Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Frekuensi Masturbasi dengan Indeks Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Rizaldi, Gerry Febrian; Makmuroch, .; Yuliadi, Istar
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 2 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.046 KB)

Abstract

Background: Masturbation is generally defined as the deliberate stimulation of the genital organs is performed on to obtain sexual pleasure and satisfaction. Masturbation can cause disruption of concentration on a particular teens. For a student or students, the important factor is the ability to support the achievement of learning memory and concentration as internal factors. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of masturbation with the index student learning achievement in medical school, Sebelas Maret University. Methods: This research is a descriptive analytic cross with sectional study approach. Samples were taken using a total random sampling method. Researchers took a sample of 170 people. Data were obtained by questionnaire. Data were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17 for Windows statistical test "Chi Square". Results: A total of 139 respondents consisted of 65 respondents to the frequency of masturbation > 2x a week and 74 respondents with masturbation frequency ≤ 2x a week. Chi Square test showed statistical calculation results of p < 0.05 is p = 0.000; OR = 1.23. Conclusions: The analysis showed there is a relationship between the frequency of masturbation and the index student learning achievement in this research Keywords: masturbation – index student learning achievement – students  
PERILAKU SEKSUAL REMAJA DITINJAU DARI EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA DAN KONTROL DIRI DI SMA 5 SURAKARTA Supratiwi, Mahardika; Makmuroch, .; Andayani, Tri Rejeki
Wacana Vol 3, No 1 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.587 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i1.45

Abstract

Fenomena perilaku seksual remaja seperti maraknya pergaulan bebas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Aktifnya hormon-hormon seksual pada remaja diikuti rasa ingin tahu yang besar mendorong remaja untuk mencari informasi mengenai seksualitas melalui berbagai sumber. Informasi tentang seksualitas yang kurang tepat dapat mendorong remaja untuk melakukan perilaku seksual remaja. Pemberian informasi yang tepat mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi pada masa remaja dan cara mengatasinya dapat diberikan melalui pihak orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efektivitas komunikasi dengan orang tua dan kontrol diri dengan perilaku seksual remaja di SMA N 5 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N 5 Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster stratified random sampling. Metode pengambilan data menggunakan Kuesioner Perilaku Seksual Remaja, Skala Efektivitas Komunikasi dengan Orang Tua, dan Skala Kontrol Diri. Indeks daya beda aitem Skala Efektivitas Komunikasi dengan Orang Tua adalah 0,229 sampai dengan 0,684 dan reliabilitasnya 0,914. Indeks daya beda aitem Skala Kontrol Diri adalah 0,237 sampai dengan 0,587 dan reliabilitasnya 0,793. Indeks daya beda aitem Kuesioner Perilaku Seksual Remaja adalah 0,592 sampai dengan 0,889 dan reliabilitasnya 0,905. Pada penelitian ini, dilakukan konversi data sebanyak dua kali pada variabel tergantung, yaitu konversi data interval menjadi ordinal dan konversi data ordinal menjadi data nominal. Konversi data interval ke ordinal dilakukan karena cara skoring kurang dapat menggambarkan tingkatan perilaku seksual remaja yang ingin diukur. Data ordinal menyebabkan data tidak dapat dianalisis sesuai dengan rencana awal penelitian, yaitu menggunakan analisis Regresi Linear Ganda. Berkaitan dengan hal tersebut, selanjutnya dilakukan konversi data menjadi data nominal yang dikotomus untuk menyesuaikan dengan analisis Regresi Logistik Biner. Hasil pengolahan data diperoleh angka korelasi antara efektivitas komunikasi dengan orang tua dan kontrol diri dengan perilaku seksual remaja adalah -0,588; p=0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara efektivitas komunikasi dengan orang tua dan kontrol diri dengan perilaku seksual remaja di SMA N 5 Surakarta.   Kata kunci: perilaku seksual remaja, efektivitas komunikasi dengan orang tua, kontrol diri, remaja
Hubungan antara Frekuensi Masturbasi dengan Indeks Prestasi Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Gerry Febrian Rizaldi; . Makmuroch; Istar Yuliadi
Nexus Kedokteran Klinik Vol 3, No 2 (2014): Nexus Kedokteran Klinik
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Masturbation is generally defined as the deliberate stimulation of the genital organs is performed on to obtain sexual pleasure and satisfaction. Masturbation can cause disruption of concentration on a particular teens. For a student or students, the important factor is the ability to support the achievement of learning memory and concentration as internal factors. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of masturbation with the index student learning achievement in medical school, Sebelas Maret University. Methods: This research is a descriptive analytic cross with sectional study approach. Samples were taken using a total random sampling method. Researchers took a sample of 170 people. Data were obtained by questionnaire. Data were analyzed using the Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 17 for Windows statistical test "Chi Square". Results: A total of 139 respondents consisted of 65 respondents to the frequency of masturbation > 2x a week and 74 respondents with masturbation frequency ? 2x a week. Chi Square test showed statistical calculation results of p < 0.05 is p = 0.000; OR = 1.23. Conclusions: The analysis showed there is a relationship between the frequency of masturbation and the index student learning achievement in this research Keywords: masturbation index student learning achievement students
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA DAN RESILIENSI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Febi Dwi Setyaningsih; . Makmuroch; Tri Rejeki Andayani
Wacana Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.264 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v3i2.38

