Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISA PENGEMBANGAN GEOMETRI LANDASAN (Studi Kasus Bandara Husein Sastranegara) Rindu Twidi Bethary; Muhammad Fakhruriza Pradana
Jurnal Fondasi Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.294 KB) | DOI: 10.36055/jft.v5i1.1247

Abstract

Kota Bandung sebagai pusat perekonomian dan juga sebagai ibukota dari Provinsi Jawa Barat harus didampingi dengan infrastruktur yang memadai. Permintaan terhadap transportasi udara dari dan menuju Kota Bandung dan sekitarnya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat. Oleh karena itu, Bandar Udara Husein Sastranegara yang ada di Kota Bandung diharapkan dapat melayani penerbangan pesawat jenis besar untuk menampung permintaan (demand) yang semakin meningkat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan geometri runway dan taxiway Bandara Husein Sastranegara untuk kondisi 5 tahun kedepan dengan menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration) dan SKEP77 (Surat Keputusan Pemerintah tentang Persyaratan Teknis Pengoprasian BandarUdara). Dengan langkah awal adalah menganalisis pergerakan pesawat dan penumpang saat ini dan 5 tahun kedepan untuk mendapatkan pesawat rencana. Selanjutnya, menghitung geometri landasan berdasarkan pesawat rencana dan membandingkan dengan kondisi eksisting.Dari hasil analisis didapatkan, panjang runway yang dibutuhkan pesawat rencana Boeing 787-900 Dreamliner menurut aturan FAA adalah 3746 m dan menurut aturan SKEP77 adalah 3800 m sedangkan, runway eksisting hanya 2220 m. Untuk lebar runway menurut aturan FAA dan SKEP77 dapat diambil sebesar 45 m, lebarnya sama dengan kondisi eksisting. Panjang taxiway yang dibutuhkan adalah 276 m, sedangkan eksistingnya hanya 150 m dan 100 m. Untuk lebar taxiway, FAA dan SKEP77 menentukan sebesar 25 m dimana lebar taxiway eksisting mempunyai lebar 26 m dan 25 m. Kesimpulannya, panjang runway dan taxiway masih belum mampu melayani pesawat rencana tersebut.
Perencanaan Tebal Lapis Perkerasan Kaku pada Underpass Cibubur dengan Metode Bina Marga dan NAASRA Muhammad Fakhruriza Pradana; Arief Budiman; Shally Ice Veronica
Jurnal Fondasi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4130.496 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i2.1637

Abstract

Jalan Trans Yogie, Cibubur sering mengalami kemacetan yang padatmaka pemerintah berencana membangun underpass di daerah Cibubur untuk mengantisipasi kemacetan.Perkerasan jalan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perkerasan kaku (rigid pavement) yaitu perkerasan struktur yang terdiri dari plat beton semen yang bersambung (tidak menerus), atau menerus, tanpa atau dengan tulangan terletak diatas lapis pondasi bawah, tanpa atau dengan lapisan aspal sebagai lapis permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal lapis perkerasan kaku yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan hasil perhitungan  tebal lapis perkerasan kaku dengan metode Bina Marga Pd T-14-2003 dan metode National Associations of Australian State Road Authorities (NAASRA) 1987 dan mengetahui biaya pembangunan perkerasan kaku pada Underpass Cibubur.Pengumpulan data dilakukan melalui survey data lalu lintas harian pada jalur tersebut dan nilai CBR dari Kementerian Pekerjaan Umum.Data yang didapat digunakan untuk menghitung tebal perkerasan kaku dengan metode Bina Marga 2003 dan NAASRA 1987.Berdasarkan dari hasil perhitungan didapat tebal perkerasan kaku pada Bina Marga 2003 adalah 24 cm dengan biaya Rp. 1.360.097.000,00 dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm. Sedangkan NAASRA 1987 adalah 22 cm dengan biaya Rp. 1.269.563.000,00 dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak 500 mm
ANALISA SIMULASI KOORDINASI SINYAL ANTAR SIMPANG JALAN JENDRAL AHMAD YANI KOTA SERANG Arief Budiman; Muhammad Fakhruriza Pradana; Ayip Bakhrul Ulum
Jurnal Fondasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1026.952 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i1.1987

