Hadi Kusmanto
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MA ISLAMIC CENTRE CIREBON priyati priyati; Hadi Kusmanto; alif ringga persada
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.201 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v4i2.33

Abstract

Students’ success in learning mathematics can be measured from the learning process. By learning mathematics, it is expected that students can improve their thinking ability that includes the ability to reason, solve problems, communicate, and respect the usefulness of Mathematics. However, preliminary observation had showed that students’ achievement in learning mathematics is relatively low due to conventional methods of instruction. This research aims at; 1) finding out the students' responses to the application of thematically integrated learning in Mathematics, 2) finding out students’ reasoning skills in the composition of the two functions and inverse functions, and 3) finding out the effect of thematically integrated instruction in Mathematics on students’ reasoning ability. It is expected that the implementation of this learning model would improve students’ Mathematic achievement. The results demonstrate a regression equation of Y = 15.477 + 0,714X, a regression coefficient is positive of 0.714. This can be interpreted as a response to the implementation of thematic learning model thet the better it will improve students’ reasoning ability. Number R Square of 0,151. Meaning that the level of reasoning ability of students’ affected by the high and low stundents’ response to the implementation of thematic learning model 15,1%. The implementation of thematic learning model in the study of mathematics can be see from the results of the regression coefficient test showed thet significant value 0,007 < 0,05. Therefore, Ho is rejected. This result illustrates that there is a significant effect of the implementation of thematic learning model in teaching mathematics on students' reasoning ability.Keywords: Thematically Integrated Instruction, Ability, Reasoning
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi Eksperimen Di Kelas X MAN Cirebon 1) fuad hidayat; Hadi Kusmanto
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.384 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v5i1.681

Abstract

Salah satu standar proses dalam pembelajaran matematika yang dirumuskan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM ) adalah belajar untuk berkomunikasi (mathematical communication). Kurangnya kemampuan komunikasi matematis siswa dikarenakan belum maksimalnya penggunaan metode mencatat kreatif dan model pembelajaran yang tepat. Metode mencatat kreatif yang dimaksud adalah metode mind mapping, sedangkan model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui apakah metode mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis, baik secara parsial maupun simultan, serta seberapa besar pengaruh metode mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap kemampuan komunikasi matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Penelitian ini mengambil populasi kelas X MAN Cirebon 1 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 469 siswa. Sementara sampel diperoleh dengan metode cluster random sampling, kelas yang menjadi sampel yaitu kelas X2 yang terdiri dari 47 siswa. Setelah dilakukan penelitian dan pengolahan data, maka berdasarkan uji hipotesis diperoleh nilai thitung (1,675) < ttabel (1,679), hal ini berarti metode mind mapping secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Demikian juga dengan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share tidak   berpengaruh signifikan terhadap kemampuan komunikasi matematis, karena thitung  (1,349) < ttabel  (1,679). Namun, Fhitung  (3,236) > Ftabel (3,204) hal ini menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara metode mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share secara simultan terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,353 yang artinya antara variabel bebas (X1 dan X2) dan terikat (Y) memiliki hubungan yang lemah, koefisien determinasi (R square) sebesar 0,125 atau 12,5% artinya besarnya pengaruh metode mind mapping dan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa adalah sebesar 12,5%. Sisanya 87,5% dipengaruhi oleh faktor lain dalam kemampuan komunikasi matematis.Kata Kunci: Mind Mapping, Think Pair Share, Komunikasi Matematis
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ismi zakiah; Hadi Kusmanto
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.436 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v6i1.1660

Abstract

This research is motivated by the lack of students creativity in mathematics. It is influenced by the learning model used. Learning model that can help students understand about the material one of them is cooperative learning model type make a match. The purpose of the research is to assess influence of cooperative learning type make a match towards of students creativity. This research use a experimental method, with the research population is 55 students of class VII. The sample is VII-B class with 28 students. The research instrument that used are test and the scale. The result of the research shows; the students response to learning by using cooperative learning model type make a match got a good category with an average 74,8%; students creativity in experimental class categorized good with average score 70,54; there are the sicnifikance influence between cooperative learing model type make a match toward students vreativities in matematic is 51,8%.Keywords : Make A Match, Student Creativity
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Ciwaru Kab. Kuningan ) dany aminudin; Hadi Kusmanto
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1200.943 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v2i2.37

