Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Abu Daun Bambu sebagai Filler pada Campuran HRS – WC (Hot Rolled Sheet) Woelandari Fathonah; Dwi Esti Intari; Mitha Rahayu Ningrum
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 18 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jirs.v18i1.537

Abstract

Perkerasan jalan di Indonesia umumnya menggunakan Lataston atau dikenal dengan istilah Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRS – WC) dimana pada campurannya menggunakan aspal, agregat kasar, abu batu, dan bahan pengisi (filler). Pada penelitian ini menggunakan daun bambu sebagai filler,karena tanaman bambu banyak ditemui di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Berdasarkan studi literature, daun bambu memiliki kandungan silika yang hampir sama dengan abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan abu daun bambu sebagai filler terhadap karakteristik campuran HRS – WC terdiri dari VIM, VMA, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotien. Penelitian ini menggunakan variasi kadar abu daun bambu 1%, 2%, dan 3% terhadap berat campuran dengan varias kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% pembuatan campuran mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2018. Berdasarkan hasil penelitian abu daun bambu mempengaruhi nilai Karakteristik Marshall pada benda uji. Hasil penelitian mendapatkan nilai KAO pada persentase kadar abu daun bambu sebesar 2 % dan kadar aspal 7,5% dengan nilai stabilitas sebesar 1941,67 kg, flow 4,23 mm, VIM 5,10 %, VMA 22,57 % dan marshall quotient sebesar 459,00 kg/mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu daun bambu berpengaruh terhadap karakteristik marshall sebagai filler.
PENGARUH AIR HUJAN DI KOTA INDUSTRI TERHADAP KINERJA CAMPURAN BERASPAL MODIFIKASI POLIMER Rindu Twidi Bethary; Woelandari Fathonah; Dwi Esti Intari; Zalfa Miftaful
Jurnal Transportasi Vol. 20 No. 3 (2020)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v20i3.4468.213-220

Abstract

Abstract The pavement surface layer is a layer that directly interacts with traffic loads and the environment. Water-logging on the road surface causes the loss of the bond between asphalt and aggregate. The purpose of this study was to determine the effect of rainwater on the characteristics of the AC-WC surface layer using Starbit E-55 polymer asphalt. The immersion of specimens was carried out in 2 conditions, namely in fresh water or in rain water, with a duration of 24 hours and 48 hours. The results obtained indicate that there is a decrease in stability more rapidly in rainwater immersion than in freshwater immersion. Marshall Quotient was increased for immersion with a duration of 24 hours and 48 hours. In addition, an increase in the values of flow, voids in the mixture, and voids in the aggregate were obtained. Keywords: pavement; surface layer; waterlogging; traffic load; polymer asphalt.  Abstrak Lapis permukaan perkerasan jalan merupakan lapisan yang langsung berinteraksi dengan beban lalu lintas dan lingkungan. Genangan air pada permukaan jalan menyebabkan hilangnya ikatan antara aspal dan agregat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air hujan terhadap karakteristik lapis permukaan AC-WC yang dibuat dengan menggunakan aspal polimer Starbit E-55. Perendaman benda uji dilakukan dengan 2 kondisi, yaitu dalam air tawar atau dalam air hujan, dengan durasi 24 jam dan 48 jam. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terjadi penurunan stabilitas yang lebih cepat pada perendaman dengan air hujan dibandingkan dengan perendaman dengan air tawar. Marshall Quotient meningkat untuk perendaman dengan durasi 24 jam dan 48 jam. Selain itu, diperoleh peningkatan nilai-nilai flow, rongga dalam campuran, dan rongga dalam agregat. Kata-kata kunci: perkerasan jalan; lapis permukaan; genangan air; beban lalu lintas; aspal polimer.
MODULUS RESILIEN CAMPURAN BERASPAL MODIFIKASI POLIMER AC-WC MENGGUNAKAN FILLER GYPSUM Rindu Twidi Bethary; Dwi Esti Intari
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5446.165–172

