Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TIGA METODE INJECTOR CLEANER TERHADAP EMISI GAS BUANG DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA HONDA VARIO INJEKSI 125 Bagus Dwi Seno Kuncoro Supriyatmojo; Wawan Trisnadi Putra; Kuntang Winangun
KOMPUTEK Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.501 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i2.137

Abstract

Dalam penelitian ini akan meneliti tentang bagaimana pengaruh penggunaan tiga metode injector cleaner terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar khususnya pada Honda Vario Injeksi 125. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan eksperimen secara langsung pada unit instrumen dan alat ukur yang sesuai pada masing – masing pengujian. Pada hasil penelitian diketahui bahwa metode direct injector cleaner memberikan pengaruh peningkatan konsumsi bahan bakar sebesar 20% dibanding penggunaan metode pembersih injector cleaner fluid dan ultrasonic injector cleaner. Penurunan gas CO hingga 0,11 % dihasilkan oleh metode direct injector cleaner pada 6000 rpm. Penurunan kandungan HC terendah dihasilkan oleh metode Ultrasonic injector cleaner dengan angka 60 ppm pada putaran mesin 6000 rpm. Kandungan CO2 yang dihasilkan metode direct injector cleaner lebih  stabil dibanding denganmetode injector cleaner fluid, dan ultrasonic injector cleaner
RANCANGAN ALAT PENGEPRES PAVING KAPASITAS 30 BUAH/JAM DENGAN SISTEM HANDLEPRESS Wahyu Prasetyo Adi; Wawan Trisnadi Putra; Muhammad Malyadi
KOMPUTEK Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.624 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v2i1.63

Abstract

Sektor industri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah satu bidang industri yang berkembang adalah industri konstruksi khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah satunya, Paving block . Aplikasi paving block pada pembangunan ruas jalan sudah banyak dijumpai diberbagai daerah, karena perkerasan kaku relatif lebih besar kemampuannya menahan beban, dan umur rencana lebih lama. Selain itu pembuatan paving block dengan sistem genjot juga memerlukan waktu, untuk 1 paving-block dibutuhkan waktu ± 2 menit / 120 detik, Sedang alat yang di rancang hanya melakukan sekali tekan saja untuk pengepresan paving block. Kelebihan dari alat pencetak paving block yaitu hasil pengepresanya padat dan rapi. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk membantu mempercepat proses pencetakanpaving-block sesuaibentuk dan ukuran yang akan butuhkan di lapangan dan perencanaan ini dapat di manfaatkan masyarakat luas. Hasil dari perencanaan alat pengepres paving dengan manual tumbuk, untuk 5 kali proses pengepresan paving block diperlukan waktu 863 detik, maka satu kali pengepresan rata-rata waktu yang diperlukan 172,6 detik/paving. Setelah semua percobaan dilakukan maka diperoleh rata- rata waktu pengepresan paving dengan sistem handpress adalah 118,8 detik/paving. Kapasitas pengepresan paving tiap jam sebesar 30 buah paving. Perbandingan analisis biaya alat pengepres paving sistem handlepress adalah Rp 987.000,00 dan biaya yang dibutuhkan untuk merencanakan alat pengepres sistem manual tumbuk adalah Rp 140.000,00.
ANALISA KEVAKUMAN DAN PERBEDAAN MAP SENSOR PADA PERUBAHAN RPM TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MOBIL TOYOTA KIJANG EFI 2000 Ikko Yuswanda; Wawan Trisnadi Putra; Kuntang Winangun
KOMPUTEK Vol 3, No 1 (2019): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.429 KB) | DOI: 10.24269/jkt.v3i1.251

Abstract

Meningkatnya kebutuhan manusia dalam bidang transportasi, pemakaian bahan bakar minyak juga semakin meningkat. Apabila hal ini dibiarkan secara terus menerus maka masyarakat akan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari akibat dari harga bahan bakar minyak yang melambung tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh RPM dan kevakuman pada MAP (Manifold Absolute Pressure) Sensor terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang dan untuk mengetahui MAP Sensor yang paling efisien konsumsi bahan bakarnya. Metode pengujian yang dilakukan diantaranya mengatur putaran mesin dengan membuka katup gas menggunakan sekrup dan melihat pembacaan putaran pada speedometer selama proses pengujian, Mengukur volume bahan bakar yang dikonsumsi mesin oleh MAP Sensor dengan cara menyambungkan tangki bahan bakar dengan pipa plastik transparan kemudian mesin dibunyikan selama 20 detik, kemudian melihat perubahan volume pada pipa transparan dan mengukurnya menggunakan mistar baja, dan mengukur emisi gas buang yang dihasilkan mesin oleh MAP Sensor menggunakan emission gas analyzer. Terjadi perubahan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang dihasilkan akibat MAP Sensor yang berbeda. RPM dan kevakuman pada MAP (Manifold Absolute Pressure) Sensor berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang. MAP yang paling irit dan ramah lingkungan adalah MAP 89420-12040.
PEMANFAATAN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR MELINJO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS HOME INDUSTRI DI DESA GUPOLO KECAMATAN BABADAN KABUPATEN PONOROGO Wawan Trisnadi Putra; Kuntang Winangun; Muhammad Malyadi; Nanang Sufiadi; Yoga Arob Wicaksono
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v4i1.10279

