Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Andalas

RANCANG BANGUN SENSOR SUHU DAN SYSTEM PENGONTROLAN ELEKTRIK UNTUK MENGONTROL RUANG PENYIMPANAN BERPENDINGIN BAGI PRODUK PERTANIAN Makky, Muhammad
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 12, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.12.1.1-11.2008

Abstract

Komoditi pertanian merupakan produk yang sangat mudah untuk rusak bila disimpan pada kondisi yang tidak sesuai. Untuk menyimpan produk pertanian, pada umumnya dilakukan didalam ruang berpendingin, yang pada umumnya menggunakan thermostat sebagai pengatur suhu. Kelemahan yang paling umum ditemukan pada ruang penyimpanan produk pertanian berpendingin adalah besarnya rentang fluktuasi suhu di dalam ruang penyimpanan. Hal ini disebabkan penggunaan thermostat sebagai pengatur suhu ruang pendingin, dimana thermostat memiliki toleransi suhu yang cukup besar yaitu 3 oC sampai 5oC. Dengan demikian apabila suhu ruang pemnyimpanan yang diinginkan adalah 0 oC sampai 10 oC, maka suhu ruang pendingin sebenarnya berkisar antara -3 oC sampai 13 oC. Hal ini yang menyebabkan walaupun hasil produk pertanian sudah disimpan dalam ruang berpendingin, tetapi masih mudah rusak, karena suhu pada ruang pendingin tidak sesuai dengan suhu penyimpanan yang ideal. Pada penelitian ini telah dihasilkan sensor suhu yang lebih baik, menggunakan dioda yang mempunyai toleransi suhu lebih kecil dari thermostat. Dioda merupakan suatu komponen elektronik yang dapat dipengaruhi oleh perubahan suhu sebesar 0.2 oC . Sistem kontrol elektris yang digunakan dapat mengatur suhu ruang pendingin dengan toleransi kesalahan kurang dari 1 oC. Pada hasil pengujian diperoleh rentang kerja sensor dan sistem kontrol adalah 6 oC hingga 26 oC dengan error suhu 0.75 oC
RANCANG BANGUN ALAT PENGERING TIPE RAK DENGAN SYSTEM HYBRID UNTUK USAHA PISANG SALE Muhammad Makky; Vonny Indah Mutiara; Azrifirwan Azrifirwan
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 12, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.54 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.12.2.19-25.2008

Abstract

 The Application of solar drying for food commodity has been widely used in Indonesia. This Cost efficiently drying technique become a commonly use since it is easy to build, cheap and could be applied in any area as long as it has enough sun intensity trough out the year. Since this type of drying very dependent to sun, it has a limitation to be used in places where rainy days are longer than sunny days. This research has been conducted to solve the problem by implementing a rack type solar dryer with another heat resource which is a gas stove.A rack type solar dryer has build with a secondary heat source using gas fireplace. The rack build from light material using fickle timber and aluminums made it become portable. The dryer build with a knock down system, so it can be assemble and disassemble to reposition it in area with better solar recipient. Total weight of this dryer is only 32 kg and consists of four major parts. The first part is solar collector, height 22 cm, width 85 cm and length 187 cm at an angle of 5o to the horizontal axle. The solar collector constructed in wave shape to maximize the acceptance area of solar ray. The collector builds in a glass house frame to optimize the heat dissipation so it can reach Working temperature of 65oC. The fireplace was the second part, and made from rust proof steel. It has dimension of 85 cm width, 65 cm length and 22 cm height. The fireplace filled with 6 liters sand to maximize heat collect from the stove. The stove was the third part; consist of a gas stove and a 5 kg gas tube. The stove can be turn on in rainy day or at night as an alternative heat source for drying process. The tube contain of 3 kg gas that can fuel the stove for 60 hours. The last part was the drying rack with 360 liters volume. It has five cabinets and can fill up to 1500 pieces of dried banana. The rack equipped with a shell type door to simplify the containing process.
Analisa Kebutuhan Teknis Peralatan dan Sarana Pendukung Bagi Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) “Simpati” Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat Muhammad Makky; Alfian Zein; Vonny Indah Mutiara
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 13, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.472 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.13.1.119-131.2009