Abstract

Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang mendasar yang perlu untuk dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi tantangan saat ini. Sehingga rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa saat ini merupakan suatu permasalahan yang penting dalam pendidikan matematika. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa perlu adanya upaya dengan menerapkan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa melakukan observasi dan eksplorasi agar dapat membangun pengetahuannya sendiri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir kritis dan keaktifan siswa siswa  setelah  diterapkan  pendekatan  konstruktivisme dalam  proses  pembelajaran  di  kelas  pada  pokok bahasan bangun ruang sisi datar khusus nya pada kubus dan balok di kelas VIII-A. Konstruktivisme  adalah landasan  berfikir  dalam  pembelajaran  yang  menyatakan  bahwa  konstruksi pengetahuan  dilakukan  oleh  siswa  sendiri,  dengan  guru  sebagai  fasilitator bertugas  menciptakan  iklim pembelajaran yang mendukung. Dalam kelas konstruktivis seorang guru tidak mengajarkan kepada anak bagaimana menyelesaikan persoalan, namun mempresentasikan masalah dan meng’encourage’ (mendorong) siswa untuk menemukan cara mereka sendiri dalam menyelesaikan permasalahan.Penelitian ini menggunakan  metode  penelitian tindakan  kelas.  Adapun  yang digunakan  sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas VIII-A, SMPN 2 Ciwaru Kabupaten Kuningan yang berjumlah 29 siswa dengan komposisi perempuan 11 siswa dan laki-laki 18 siswa. Kegiatan penelitian ini dilakukan guru dengan bermitra dengan rekan guru lain. Guru yang bersangkutan berlaku sebagai guru pengajar sedang pengamatan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa dilakukan oleh rekan guru yang lain.Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak tiga siklus. Berdasarkan pelaksanaan tindakan sebanyak tiga siklus tersebut, diperoleh suatu kesimpulan bahwa penerapan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan  keterampilan  berpikir  kritis  dan  keaktifan  siswa  kelas  VIII-A  SMPN  2  Ciwaru  Kab.Kuningan. Hal ini ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata keterampilan berpikir kritis siswa pada setiap siklusnya, yaitu siklus I (56,9), siklus II (64,7) meningkat (7,8%) dari siklus I, dan siklus III (78,16) meningkat (13,46%) dari siklus II. Hasil tersebut ditunjang dengan peningkatan hasil tes siswa pada setiap akhir siklus yaitu siklus I (63,5), siklus II (73,4) meningkat (9,9%) dari siklus I, dan siklus III (82,1) meningkat  (8,7%)  dari  siklus  II.  Dan  peningkatan  skor  rata-rata  partisipasi  dan  aktifitas  siswa  setiap siklusnya, yaitu siklus I (2,26), siklus II (3,26) meningkat (20%) dari siklus I, dan siklus III (4,05) meningkat (15,8%) dari siklus II. Kata Kunci : berpikir kritis, konstruktivisme 
PENGARUH PEMAHAMAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 2 KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA Hadi Kusmanto; iis marliyana
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.664 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i2.56

