Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penerapan Model Konseling Anak Usia Dini Dengan Metode Story Telling Islami Untuk Mengatasi Kecenderungan Agresif Anak Di Tpa Al-Ikhlas Desa Suak Indrapuri Aceh Barat Faranisa Nur Fadilah; Nurhasanah Nurhasanah; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap anak mengalamai tahapan-tahapan yang berbeda pada saat tumbuh kembangnya. Salah satu bentuk perbedaan tersebut adalah munculnya kecenderungan perilaku agresif, di mana hal ini sering dikaitkan dengan adanya perasaan marah dan melukai orang lain, baik dalam bentuk fisik, verbal, maupun secara pasif. Metode Story Telling  merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengatasi bentuk-bentuk agresif yang terjadi pada anak. Melalui bercerita kita dapat memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi suatu permasalahan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan metode Story Telling   dapat mengatasi kecenderungan agresif pada anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah seluruh anak pada kelompok iqra di TPA Al-Ikhlas desa suak indrapuri Aceh Barat. Teknik Pengumpulan data yang digunakan  adalah observasi dan wawancara yang dilakukan pada waktu sebelum dan sesudah pemberian Story Telling. Berdasarkan data observasi dan wawancara awal sebelum diberikan metode Story Telling, sebagian besar anak pada kelompok iqra terdeteksi melakukan kecenderungan agresif setiap harinya seperti, memukul,mendorong,berkelahi, merusak barang, mecubit, berkata kotor, mencaci memaki, tidak peduli, menolak berbicara, dan mengancam. Metode Story Telling diberikan sebanyak delapan kali  pertemuan.  Hasil analisis data yang diperoleh dari observasi dan wawancara menunjukan bahwa terjadi penurunan  kecenderungan agresif setelah diberikan metode Story Telling,  seperti  sudah berkurangnya perilaku mendorongan,  memukul, berkelahi, berkata kotor, mencaci maki, dll. Hal ini menjelaskan bahwa penerapan metode Story Telling dapat mengatasi kecenderungan agresif anak di TPA AL-Ikhlas Aceh Barat.
UPAYA P2TP2A BANDA ACEH DALAM MELAKUKAN PEMBINAAN ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL Ema Afnita; Syaiful Bahri; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan seksual merupakan suatu perlakuan yang terjadi dengan cara pemaksaan yang tidak wajar sehingga menyebabkan tekanan psikologis atau bekas pada fisik yang mengalaminya. Pada prinsipnya perilaku demikian tergolong tindakan yang tidak manusiawi.Pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) merupakan lembaga yang mempunyai kewenangan atas permasalahan yang bersangkutan pada perampasan hak-hak kemanusiaan yang ada pada kaum perempuan dan anak.Upaya pembinaan yang dilakukan oleh P2TP2A yaitu konsultasi psikologis yang diberikan oleh tenaga psikolog untuk membantu untuk para korban kekerasan fisik dan nonfisik.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif serta menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.Subjek penelitian ini merupakan staf anggota P2TP2A Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan upaya pembinaan yang dilakukan oleh P2TP2A Kota Banda Aceh yaitu melakukan pencatatan kasus, kemudian identifikasi kasus, kemudian diberikan layanan sesuai kebutuhan klien, serta bantuan hukum jika klien membutuhkan, rumah aman sementara diberikan pada korban yang terancam keselamatannya. Pelaksanaan upaya pembinaan terdapat beberapa kendala yang dialami.Kendala berupa terbatasnya anggaran, serta kurangnya dukungan dari masyarakat untuk ikut terlibat secara langsung dalam membantu kinerja P2TP2A. Upaya pembinaan akan menghasilkan dampak yang besar apabila seluruh pihak ikut terlibat dalam upaya tersebut. Karena dalam penanganan ini, tidak dapat hanya mengandalkan upaya sebelah pihak saja.Tetapi harus mencakup keseluruhan berupa pemerintahan, instansi-instansi dan masyarakat. 
ANALISIS PENYEBAB REMAJA MELAKUKAN BALAPAN LIAR DI KOTA TAKENGON Alpi Wantona; Nur Janah; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Wantona,Alpi.2019.Analisis Penyebab Remaja Melakukan Balapan Liar di Kota Takengon. Skripsi. Jurusan Bimbingan Konseling. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:Pembimbing: (1) Dra. Nur Jannah. P.Si,. MM   (2) Dara Rosita, S.T,. S.Pd., M.EdKata Kunci : Analisis Penyebab Remaja, Balapan LiarRemaja adalah individu yang sedang berada pada masa peralihan dari masa kanak kanak menuju dewasa dan di tandai dengan perkembangan yang sangat cepat dari aspek fisik, psikis, dan sosial. Remaja akan mengalami pergejolakan yang menjerumuskan ke prilaku menyimpang secara moral dan sosial apabila di pengaruhi oleh pergaulan yang salah di sekolah maupun di masyarakat, apalagi tidak ada pendamping dari orang tua, guru, dan masyarakat. Bentuk penyimpangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aktivitas balapan liar yang sangat populer pada usia remaja Balapan liar adalah adu kecepatan dengan sepeda motor yang dilakukan di tempat tempat umum. Balapan liar dilakukan di jalan raya, parkir stadion serta di tempat lainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis penyebab remaja melakukan balapan liar di Kota Takengon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 5 orang remaja pelaku balapan liar dan 3 orang masyarakat yang tinggal di sekitar aktivitas balap liar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara menggunakan pedoman FGD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penyebab remaja melakukan balapan liar adalah berusia 15-16 tahun, dengan jenjang pendidikan yang ditekuni yaitu sekolah tingkat menengah atas (SMA), pada usia tersebut memperlihatkan bahwa rasa ingin tahu dan ketertarikannya terhadap dunia balap liar sangat tinggi, pada saat orang lain memicu kendaraannya dengan kencang menimbulkan rasa ingin tahu dan ingin melakukannya dan ingin menunjukkan kepada orang bahwa mereka mampu dan mereka bisa. Penyebab yang mendorong pelaku balap liar melakukan balapan liar yaitu datang dari diri sendiri dan teman sepermainan, serta orang terdekat, dan juga saat melihat teman sebayanya mengendarai kenderaan dengan kecepatan yang tinggi memicu adrenalin untuk ikut melakukan balapan liar tanpa menghiraukan kecelakaan yang dapat dialami remaja saat melakukan balapan liar serta uang taruhan yang didapat pada saat memenangkan balapan liar serta tempat menyalurkan hobi.
Korelasi Persepsi Mengenai Kepedulian Guru Dengan Harga Diri Siswa Tifani Mutia Putri; Nurbaity Nurbaity; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKHarga diri aspek kepribadian yang sangat penting bagi siswa. Perilaku siswa dipengaruhi oleh bagaimana harga diri mereka sendiri, Harga diri dibentuk dari lingkungan dimana individu berada seperti, orang tua, guru, teman dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi dari hubungan antara persepsi siswa mengenai kepedulian guru dengan harga diri siswa pada siswa kelas VIII SMP Negeri di Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu SMP Negeri 1 Kota Banda Aceh dan SMP Negeri 11 Kota Banda Aceh. Sampel yang diambil ialah siswa kelas VIII SMP Negeri Kota Banda Aceh yang berjumlah 184 siswa, menggunakan rumus Slovin dengan teknik random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan ialah skala harga diri dan skala kepedulian guru dalam bentuk skala likert. Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan antara persepsi siswa mengenai kepedulian guru dengan harga diri siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa mempersepsikan kepedulian guru dominan pada tingkat kategori sangat rendah dengan persentase 77,17% dan tingkat harga diri siswa dominan pada tingkat sedang dengan persentase 45,65%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan positif antara persepsi siswa mengenai kepedulian guru dengan harga diri siswa dengan koefisien r = 0,296 dan p = 0,000. Dapat diartikan bahwa apabila semakin tinggi kepedulian guru dalam persepsi siswa maka semakin tinggi pula harga diri siswa. Demikian pula sebaliknya apabila semakin rendah kepedulian guru dalam persepsi siswa maka semakin rendah pula harga diri siswa.Kata Kunci : Harga Diri, Persepsi Siswa, Kepedulian Guru
Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kesehatan Reproduksi (Penelitian pada Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh) Fitri Indriana; Said Nurdin; Dara Rosita
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul “Analisis Pemahaman Mahasiswa Terhadap Kesehatan Reproduksi (Penelitian pada Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh)” bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemahaman mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala terhadap kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan survei yang bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 341 orang mahasiswa dengan latar belakang jurusan yang berbeda-beda. Penarikan sampel dilakukan secara acak (probability sampling) dengan menggunakan teknik simple random sampling dan total sampel sebanyak 82 orang mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan metode questioner (angket) dengan model skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap kesehatan reproduksi berdasarkan kategorisasi sebanyak 74 (90%) mahasiswa memiliki tingkat pemahaman sangat tinggi terhadap kesehatan reproduksi. Subvariabel pada aspek fisik, psikologis dan sosial juga berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 43(52%), 44(54%) dan 50(61%). Namun untuk analisis setiap butir item pernyataan terdapat beberapa mahasiswa memiliki tingkat pemahaman rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala memiliki tingkat pemahaman yang sangat tinggi terhadap kesehatan reproduksi, akan tetapi masih ada beberapa mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah meskipun jumlahnya tidak mendominasi.Kata Kunci: Mahasiswa, Kesehatan Reproduksi
PENERAPAN PEMBELAJARAN STEM UNTUK ANAK USIA DINI Sitti Muliya Rizka; Dara Rosita; Maya Safhida
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 15, No 2 (2021): Jurnal Bahasa dan Sastra, Juli 2021
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.326 KB) | DOI: 10.24815/jbs.v15i2.24198

