Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN KETINTANG  KECAMATAN GAYUNGAN SURABAYA MARIYATI
Publika Vol 2 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/publika.v2n2.p%p

Abstract

Abstrak Progam pemberantasan penyakit DBD merupakan kebijakan yang di keluarkan oleh Menteri Kesehatan dalam rangka menurunkan Angka Insiden (AI) DBD di Indonesia. Namun dalam pengimplementasiannya masih terdapat beberapa masalah, seperti nilai Angka Bebas Jentik (ABJ) yang dimiliki oleh Kelurahan Ketintang masih di bawah 94% hal itu tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 581/Menkes/SK/VII/1992 tentang pemberantasan penyakit DBD ABJ harus di atas 95%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan implementasi progam pemberantasan penyakit DBD di Kelurahan Ketitang Kecamatan Gayungan Surabaya yang akan dianalisis menggunakan teori George C. Edward III yang terdiri dari empat variabel yakni Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Puskesmas Gayungan, ketua Jumantik, kader Jumantik dan masyarakat sebagai kelompok sasaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis data model interaktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi progam pemberantasan penyakit DBD di Kelurahan Ketintang Kecamatan Gayungan Surabaya dapat dikatakan kurang berhasil. Hal itu ditunjukkan dari variabel Komunikasi dimana di Kelurahan Ketintang komunikasi dilakukan dengan sosialisasi dan pembagian brosur namun di Kelurahan Ketintang ini masih ditemukan kendala yakni tidak adanya paguyuban Ibu Pemantau Jentik, Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan misalnya jumlah kader sudah cukup di mana masing-masing RW memiliki satu kader, variabel Disposisi disini komitmen para kader masih kurang aktif namun pengetahuan para kader tentang PSN dan 3M cukup tinggi, variabel Struktur Birokrasi yang ada di Progam Pemberantasan Penyakit DBD yakni jumantik dan kader-kader sudah berjalan dengan baik, namun komitmen dari Lurah masih kurang hal ini menyebabkan kader-kader jadi ikut kurang aktif. Berdasarkan uraian di atas maka saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah pembentukan kembali paguyuban Ibu Pemantau Jentik di Kelurahan Ketintang dan mengaktifkan kembali kader-kader yang kurang aktif. Kata kunci : Implementasi, Progam Pemberantasan Penyakit DBD Abstract Progam of eradication Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a policy that is issued by the Ministry of Health in order to reduce the AI DHF in Indonesia. However, in its implementation there are still some problems, such as the value that is owned by the Village ABJ Ketintang still below 94% it is not in accordance with the Decree of the Minister of Health No. 581/Menkes/SK/VII/1992 of eradication DHF ABJ should be above 95%. The purpose of this study was to describe the implementation of progam eradication (DHF) in the Village Ketintang District Gayungan Surabaya that will be analyzed using the theory of George C. Edward III which consists of four variables namely Communication, Resources, Disposition and Structure Birocration. This study used a qualitative descriptive approach. Subjects in this study consisted of the master of Puskesmas Gayungan, chairman Jumantik, Jumantik cadres and people as a target group. Data collection techniques used are interviews, observation, documentation and triangulation. While the analysis of the data using analysis technic of model interactive. The results of this study indicate that the implementation of progam eradication Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) in the Village Ketintang District of Gayungan Ketintang Surabaya can be said less successful. It was shown of variables in the Village Ketintang Communications where communication is done with the dissemination and distribution of brochures in the Village Ketintang but still found no association constraint that paguyuban Ibu Pemantau Jentik, Human Resources required eg number of cadres is enough where each has a cadre RW, variables of disposition here committed cadres are still less active but knowledge of the cadres of the PSN and 3M high enough, variables of stucture birocration that exist in the progam eradication DHF jumantik and cadres have been going well, but the commitment of the Village is still lacking this led cadres so come less active. Based on the description above, the advice given in this study is the re-establishment of the paguyuban Ibu Pemantau Jentik in village Ketintang and reactivate cadres who are less active. Keywords: Implementation, Progam Eradication Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
HUBUNGAN ANTARA STATUS AKREDITASI DENGAN KEPATUHAN BIDAN TERHADAP SOP PERTOLONGAN PERSALINAN DI UPTD PUSKESMAS MAMPU PONED KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2022: Relationship Between Accreditation Status and Midwife Compliance with Delivery Assistance SOP in Mampu Poned Puskesmas Karawang District in 2022 Sumiyati, Sri; Mariyati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. Supp-2 (2023): JIKep | Edisi Khusus 2 2023
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1612

