Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

DESAIN INVERTER FULL BRIDGE TIGA FASE UNIFORM PULSE-WIDTH MODULATION (UPWM) DENGAN DSPIC30F4011 Nugroho, Muhammad Arief; Facta, Mochammad; Setiawan, Iwan
Transmisi Vol 19, No 4 Oktober (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1223.912 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.19.4.160-167

Abstract

Sistem tenaga listrik merupakan sebuah aset yang vital dalam kehidupan sehari-hari, sehingga penggunaan elektronika daya atau konverter sudah menjadi hal yang biasa. Pada umumnya konverter dibagi menjadi dua yaitu konverter sumber tegangan dan konverter sumber arus. Konverter membutuhkan sinyal pemicuan yang dibangkitkan secara analog maupun digital agar dapat bekerja. Teknik pemicuan terus berkembang hingga saat ini, pemakaian mikrokontroller digunakan guna mengganti pemicuan analog agar lebih stabil gelombang keluarannya. DsPIC30f4011 adalah mikrokontroller yang terspesifikasi khusus yang mendukung pembangkitan sinyal UPWM tiga fasa, diantaranya pengaturan dead time, complementary mode dan center aligned mode. Dalam penelitian ini dirancang inverter full bridge tiga fasa dengan teknik pemicuan UPWM berbasis mikrokontroller dsPIC30f4011 dan pembangkitan sinyalnya dilakukan melalui senarai program. Sinyal carrier dirancang 10 kHz dengan indeks modulasi (ma) dapat diatur pada rentang nilai 0 ≤ ma ≤ 1 dan frekuensi sinyal referensi pada nilai 0 – 50 Hz. Bentuk gelombang tegangan output VLL yang dihasilkan divariasikan secara linier terhadap indeks modulasi pada rentang frekuensi 0 – 50 Hz. Nilai LVUR dan IUR (rasio ketidakseimbangan tegangan dan arus).
Implementasi untuk Meningkatkan Keamanan Jaringan Menggunakan Deep Packet Inspection pada Software Defined Networks Danaswara Prawira Harja; Andrian Rakhmatsyah; Muhammad Arief Nugroho
Indonesia Journal on Computing (Indo-JC) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret, 2019
Publisher : School of Computing, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21108/INDOJC.2019.4.1.286

Abstract

AbstractToday, Software Defined Network (SDN) has been globally recognized as a new technology for network architecture. But, there is still lack in security. Many studies use methods such as the Intrusion Prevention System (IPS) and Intrusion Detection System (IDS) to deal with social problems. But there is still a lack of security in terms of network performance. To solve the problem, can be used Deep Packet Inspection method (DPII) which make administrators can directly know what happens to traffic in real time. In this research, DPI will be implemented as security method and tested with Denial of Service (DoS) attack with Direct Attack. The results of testing on SDN networks that have been added DPI can perform packet detection such as IDS and blocking such as IPS with good performance time in overcoming attack.Keywords: SDN, DPI, DoS attack, Direct Attack, performance
Perancangan Intrusion Prevention System pada Jaringan Software Defined Networks Muhammad Arief Nugroho; Novian Anggis Suwastika
JUMANJI (Jurnal Masyarakat Informatika Unjani) Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Masyarakat Informatika Unjani
Publisher : Jurusan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (979.482 KB) | DOI: 10.26874/jumanji.v2i1.17