Abstract

Kemoterapi adalah salah satu cara pengobatan kanker yang dilakukan dengan memasukkan obat-obatan anti-kanker ke tubuh pasien. Kemoterapi sebagai salah satu pilihan utama pengobatan untuk penyakit kanker memiliki berbagai efek samping yang dapat menimbulkan kecemasan dalam diri pasien. Pasien yang mendapatkan dukungan emosional dari keluarga akan terhindar dari kecemasan menghadapi kemoterapi karena adanya berbagai perasaan positif yang dirasakan pasien dengan tersedianya dukungan emosional keluarga. Resiliensi dalam diri pasien akan dapat mengurangi kecemasan menghadapi kemoterapi ketika muncul bersama dengan dukungan emosional keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan menghadapi kemoterapi serta hubungan antara masing-masing variabel prediktor, yaitu dukungan emosional keluarga dan resiliensi, dengan kecemasan menghadapi kemoterapi. Populasi penelitian adalah pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dengan sampel penelitian sebanyak 50 responden yang diambil menggunakan purposive incidental sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan Skala Kecemasan Menghadapi Kemoterapi                               (daya beda item = 0,433-0,900; reliabilitas = 0,974), Skala Dukungan Emosional Keluarga (daya beda item = 0,391-0,889;  reliabilitas = 0,967), dan Skala Resiliensi (daya beda item = 0,395-0,866; reliabilitas = 0,978). Uji F dalam teknik analisis regresi berganda menunjukkan Fhitung = 9,649 (Ftabel = 3,195; Fhitung>Ftabel) dan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini berarti ada hubungan signifikan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan menghadapi kemoterapi. Besarnya hubungan antara dukungan emosional keluarga dan resiliensi dengan kecemasan menghadapi kemoterapi ditunjukkan dari nilai   R = 0,540. Kontribusi dukungan emosional keluarga dan resiliensi terhadap kecemasan menghadapi kemoterapi adalah sebesar 29,1%. Uji t antara dukungan emosional keluarga dan kecemasan menghadapi kemoterapi menunjukkan nilai thitung = 2,311 (ttabel = 2,012; thitung>ttabel), p = 0,025 (p<0,05), dan B = -0,795. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara dukungan emosional keluarga dan kecemasan menghadapi kemoterapi. Hubungan resiliensi dengan kecemasan kemoterapi tidak signifikan terlihat dari hasil uji t yang menghasilkan nilai nilai thitung = 0,217 (ttabel = 2,012; thitung<ttabel),   p = 0,829 (p>0,05), dan B = -0,060. Kata kunci: kemoterapi, kecemasan menghadapi kemoterapi, dukungan emosional keluarga, resiliensi
HUBUNGAN ANTARA POLA PENGASUHAN DAN POLA KELEKATAN DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 SRAGEN Eki Dwi Maretawati H; . Makmuroch; Rin Widya Agustin
Wacana Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : UNS Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.971 KB) | DOI: 10.13057/wacana.v1i2.63

Abstract

Kemampuan penyesuaian sosial yang positif dibutuhkan seorang remaja dalam membantunya mengantisipasi segala perubahan baik yang terjadi dalam diri mereka maupun lingkungan sosialnya yang lebih luas. Namun demikian, tidak semua remaja mampu melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah penyimpangan perilaku remaja dalam berbagai bentuk. Salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuian sosial seorang remaja adalah lingkungan keluarga, terutama orangtua. Melalui bimbingan, perhatian, kasih sayang, hubungan yang aman serta respon yang diberikan orangtua akan menjadi modal dasar pembelajaran seorang remaja dalam bersosialisasi dan melakukan penyesuaian yang lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola pengasuhan dan pola kelekatan dengan penyesuaian sosial pada remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Sragen. Teknik pengambilan sampel dengan cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala pola pengasuhan, skala pola kelekatan dan skala penyesuaian sosial. Analisis data menggunakan teknik analisis berganda variabel dummy. Hasil perhitungan menggunakan teknik analisis berganda variabel dummy, diperoleh p-value 0,000 < 0,05 dan F hitung = 44,114 > dari F tabel = 3,1065 serta R sebesar 0,718. Hal ini berarti pola pengasuhan dan pola kelekatan dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi penyesuaian sosial pada remaja. Tingkat signifikansi p-value 0,000 (p<0,005) menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola pengasuhan dan pola kelekatan dengan penyesuaian sosial pada remaja. Analisis data menunjukkan nilai R Square sebesar 0,515. Angka tersebut mengandung pengertian bahwa dalam penelitian ini, pola pengasuhan dan pola kelekatan memberikan sumbangan efektif sebesar 51,5% terhadap penyesuaian sosial pada remaja, dengan sumbangan efektif masing-masing variabel adalah 3,1% untuk variabel pola pengasuhan dan 48,4% untuk variabel pola kelekatan. Hal ini berarti masih terdapat 48,5% faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian sosial pada remaja.   Kata kunci: Pola Pengasuhan, Pola Kelekatan, Penyesuaian Sosial pada Remaja