Abstract

Tujuan utama dilakukan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah membuat alat pengupas kulit luar melinjo untuk meningkatkan produktivitas home industry di Ds. Polorejo, Kec. Babadan, Ponorogo. Permasalahan kondisi mitra saat ini mengalami peningkatan pemesanan emping melinjo, saat mengalami peningkatan pemesanan dan produksi pengupasan kulit luar melinjo masih manual akan menghambat produktivitas mitra. Permasalahan kedua mitra adalah kurangnya pengetahuan teknologi untuk mempermudah dan mempercepat produktivitas pengupasan kulit luar melinjo. Kegiatan ini sepenuhnya didanai Universitas Muhammadiyah Ponorogo melalui anggaran tridharma masing-masing dosen. Hal ini dilakukan agar mitra lebih efektif dan efisien dalam memproduksi olahan emping melinjo, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain bantuan teknologi, juga memberi pendampingan penggunaan alat kepada masyarakat mitra agar mampu menggunakan alat tersebut. Target kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pembuatan alat pengupas kulit luar melinjo, dan publikasi jurnal pengabdian kepada masyarakat. Metode pendekatan yang digunakan dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini adalah pendidikan dan pelatihan, pendampingan, evaluasi. Teknik pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan cara memberikan motivasi usaha, pembimbingan manajemen usaha, pelatihan penggunaan alat pengupas kulit luar melinjo. Hasil dari pengabdian ini adalah penerapan teknologi alat pengupas kulit luar melinjo kepada mitra. Mitra setelah diberikan pelatihan dan pendampingan dapat menggunakan alat dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas mitra yang awalnya menggunakan teknologi konvensional, kemudian menggunakan alat yang lebih maksimal untuk produksi.
PENGARUH PENDINGIN AIR DAN ES TERHADAP HASIL PIROLISIS MINAK PLASTIK Bakhtiar Permana Putra; Wawan Trisnadi Putra; Fadelan Fadelan; Sudarno Sudarno; Yoyok Winardi
KOMPUTEK Vol 6, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jkt.v6i2.1477

Abstract

Plastic waste is a trend that continues to increase along with economic growth and an increase in population. Millions of tons of plastic are produced annually from low to large scale. One way to reduce plastic waste is to use the pyrolysis process. Condenser performance is influenced by several things, including condenser design. The condenser design used in this pyrolysis device is a water and ice-cooled condenser with a spiral type. The results of the pyrolysis process are then analyzed by observing the experiment directly then concluding and determining the results of the experiments that have been carried out in the form of tables and graphs to obtain comparisons. What was observed in this experiment was the effect of water and ice cooling media on the amount of plastic oil produced. Pyrolysis experiments with ice cube coolers get more plastic oil results. For the first experiment using 1000 gr PP plastic using plain water cooler, in a combustion time of 180 minutes and a reactor temperature of 2500ºC, we get 130 ml of plastic oil. The second experiment used 1000 gr PP plastic with ordinary water as a coolant mixed with ice cubes in a burning time of 180 minutes and a reactor temperature of 250ºC to get 340 ml of plastic oil. The third experiment used 1000 gr PP plastic with ice cubes as a cooler for 180 minutes of combustion and a reactor temperature of 250ºC to get 600 ml of plastic oil.
The Hardness and Microstructure of a Mixture of Used Plastic Waste HDPE, PET and Iron Filings Wawan Trisnadi Putra; Aliyadi; Kuntang Winangun
R.E.M. (Rekayasa Energi Manufaktur) Jurnal Vol 7 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/r.e.m.v7i2.1636

