Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Efektivitas Teknik Problem Solving untuk Menurunkan Perilaku Prokrastinasi Akademik Peserta Didik Kelas X IIS 3 SMAN-1 Palangka Raya Apsabra Apsabra; Karyanti Karyanti
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 1 (2018): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.198 KB) | DOI: 10.33084/suluh.v4i1.472

Abstract

The purpose of this study is to find out that problem-solving techniques can reduce academic procrastination behaviour towards students of class X The population in this study were all students of class X IIS 3 of SMAN-1 Palangka Raya. The number of initial research samples consisted of 8 and finally only seven students. Sampling is determined by purposive sampling technique. Data collection techniques used observation, interviews, and the scale of procrastination behaviour. The method used is pre-experiment, data analysis techniques using Paired Sample T-Test or better known as Pre-Post Design is an analysis involving two measurements on the same subject to a particular influence or treatment. Based on the results of the study and discussion above, it can be concluded that the problem-solving technique can reduce the behaviour of academic procrastination of students in Class X of IIS-3 of SMAN-1 Palangka Raya. This is based on the results of the Paired-Sample T-Test, obtained t count = 6.264 can be concluded that there are differences in the level of procrastination before and after treatment. Procrastination behaviour has decreased from the initial average of 147.78 to 164.78. It means "Problem-solving techniques can reduce the expression of academic procrastination. Class X IIS-3 students at SMAN-1 Palangka Raya
Efektivitas Layanan Konseling Individu Dengan Pendekatan Realitas Untuk Pemantapan Peminatan Pada Peserta Didik SMAN-2 Palangkaraya Fatmawati Fatmawati; Karyanti Karyanti
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 2 (2018): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.21 KB) | DOI: 10.33084/suluh.v3i2.500

Abstract

The purpose of this study is to find out the individual counselling services of SBMT and OAP can strengthen the interest of students of class XI MIPA at SMAN-2 Palangka Raya. The population in this study amounted to 35 students. The number of research samples consisted of 2 students. Sampling is determined by purposive sampling technique. The data collection technique uses observation and the scale of stabilisation of the audience. The method used is pre-experiment, the process of analysing data using One-Sample T-Test or better known as Pre-Post Design is an analysis involving two measurements on the same subject against a particular influence or treatment. Based on the results of the study and discussion above, it can be concluded that WDEP Individual Counseling Services (Wants, Direction, Evaluation, Plan) WDEP can strengthen specialisation in Students in Class XI MIPA 3 of SMAN-2 Palangka Raya. This is based on the results of the One-Sample T-Test, indicating that consolidation of speciality has increased by an average of 45 to 74, with an average number of increases of 29. Meaning "Counseling Services Individual Realities with Techniques (Wants, Direction, Evaluation, Plan) WDEP can improve stabilisation of interest in Class XI MIPA 3 Students of SMAN-2 Palangka Raya.
Keefektifan Cinema Education Pada Pelatihan Keterampilan Pengambilan Keputusan Karir Pada Peserta Kartini Ningsih; Karyanti Karyanti
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 3 No 1 (2017): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.909 KB) | DOI: 10.33084/suluh.v3i1.510

Abstract

The purpose of this study was to determine the effectiveness of cinema education services in career decision-making skills to improve career decision-making skills in SMK Al-Ishlah students. The design of this study uses Single Subject Design (SSD) with multiple treatments and is supported by a repeated measure model. The subjects of this study were eight students of class X of SMK Al-Ishlah Palangka Raya who indicated as students behaving lack of career decision-making skills tended to be low, moderate, and high from the basics observation phase, intervention 1, intervention 2, and intervention 3. Analysis data uses visual analysis by paying attention to changes in levels and trends. The results of the study showed that the eight subjects in the baseline phase had a lack of behavioural career decision-making skills that tended to be low. In the intervention phase, 1 using education cinema to eight subjects experienced an increase in categories from low to moderate categories.
Layanan Konseling Kelompok Solution Focused Brief Therapy (SFBT) Untuk Mengurangi Perilaku Cyber Bullying Pada Peserta Didik Kelas VIII-7 di SMPN-3 Palangka Raya Aminudin Aminudin; Karyanti Karyanti
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 2 No 2 (2017): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.37 KB) | DOI: 10.33084/suluh.v2i2.536