Abstract

Keberadaan persimpangan tidak dapat dihindari pada sistem lalu lintas perkotaan, dimana diperlukan pengaturan pergerakan di persimpangan dengan menggunakan lampu lalu lintas. Meski demikian, banyaknya simpang bersinyal yang terdapat di Kota Serang menimbulkan permasalahan tersendiri. Permasalahan yang terkadang terjadi adalah kendaaraan yang harus selalu berhenti pada tiap simpang karena selalu mendapat sinyal merah. Tentu saja hal ini menimbulkan ketidaknyamanan pengendara. Untuk itu, perlu dilakukananalisa terhadap koordinasi ketiga simpang tersebut, agar pergerakan yang melintasi jalan tersebut dapat lancar, dengan begitu dapat membuat kondisi lalu lintas di Kota Serang menjadi lebih baik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survey langsung pada ketiga simpang. Adapun data yang diambil adalah volume kendaraan yang melalui tiap simpang, waktu sinyal, kecepatan tempuh kendaraan yang melalui ketiga simpang, dan geometrik simpang. Data yang diperoleh digunakan untuk mendapatkankondisi eksisting simpang yang akan menjadi acuan dalam merencanakan waktu siklus baru dengan memperhatikan teori koordinasi. Simpang dengan waktu siklus yang baru kemudian dikoordinasikan menggunakan diagram waktu-jarak. Dari hasil analisa, diketahui bahwa ketiga simpang pada ruas Jalan Jendral Ahmad Yani belum terkoordinasi. Untuk itu, dilakukanlah perhitungan perbaikan kinerja simpang dengan merubah waktu siklus, didapatkan waktu siklus baru sebesar 139 detik. Waktu siklus semua simpang disamakan untuk mempermudah koordinasi sinyal. Dari kecepatan eksisting yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu 38 km/jam maka didapatkan koordinasi sinyal setelah menggeser waktu offset, didapat bandwidth sebesar 57 detik untuk arah dari Barat dan 56 detik dari arah Timur serta didapatkan effesiensibandwidth sebesar 41,01 % dan 40,29 % lebih besar dari 40% (syarat efisiensi bandwidth)
EVALUASI KINERJA PELAYANAN DAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus :Trayek Angkutan Kota T.01, Terminal Poris Plawad–Jatake) Muhammad Fakhruriza Pradana; Dwi Esti Intari; Linta Apriardiarti
Jurnal Fondasi Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.318 KB) | DOI: 10.36055/jft.v6i2.2477

Abstract

Seiring meningkatnya permintaan akan pelayanan transportasi dalam mendukung kegiatan masyarakat Kota Tangerang, jumlah kendaraan angkutan kota dari waktu ke waktu terus bertambah, tanpa adanya pembatasan jumlah armada yang beroperasi sehingga menyebabkan jumlah armada tidak seimbang dengan kebutuhan (over supply). Oleh karena itu, akan dilakukan penelitian mengenai Evaluasi Kinerja Pelayanan dan Jumlah Armada Angkutan Kota di Kota Tangerang dengan studi kasus Trayek  T.01 Terminal Poris Plawad – Jatake.Penelitian ini melewati dua tahap pengumpulan data, tahap yang pertama dilakukan untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan metode proporsi sampling dan tahapan yang kedua dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai indikator kinerja angkutan kota dan penentuan jumlah armada dengan metode simple random samplingkemudian dianalisa berdasarkan standar pelayanan angkutan umum dari Dirjen Perhubungan Darat tahun 2002.Dari Hasil penelitian didapatkan hasil dari load factor pada jam sibuk, kecepatan perjalanan, waktu tunggu, headway, frekuensi kendaraan, waktu perjalanan, waktu pelayanan, dan kriteria awal dan akhir perjalanan memperoleh nilai baik. Secara keseluruhan kriteria penilaian dari sisi penumpang kinerja pelayanan angkutan kota berkinerja baik dengan memperoleh nilai bobot 24. Untuk hasil evaluasi jumlah armada, terdapat perbedaan kebutuhan jumlah armada angkutan kota pada setiap jam sibuk pagi, siang dan malam hari pada trayek Terminal Poris Plawad – Jatake, jumlah armada yang beroperasi pada trayek Terminal Poris Plawad – Jatake tidak diperlukan penambahan jumlah armada angkutan kota yang beroperasi pada trayek Terminal Poris Plawad – Jatake
STUDI IDENTIFIKASI DAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN KAKU DAN PERKERASAN LENTUR DENGAN METODE BINA MARGA (STUDI KASUS JALAN KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU CILEGON) Muhammad Fakhruriza Pradana; Rindu Twidi Bethary; Giyyar Tantra Dewa
Jurnal Fondasi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.306 KB) | DOI: 10.36055/jft.v2i1.1992

