Ria Yulia Gloria
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS IMTAQ PADA KONSEP EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X SMA NEGERI 1 JAMBLANG Fatikah Rahma Dewi; Nurul Azmi; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.164 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.489

Abstract

Permasalahan dalam pembelajaran sekarang ialah rendahnya sikap moral anak-anak dikalangan remaja sekolah, seperti tawuran antar pelajar, membolos sekolah, dan kurangnya sikap sopan santun antar siswa dengan guru. Banyak masalah moral yang tengah menjadi perhatian sekolah tampaknya tidak ada masalah yang mengkhawatirkan daripada masalah kenakalan remaja yang berakibat rendahnya kemampuan hasil belajar siswa yang senantiasa sangat memprihatinkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk, (1) mengkaji aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran biologi dengan menggunakan penerapan pembelajaran biologi berbasis IMTAQ pada konsep ekosistem (2) melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ (3) Melihat respon siswa setelah pembelajaran biologi berbasis IMTAQ pada konsep ekosistem. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni tahun ajaran 2014/2015 di SMA Negeri 1 Jamblang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X/2 yang berjumlah 351 siswa. Sampel diambil secara acak dimana X.1 yang berjumlah 39 siswa, sebagai kelas yang menerapkan pembelajaran biologi berbasis Imtaq dan kelas X.6 yang berjumlah 39 siswa sebagai kelas yang tidak menerapkan pembelajaran biologi berbasis Imtaq. Desain penelitian ini menggunakan pretest- posttest control group design. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes, observasi dan angket. Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis uji prasyarat (uji normalitas dan homogenitas) serta uji beda hipotesis dengan software SPSS V.16. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Peningkatan aktivitas siswa setelah diterapkannya pembelajaran biologi berbasis imtaq dengan presentase aktivitas on task pada kelas eksperimen sebesar 79,60% dengan presentase off task sebesar 19,93%. (2) Peningkatan hasil belajar siswa terjadi pada kelas eksperimen hasilnya lebih tinggi daripada kelas kontrol hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0,60 dan 0,45. (3) Respon siswa terhadap penerapan pembelajaran biologi berbasis imtaq sangat baik dengan presentase 83,33 % dengan kriteria sangat kuat, artinya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran biologi berbasis imtaq pada konsep ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Kata Kunci : Pembelajaran Biologi Berbasis Imtaq, Hasil Belajar
PENERAPAN PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED (TERSARANG) UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 5 KOTA CIREBON Rt Maharani Kusuma; Wahidin Wahidin; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.153 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i2.494

Abstract

Pendidikan sains di sekolah memiliki tujuan membangun masyarakat yang melek sains. Melihat hasil tes literasi yang diselenggarakan oleh PISA pada tahun 2012, negara Indonesia mendapat peringkat ke 64 dari 65 negara. Hal ini menunjukan betapa buruknya pendidikan sains di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) aktivitas siswa pada saat penerapan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di  kelas  X SMA Negeri 5 Kota Cirebon, (2) perbedaan peningkatan kemampuan literasi sains antara siswa yang diterapkan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) dengan siswa yang tidak diterapkan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon, (3) respon siswa terhadap penerapan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon.Hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran yang dapat mengcover sains tidak hanya dari sisi teori, tetapi dari aplikasinya juga yaitu dengan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang). Kemampuan pengetahuan siswa dalam mengamati dan menjelaskan fenomena secara ilmiah dapat berimplikasi pada kesiapan mereka menghadapi globalisasi dan perubahan alam yang akan terjadi.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes literasi sains, dan angket. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X, sampel diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data hasil tes dianalisis dengan uji Independent T-test (uji t). Uji statistik menunjukkan sig. 0,000 < 0,05, Ha diterima yaitu terdapat perbedaan peningkatan kemampuan literasi sains yang signifikan antara siswa yang menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) dengan siswa yang tidak menggunakan pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang) pada konsep ekosistem di kelas X SMA Negeri 5 Kota Cirebon. Kata Kunci : Literasi sains, pembelajaran terpadu tipe nested (tersarang)
ANALISIS DAYA DUKUNG LABORATORIUM IPA-BIOLOGI DALAM MENUNJANG PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI MA NURUL HIKMAH HAURGEULIS Rosdiana Rosdiana; Emah Khuzaemah; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.909 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v5i1.1269