Abstract

Plastik memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena plastik merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai tempat makanan, botol minuman, dll. Plastik sering digunakan karena ringan, fleksibel, dan mudah dibentuk. Namun di era sekarang ini, plastik kini menjadi masalah baru karena menyebabkan sampah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Selain itu, sampah tidak hanya terkait dengan plastik, tetapi logam juga dapat menjadi limbah, seperti debu besi yang dihasilkan selama pemotongan dan pengeboran material besi. Dan solusi yang ditawarkan adalah dengan memanfaatkan seluruh limbah yang ada untuk dijadikan bahan baru berupa campuran plastik dan serbuk besi dengan metode pengepresan menggunakan panas/suhu, jenis plastik yang digunakan dalam penelitian ini adalah high density polyethylene, polyethylene terephthalate dan serbuk besi, kemudian komposisi pada kisaran HDPE 30% 50%, PET 30% 50% dan serbuk besi 10% 20% Made. Hasil persentase tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan sampel, yang kemudian diuji kekerasan dan struktur mikronya. Setelah dilakukan pengujian nilai kekerasan tertinggi yaitu 2,63 Kgf/mm², dan nilai kekerasan terendah adalah 1,93 Kgf/mm², maka pada pengujian struktur mikro menunjukkan material dengan nilai tertinggi dan terendah, terdapat perbedaan udara yang terperangkap dalam material dan densitas dari hasil pengepresan.
Pengaruh Variasi Core Serat Daun Nanas Dan Temperatur PostCuring Pada Komposit Terhadap Kekuatan Bending Dan Struktur Mikro Ari Priantama Ari Priantama; Wawan Trisnadi Putra; Nanang Suffiadi Akhmad
Jurnal Teknik Juara Aktif Global Optimis Vol. 3 No. 1 (2023): June
Publisher : STTI Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53620/jtg.v3i1.104

Abstract

Rapid industrial progress and supported by various innovations that are increasingly using lightweight and strong materials, so that sandwich composite research is needed by utilizing existing natural fibers. Composite is an alloy of various materials which is then made using the Hand Lay Up method to create a material that has characteristics that are ductile, light and strong depending on the elements of the carrying material. The sandwich composite with pineapple leaf fiber core and 40% : 60% fiberglass skin which was processed at 70℃ for 8 hours yielded an average maximum stress of 547,721 Kgf. While the pineapple leaf fiber core and fiberglass skin 50% : 50% at a temperature of 80℃ get an average maximum stress of 437,156 Kgf and at a composition of 60% : 40% temperature 90℃ an average maximum stress is obtained of 225,882 Kgf. Furthermore, at the lowest stress the results of the bending test at a temperature of 70℃ the average bending test value is 312,156 Kgf, in the micro tests carried out it can be seen that there are still quite a lot of cavities at high temperatures causing the bending value to decrease, the higher the temperature and the blend of fibers Pineapple leaf that is applied the lower the bending strength value is done, so it can be concluded that the pineapple leaf fiber does not give the maximum effect to the composite material.Keywords: Sandwich Composite, Post-curing, Pineapple Leaf Fiber, Resin, Bending Test, Micro Structure Test.
PEMBERDAYAAN UMKM DESA JAMBON KABUPATEN PONOROGO DIGITAL MARKETING Kuntang Winangun; Wawan Trisnadi Putra; Nanang Suffiadi Akhmad; Munaji Munaji; Faisal Anwari
Studi Kasus Inovasi Ekonomi Vol. 7 No. 02 (2023)
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/skie.v7i02.28406

Abstract

Saat ini digitalisasi menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat milineal maupun keseluruhan. Masyarakat di sadarkan pentingnya digitalisasi dimulai dari masa covid 19. Pada masa covid 19 interaksi antar manusia sangat dibatasi bahkan dilarang, sehingga menuntut manusia untuk menggunakan digitalisasi untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satu penggunaan digitalisai adalah media sosial atau medsos. Pada bidang marketing penggunaan digitalisasi sangat penting dan sangat membantu. Dahulu pemasaran melalui toko dan sales agar penjualan lebih cepat. Penjualan melalui digitalisasi dapat menggantikan toko dan sales, serta dapat dilakukan oleh semua orang. Penjualan melalui digitalisasi juga dapat menekan biaya promosi sehingga keuntungan penjual bisa meningkat. Pada UMKM warga Desa Jambon-Ponorogo belum banyak yang mengenal digital marketing sebagai teknik penjualan. Karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana memanfaatkan teknologi yang ada. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu program edukasi masyarakat kepada pelaku UMKM yang berfokus pada pemanfaatan teknologi digital sebagai alat pengembangan UMKM, dari program tersebut diharapkan masyarakat Jambon-Ponorogo dapat meningkatkan penjualannya. Kegiatan dilakukan dalam tiga tahap yaitu pendataan UMKM produktif, sosialisasi dan pelatihan UMKM yang dikemas dalam satu kegiatan, dan peningkatan pemasaran digital melalui beberapa platform yang sering digunakan oleh masyarakat. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan pelatihan E-Commerce, pelaku UMKM lebih paham bagaimana cara melakukan penjualan secara online. Peserta dibimbing untuk membuat toko online di beberapa platform yang ada. Setelah itu peserta diajarkan cara membuat foto dan kata-kata yang menarik pembeli. Setelah dilakukan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan masyarakat desa Jambon. Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah pendampingan lebih lanjut pada pemilik UMKM untuk terus konsisten menggunakan penjualan secara online