Abstract

Keamanan jaringan telah menjadi bagian penting dalam implementasi di dalam jaringan Software Defined Network (SDN). Menyelenggarakan jaringan aman di dalam jaringan SDN merupakan tantangan tersendiri karena bagaimana sebuah perangkat jaringan dapat mampu mengenali, mengidentifikasi, dan mencegah serangan di level perangkat jaringan bukan di level host. Intrusion Prevention System (IPS) memberikan kemampuan untuk mengenali, mengidentifikasi, dan mencegah serangan yang terjadi secara otomatis. Integrasi IPS ke dalam jaringan SDN memberikan keuntungan bahwa administrator dapat mengatur dan memonitor keamanan jaringan secara terpusat. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, integrasi IPS ke dalam jaringan SDN mampu mendeteksi dan mencegah serangan yang terjadi dalam jaringan SDN sesuai dengan rule yang terdefinisi dalam IPS. Namun, terjadi penurunan kinerja throughput, delay, dan jitter di dalam jaringan SDN. Hal ini terjadi karena setiap paket yang melewati perangkat jaringan harus melewati proses pengecekan rule di dalam IPS.
Analisis Dan Simulasi Perbandingan Kinerja Statelesss Dan Stateful Firewall Pada Arsistektur Software-defined Network Rahmanda Mulia; Novian Anggis Suwastika; Muhammad Arief Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sistem jaringan komputer penting untuk dijaga kualitasnya agar kinerjanya tetap optimal. Kinerja yang optimal didefinisikan sebagai sistem yang memiliki Quality of Service (QoS) yang baik: round-trip time (RTT), packet loss, dan jitter yang rendah. Salah satu pengembangan dari sistem jaringan tersebut adalah software-defined network (SDN). SDN adalah arsitektur jaringan yang memisahkan antara control plane dengan data plane dan perangkat jaringannya dapat diatur dengan software tertentu. Untuk meningkatkan keamanan SDN, digunakan firewall. Firewall berjenis packet filtering yang dibahas pada penelitian ini melakukan filterisasi packet dengan menge-drop packet berdasarkan rules yang telah diset. Packet filtering mempunyai dua jenis filter, yaitu: stateless dan stateful. Proses yang berbeda terjadi pada masing-masing filter, dan berpengaruh pada kinerja sistem.Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses yang terjadi pada masing-masing filter tersebut, dan untuk mengetahui filter yang paling sesuai untuk sistem yang membutuhkan kinerja yang optimal, pada tugas akhir ini dilakukan simulasi pengujian antara stateful dan stateless filter pada firewall dalam arsitektur SDN menggunakan QoS sebagai parameter kinerjanya. Hasil yang didapat dari analisis hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa stateful filter memiliki peforma lebih baik dengan RTT lebih rendah sebesar 10,51% dan packet loss lebih rendah sebesar 70% sehingga cocok untuk digunakan pada sistem yang membutuhkan kinerja yang optimal. Kata kunci : stateless, stateful, firewall, SDN Abstract Computer network system is important to be maintained in order to maintain its optimal performance. Optimal performance is defined as a system that has a good Quality of Service (QoS): low round-trip time (RTT), packet loss, and jitter. One of the development of the network system is software-defined network (SDN). SDN is a network architecture that separates between the control plane with data and the network device can be set with a software. To improve the security of the SDN system, a firewall is used. Packet filtering firewall that is discussed in this research filters the packet by dropping packets based on rules that have been set. Packet filtering has two types of filters, namely: stateless and stateful. Different process occurs on each filter, and affects the system performance. Therefore, to learn how big the influence of the process that occurs on each of the two pieces of the filter, and to find out which filters are most appropriate for the system that requires optimum performance, in this research the testing simulation of stateful and stateless filter on SDN is done using QoS as its performance parameter. The results obtained from the analysis of the test results show that the stateful filter has better performance with lower RTT of 10,51% and lower packet loss of 70% making it suitable for use on systems that require optimal performance.  Keywords : stateless, stateful, firewall, SDN
Design High Throughput Data Center Topology Network Berbasis Random Graph Aziza Hayupratiwi; Sidik Prabowo; Muhammad Arief Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSalah satu peningkatan kinerja dalam Data Center (DC) adalah dengan membuat desain topologipada Data Center Networks (DCNs). Pengaruh desain network dalam data center akan berpengaruhterhadap penging- katan nilai throughput dalam jaringan. Dalam topologi Data Center Networks,desain terbagi menjadi dua yaitu homogeneous dan heterogeneous. Homogeneous topology designdiatur dengan sejumlah port dan swi- tch yang sama dan dapat mencapai high throughputdengan low cost. Namun, pada jaringan heterogeneous belum dapat mencapai high throughput.Dalam tugas akhir ini dilakukan implementasi desain topologi pada data center berbasisrandom graph. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini membuktikan bahwa ja- ringanheterogeneous dengan 40 dan 32 degree dapat mencapai high throughput jika dibandingkandengan jaringan heterogeneous 24 dan 8 degree serta jaringan homogeneous 16 degree. Kata Kunci: Throughput, Data Center Networks, Homogeneous, Heterogeneous, Topology Design. AbstractOne of the Performance Improvements in Data Centers (DC) is to create topology designs in Data CenterNetworks (DCNs). The influence of network design in the data center will affect the increase in value of throughput in the network. In the Data Center Network topology, the design isdivided into two hetero- geneous and heterogeneous forms. Homogeneous topology design withthe same portfolios added and can achieve high throughput with low costs. However, theheterogeneous network has not been able to achieve high throughput. In this final project, theimplementation of topological data design in the basis of random graphs. The results obtained inthis study prove that a heterogeneous network with 40 and 32 can achieve high throughput ifcompared to a heterogeneous network of 24 and 8 degrees and a homogeneous network of 16degrees Keywords: Throughput, Data Center Networks, Homogeneous, Heterogeneous, TopologyDesign