Abstract

Abstract The design of road pavement thickness uses the modulus of elasticity, to determine the coefficient of the pavement layer. The resilience modulus is the elastic modulus used in elastic theory. However, most road pavement materials are not perfectly elastic, because after receiving repeated loads, these materials will experience permanent deformation. The purpose of this study was to determine the effect of gypsum filler on the resilience modulus of the polymer modified asphalt mixture. This study shows that the modulus of resilience of the asphalt mixture at a temperature of 25°C without the use of gypsum filler is 5760 MPa. Mean-while, when using 1% gypsum filler, the mixed resilience modulus is 8389 MPa at a temperature of 25°C. The increase in the value of the resilience modulus indicates that at a temperature of 25°C, the addition of gypsum filler increases the performance of the asphalt mixture mechanistically. Keywords: road pavement; gypsum; fillers; resilience modulus; polymer asphalt Abstrak Perancangan tebal perkerasan jalan menggunakan modulus elastisitas, guna menentukan koefisien lapis perkerasan tersebut. Modulus resilien adalah modulus elastis yang digunakan pada teori elastis. Tetapi keba-nyakan material perkerasan jalan tidak bersifat elastis sempurna, karena setelah menerima pengulangan beban, material ini akan mengalami deformasi permanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh filler gypsum terhadap modulus resilien campuran beraspal modifikasi polimer. Studi ini menunjukkan bahwa modulus resilien campuran beraspal pada temperatur 25°C tanpa menggunakan filler gypsum adalah 5760 MPa. Sedangkan bila menggunakan filler gypsum 1%, modulus resilen campuran adalah 8389 MPa pada tem-peratur 25°C. Peningkatan nilai modulus resilien tersebut menunjukkan bahwa pada temperatur 25°C, penam-bahan filler gypsum meningkatkan kinerja campuran beraspal secara mekanistik. Kata-kata kunci: perkerasan jalan; gypsum; filler; modulus resilien; aspal polimer
KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN PERINTIS PENYEBERANGAN PULAU TUNDA – KARANGANTU Dwi Esti Intari; Woelandari Fathonah; Gusfika Firanti
Jurnal Teknika Vol 15, No 1 (2019): Edisi Juni 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v15i1.6079

Abstract

Evaluation of resilience modulus of polymer-modified asphalt mixture using gypsum filler Dwi Esti Intari; Rindu Twidi Bethary
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.13034

Abstract

Road infrastructure plays an important role as one of the driving wheels of economic growth and development so that during its service life, it can provide good comfort and safety with quality that must be met. The selection and change of materials used are measures to preserve the pavement construction quality. The utilization and renewal of waste in the road construction sector have become important. One of the waste materials in road construction developed is gypsum powder because the lime (CaO) content is quite high. Resilience modulus is one of the fundamental parameters used in determining the quality of the material used and measuring the stiffness of the asphalt concrete mixture. This study aims to determine the mechanical properties or the resilience modulus of the HRS-WC lataston asphalt mixture using polymer modified asphalt with gypsum powder as a filler. Based on the results obtained, it is known that the addition of gypsum filler into the lataston asphalt mixture can reduce the value of the resilience modulus so that the stiffness in the mixture is reduced and can make the mixture more resistant to repeated loads. Infrastruktur jalan memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sehingga selama umur layan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang baik dengan kualitas yang harus dapat terpenuhi Salah satu upaya untuk menjaga kualitas struktur perkerasan adalah dengan pemilihan dan modifikasi material yang digunakan. Pemanfaatan dan pembaharuan limbah dalam sektor konstruksi jalan menjadi isu yang penting salah satu material limbah dalam konstruksi jalan yang telah dikembangkan adalah bubuk gypsum, karena kandungan kapur (CaO) yang cukup tinggi. Modulus resilien merupakan salah satu parameter fundamental yang digunakan dalam menentukkan kualitas material yang digunakan juga ukuran kekakuan campuran beton aspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat mekanis atau atau modulus resilien pada campuran aspal lataston HRS-WC yang menggunakan aspal modifikasi polimer dengan bubuk gypsum sebagai filler. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa dengan adanya penambahan filler gypsum ke dalam campuran beraspal lataston dapat menurunkan nilai modulus resiliennya sehingga kekakuan dalam campuran berkurang dan dapat membuat campuran tersebut lebih tahan terhadap beban berulang.  
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KERUSAKAN TERHADAP PERKERASAN LENTUR (STUDI KASUS JALAN KOLEKTOR SEKUNDER-CILEGON) Fakhruriza Pradana; Dwi Esti Intari; Desy Nathalia
Jurnal Teknika Vol 12, No 2 (2016): Edisi November 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i2.6610

Abstract

Seiring dengan berkembangnya kegiatan yang digeluti oleh penduduk Kota Cilegon, maka sistem jalan yang baik di perkotaan diperlukan untuk mengoptimalkan, terlebih di jalan kolektor sekunder. Maka, kerusakan jalan pada jalan kolektor sekunder perlu penanganan yang serius dan faktor-faktor pengaruh penyebab kerusakan jalan yang paling sering dianggap menjadi masalah bagi masyarakat diantaranya yaitu faktor daya dukung tanah, faktor sistem drainase yang kurang berfungsi dengan baik dan faktor persentase kendaraan berat yang melintas di suatu ruas jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa seberapa besar kontribusi faktor-faktor pengaruh, yaitu faktor daya dukung tanah, sistem drainase, persentase kendaraan berat terhadap tingkat kerusakan perkerasan lentur. Metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa hasil survei lalu lintas kendaraan, survei lapangan sistem drainase dan pengujian tanah serta data sekunder dengan cara meminta data melalui instansi terkait. Hasil penelitian ini di dapat bahwa besar kontribusinya sistem drainase adalah sebesar 88,7% dan kendaraan berat memiliki kontribusi adalah 65,2% serta daya dukung tanah memiliki kontribusi yang cukup besar juga terhadap tingkat kerusakan jalan adalah 56,7%
Comparative analysis of increasing CBR value of soil with adding bamboo leaf ash Woelandari Fathonah; Dwi Esti Intari; Enden Mina; Rama Indera Kusuma; Eryani Siti Maryam
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.13009

