Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PERJALANAN WACANA JOKOWI DALAM PENCALONANNYA SEBAGAI KANDIDAT PRESIDEN 2019-2024 Redi Panuju
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 10, No. 2, September 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v10i2.6753

Abstract

 Artikel ini mengkaji penggunaan wacana komunisme  yang kerapkali dijadikan issu untuk merepresentasikan keberadaan individu, kelompok maupun institusi tertentu di Indonesia. Wacana digunakan oleh pihak pihak tertentu sebagai cara mengkomunikasi maksud untuk menarik perhatian, membentuk pencitraan, membelah opini  publik, dan pada akhirnya sebagai saluran membangun letimasi politik. Pada akhir bulan September 2017 wacana komunisme sebagai bahaya laten bagi Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merebak kembali melalui instruksi Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo kepada jajaran TNI untuk memutar kembali film “G.30 S/PKI”. Instruksi Panglima TNI tersebut menimbulkan pro-kontra di masyarakat di luar internal TNI. Melalui analisis wacana model Althusser dan Faucoult akan dapat dikontruksi komunikasi politik yang terjadi di level individu maupun institusi berkaitan dengan ajang pemilu tahun 2019.Kajian ini dapat memberikan gambaran awal dan umum tentang issu issu yang  digunakan sebagai instrument politik dalam kontestasi politik tahun 2019. Issu bahaya laten komunisme akan merecovery kelompok masa lalu yang dilabeling pada masa Orde Baru dan sebaliknya mereposisi kelompok Orde Baru yang dituduh mengaburkan sejarah dan akan muncul kelompok baru sebagai pendulum issu terdebut.Kata Kunci : Komunisme, Legitimasi, produksi wacana, reproduksi wacana,  Pilpres 2019
PERILAKU MENGAKSES INTERNET DI WARUNG KOPI BEHAVIOR ACCESS INTERNET IN COFFEE SHOP Redi Panuju
Jurnal Sosioteknologi Vol. 16 No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.3.3

Abstract

ABSTRAK Salah satu nilai (values) yang ditonjolkan oleh warung kopi (Warkop) adalah fasilitas bebas internet atau sering ditulis free Wafi. Tempat ini dikunjungi orang pada jam jam istirahat atau pulang kerja. Pada hari Jumat petang atau Sabtu dan Minggu, anak anak usia sekolah dasar dan Menengah banyak dijumpai di sama, duduk berkelompok dan memainkan gadgetnya. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui perilaku mereka di warung kopi, mulai dari tujuan berkumpul dan konten apa yang diakses. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam. Data yang diperoleh dianalisis dengan perspektif Sosiologi Komunikasi. Simpulan yang penting anak anak yang mendapat perhatian dari orang tuanya membentuk kelompok yang bertujuan mengakses internet untuk  bersenang senang, yakni dengan game online yang relatif sehat. Sementara anak anak yang kurang mendapat perhatian cenderung mempunyai kebabasan mengakses internet sehingga konten yang diakses berpotensi negatif, seperti game yang mengandung pornografi dan bahkan video porno.Kata Kunci : Warkop, game-online, pornografi, etnosentrisme, sosiopetik. 
PEMANFAATAN MEDIA ONLINEKICKNEWS.TODAY SEBAGAI SARANA PENCITRAAN BAGI TUAN GURU BAJANG Redi Panuju
Jurnal Sosioteknologi Vol. 18 No. 2 (2019)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/sostek.itbj.2019.18.2.4