Abstract

The issue of the existence of the technological revolution 4.0 a mid Indonesian society, especially Aceh, encouraged educators to continue to transform the education system. It is, of course, related to the challenges of teachers' readiness, including early childhood teachers, in shaping a smart and intelligent generation of Aceh in the global industrial era 2045. In the future, each generation of Aceh will become a public need and is expected to be able to compete from all sides of life both locally and internationally. With the rapid development of appropriate technology in education, the skills of early childhood teachers are needed in modifying learning. Thus, it can sharpen the mind of students in the fields of science, technology, language, and art. Based on today's data, education in Aceh is left behind than that of other regions in Indonesia. This is far from reality and expectation of the motto "Aceh Carong". This phenomenon continues to motivate educators to renovate and find solutions until the education system can educate its generation according to technological needs. The application of the STEM approach is seen as an innovation in modern education to improve scientific and creative thinking skills. This literature study can answer the objectives, potential, and challenges of STEM application in early childhood education. The study findings are also expected to increase teacher understanding of the importance of applying this approach in early childhood learning and to support the practice of teacher professional development in the future.Keywords: STEM, Challenges, Objective, Potential
Hubungan kepedulian orang tua dengan prokrastinasi akademik pada siswa Dara Rosita; Said Nurdin; Salmiati Sulaiman; Nurul Rahma
Jurnal Suloh Vol 6, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/suloh.v6i1.23035

Abstract

Parents's responsibility is not only nurturing, but also guiding and educating. Besides providing all children's learning needs, process of mentoring children learning activities is part of parents' concern and responsibility as well, that aim to increase the process of children learning activities. Parents who concern toward their children will make children more enthusiasted and motivated in learning. The availability of suffice facilities and infrastructure to support the learning process is also a supporting factor for children to accomplish learning tasks.  Accomplished without postpone in doing a learning task can reduce the occurrence of academic procrastination. The current study aims to determine the relationship between parents' care and academic. procrastination in students grade VIII SMP Negeri 1 in Matangkuli Aceh Utara.  The research uses a quantitative approach with descriptive and correlation methods. The research population was carried out on the entire data with a total of 150 students and a sample of 108 students.  The sampling method occupied Krejcie and Morgan tables with random sampling technique.  Likert scale was occupied in research intrument.   The hypothesis proposed in this study is there is a negative relationship between parental concern and academic procrastination in students.  The results indicate that there is a significant negative relationship between parental concern and academic procrastination in students with a correlation coefficient of r = -0.405 and p 0.000.  It interprete that the higher the parental concern, the lower the academic procrastination in students. Keywords: Parental concern, academic procrastination; secondary high school student ABSTRAK Tugas orang tua tidaklah sekedar mengasuh, tetapi juga membimbing dan mendidik. Kepedulian dan tanggungjawab orang tua selain menyediakan segala kebutuhan belajar anak, juga ada proses mendampingi kegiatan pendidikan anaknya, dengan tujuan agar meningkatnya proses kegiatan belajar dalam diri anak. Orang tua yang peduli akan membuat anak lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajarnya. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang proses belajar juga menjadi faktor pendukung bagi anak untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar. Tuntas tanpa menunda dalam mengerjakan suatu tugas belajar juga dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepedulian orang tua dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 di Matangkuli Aceh Utara. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif dan korelasi. Populasi penelitian dilakukan pada keseluruhan data dengan jumlah 150 siswa dan dengan sampel sebanyak 108 siswa. Metode pengambilan sampel menggunakan tabel Krejcie dan Morgan dengan teknik random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam bentuk skala likert. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif antara kepedulian orang tua dengan prokrastinasi akademik pada siswa. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif signifikan antara kepedulian orang tua dengan prokrastinasi akademik pada siswa dengan koefisien korelasi r= -0,405 dan p 0,000. Dapat diartikan semakin tinggi kepedulian orang tua maka semakin rendah prokrastinasi akademik pada siswa.
The Influence of Mobile Legends Online Gaming Intensity on Learning Motivation among Junior High School Students Bustamam, Nurbaity; Erna Shafera; Dara Rosita
Quanta : Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2025): VOLUME 9, NOMOR 2 (2025): MAY-AUGUST
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/quanta.v9i2.5593

Abstract

This study aims to examine the effect of online gaming intensity, specifically Mobile Legends, on the learning motivation of junior high school students in Lamno, Aceh Jaya Regency. The research employed a descriptive quantitative approach with an ex post facto design, involving 133 students from three junior high schools selected using total sampling. The instruments used were an online gaming intensity scale and a learning motivation scale, with data analyzed using simple linear regression. The results showed that 53% of students fell into the moderate category for online gaming intensity. Meanwhile, 74% of students had high learning motivation. Regression analysis revealed that the influence of online gaming intensity on learning motivation was very small, accounting for only 1%. The conclusion indicates that the intensity of playing online games does not significantly affect students’ learning motivation. The implication of this study serves as a reference for educators, parents, and school counselors to understand better the impact of online gaming, specifically Mobile Legends, on students’ learning motivation and to develop balanced strategies for managing gaming habits and academic engagement.