Abstract

Pendahuluan: Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan. Dari 28 Puskesmas yang mampu PONED yang ada di Kabupaten Karawang terdapat 224 Bidan dari jumlah tersebut sebanyak ±5 % berpendidikan D4 Kebidanan dan 95% berpendidikan D3 Kebidanan, dari hasil pengamatan penulis yang dilakukan di 3 Puskesmas Poned, ditemukan adanya ketidakpatuhan bidan terhadap SOP pertolongan persalinan dalam memberikan pelayanan terutama dalam hal penggunaan Alat pelindung Diri (APD) (Sari, 2017). Metode Penelitian: Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu variabel dependen dan data untuk variabel independen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Setelah data terkumpul, akan dilihat gambaran distribusi frekuensi dari variabel dependen dan variabel indepanden, dilanjutkan dengan hubungan dari kedua variabel tersebut. Hasil: Hasil analisis hubungan status akreditasi  dengan kepatuhan bidan terhadap SOP Pertolongan persalinan terlihat nilai Asymp.sign sebesar 0,715, karena p-value  0,715 > 0.05 maka dapat di simpulkan bahwa  tidak  terdapat hubungan status akreditasi  dengan kepatuhan bidan terhadap SOP pertolongan persalinan Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara status akreditasi, lama kerja, tingkat pendidikan dan lama kerja dengan kepatuhan bidan terhadap SOP Pertolongan Persalinan Di Puskesmas Mampu Poned Wilayah Kabupaten Karawang. Terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan bidan terhadap SOP Pertolongan Persalinan Di Puskesmas Mampu Poned Wilayah Kabupaten Karawang.
IMPLEMENTATION OF ONE DOOR INTEGRATED SERVICES (PTSP) IN IMPROVING PUBLIC SERVICES AT THE MINISTRY OF RELIGION OFFICES BARRU DISTRICT AZ, Wahyul; Asriani; Mariyati
Meraja journal Vol 6 No 3 (2023): Vol 6 No 3 ( 2023 )
Publisher : P3M Stia Al Gazali Barru and Meraja media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33080/mrj.v6i3.314

Abstract

[Full Paper] to pdf Copyright (c) 2023 Meraja journal
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) Mariyati; Ida Suryawati; Nur Afni
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 7 No. 1 (2022): Juni2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v7i1.21

Abstract

Breast self-examination (BSE) is of paramount importance for women, especially teenagers, as an effort to find out the possibility of breast cancer or lumps that can develop into breast cancer. The purpose of this study was to determine the relationship between adolescent knowledge and BSE behavior.Descriptive corraletion with a cross sectional approach was used in this study.This study used total sampling technique with 40 people as respondents. The data was analyzed by computerization through univariate and bivariate analysis with statistical tests using Chi-Square.This study found that 30% of adolescents did not know and did not perform BSE, 20% of them were categorized as having less sufficient knowledge and performed BSE, 17.5% had good knowledge and performed BSE, 15% were having less sufficient knowledge but did not perform BSE, 15% were having less sufficient knowledge but performed BSE, and 2.5% were having good knowledge but did not perform BSE. The results of P-value was 0.035 <0.05, meaning that there is a relationship between adolescent knowledge and conscious behavior, with an OR of 7.287.
MEKANISME KOPING WANITA PREMENOPAUSE Mariyati; Nurul Fazila2; Inong Sri Rahayu3; Ida Suryawati
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 7 No. 1 (2022): Juni2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v7i1.52

Abstract

Women's unpreparedness in dealing with Perimenopause signs and symptoms is one of the factors that can affect coping mechanisms. If a woman is not ready to face premenopause and the psychosocial environment does not provide positive support, then the woman's physical and mental health will be affected. This study aims to describe the coping mechanisms of premenopausal women. This study uses a descriptive research design. The population in this study were premenopausal women aged 45-50 years, totaling 100 people. Sampling using an accidental sampling technique with a target sample of 99.99% of the total population of 94 people. Data collection techniques using a questionnaire sheet. The results of univariate data analysis showed that the majority of respondents had threshold coping mechanisms, namely 60 respondents (63.8%), compared to 19 respondents (20.2%) who had maladaptive coping mechanisms, and only 15 (16.0%) respondents who had have adaptive coping mechanisms. The majority of premenopausal, have threshold coping mechanisms. So it is recommended to be able to improve coping mechanisms by implementing their knowledge related to premenopausal signs in the form of adaptive behavior to all signs and symptoms of premenopausal experienced.
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemanfaatan Posyandu Selama Masa Kehamilan Rahmi, Aulia; Nadiatul Hikmah; Mariyati; Amelia Zahara; Rita Zahara
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 9 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v9i2.110