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas layanan konseling kelompok SFBT dalam mengurangi perilaku cyber bullying peserta didik kelas VIII-7 di SMPN-3 Palangka Raya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 35 orang peserta didik. Jumlah sampel penelitian terdiri dari 8 orang peserta didik. Pengambilan sampel ditentukan dengan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan skala perilaku cyber bullying. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimen, teknik pengumpulan data menggunakan rumus Paired-Sample T Test atau lebih dikenal dengan Pre-Post Design adalah analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Hasil uji Paired-Sample T Test, menunjukkan bahwa perilaku cyber bullying mengalami penurunan rata-rata awal 191.50 menjadi 115.50, dengan jumblah rata-rata penurunan sebesar 76. Artinya “Layanan Konseling Kelompok Solution Focused Brief Therapy (SFBT) dapat Menurunkan Perilaku Cyber Bullying pada Peserta Didik Kelas VIII-7 di SMPN-3 Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016”. Hasil analisis menunjukan bahwa kedelapan peserta didik pada subjek penelitian mengalami penurunan tingkat perilaku cyber bullying sebelum dilakukan intervensi dan sesudah dilakukan intervensi.
Teknik Menggambar Untuk Menurunkan Emosi Marah Pada Peserta Didik Di SMA Negeri-2 Palangkaraya Karyanti Karyanti; Yanti Agustina
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 2 (2019): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.732 KB) | DOI: 10.33084/suluh.v4i2.618

Abstract

Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Menggambar Untuk Menurunkan Emosi Marah Peserta Didik di SMA Negeri-2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan Layanan Konseling Kelompok Dengan Teknik Menggambar Untuk Menurunkan Emosi Marah Peserta Didik Di SMA Negeri-2 Palangka Raya. Rancangan penelitian ini menggunakan Single Subject Design (SSD) dengan Multiple Baseline Across Subject. Subjek dalam penelitian ini adalah 9 pesera didik di kelas X MIPA-6 SMA Negeri 2 Palangkaraya tahun ajaran 2017/2018 yang teridentifikasi sebagai peserta didik yang berperilaku emosi marah dalam kategori cendrung tinggi, masing-masing diidentifikasi dari rubic observasi analisis analisis visual dengan memperhatikan perubahan level dan trend. Hasil analisis menunjukan kesembilan subjek pada fase baseline memiliki perilaku emosi marah yang cendrung tinggi. Pada fase intervensi terakhir kesembilan subjek mengalami penurunan kategori dari kategori tinggi menjadi sedang dan dari kategori sedang menjadi rendah. Pada fase berikutnya yaitu pada fase maintenance atau fase follow up, pergerakan data stabil seperti data pada pengukuran intervensi. Berdasarkan data tersebut trend dan level mengalami penurunan yang cukup tajam. Hal ini dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik menggambar dapat mengurangi emosi marah peserta didik di kelas X MIPA-6 SMA Negeri 2 Palangkaraya
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Menggunakan Model Two Stay Two Stray dan Metode Problem Solving Pada MIs Hayatul Islamiyah Palangka Raya Tahun Pelajaran 2018 Karyanti Karyanti; Noni Andayani
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 13 No 1 (2018): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.454 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v13i1.740

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) medeskripsikan aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray danmetode Problem Solving, (2) Meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray Dan metode Problem Solving. Bentuk penelitian yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah seluruh peserta didik kelas V MIs Hayatul Islamiyah Palangka Raya berjumlah 12 orang peserta didik yang terdiri dari 5orang laki-laki dan 7 orang perempuan, analisis data menggunakan data kuntitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas belajar peserta didik menjadi sangat baik pada saat pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray Dan metode Problem Solving. Siklus I, skor rata-rata aktivitas belajar peserta didik 3,73 dengan kriteria sangat baik, (2) ada peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray danmetode Problem Solving. Terlihat dari hasil belajar peserta didik pada tes awal memperoleh nilai rata-rata 58 (di bawah nilai KKM ≥ 65) dengan ketuntasan klasikal 33,33% dengan kriteria tidak tercapai. Siklus I memperoleh nilai rata-rata 88,75 dengan ketuntasan klasikal 100% dengan kriteria tercapai.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Metode Diskusi Bervariasi Pada Kelas III SDN 1 Lunuk Ramba Tahun Pelajaran 2016/2017 Tia Normiasih; Karyanti Karyanti
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 12 No 2 (2017): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.229 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v12i2.855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPA peserta didik kelas III SDN 1 Lunuk Ramba dengan menggunakan metode Diskusi Bervariasi, (2) mengetahui peningkatan hasil belajar IPA peserta didik kelas III SDN 1 Lunuk Ramba dengan menggunakan metode Diskusi Bervariasi. Penelitian ini di lakukan pada minggu ke-2 bulan April yang berlokasi di SDN 1 Lunuk Ramba, Desa Lunuk Ramba Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian seluruh peserta didik kelas III SDN 1 Lunuk Ramba yang berjumlah 18 peserta didik. Teknik yang dii gunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tes dan observasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) aktivitas belajar IPA dengan Menggunakan Metode Diskusi Bervariasi pada peserta didik kelas III SDN 1 Lunuk ramba tahun pelajaran 2016/2017 menjadi lebih baik. (2) ada peningkataan hasil belajar IPA dengan menggunakan metode Diskusi Bervariasi pada peserta didik kelas III SDN 1 Lunuk Ramba tahun pelajaaran 2016/2017, ini terbukti dari hasil pra tindakan dengan ketuntasan klasikalm25% dandengannilai rata-rata , pada Siklus I dengan ketuntasanklasikal 56% dandengannilai rata-rata 61 dan Siklus II dengan ketuntasanklasikal 94% dandengannilai rata-rata 88.
Pelatihan Self Healing Untuk Mengurangi Burnout Konselor Sekolah Dina Fariza Tryani Syarif; M. Fatchurahman; Karyanti Karyanti
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v6i1.16804