Abstract

Jalan Asia Raya dan Jalan Eropa I merupakan jalur utama yang menghubungkan semua pabrik industri yang ada di Kawasan Industri Krakatau kota Cilegon. Panjang Jalan Asia Raya 2,705 km dan Jalan Eropa I 1,696 km dengan kondisi jalan tidak memenuhi syarat kemantapan karena banyak kerusakan dan tambalan pada permukaan jalan. Oleh karena itu diperlukan studi untuk mengidentifikasi kerusakan dan merencanakan tebal perkerasan yang tepat, efisien serta optimal agar dapat mengakomodir beban yang melintas diatasnyaserta sesuai dengan umur rencana jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengelompokan kerusakan yang terjadi pada Jalan Asia Raya dan Jalan Eropa I menggunakan metode Bina Marga, serta merencanakan perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga ’87 dan perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga 2003. Metodeini dipilih karena sudah disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Hasil yang diperoleh dari identifikasi kerusakan adalah luas total kerusakan 338,29 m (Jalan Asia Raya) dan 4710,9 m2 (Jalan Eropa I) dengan urutan prioritas kedua jalan tersebut adalah >7 (pemeliharaan rutin). Tebal perkerasan lentur menggunakan metode Bina Marga ’87 didapat tebal 72 cm untuk Jalan Asia Raya dan tebal 59 cm untuk Jalan Eropa I. Tebal perkerasan kaku menggunakan metode Bina Marga 2003 didapatkan tebal 31 cm untuk Jalan Asia Raya dan tebal 26 cm untuk Jalan Eropa I.Jenis perkerasan kaku yang digunakan adalah beton bersambung tanpa tulangan
ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOL Studi Kasus Ruas Jalan Tol Serang Timur – Merak KM 72 – KM 98 Muhammad Fakhruriza Pradana; Arief Budiman; Desi Andriyani
Jurnal Fondasi Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.771 KB) | DOI: 10.36055/jft.v3i2.1631

Abstract

Ruas jalan tol Serang Timur – Merak merupakan ruas jalan tol yang berpengaruh penting karena merupakan jalur perlintasan kendaraan pulau Jawa dan Sumatera. Pada ruas jalan ini kecelakaan lalu lintas sering terjadi contohnya pada KM 82 menuju merak terdapat 26 kali kecelakaan selama 3 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, faktor penyebab kecelakaan dan menentukan titik blackspot pada jalan tol Serang Timur – Merak ruas A (menuju Merak) maupun pada ruas B (menuju Serang Timur) sehingga dapat ditetapkan usulan penanganan kecelakaan yang terjadi pada blackspot.Data yang digunakan adalah data primer yang merupakan data hasil survey dan data sekunder adalah data kecelakaan lalu lintas selama 3 tahun terakhir yaitu 2011 – 2013. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode angka ekivalen kecelakaan (AEK) dan metode statistik kendali mutu (UCL).Hasil penelitian menunjukkan titik rawan kecelakaan (blackspot) pada Ruas A yaitu KM 73, 74, 77, 78, 88 dan 91, dan ruas B yaitu KM 72,74, 79, 80, 82 dan 85. Beberapa strategi peningkatan keselamatan di blackspot dalam segi geometrik jalan yaitu perbaikan tekstur jalan yang tidak rata, segi pengaturan lalu lintas yaitu pembuatan garis kejut/rumble  strip, pemasangan guardrail ataupun rail rope, pemasangan penerangan jalan dan pemasangan rambu – rambu peringatan
ANALISA KARAKTERISTIK PARKIR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Muhammad Fakhruriza Pradana
Jurnal Fondasi Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2115.252 KB) | DOI: 10.36055/jft.v1i1.2000

Abstract

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara. Perparkiran ternyata menimbulkan persoalan yang cukup rumit bagi kota termasuk juga yang terjadi di Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FT Untirta). Meningkatnya jumlah populasi di Fakultas Teknik (dosen,karyawan dan mahasiswa) menyebabkan kebutuhan akan parkir juga terus meningkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari parkir yang terjadi, dimana karakteristik yang dimaksud adalah akumulasi parkir, kapasitas parkir, indeks parkir, volume parkir, dan durasi parkir. Penelitian ini difokuskan kepada kendaraan roda dua (motor) dan kendaraan roda empat (mobil). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan berupa: a) Akumulasi parkir maksimum untuk kendaraan roda 4 (mobil) sebesar 17 mobil dan terjadi pada pukul 10.00 WIB, sedangkan untuk kendaraan roda 2 (motor) akumulasi parkir maksimum terjadi pada pukul 11.00 WIB sebesar 385 motor; b) Kapasitas parkir mobilyang dimiliki oleh FT Untirta adalah 43 petak, sedangkan kapasitas parkir motor sebesar 774 petak; c) Besarnya indeks parkir mobil didapatkan nilai 36,17% dan indeks parkir motor sebesar 49,74%; d) Volume parkir dalam satu hari untuk mobil adalah 60 kendaraan sedangkan untuk motor adalah 1390 kendaraan; e) Tingkat pergantian parkiruntuk mobil didapatkan nilai 1,28 sedangkan untuk motor sebesar 1,79; f) Durasi parkir untuk kedua jenis kendaraan masuk kategori short term parking
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU PADA JALAN AKSES TOL CILEGON TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 2003 DAN AASHTO 1993 (STUDY KASUS JL. AKSES TOL CILEGON TIMUR STA 0+00 – STA 1+600) Muhammad Fakhruriza Pradana; Rindu Twidi Bethary; Rizky Rinaldiansyah
Konstruksia Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Konstruksia Vol 10 No. 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.815 KB) | DOI: 10.24853/jk.10.2.57-66

Abstract