Abstract

Consider the importance of the subgrade strength in road building since its strength impacts the soil's performance in absorbing the load on it. One of the efforts to improve the subgrade, which has a low bearing capacity, is by stabilizing the soil using bamboo leaf ash. This study aims to analyze the increase in CBR value with the addition of bamboo leaf ash. The analysis results showed that bamboo leaf ash from the furnace combustion process with a temperature range of 800oC-1000oC produced a higher CBR strength value than bamboo leaf ash from ordinary combustion without a furnace. The result is the higher silica content in the bamboo leaf ash from the furnace combustion process. This silica has pozzolanic and self-cementing properties, namely the ability to harden and increase strength when reacted with water. The addition of bamboo leaf ash with ordinary burning resulted in the optimum CBR value at seven days of curing of 13.1% at 10% bamboo leaf ash variation. At the same time, bamboo leaf ash with Furnace combustion resulted in optimum CBR values of 34.99% and 38.21% at 6% variation of bamboo leaf ash. Dalam konstruksi jalan mempertimbangkan nilai kekuatan tanah dasar, karena nilai kekuatan tanah dasar mempengaruhi performa tanah dalam menerima beban di atasnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tanah dasar yang memiliki daya dukung rendah yaitu dengan cara stabilisasi tanah menggunakan abu daun bambu. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisa peningkatan nilai CBR dengan penambahan abu daun bambu. Hasil analisa menunjukkan bahwa abu daun bambu dari proses pembakaran furnace dengan range suhu 800oC-1000oC menghasilkan nilai kekuatan CBR lebih besar dibandingkan dengan abu daun bambu dari pembakaran biasa tanpa furnace. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan silika yang lebih tinggi yang ada pada abu daun bambu dari proses pembakaran furnace. Silika ini memiliki sifat pozzolanic dan self cementing yaitu kemampuan untuk mengeras dan meningkatkan kekuatan jika bereaksi dengan air. Penambahan abu daun bambu dengan pembakaran biasa  menghasilkan nilai CBR optimum pada pemeraman 7 hari sebesar 13,1% pada variasi abu daun bambu 10%. sedangkan abu daun bambu dengan pembakaran Furnace menghasilkan nilai CBR optimum sebesar 34,99% dan 38,21% pada variasi abu daun bambu 6%.
PERENCANAAN ULANG KEBUTUHAN GARDU TOL PADA GERBANG TOL CIKANDE Muhammad Fakhruriza Pradana; Dwi Esti Intari; Febri Kurniawan
Jurnal Fondasi Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.572 KB) | DOI: 10.36055/jft.v6i2.2478

Abstract

Gerbang tol Cikande terletak di desa Julang kecamatan Cikande kabupaten Serang. Gerbang tol Cikande berfungsi sebagai sarana menuju jalan tol Tangerang – Merak. Dengan hadirnya akses menuju jalan tol diharapkan dapat mengurangi tingkat kepadatan di akses jalan Cikande yang didominasi oleh kawasan industri.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan gardu tol pada volume kendaraan tertinggi dan jumlah gardu tol terbanyak yang beroprasi dalam satu hari pada gerbang tol Cikande.Berdasarkan hasil penelitian pada gerbang tol Cikande didapatkan hasil jam puncak terdapat  pada pukul 17:00 – 18:00 sebanyak 2037 kendaraan. Dan untuk kapasitas jumlah kendaraan keseluruhan selama 24 jam yang akan beralih pada jalan tol adalah sebanyak15438 kendaraan. Sedangkan untuk kebutuhan gardu tol paling banyak terjadi pada pukul 10:00 – 11:00 sebanyak 5 buah gardu tol, dengan rincian 2 buah gardu tol untuk gerbang masuk dan 3 buah gardu tol untuk gerbang keluar. Untuk meningkatkan kapasitas gerbang tol, penggunaan Gardu Tol Otomatis (GTO) dapat menjadi solusi. Dengan waktu pelayanan yang singkat yaitu maksiml 5 detik, sehingga kapasitas yang dihasilkan oleh Gardu Tol Otomatis (GTO) menjadi lebih besar
Pengaruh Perendaman Cairan Kimia (Disenfektan) Terhadap Karakteristik Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) Siti Asyiah; Dwi Esti Intari; Ngakan Putu Purnaditya; Rindu Twidi Bethary; Woelandari Fathonah; Nopia Anggini
Jurnal Fondasi Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fondasi.v10i2.12562