Abstract

This research aims to: 1) determine the mathematical comprehension of class VII  Kasokandel  Junior  High  School     2  Kasokandel,  2)  determine  the  ability  of mathematics connection class VII Kasokandel Junior High School  2 Kasokandel, and 3) determine how much  influence the  mathematical  comprehension  of  the mathematical connection  capability  class  VII  Junior  High  School    2  Kasokandel.  The  variables measured in this study include the independent variable is the comprehension of mathematics, as well as variables related to an ability to connect math class VII Junior High School 2 Kasokandel bounded on kogntif aspects. Research methods using quantitative methods. Desian research used in this study is the One Shot model, ie a model approach that uses one-time collection of data at a time. The population in this study were all students of class VII totaling 163 students. Sampling was conducted using cluster random sampling technique that researchers randomly assigned to take one class from some existing class. Methods of data collection in this study using a test instrument. Data analysis techniques with Analyisis regression. The results showed that (1) the value of sig. (l-tailed) = 0.00 <0.05 indicates that there is a significant effect. (2) the valuet_hitung> t_tabel 3.981> 2.056, then ��0   is rejected, it can be concluded that there aresignificant mathematical comprehension of the mathematical connection capabilities. (3)based on the results of hypothesis testing, it can be concluded that the comprehension of mathematics has an influence on the ability to connect math class VII junior high school 2Kasokandel, has a coefficient of determination (R Square) of 37.9% with a regression equation  of  Y  =  36,713  +  0,485X,  stating  that  each  additional  comprehension  ofmathematics will affect the improvement of connections capabilities of 0.485 students math. Keywords: Comprehension of mathematics, mathematical connections
PENGARUH BERPIKIR KRISTIS TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA (Studi Kasus Di Kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga) Hadi Kusmanto
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.09 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v3i1.6

Abstract

Mata pelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan setiap jenjang pendidikan. Matematika di kalangan para pelajar merupakan mata pelajaran yang kurang dipahami, sehingga penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran Matematika menjadi sangat kurang. Upaya untuk mengatasi masalah ini diantaranya dengan memaksimalkan berpikir kritis siswa dan kemampuan memecahkan masalah matematika sehingga siswa dapat memahami konsep yang telah diajarkan oleh guru mata pelajaran matematika.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika. Sedang pemecahan maslah matematika adalah suatu kemampuan dalam proses pemecahan masalah dengan cara menggunakan segala informasi pengetahuan dan keterampilan yang sudah ada dan mensintesisnya sehingga tercapai tujuan pemecahan maslah yang diinginkan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Populasi dan sampelnya dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII SMP Wahid Hasyim Moga yang berjumlah 66 siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan tes berpikir kritis dan tes kemampuan memecahkan masalah matematika.Hasil penelitian diperoleh nilai . Sedangkan , ternyata nilai tersebut lebih besar dari nilai (  ), dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan nilai Korelasi (r) sebesar 0,528 termasuk dalam kriteria cukup. Koefisien determinasi (r 2 ) = 0,528 atau 52,8%, artinya adanya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dan sisanya sebesar 47,2% ditentukan oleh faktor lain. Adapun persamaan regresi variabel Y atas variabel X adalah: =36,718+0,568X. Konstanta sebesar 36,718 menyatakan bahwa jika nilai berpikir kritis adalah 0, maka kemampuan memecahkan masalah matematika siswa adalah sebesar 36,718. Koefisien regresi sebesar 0,568 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai 1 pada berpikir kritis akan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah matematika sebesar 0,568. Kata kunci: berpikir kritis, kemampuan memecahkan masalah matematika
PENGARUH PENGUASAAN BILANGAN PECAHAN TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PADA SUB POKOK BAHASAN PERBANDINGAN SEGMEN GARIS (STUDI KASUS TERHADAP SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KOTA CIREBON) Hadi Kusmanto; siti komariyah
Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Jurusan Tadris Matematika IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.105 KB) | DOI: 10.24235/eduma.v1i2.300

