bila diquenching pada media pendingin air (suhu kamar) adalah 58 HRC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel temperatur media pendingin air garam terhadap sifat mekanik baja K-945 EMS-45 dengan memvariasikan temperatur media quenching pada suhu 5, 10, 15, 20, 25, dan 30OC. Metode yang digunakan adalah proses pemanasan spesimen pada temperatur 850OC dengan waktu penahanan selama 30 menit, selanjutnya spesimen diquencing pada temperatur media pendingin yang berbeda. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kenaikan nilai kekerasan pada Baja K945 EMS-45 dengan adanya memvariasikan temperatur media pendingin. Kekerasan terbesar terjadi pada suhu 0OC sebesar 61,77 HRC dan nilai kekerasan semakin menurun dengan naiknya suhu media pendingin. Nilai kekuatan impak berbading terbalik dengan nilai kekerasan dengan naiknya temperatur media pendingin. Nilai impak Baja K945 EMS-45 pada suhu 0OC sebesar 63,5 N.m dan mengalami kenaikan kekuatan impak sejalan dengan naiknya suhu media pendingin.
Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Paduan Aluminium ADC 12 Hasil Proses Pengecoran Semi Solid dengan Proses Perlakuan Panas Syaharuddin Rasyid; Muas M; Ferdian Rosyid; Nursyam Musfirah
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 19, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.71 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v19i2.3019

Abstract

This research aims to analyze the effect of providing additional heat treatment and artificial aging with variations in temperature of quenching and variations in aging time of ADC12 semi-solid casting result which include hardness and microstructure values. The Selected quenching temperature variations are 10°C, 30°C and 50°C. While the aging time variations are 0 h, 1 h, 3 h, 5 h, 7 h, 9 h, 11 h and 13 h. The tests carried out are hardness testing as well as microstructure that will be used to calculate the grain size values and structural density. The highest hardness value was at 180°C, 10°C cooling media variation with 5 h aging time is 83.10 HB. While the smallest grain size value was at the temperature of 10°C cooling media with an aging time of 5 h is 42.797 µm. The optimal value lies at a temperature of 10°C with an aging time of 5 h resulting hardness 83.7911 HB, the average of grain size is 13.5995 µm and the grain density value is 0.8892 with desirability reaching 0.920. 
Perancangan Belt Konveyor Kapasitas 25 TPH (Studi Kasus : PT. Bumi Mineral Sulawesi) Muas M; Syaharuddin Rasyid; Arwin S; Alfian N
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 18, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.091 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v18i1.2238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui beban kerja dari sistem belt konveyor (2) Untuk mengetahui jarak antar idler (3) Untuk mengetahui kemiringan belt conveyor (4) Untuk mengetahui daya motor penggerak. Perancangan belt conveyor kapasitas 25 TPH ini menjadi permasalahan di PT[1]. Bumi Mineral Sulawesi. Hal tersebut disebabkan, salah satu komponen pada peralatan belt conveyor belum ada. Komponen yang dimaksud yakni motor penggerak pada semua lintasan belt conveyor (direncanakan ada 4 lintasan belt conveyor). Hasil dari kegiatan ini telah didapatkan pada belt conveyor 1 (BC 01) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 17 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. Pada belt conveyor 2 (BC 02) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 13 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. Pada belt conveyor 03 dan 04 (BC 03 dan BC 04) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 10 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. 
Pengaruh Getaran Permesinan Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Mesin VMC-200 Muas M
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 6, No 1 (2008): April 2008
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.905 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v6i1.1017

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yakni mengetahui pengaruh getaran permesinan terhadap kekasaran permukaan hasil permesinan pada mesin VMC-200, serta hubungan parameter potong utama terhadap kekasaran permukaan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium CNC, Mekanik, dan Bengkel Mekanik Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Ujung Pandang selama enam bulan. Penelitian ini dilakukan dengan empat tahap, yakni: tahap persiapan, pemotongan, pengujian, dan tahap analisis. Spesimen yang telah disiapkan (AlMgSi) dipotong-potong menjadi ukuran 18x18x70 mm. Selanjutnya dilakukan proses permesinan untuk menguji amplitudo getaran dan kekasaran permukaan spesimen. Pengujian amplitudo getaran mengunakan vibrocord sedangkan pengujian kekasaran permukaan menggunakan surface tester. Hasil penting yang diperoleh dalam penelitian ini, yakni semakin meningkatnya amplitudo getaran semakin meningkat pula nilai kekasaran permukaan hasil permesinan, peningkatan putaran pahat potong dan gerak insut mengakibatkan penurunan kekasaran permukaan. Jika kedalaman potong dan amplitudo getaran meningkat maka akan mengakibatkan kekasaran permukaan meningkat.
Analisis Kuat Arus dan Wire Speed Pada Permesinan Wire Cut EMS 45 Terhadap Kekasaran Permukaan Roda Gigi Lurus Muas M; Rusdi Nur; Usman Usman; Firman Arif
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 18, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.337 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v18i2.2631

Abstract

Wire cut is a high-tech machining process and can be used to make high-precision products. This study aims to analyze the results of the workpiece surface and study the effect of current strength and wire speed on wire cut machining of EMS 45 on the surface roughness of straight gears. The results analyzed were the surface roughness values obtained by testing the surface roughness. The variations in the current used were 3 amperes, 5 amperes, and 7 amperes, while the wire speed used was 8 mm / min, 10 mm / min, and 12 mm / min. In the wire cut machining process, brass cutting materials are used with a wire diameter of 0.25 mm. The results showed that the greater the current and wire speed used, the lower the surface roughness value, conversely the smaller the current and the wire speed used, the higher the surface roughness value. The results of data analysis using the ANOVA analysis method, correlation, and regression get the optimal conditions for obtaining low surface roughness values and fast cutting time, namely at a current of 7 amperes with a wire speed of 10 mm/min.
Rancang Bangun Mesin CNC 4 Axis Sebagai Media Pembelajaran M, Muas; Salam, Abdul; Umar, Ahmad Taufiq; Kabangnga, Lutris; Nur Ichsan Mustafa, Muhammad
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 23 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31963/sinergi.v23i1.4950

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun mesin CNC 4 axis sebagai media pembelajaran dengan penyimpangan maksimal sebesar ± 0,1 mm. Mesin CNC 4 axis memiliki tiga sumbu utama (X, Y, Z) serta sumbu tambahan (A) yang memungkinkan gerakan berputar, sehingga dapat memproses bahan dari berbagai sudut dan menghasilkan bentuk yang lebih kompleks dibandingkan dengan mesin CNC 3 axis. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu studi literatur, perancangan, pembuatan, perakitan, pengujian, dan analisis data hasil pengujian. Material yang digunakan dalam pengujian adalah kayu dan teflon, dengan hasil menunjukkan bahwa mesin CNC 4 axis dapat menghasilkan produk dengan presisi yang diharapkan. Sistem kontrol yang digunakan adalah LinuxCNC, yang memberikan fleksibilitas tinggi dalam pengoperasian mesin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin CNC 4 axis ini mampu beroperasi dengan baik pada semua sumbu, yaitu X, Y, Z, dan A, sesuai dengan gerakan yang diinput dalam program. Mesin ini memiliki potensi untuk digunakan secara efektif sebagai media pembelajaran di lingkungan pendidikan