Abstract

World Health Organization (WHO) pada 11 Maret resmi menyatakan virus corona  baru atau COVID-19 sebagai pandemi,. COVID-19 yang telah menjadi pandemik penyakit global bagi seluruh dunia sangat memberikan dampak yang sangat luas, ditambah lagi belum ditemukannya vaksin atau cara lain untuk mencegahnya, namun upaya menahan penyebarannya sangat penting.  Untuk meminimalisir risiko penyebaran Covid-19 yang dapat menular antarmanusia, berbagai cara dilakukan. Salah satunya ialah menyemperotkan cairan disinfektan di berbagai ruas jalan. Berbagai metode penyemperotan pun dilakukan di berbagai tempat, mulai dari menggunakan drone, mobil taktis polisi di jalanan, petugas keliling di permukaan warga, hingga penyediaan bilik khusus disinfektan. Dengan melihat peningkatan kegiatan penyemprotan disinfektan di badan jalan khususnya, perlu diketahui pengaruh cairan disinfektan terhadap kualitas lapisan permukaan jalan beraspal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cairan disinfektan terhadap karakteristik AC-WC dalam pengujian Marshall  dengan kadar cairan disinfektan 100 %,  75 % disinfektan + 25 % air, 50 %  disinfektan + 50 % air dan 25 % disinfektan + 75 % air dengan waktu lama perendaman 1,2, dan 3 menit Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan bahwa perendaman dengan cairan disinfektan dapat menurunkan karakteristik campuran aspal beton,. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh lamanya waktu perendaman disetiap variasi kadar disinfektan, pada kadar aspal optimum yaitu kadar  aspal 6 %  dan dikadar 100 % disinfektan pada waktu 3 menit. Hasil yang diperoleh  pada kadar aspal optimum saat pengujian seperti nilai stabilitas yaitu 1679,88 kg; nilai VIM  yaitu 12,38; nilai VFA yaitu 41,44; nilai flow yaitu 3,21; nilai VMA 20,97; dan nilai MQ yaitu 522,78.
ANALISIS KARAKTERISTIK CAMPURAN LATASTON (HRS-WC) AKIBAT RENDAMAN AIR LAUT PASANG (ROB) DENGAN ASPAL MODIFIKASI POLIMER STARBIT E-55 Dwi Esti Intari; Woelandari Fathonah; Farista Widya Kirana
Jurnal Fondasi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : JURUSAN TEKNIK SIPIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.073 KB) | DOI: 10.36055/jft.v7i2.4075

Abstract

Perkerasan jalan di Indonesia umumnya mengalami kerusakan sebelum mencapai umur rencana, salah satu penyebabnya adalah genangan air laut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh air laut terhadap karakteristik campuran beraspal jenis Lataston Lapis Aus atau dikenal dengan istilah Hot Rolled Sheet – Wearing Course (HRS-WC) dengan penggunaan aspal modifikasi polimer.Penelitian ini menggunakan variasi kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% terhadap total berat agregat dan pada pembuatan campuran HRS-WC gradasi semi senjang ini mengacu pada spesifikasi Bina Marga 2010. Perendaman benda uji pada suhu ruang dan variasi waktu perendaman dengan air tawar selama 24 jam dan dengan air laut selama 24 dan 48 jam.Berdasarkan hasil penelitian, air laut mempengaruhi karakteristik Marshall pada benda uji. Jika dibandingkan dengan air tawar, nilai VMA dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 3,80% dan 12,83%, nilai VFA dengan air laut mangalami penurunan sebesar 10,62% dan 18,37%, nilai VIM dengan air laut mengalami kenaikan sebesar 26,34% dan 55,77%, nilai stabilitas dengan air laut mengalami penurunan sebesar 12,39% dan 25,19%, nilai flow dengan air laut mengalami penurunan sebesar 28,80% dan 6,08%, serta nilai MQ dengan air laut saat 24 jam naik sebesar 28,73% dan saat 48 jam turun sebesar 19,98%. Hasil penelitian menunjukan bahwa air laut dapat menjadi salah satu penyebab utama campuran mengalami penurunan keawetan, namun dengan penggunaan aspal modifikasi polimer Starbit E-55 nilai stabilitas, flow dan MQ masih memenuhi persyaratan.