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya manusia yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat kedalam penyelenggaran pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Paling utama adalah untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemanfaatan posyandu selama masa kehamilan. Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectiona dengan jumlah sampel penelitian ini berjumlah 77 responden dengan menggunakan metode total sampling. Berdasarkan hasil bahwa nilai p-value = 0,068 < α= 0,05, hal ini terbukti bahwa adanya hubungan pengetahuan dengan kunjungan kelas ibu hamil diwilayah kerja. Hasil Penelitan didapatkan bahwa umur responden mayoritas berada pada umur 26-35 tahun yang berjumlah sebanyak 43 responden (49.3%). Pendidikan terakhir responden mayoritas berada pada pendidikan SMA yang berjumlah sebanyak 33 responden (42.9%) dan pekerjaan responden mayoritas IRT yang berjumlah sebanyak 39 responden (50.6%). Kesimpulan pentingnya pemamfaat posyandu bagi ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan serta pencegahan anemia sejak trimester pertama kehamilan.  
Studi Deskriptif Perilaku Sosial Budaya Selama Masa Kehamilan Di Aceh Mariyati; Zahratul Misna; Sarah Nadiya; Agusri; Dewi Hardiyanti
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 9 No. 2 (2024): Juli-Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54460/jifa.v9i2.111

Abstract

Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif. Perilaku sosial budaya dalam merawat ibu hamil juga terus berkembang dari generasi ke generasi, menjadi sebuah peraturan tidak tertulis yang harus dipatuhi ibu postpartum dan keluarga agar tidak mendapat hukuman sosial ataupun karma Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu selama hamil sesuai sosial budaya di Kemukiman Tgk Syik di Manyang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan deskriptif Sampel sebanyak 68 orang, dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan dianalisa secara computerisasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa penerapan perilaku sosial budaya selama masa kehamilan pada ibu hamil di Kemukiman Tgk Syik di Manyang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen sebagian besar pada kategori kadang-kadang (58,8%). Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat mengevaluasi kebijakan institusi pelayanan kesehatan ibu hamil dan menambah pemahaman tentang sosial budaya dalam kehamilan bagi tenaga kesehatan, agar dapat memberikan edukasi dan penyuluhan tentang sosial budaya yang negatif dan positif pada ibu hamil.
PENGGUNAAN GAME ONLINE DENGAN GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL PADA REMAJA mariyati
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 6 No. 2 (2023)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikk.v6i2.2557

Abstract

Excessive use of online games has an impact on adolescent mental health. The use of online games has an impact on physical and mental health. Especially in mental health, adolescents experience thought disorders, anxiety, behavioral disorders such as irritability, anti-social and depression. Teenagers in Tambakharjo Village have a habit of playing online games such as Mobile Legend and Free Fire. Complaints felt by adolescents are not concentrating on studying and working, irritability, lack of sleep and anxiety if they lose at play. The purpose of this study was to analyze the relationship between the use of online games and emotional mental disorders in adolescents in Tambakharjo Village, Semarang City.The number of samples in this study were 35 which met the inclusion criteria. The type of research used in this research is cross-sectional quantitative method which aims to analyze the relationship between the two independent variables and the dependent variable. The research instrument used was a questionnaire on the use of online games and emotional mental disorders which had been valid and reliable by previous researchers. The bivariate analysis test used was rank spearmen.The characteristics of the respondents in this study were the majority of men 65.7%, middle adolescent age (14-16) 45.7%, and status as a student 77.1%. The use of online games includes a frequent rate of 48.6%, the majority of mental health have emotional mental disorders of 60%. Spearmen's rank test showed a p-value of 0.00 (<0.05) with an rho of 0.607. There is a relationship between the use of online games and adolescent mental health in the Tambakharjo Village.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN PERAWATAN PERINEUM PADA IBU POSTPARTUM Hidayati, Rahma; Mariyati; Hanum, Faridah
Jurnal Assyifa: Jurnal Ilmu Kesehatan Lhokseumawe Vol. 6 No. 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.689 KB) | DOI: 10.54460/jifa.v6i2.16

Abstract

Infeksi masa nifas masih berperan sebagai penyebab utama Angka kematian Ibu (AKI) terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Pengetahuan ibu postpartum berpengaruh terhadap tindakan perawatan perineum. Perawatan yang tidak benar dapat mengakibatkan kondisi perineum menjadi lembab dan akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan perawatan perineum pada ibu postpartum. Penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 34 responden dengan menggunakan Accidental sampling. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawatan perineum pada ibu postpartum ditunjukkan dengan p-value 0,003 < α (0,05).Dapat disimpulkan bahwa semakin baik pengetahuan ibu postpartum maka tindakan perawatan perineum akan semakin dilakukan. Disarankan kepada ibu postpartum agar dapat meningkatkan pengetahuan tentang perawatan perineum guna mempercepat penyembuhan serta mencegah terjadinya infeksi.