Abstract

Matematika merupakan komponen dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Latar belakang masalah didapat dari pengalaman guru bidang studi Matematika kelas VII SMPN 7 Kota Cirebon yaitu Bapak Surnadi, S.Pd dan Ibu Tuti Sri Mukarti, S.Pd, sering dijumpai siswa kelas VII yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal materi pada sub pokok bahasan perbandingan segmen garis, dikarenakan kurangnya penguasaan siswa terhadap materi mengenai bilangan pecahan khususnya pada menyederhanakan pecahan dan pecahan senilai. Selain itu juga ditemukan masalah lain, siswa yang menguasai materi mengenai bilangan pecahan, tetapi kurang mampu menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan perbandingan segmen garis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan materi bilangan pecahan, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada sub pokok bahasan perbandingan segmen garis dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penguasaan materi bilangan pecahan terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal pada sub pokok perbandingan segmen garis siswa kelas VII SMPN 7 Cirebon. Pemikiran ini bertitik tolak dengan pemikiran bahwa belajar matematika akan berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep-konsep dan struktur-struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan, disamping hubungan yang terkait antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Dalam mempelajari materi perbandingan segmen garis, siswa membutuhkan materi dasar yang dapat menopang dan memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut. Bilangan pecahan merupakan salah satu materi dasar yang sangat erat kaitannya dengan materi perbandingan segmen garis. Sehingga kemampuan menyelesaikan soal-soal perbandingan segmen garis siswa akan sangat dipengaruhi oleh penguasaan siswa tentang materi bilangan pecahan. Penelitian yang dilakukan di SMPN 7 Cirebon menggunakan teknik pengumpulan data yaitu tes dan populasi seluruh kelas VII yang berjumlah 384 siswa dan terdiri dari 9 kelas.Adapun pengambilan sampel 1 kelas yaitu kelas VII C yang berjumlah 43 siswa yang diambilmenggunakan teknik cluster random sampling. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitupenguasaan bilangan pecahan sebagai variabel bebas dan kemapuan menyelesaikan perbandingan segmen garis sebagai variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penguasaan bilangan pecahan terhadap kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal perbandingan segmen garis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan bilangan pecahan kategori cukup. Sedangkan kemampuan menyelesaikan soal-soal perbandingan segmen garis kategori kurang. Hipotesis nilai Sig. (0,000) < α (0,05). Rsquare = 0,574, maka penguasaan bilangan pecahan merupakan materi prasyarat dari materi perbandingan segmen garis dengan kontribusisebesar 57,4%.Kata Kunci: Bilangan pecahan, Segmen garis
ANALISIS INDEKS KINERJA DOSEN (IKD) DENGAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Hadi Kusmanto
Holistik Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : LP2M IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.963 KB) | DOI: 10.24235/holistik.v1i2.1119

Abstract

Indeks Kinerja Dosen (IKD), merupakan sebuah layanan aplikasi yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana kinerja dosen selama satu semester. Aplikasi ini pada hakekatnya sangat membantu dosen untuk mengevaluasi kinerja mereka selama satu semester, dan membantu dosen untuk berkembang menjadi lebih baik di dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui IKD dosen FITK pada tahun ajaran 2014/2015, menganalisis Indikator-Indikator yang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan IKD dan menganalisis Kebijakan yang harus ditempuh untuk meningkatkan IKD. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan statistik deskriptif dan SEM. Adapun populasi dalam penelitian ini seluruh Dosen FITK. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh, bahwa IKD yang paling rendah diperoleh dosen jurusan matematika, sedangkan yang paling tinggi jurusan PGMI. Kata kunci: Indeks Kinerja Dosen, Struktural Equation Modeling, Kinerja
ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN LITERASI STATISTIK SISWA SMA SEDERAJAT BERDASARKAN MUTU SEKOLAH Hadi Kusmanto
Procediamath Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.002 KB)

Abstract

ABSTRACTStatistical literacy is a skill that must be owned by the students through the learning process in all levels of education. Students who have good statistical literacy skills will be easier to solve the problems of everyday life, scientific activities, activities of science and learning. Learning statistics at this point is still influenced by the traditional way of learning, and more emphasis on derivation is still a lot, making it difficult for students to understand. This study aims to determine the statistical literacy skills equivalent to high school students in the city of Cirebon, knowing the difference statistical literacy skills equivalent to high school students based on the quality of schools, and identify opportunities statistical literacy skills of students based on the quality of schools. This research was conducted at the high school level or equivalent using a quantitative study presented by the research design ANOVA row single column. The population in this study were all high school or equivalent in Cirebon. The sample was taken using the Proportionate Stratified Random Sampling. This research data retrieval technique using the test to take three schools for school quality is low, medium, and high. The results showed statistical literacy skills equivalent of high school students in the city of Cirebon included in the classification being. There are differences in the average statistical literacy skills of students by school quality (high, medium, and low), with the quality of high schools tend to have a statistically better literacy skills than school quality medium, and low. The results of analysis of opportunities using conditional probability theory state that the statistical literacy skills of students based on the quality of schools that are in the medium classification.  Keyword: analysis, ability students, literacy statistics, quality of schools