Abstract

Kicknews.today merupakan portal berita online terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang informasinya banyak diakses masyarakat. Melalui pemberitaan dan unggahan foto, media ini banyak membantu Tuan Guru Bajang (selanjutnya disingkat TGB) dalam membangun citranya baik sebagai Gubernur NTB maupun tokoh politik. Hubungan antara TGB dengan Kicknews.today bersifat simbiosis mutualisme. Kicknews. today membantu TGB membangun citranya, baik citra bayangan, citra saat itu, citra harapan, maupun citra yang ganda. Kicknews.today mendapat khalayak pengagum TGB sebagai pembaca unggahannya. Citra TGB yang naik dari level lokal menjadi nasional membawa TGB menjadi tokoh yang diperhitungkan layak menjadi calon wakil presiden oleh incumbent Joko Widodo. Namun, pada saatnya, Joko Widodo urung menggaet TGB. Sebaliknya, Joko Widodo lebih memilih KH Ma'aruf Amin, Ketua Majelis Ulama Indonesia. Penelitian ini menganalisis bagaimana Kicknews.today membangun citra TGB dan bagaimana setelah mengalami kegagalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis intertekstualitas dengan metode etnografi virtual. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini ternyata citra bukan hanya dibutuhkan oleh individu melainkan juga oleh media. Ketika TGB gagal menggapai tujuannya dengan citra, Kicknews.today mengubah format unggahannya agar tidak ikut "jatuh" oleh sumber berita. Kicknews. today mengubah citra TGB dari sisi politik menjadi humanis. Kicknews.today is the largest online news portal in West Nusa Tenggara (NTB) whose information is widely accessed by the public. Through news and photo uploads, this media has helped Tuan Guru Bajang (TGB) in building its image as both the Governor of NTB and political figures. The relationship between TGB and Kicknews.today is symbiotic mutualism. Kicknews.today helps TGB build its image, both image imagery, current image, hope image, and multiple images. While Kicknews.today gets TGB admirers as readers of their uploads. The image of TGB that rises from the local level to the national level brings TGB into a figure that is counted worthy of being a candidate for vice president by incumbent Joko Widodo. However, in time Joko Widodo failed to get TGB. Instead Joko Widodo prefers KH Ma'aruf Amin, chairman of the Indonesian Ulama Council. This paper tries to analyze how Kicknews.today builds TGB images and how after a failure. The method used in this research is intertextuality analysis with virtual ethnographic methods. The findings obtained show that image is not only needed by individuals but also by the media. When TGB fails to reach its destination with an image, Kicknews.today changes the upload format so that it doesn't "fall" by news sources. Kicknews.today changed TGB's image from political side to humanist.
Ajakan Rekonsiliasi yang Bertepuk Sebelah Tangan (Analisis Komentar Video “Jangan Panggil Aku Cina” di Youtube) Redi Panuju
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.515 KB) | DOI: 10.24090/komunika.v13i2.1898

Abstract

The issue of sentiment towards the Chinese ethnic in Indonesia often creates social conflict that threatens the integration of the nation. Some of the riots that put the Chinese ethnic into the target of mass violence show that this sentiment is not merely latent, but often a tragedy. The development of information and communication technology contributes to strengthen the conflict or otherwise reduce it. One of the media that often become a channel of inter-ethnic conflict is Youtube. Through this medium can be reviewed how the message is communicated so it could be known as hidden problems. This article examines a video “Jangan Panggil Aku Cina” on Youtube who gets a very wide YouTuber visit and gets comments from the pro and contra. This study uses the Intertextuality Analysis method in visual semiotics from Julio Kristiva. The results show that text permutations tend to be based on stereotypical views and prejudices that place Chinese ethnic as a bad ethnic. Among them are not struggling in independence, tend to be oriented to ancestral lands, tend to be exclusive, and have an agenda to control Indonesia as Chinese ethnic dominates Singapore and get rid of Malays ethnic. The permutation of the text framed by the prejudice results in a reductive text, as it ignores the facts of Chinese ethnic service in the economic, political, media and literary fields. Persoalan sentiment terhadap etnis Cina di Indonesia kerap menimbulkan konflik sosial yang mengancam integrasi bangsa. Beberapa kerusuhan yang menempatkan etnis Cina sebagai sasaran amuk massa menunjukkan bahwa sentiment ini tidak sekedar bersifat laten (tersembunyi), melainkan kerap menjadi tragedi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi turut memberi andil dalam menguatkan konflik atau sebaliknya meredamnya. Salah satu media yang kerap menjadi saluran konflik antar etnis ini adalah Youtube. Melalui media ini dapat ditelaah bagaimana pesan dikomunikasikan sehingga dapat diketahui masalah masalah yang tersembunyi. Artikel ini mengkaji sebuah video berjudul “Jangan Panggil Aku Cina” di Youtube yang mendapat kunjungan youtuber sangat luas dan mendapat komentar dari yang pro dan kontra. Kajian ini menggunakan metode analisis intertekstualitas dalam semiotika visual dari Julia Kristeva, yang menekankan pada model analisis permutasi teks. Hasil kajian menunjukkan bahwa permutasi teks cenderung dilandasi pandangan stereotip dan prasangka sehingga menempatkan etnis Cina sebagai etnis yang buruk. Di antaranya tidak ikut berjuang dalam kemerdekaan, cenderung berorientasi ke negeri leluhur, cenderung ekslusif, dan punya agenda akan menguasai Indonesia seperti etnis Cina menguasai Singapura dan menyingkirkan etnis Melayu. Permutasi teks yang dibingkai prasangka tersebut menghasilkan teks teks yang bersifat reduktif, karena mengabaikan fakta fakta jasa etnis Cina di bidang ekonomi, politik, media, dan sastra.
STRATEGI KOMUNIKASI FKUB DALAM MEMELIHARA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI PROVINSI BALI Redi Panuju; I Wayan Kontiarta
Commed : Jurnal Komunikasi dan Media Vol. 3 No. 1 (2018): Commed : Jurnal Komunikasi dan Media
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.57 KB) | DOI: 10.33884/commed.v3i1.586