Abstract

Pembelajaran biologi merupakan bidang yang mengkaji fakta-fakta empiris yang ada di alam, sehingga untuk mempelajarinya harus melalui pengkajian di laboratorium yang didesain sebagai miniature alam. Sedangkan pembelajaran biologi dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berorientasi pada siswa dan menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses blajar mengajar. Oleh karena itu perlu analisis daya dukung laboratorium IPA-Biologi, dengan tujuan (1) untuk mengetahui daya dukung laboratorium IPA- biologi dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada pembelajaran biologi (2) untuk mengetahui pemanfaatan daya dukung laboratorium IPA- biologi dalam menunjang pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada pembelajaran biologi menurut tanggapan guru. (3) untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran biologi dengan daya dukung laboratorium IPA-biologi. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, angket, lembar observasi, dan dokumentasi. Setelah data diperoleh dan dianalisis dengan menggunakan tahapan yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan KTSP dalam pembelajaran biologi dengan daya dukung laboratorium IPA-biologi di MA Nurul Hikmah Haurgeulis terlaksana dengan cukup baik yaitu sebesar 59,8% yang diperoleh dari angket. Hasil observasi tentang daya dukung laboratorium IPA-biologi nilai rata-rata kolektif yang didapatkan adalah 60%, nilai tersebut dikategorikan kedalam kriteria cukup baik.Kata kunci: Pelaksanaan KTPS, laboratorium
PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY BERBASIS IMTAQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI SMA NEGERI 6 CIREBON Siti Nursaadah; Ria Yulia Gloria; Anda Juanda
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.22 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v3i1.550

Abstract

Proses belajar tidak hanya mengembangkan kemampuan otak kiri (kognitif) saja melainkan harus mengembangkan kemampuan otak kanan (rasa, empati dan emosi) sehingga kerja otak kiri dan otak kanan seimbang untuk menghasilkan hasil belajar yang baik yaitu dengan diterapkannya metode guided discovery berbasis IMTAQ. Untuk itu perlu suatu penelitian dengan tujuan untuk mengkaji aktivitas belajar dan nilai relligius siswa yang diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ,untuk mengkaji perbedaan hasil belajar siswa yang diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ dengan yang tidak diterapkan metode guided discovery berbasis IMTAQ, dan untuk mengkaji respon siswa terhadap penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ. Dengan metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwapPenerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan kriteria baik dan tingkat kerelligiusan yang bagus mengenai penciptaan alam semesta khususnya ekosistem. Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Respon siswa terhadap penerapan metode guided discovery berbasis IMTAQ yaitu positif dengan kriteria sangat kuat. Kata Kunci: Metode guided discovery, Pembelajaran berbasis IMTAQ.
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PENGAJARAN BIOLOGI UNTUK MENGETAHUI HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN EKOSISTEM KELAS VII DI SMPN 1 TALUN Kartimi Kartimi; Ria Yulia Gloria; Ayani Ayani
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.057 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i1.524