Analisis Penggunaan Metode 3 In 1 Heartbeat Pada Arsitektur Active-active Distributed Controller Di Jaringan Software Defined Networks Mutiara Ramadhani Wijaya; Vera Suryani; Muhammad Arief Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang terdapat pada Distributed Controller (active-active) dengan penggunaan synchronous message exchange yaitu setiap pesan yang dikirimkan oleh controller A (sender) akan direspon oleh controller B (receiver), kemudian dapat melakukan proses pengiriman pesan berikutnya setelah menerima respon tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kinerja serta menambah beban kerja pada controller karena setiap pesan yang akan direspon membutuhkan proses secara langsung untuk menghasilkan acknowledgment. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan pengembangan untuk meningkatkan mekanisme message exchange dan mengurangi beban sumber daya pesan dalam melakukan pengiriman informasi pesan antara controller. Penelitian ini mengusulkan untuk menggunakan asynchronous message sebagai message exchange dengan metode 3 in 1, yaitu mekanisme yang dilakukan dengan proses pengiriman tiga pesan dan menghasilkan reply dalam satu acknowledgment. Hasil pengujian kedua metode tersebut memperoleh nilai presentase tertinggi CPU Usage pada metode 3 in 1 sebesar 7,90% sedangkan nilai tertinggi pada metode satu pesan satu acknowledgment sebesar 9,57%. Berdasarkan hasil tersebut metode 3 in 1 memperoleh nilai selisih 1,67% lebih rendah dibandingkan dengan metode satu pesan satu acknowledgment. Oleh karena itu, dengan penggunaan metode 3 in 1 beban kerja pada masing-masing controller berkurang. Metode 3 in 1 juga membuktikan hasil kinerja yang lebih tinggi serta waktu failover yang lebih cepat. Kata kunci : asynchronous, distributed controller, message exchange, software defined network Abstract The problem of Distributed Controllers (active-active) using synchronous message exchange is that every message sent by controller A (sender) will be responded by controller B (receiver), then can make the process of sending the next message after receiving that response. This can cause a decrease in performance and increase the workload on the controller because every message that will be responded to requires a direct process to produce acknowledgments. Therefore, this research was developed to improve the message exchange mechanism and reduce the burden of message resources in sending message information between controllers. This study proposes to use asynchronous messages as message exchanges with the 3 in 1 method, which is the mechanism carried out by the process of sending three messages and producing a reply in one acknowledgment. The test results of the two methods obtained the highest percentage of CPU Usage on the 3 in 1 method of 7.90% while the highest value on the one-message one-acknowledgment method was 9.57%. Based on these results the 3 in 1 method obtained a difference value of 1.67% lower than the one-message one-acknowledgment method. Therefore, with the use of the 3 in 1 method the workload on each controller is reduced. The 3 in 1 method also proves higher performance results and faster failover times. Keywords: asynchronous, distributed controller, message exchange, software defined network
Studi Performansi Protokol Routing IS-IS Pada Arsitektur Jaringan Software Defined Network (SDN) Muhammad Khatami; Siti Amatullah Karimah; Muhammad Arief Nugroho
eProceedings of Engineering Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Software-DefinedNetworking (SDN) merupakanarsitekturjaringanyang memisahkan antara controlplane dandataplanesebuahjaringan, sehinggajaringan dapat dikendalikan dari sebuah SDN Controller.SDN membawaperubahan bentuk jaringan dengan konfigurasi minimal oleh administrator jaringan. Dengan perkembangan teknologi saat ini dibutuhkan jaringan yang memiliki performansi tinggi. Salah satu yang penting adalah network routing. Tugas akhir menggunakan protokol routing IS-IS (Intermediate System - Intermediate System). Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Studi literatur tentang SDN dan IS-IS, Pengembangan protokol routing IS-IS pada SDN, Pengujian performansi dan analisis. Parameter yang dijadikan pengujian performansi dan analisis adalah packet loss, jitter, throughput, Network Convergence Time. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa routing protocol IS-IS pada arsitektur jaringan konvensional mendapatkan nilai parameter yang lebih baik dibandingkan dengan arsitektur jaringan SDN dalam parameter throughput,packet loss, dan network convergence time. Namun dari segi jitter dapat disimpulkan bahwa routing protocol IS-IS menggunakan arsitektur jaringan SDN mendapatkan nilai lebih baik dibandingkan jaringan konvensional. Kata kunci- routing, SDN, IS-IS, controller, performansi, jaringan. QoS 
SIPAS: Sistem Informasi Pengolahan Survei Untuk Optimalisasi Manajemen Data Survei Hidrografi Firdaus, Nabilah Zakiyah Salmaa; Nugroho, Muhammad Arief; Biantoro, Yudhi; Prasetya, Didik Dwi
Jurnal Sistem Informasi Triguna Dharma (JURSI TGD) Vol. 4 No. 5 (2025): EDISI SEPTEMBER 2025
Publisher : STMIK Triguna Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53513/jursi.v4i5.11507