Abstract

The consequences of several Bomb incidents that allegedly carried out by terrorists who hide behind certain religions have led to the emergence of mutual prejudices among the people. Especially in the province of Bali who had experienced the tragedy of the explosion Bomb twice from two thousand two to two thousand five. The notion that the atmosphere among religious life is threatened by religious prejudices. Moreover, media coverage tends to frame the events of terror is always done by hard-line Islamic groups, it is possible that people at the lower level generalize all Muslims tend to be radical. One institution that seeks communication between religious communities is the Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), whose existence in the province of Bali is very strategic. This article reviews the communication strategies undertaken by FKUB. The research method used is field research by interviewing FKUB figures as key informants. As a result FKUB's strategy contributes to maintaining community harmony, so that at the grassroots level Balinese people remain harmonious.
Siaran Layanan Publik Radio Mayangkara FM Kota Blitar Anita Reta Kusumawijayanti; Harliantara Harliantara; Redi Panuju
KOMUNITAS Vol. 11 No. 1 (2020): Community Development Through Practice and Public Policy
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.439 KB) | DOI: 10.20414/komunitas.v11i1.1954

Abstract

Program siaran interaktif mendorong keterbukaan komunikasi, sekaligus muncul harapan bagi masyarakat bisa berkomunikasi dengan perorangan dan lembaga yang bertanggungjawab terhadap pelayanan publik, terutama dalam suasana demokratisasi yang sedang berproses. Hal tersebut seperti disampaikan Jurgen Habermas dalam Teori Public Sphere bahwa ruang publik memberikan peran yang penting dalam proses demokrasi di setiap negara. Jenis penelitian yan digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program siaran interaktif Lang Lang Kota merupakan ruang publik dengan tetap mengedepankan netralitas dalam siarannya. Peran serta, kepedulian masyarakat terhadap layanan publik dan timbal balik yang diberikan instansi atau lembaga penyedia layanan publik menjadi kekuatan utama dalam siaran interaktif Lang Lang Kota. Sesuai dengan slogannya kritis solutif , Lang Lang Kota menanggapi berbagai informasi dan kasus yang disampaikan dengan kritis dan mengupayakan adanya solusi.
Podcast Politik Indonesia: Upaya Mencari Calon Presiden Indonesia 2024 Redi Panuju
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v5i1.222