Abstract

IKM ”Simpati” telah beroperasi selama tiga bulan. Selama waktu tersebut seluruh biaya operasi disubsidi dari anggaran bantuan peralatan, dan hasil operasi seluruhnya diserap oleh pabrik makanan Unibis di medan. Namun Saat ini kondisi peralatan pengolahan coklat di IKM tersebut tidak lagi beroperasi. Hal ini disebabkan untuk mengoperasikan peralatan tersebut dibutuhkan infrastruktur dan biaya operasional yang cukup tinggi. Agar seluruh alat tersebut dapat beroperasional, maka setidaknya dibutuhkan daya Listrik sebesar 6500 watt – 7500 watt dengan biaya operasional 2 -3 juta rupiah perbulan. Biaya ini seharusnya dapat ditutupi oleh penjualan hasil produksi, namun rendahnya kapasitas kerja peralatan yang dihibahkan tersebut membuat operasi seluruh peralatan ini tidak ekonomis.Dari seluruh peralatan pengolahan kakao yang ada di IKM Simpati, kapasitas alat yang satu dengan yang lainnya tidak seragam. Pada alat alat seperti Alat Pemasta, Alat Pengempa, Alat Grinding/Kounching dan Alat pengayak kapasitas kerja alat hanya 600 – 1200gr/jam. Sedangkan pada peralatan lainnya, kapasitas kerja alat bervariasi antara 28 – 150 kg/jam. Dengan demikian maka akan terjadi ”Bottle Neck” (penyumbatan) pada alat-alat produksi dengan kapasitas kecil. Penyumbatan ini akan mengakibatkan bertumpuknya bahan baku pada fase tertentu dalam alur produksi sehingga waktu operasional alat bertambah dan mengakibatkan biaya produksi tidak ekonomis lagi. Untuk itu maka seluruh perlatan pengolahan kakao harus mempunyai kapasitas kerja yang seragam. Bagi peralatan dengan kapasitas kecil, maka jumlah alat harus ditambah atau alat diganti dengan kapasitas kerja yang lebih besar. Sebagai acuan kapasitas kerja yang digunakan adalah alat pengering dengan kapasitas kerja 1.5ton/hari atau 62.5kg/jam.
PREDIKSI TINGKAT KEMATANGAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT BERBASIS SIFAT OPTIS Sinambela, Juli Arifiansyah; Cherie, Dinah; Andasuryani, Andasuryani; Makky, Muhammad
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.33-40.2025

Abstract

Kelapa Sawit sebagai sumber utama minyak nabati yang memiliki potensi yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Keberhasilan dari produksi minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang akan diolah. TBS Sawit yang memiliki kualitas yang sesuai standar akan menghasilkan minyak sawit yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas minyak sawit adalah penentuan tingkat kematangan TBS Sawit sebelum memasuki pengolahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kematangan TBS sawit saat grading pada loading ramp berdasarkan sifat optis TBS Sawit. Penentuan tingkat kematangan berdasarkan sifat optis saat grading dilakukan dengan menggunakan metode  k-means clustering. Penentuan berdasarkan sifat optis berupa nilai warna RGB dan HSV. Nilai RGB pada TBS sawit mentah didapatkan sebesar 82,790; 67,114 dan 62,530 sedangkan TBS sawit matang sebesar 131,381; 84,633 dan 72,137. Sedangkan nilai warna HSV pada TBS sawit mentah sebesar 68,118; 24,375 dan 32,516 dan TBS matang sebesar 25,583; 44,723 dan 51,522. Hasil yang diperoleh didapatkan seluruh komponen warna memiliki pengaruh terhadap penentuan kematangan TBS sawit. Hal ini dibuktikan dengan nilai sigfikansi kurang dari 0,05. Pengujian dari penentuan Tingkat kematangan TBS sawit menghasilkan akurasi 86 % dengan Tingkat kesalahan sebesar 14 %.
PREDIKSI TINGKAT KEMATANGAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT BERBASIS SIFAT OPTIS Sinambela, Juli Arifiansyah; Cherie, Dinah; Andasuryani, Andasuryani; Makky, Muhammad
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 29 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.29.1.33-40.2025

Abstract

Kelapa Sawit sebagai sumber utama minyak nabati yang memiliki potensi yang cukup besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Keberhasilan dari produksi minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh kualitas Tandan Buah Segar (TBS) yang akan diolah. TBS Sawit yang memiliki kualitas yang sesuai standar akan menghasilkan minyak sawit yang berkualitas. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas minyak sawit adalah penentuan tingkat kematangan TBS Sawit sebelum memasuki pengolahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kematangan TBS sawit saat grading pada loading ramp berdasarkan sifat optis TBS Sawit. Penentuan tingkat kematangan berdasarkan sifat optis saat grading dilakukan dengan menggunakan metode  k-means clustering. Penentuan berdasarkan sifat optis berupa nilai warna RGB dan HSV. Nilai RGB pada TBS sawit mentah didapatkan sebesar 82,790; 67,114 dan 62,530 sedangkan TBS sawit matang sebesar 131,381; 84,633 dan 72,137. Sedangkan nilai warna HSV pada TBS sawit mentah sebesar 68,118; 24,375 dan 32,516 dan TBS matang sebesar 25,583; 44,723 dan 51,522. Hasil yang diperoleh didapatkan seluruh komponen warna memiliki pengaruh terhadap penentuan kematangan TBS sawit. Hal ini dibuktikan dengan nilai sigfikansi kurang dari 0,05. Pengujian dari penentuan Tingkat kematangan TBS sawit menghasilkan akurasi 86 % dengan Tingkat kesalahan sebesar 14 %.