Abstract

Survei hidrografi menghasilkan volume data yang besar dan kompleks, sehingga memerlukan sistem pengelolaan yang sistematis, efisien, dan terstruktur untuk menjamin akurasi serta konsistensi dalam pengolahan data. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan SIPAS (Sistem Informasi Pengolahan Survei), sebuah sistem informasi berbasis web yang mendukung manajemen data survei hidrografi serta pemantauan progres pengolahan data secara real-time. Pengembangan sistem dilakukan menggunakan pendekatan model Waterfall, yang mencakup tahapan analisis kebutuhan, perancangan antarmuka pengguna dan basis data, implementasi sistem menggunakan framework Laravel dan basis data MySQL, serta pengujian fungsional menggunakan metode Black-Box. Hasil implementasi menunjukkan bahwa SIPAS mampu menyediakan autentikasi pengguna berbasis peran (Super Admin, Admin, dan User), pengelolaan data survei secara terorganisir, serta fitur pemantauan progres yang terintegrasi dan informatif. Pengujian menunjukkan seluruh fitur berfungsi sesuai dengan skenario uji, tanpa ditemukan kesalahan fungsi utama. Dengan demikian, SIPAS dinilai layak untuk digunakan sebagai alat bantu digital dalam mendukung efektivitas dan efisiensi pengolahan data survei hidrografi.