Abstract

Pendidikan IPA sebagai salah satu contoh pendidikan secara utuh dan menyeluruh. Proses IPA berkaitan dengan keterampilan proses dan kegiatan ilmiah yang dapat berupa penelitian, percobaan atau praktikum. Pembelajaran IPA pada pokok pembahasan ekosistem sangat dibutuhkan suatu pendekatan keterampilan proses, dengan pendekatan tersebut siswa akan lebih paham dengan materi yang diajarkan karena dalam proses belajarnya siswa akan terjun langsung melakukan observasi, interprestasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan dan tidak menggunakan KPS, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan dan yang tidak menggunakan KPS, dan untuk mengetahui perbedaan penerapan hasil observasi dari 5 aspek yaitu observasi, interpretasi, klasifikasi, berkomunikasi, dan berhipotesis.Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sains dan kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII H dan VII G masing-masing berjumlah 30 siswa, dan pengambilan sampelnya dengan teknik random sampling. Alat instrumennya berupa tes pilihan ganda dan lembar observasi. Setelah data diperoleh, data dianalisis dengan uji normalitas, homogenitas dan uji t.Berdasarkan hasil analisis didapat hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 59,3 dengan kriteria sedang. Hasil belajar siswa yang tidak menggunakan keterampilan proses  mengalami peningkatan yaitu dengan rata-rata N Gain 33,1 dengan kriteria sedang. Adanya perbedaan antara hasil belajar siswa yang menggunakan keterampilan proses dan yang tidak menggunakan keterampilan proses dengan masing-masing rata-rata N Gain 59,3 dan 33,1. Penerapan KPS yang dinilai dengan lembar observasi diketahui nilai tertinggi terletak pada aspek observasi dengan nilai rata-rata 4 dan nilai rata-rata terendah terdapat pada aspek hipotesis dengan nilai rata-rata 2,6. Kata kunci : keterampilan proses, hasil belajar dan ekosistem.
PENGEMBANGAN TES DIAGNOSTIK UNTUK MENGUKUR MISKONSEPSI SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM REGULASI MANUSIA UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER II Dewi Fortuna; Edy Chandra; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.048 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v2i2.514

Abstract

Salah satu faktor yang berperan dalam perkembangan potensi siswa dari suatu proses pembelajaran adalah program evaluasi, alasan mengapa evaluasi berperan dalam perkembangan potensi siswa itu karena evaluasi merupakan faktor penting untuk menentukan sukses atau tidaknya proses pembelajaran dan sekaligus dapat mempengaruhi proses pembelajaran selanjutnya. Salah satu alat evaluasi yang sering digunakan adalah tes. Karena fungsi tes sangat penting dalam proses evaluasi maka penulis bermaksud mengembangkan penelitian tentang pengembangan tes. Tes yang dikembangkan oleh penulis adalah tes diagnostik untuk mengukur miskonsepsi siswa dengan jumlah soal awal 100 soal. Metode pada penelitian ini adalah metode pengembangan termodifikasi, yaitu dilakukan dalam tiga tahapan, pertama uji ahli/validasi ahli, kedua uji coba terbatas dan ketiga uji coba lapangan. Metode yang digunakan dalam mendiagnosa miskonsepsi yaitu menggabungkan 2 metode antara Metode Matriks Analisis Konsep dan dan Certainty Of Response Index (CRI). Hasil pengembangan tes diagnostik menghasilkan 25 soal valid dengan konsistensi reliabilitas produk tes sangat baik dengan rata-rata reliabilitas keseluruhan uji coba mendapatkan nilai 0,631 (tinggi). Kata kunci: metode pengembangan, tes diagnostik, miskonsepsi.
PENERAPAN PENDEKATAN SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS IMTAQ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 8 KOTA CIREBON Siti Komariah; Nurul Azmi; Ria Yulia Gloria
Scientiae Educatia: Jurnal Pendidikan Sains Vol 4, No 1 (2015)
Publisher : Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.41 KB) | DOI: 10.24235/sc.educatia.v4i1.481