Abstract

Training held in Community Service Stimulus Community Partnership Program (PKMS) is intended for counselors. The implementation of Self Healing is designed to reduce Burnout School Counselor, as a solution to problems faced by employees who tend to experience psychological stress, such as stress which may hinder the performance of school counselors. For that counselors and psychologists can facilitate Burnout Prospective school counselors. Organizational changes, such as restructuring and mergers, can result in higher levels of job stress and demands, such as psychological uncertainty about how the change will affect their position, role ambiguity i.e., unclear expectations. Employees indicated that one of the outcomes of psychological stress was Burnout. Burnout is a psychological process produced by work stress that is inseparable and results in emotional exhaustion, personality changes, and decreased feelings of achievement. The training activities were carried out for two days from October 09 to October 10, 2021. The training participants consisted of 20 counselors. The team evaluates the program and the results of self-healing using an instrument in the form of a scale. The scale is used as a pre-test and post-test. Based on the results of the pre-test and post-test ontraining, self-healing participants at the beginning of the activity experienced burnout in the high and medium categories, after thetreatment was carried out self-healing, based on the results of the post-test. burnout counselordecreased in the medium and low categories. It can be concluded thattraining self-healing can reduce burnout counselor.
PENGEMBANGAN SKALA BURNOUT KONSELOR DI KALIMANTAN TENGAH: COUNSELOR BURNOUT SCALE DEVELOPMENT IN CENTRAL KALIMANTAN Dina Fariza Tryani Syarif; M Fatchurrahman; Karyanti Karyanti
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 1 (2022): Suluh : Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/suluh.v8i1.4091

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengembangakan Skala Burnout Konselor Di Kalimanatan Tengah dan untuk mengetahui kelayakan Skala Burnout Konselor Di Kalimanatan Tengah sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur. Prosedur penelitian ini diadaptasi dari prosedur penelitian pengembangan yang telah diadaptasi sebelumnya, yang terdiri dari tiga tahap: tahap persiapan, tahap persiapan produk, dan tahap validasi atau uji produk. Analisis intrumen skala burnout menggunakan Alpha Cronbach's. Hasil analisis statistik reliabilitas 0,813, suatu pengukuran butir dinyatakan valid dan reliabel memperoleh jika skor r≥ 0,7. Berdasarkan uji validitas pengembangan skala burnout 25 item dapat digunakan sebagai inventori keperibadian.
Spiritual Group Counseling: An Overview of the Gestalt Approach in Handling Imitation Behavior Asep Solikin; Muhammad Andi Setiawan; Karyanti Karyanti; Khairunnisa Khairunnisa
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 10, No 3 (2022): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/188600

Abstract

Negative-imitation behavior follows a behavior that they feel is acceptable, and it becomes a common thing for students to imitate and sometimes becomes a habit. Also, the habits learned from their parents, and the environment makes them a person who follows the climate as they are around. Without realizing it, negative imitation will have a negative impact, sometimes even contrary to existing norms. With that, the Gestalt Spiritual group counseling service is expected to understand and realize that the behavior they imitate is wrong. The research method used is a pre-experiment that will be used to determine whether there is any influence in gestalt spiritual group counseling. The research sample consisted of sixteen people who were divided into two groups of guidance. The research results obtained after the experiment was carried out, namely that there were changes for students' better. The SPSS analysis carried out showed a decrease in negative-imitation behavior in students