Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pola Asupan Nutrisi Pada Pasien yang Kehilangan Gigi Sebagian di Poli Gigi dan Mulut RSUDZA Banda Aceh Liana Rahmayani; Pocut Aya Sofya; Nadia Sartika
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.353 KB)

Abstract

Kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya memiliki dampak, yaitu dampak emosional, sistemik, dan fungsional. Terganggunya proses pengunyahan akibat kehilangan gigi dapat mempengaruhi pemilihan makanan sehingga terjadi perubahan pada asupan nutrisi. Perubahan pada gambaran asupan nutrisi memiliki dampak bagi tubuh, seperti terjadinya penyakit kronis, penurunan kemampuan fungsional, dan peningkatan kejadian infeksi sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian berdasarkan jumlah gigi yang hilang pada pasien di Poli Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh yang berkunjung pada bulan Juni–Juli 2010. Penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimental dan bersifat deskriptif analitik melalui wawancarasecara langsung menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel nonpropabiliti secara purposive, dengan jumlah sampel 120 orang yang terdiri dari 53 orang laki-laki (44,17%) dan 67 orang perempuan (55,83%). Sampel yang digunakan adalah pasien dengan kriteria berusia lebih dari 20 tahun, yang kehilangan gigi sebagian dan belum pernah menggunakan gigi tiruan. Pengolahan data dilakukan secara statistik dengan Program SPSS menggunakan uji Chi-Square dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien dirasakan berubah lebih dari setengah jumlah pasien dengan persentase tertinggi pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung protein dan lemak, sedangkan persentase terendah pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung vitamin C. Pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien berdasarkan jumlah gigi yang hilang secara keseluruhan dirasakan berubah paling tinggi tingkat kesulitannya pada kelompok jumlah gigi yang hilang 22–28 gigi (76,2%) dan terendah yang merasa kesulitan pada kelompok jumlah gigi yang hilang 1–7 gigi (46,8%).
Pola Asupan Nutrisi Pada Pasien yang Kehilangan Gigi Sebagian di Poli Gigi dan Mulut RSUDZA Banda Aceh Liana Rahmayani; Pocut Aya Sofya; Nadia Sartika
Cakradonya Dental Journal Vol 8, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan gigi sebagian maupun seluruhnya memiliki dampak, yaitu dampak emosional, sistemik, dan fungsional. Terganggunya proses pengunyahan akibat kehilangan gigi dapat mempengaruhi pemilihan makanan sehingga terjadi perubahan pada asupan nutrisi. Perubahan pada gambaran asupan nutrisi memiliki dampak bagi tubuh, seperti terjadinya penyakit kronis, penurunan kemampuan fungsional, dan peningkatan kejadian infeksi sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian berdasarkan jumlah gigi yang hilang pada pasien di Poli Gigi dan Mulut Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh yang berkunjung pada bulan JuniJuli 2010. Penelitian ini adalah penelitian Non Eksperimental dan bersifat deskriptif analitik melalui wawancarasecara langsung menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik penarikan sampel nonpropabiliti secara purposive, dengan jumlah sampel 120 orang yang terdiri dari 53 orang laki-laki (44,17%) dan 67 orang perempuan (55,83%). Sampel yang digunakan adalah pasien dengan kriteria berusia lebih dari 20 tahun, yang kehilangan gigi sebagian dan belum pernah menggunakan gigi tiruan. Pengolahan data dilakukan secara statistik dengan Program SPSS menggunakan uji Chi-Square dan Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien dirasakan berubah lebih dari setengah jumlah pasien dengan persentase tertinggi pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung protein dan lemak, sedangkan persentase terendah pada perasaan kesulitan memakan makanan yang mengandung vitamin C. Pola asupan nutrisi akibat kehilangan gigi sebagian pada pasien berdasarkan jumlah gigi yang hilang secara keseluruhan dirasakan berubah paling tinggi tingkat kesulitannya pada kelompok jumlah gigi yang hilang 2228 gigi (76,2%) dan terendah yang merasa kesulitan pada kelompok jumlah gigi yang hilang 17 gigi (46,8%).
Optimization Of Productive Wakaf Empowerment In Prosperity Of People Nadia Sartika; Syahfitri Andayani Berutu; Muhammad Nur Iqbal
Fox Justi : Jurnal Ilmu Hukum Vol. 15 No. 02 (2025): Fox justi : Jurnal Ilmu Hukum, Edition 2025
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Productive waqf is an Islamic financial instrument that has great potential in supporting economic development and public welfare. However, optimizing the management and empowerment of productive waqf often faces various obstacles, such as lack of public understanding, lack of transparency in management, and limited innovation in the use of waqf assets. This study aims to examine strategies for optimizing the empowerment of productive waqf in order to increase its impact on public welfare. The approaches used include literature analysis, case studies, and interviews with experts in the field of waqf. The results of the study indicate that optimization can be done through strengthening regulations, increasing the capacity of nazir, using digital technology, and implementing the principles of good governance. With optimal management, productive waqf can be a strategic solution in overcoming socio-economic challenges, creating jobs, and supporting sustainable development for the community. This abstract is expected to provide insight for stakeholders in increasing the effectiveness of productive waqf empowerment for public welfare .
Peningkatan Kesadaran Tentang Edukasi Mencegah dan Mendeteksi Stroke Secara Dini Pada Masyarakat: Penelitian Edy Riawan; Zaikar Faizal; Aas Hasda Malida; Yenni Afriyani; Vera Feriska; Alimah; Aang Siswanto; Agung Kurnia Gravidoni; Anis Ayu Wijayanti; Ayu Rizki Wardani; Ahmad Rasyid Muttaqin; Begin Widodo; Budi Setyo Utomo; David Pranata; Edita Izni Fauziah; Eli Herawati; Febry Dio Saputra; Ika Insafuri; Linda Mulyana; Mauly Dinda Saputri; Mawar Indah Sari; Muhammad Gefaldo Dorisman; Nadia Sartika; Prana Citra; Radika Dirgantara; Rendi Pratama Saputra; Sigit Sugiarto; Tri Sundari; Tubagus Santri
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3473

Abstract

Stroke is one of the leading causes of death and disability worldwide, affecting quality of life, daily activities, and both physical and psychological health. Prevention and early detection of stroke are crucial to reduce the risk of complications and long-term disability. This study aimed to increase community awareness about stroke prevention and early detection through an educational program at Puskesmas Rawat Inap Mampu PONED Kibang Budi Jaya on September 28, 2025. The method used was an educational and participatory approach, including pretest-posttest assessments, interactive health education, demonstrations of early stroke detection using the FAST (Face, Arm, Speech, Time) method, and discussion with practical simulations. The results showed a significant improvement in community knowledge, with an average increase of 50% in understanding stroke, recognizing its symptoms, and first aid measures. Before the intervention, only 25–40% of participants knew the correct first aid steps, which increased to 80–85% after the educational program. These findings indicate that interactive health education supported by educational media effectively enhances the community's ability to recognize stroke symptoms and respond with timely and appropriate first aid. This program can serve as a model for community-based interventions for primary prevention and early detection of stroke.