Abstract

Kegiatan pembelajaran bermuatan nilai, perlu dilakukan, demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan merupakan salah satu contoh belum berhasilnya suatu pendidikan. Hasil observasi yang penulis lakukan menunjukkan lebih dari 50% nilai ulangan siswa belum mencapai KKM. Hal yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut salah satunya dengan menerapkan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ, yang memudahkan siswa memahami materi yang diajarkan.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) aktivitas siswa saat penerapan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ; (2) perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran Biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dan tidak berbasis IMTAQ; (3) respon siswa terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan angket. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X, berjumlah 329 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest control group design. Data hasil tes dianalisis dengan uji Independent Samples Test (uji t). Hasil penelitian menunjukkan (1) aktivitas siswa saat penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ mengalami peningkatan dan tergolong baik, dengan rata-rata persentase keseluruhan sebesar 71,47%; (2) hasil uji statistik menunjukkan sig. 0,001 < 0,05, Ha diterima yaitu terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS (Science, Environment, Technology, Society) dan tidak berbasis IMTAQ pada konsep pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 8 Kota Cirebon; (3) rata-rata persentase angket secara keseluruhan 79,68% dengan kriteria kuat, artinya siswa memberikan respon yang baik terhadap penerapan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa  terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan pendekatan SETS dalam pembelajaran biologi berbasis IMTAQ dengan siswa yang tidak diajar dengan pendekatan SETS dan tidak berbasis IMTAQ.Kata Kunci : Pendekatan SETS, Berbasis IMTAQ, Hasil Belajar
COSTA-KALLICK'S HABITS OF MIND IN PRACTICAL ACTIVITIES OF STUDENTS AS BIOLOGY’S TEACHER CANDIDATES Ria Yulia Gloria; Sudarmin .; Wiyanto .; Dyah Rini Indriyanti
EDUSAINS Vol 10, No 1 (2018): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.78 KB) | DOI: 10.15408/es.v10i1.7208

Abstract

COSTA-KALLICK’S HABITS OF MIND DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM PADA MAHASISWA CALON GURU BIOLOGIAbstract The purpose of education is not only to improve thinking ability but also to form habits of mind. Therefore it is important to form ideal habits of mind. One of lessons that is often accepted by prospectivebiology teacher is practicum. The problem is whether the practicum is able to form students’shabits of mind? In this study an analysis is conducted of whether the practicum which is obtained by prospective biology teachers can form students’shabits of mind. The method is survey method with 100 students who have been following the practicums for 5 semesters. Data obtained through questionnaire ofCosta and Kallick’shabits of mind which contains 16 categories. The result is 85% of students have habits of mind with strong criteria, 13% very strong criteria, and 2% have enough criteria. And also, 75% of students have strong criteria, 12.5% ​​have enough criteria, and 12.5% ​​have very strong criteria. Very strong criteria is belong to habits of mind categorystriving for accuracy and interdependently thinking. Abstrak Tujuan pendidikan bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan berpikir tetapi juga untuk membentuk kebiasaan atau karakter berpikir cerdas (habits of mind). Oleh karena itu perlu upaya untuk melatih agar terbentuk habits of mind yang ideal. Salah satu pembelajaran yang sering diterima oleh mahasiswa calon guru biologi adalah pembelajaran praktikum. Permasalahannya adalah apakah praktikum yang diterima oleh mahasiswa mampu membentuk habits of mind mahasiswa? Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai apakah praktikum yang diperloleh oleh mahasiswa calon guru biologi dapat membentuk habits of mind mahasiswa. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan partisipan sebanyak 100 mahasiswa yang telah mengikuti praktikum setiap selama 5 semester. Data diperoleh melalui instrumen berupa angket habits of mind dari Costa dan Kallick yang memuat 16 kategori. Dari 16 kategori sebanyak 85% mahasiswa memiliki habits of mind dengan kriteria kuat, 13% kriteria sangat kuat, sisanya 2% memiliki kriteria cukup. Dari 16 kategorihabits of mind, 75% memiliki kriteria Kuat, 12,5% memiliki kriteria cukup, dan 12,5% memiliki kriteria sangat kuat. Kriteria sangat kuat dimiliki oleh kategori habits of mind striving for accuracy dan thinking interdependently. Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7208