Abstract

This article aims to reveal the role of political podcasts in political communication, especially regarding preparations for the 2024 Indonesian Presidential and Vice-President elections. There are two categories of political podcasts based on their creators, namely political podcasts made by private television stations and political podcasts made by individuals. The television station's political podcast is a recycled product of a talk show broadcast that has been broadcast before, after editing certain parts and formatting a video, then uploading it on the YouTube channel. Meanwhile, individual Podcasts are the result of individual production with an interview format between the Host and the resource persons discussing certain themes. The results of the interview recording were uploaded via the YoutTube channel. Podcast narrative becomes qualitative data that shows certain characteristics. The methods used are case studies and social ethnography. The research procedure begins with interpreting the results of the conversations into qualitative data coding based on certain coding. The results of the study show that podcasts made by certain television stations are more careful in conducting interviews, limiting themselves to themes of party structure functions in finding pairs of candidates for President and Vice President, while podcasts made by individuals are more flexible in elaborating thoughts, feelings, and visions for the future. front of the presidential candidate. Abstrak Artikel ini bertujuan mengungkap peran podcast politik dalam komunikasi politik, terutama menyangkut persiapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tahun 2024. Ada dua kategori podcast politik berdasarkan pembuatnya, yakni podcast politik yang di buat Stasiun Televisi Swasta dan podcast politik yang dibuat oleh perorongan. Podcast politik stasiun televisi merupakan hasil daur ulang dari siaran talk show yang telah disiarkan sebelumnya, setelah diedit bagian tertentu dan diformat video, selanjutnya diuanggah di channel YouTube. Sedangkan Podcast perorongan merupakan hasil produksi individu dengan format wawancara antara Host dengan nara sumber membicarakan tema tema tertentu. Hasil rekaman wawancara tersebut diuanggah melalui kanal YoutTube. Narasi Podcast menjadi data kualitatif yang memperlihatkan karakteristik tertentu. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan etnografi sosial. Prosedur penelitian dimulai dengan memaknai hasil percakapan menjadi kodensasi data kualitatif berdasarkan koding tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa podcast yang dibuat oleh StasiunTelevisi tertentu lebih hati hati dalam melakukan wawancara, membatasi diri tentang tema tema fungsi struktur partai dalam mencari pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, sementara Podcast yang dibuat oleh perseorangan lebih leluasan mengelaborasi pikiran, perasaan, dan visi ke depan Calon Presiden.
Podcast Politik Indonesia: Upaya Mencari Calon Presiden Indonesia 2024 Redi Panuju
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 5 No 1 (2023)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v5i1.222

Abstract

This article aims to reveal the role of political podcasts in political communication, especially regarding preparations for the 2024 Indonesian Presidential and Vice-President elections. There are two categories of political podcasts based on their creators, namely political podcasts made by private television stations and political podcasts made by individuals. The television station's political podcast is a recycled product of a talk show broadcast that has been broadcast before, after editing certain parts and formatting a video, then uploading it on the YouTube channel. Meanwhile, individual Podcasts are the result of individual production with an interview format between the Host and the resource persons discussing certain themes. The results of the interview recording were uploaded via the YoutTube channel. Podcast narrative becomes qualitative data that shows certain characteristics. The methods used are case studies and social ethnography. The research procedure begins with interpreting the results of the conversations into qualitative data coding based on certain coding. The results of the study show that podcasts made by certain television stations are more careful in conducting interviews, limiting themselves to themes of party structure functions in finding pairs of candidates for President and Vice President, while podcasts made by individuals are more flexible in elaborating thoughts, feelings, and visions for the future. front of the presidential candidate. Abstrak Artikel ini bertujuan mengungkap peran podcast politik dalam komunikasi politik, terutama menyangkut persiapan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia tahun 2024. Ada dua kategori podcast politik berdasarkan pembuatnya, yakni podcast politik yang di buat Stasiun Televisi Swasta dan podcast politik yang dibuat oleh perorongan. Podcast politik stasiun televisi merupakan hasil daur ulang dari siaran talk show yang telah disiarkan sebelumnya, setelah diedit bagian tertentu dan diformat video, selanjutnya diuanggah di channel YouTube. Sedangkan Podcast perorongan merupakan hasil produksi individu dengan format wawancara antara Host dengan nara sumber membicarakan tema tema tertentu. Hasil rekaman wawancara tersebut diuanggah melalui kanal YoutTube. Narasi Podcast menjadi data kualitatif yang memperlihatkan karakteristik tertentu. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan etnografi sosial. Prosedur penelitian dimulai dengan memaknai hasil percakapan menjadi kodensasi data kualitatif berdasarkan koding tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa podcast yang dibuat oleh StasiunTelevisi tertentu lebih hati hati dalam melakukan wawancara, membatasi diri tentang tema tema fungsi struktur partai dalam mencari pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden, sementara Podcast yang dibuat oleh perseorangan lebih leluasan mengelaborasi pikiran, perasaan, dan visi ke depan Calon Presiden.
PENGGUNAAN SALURAN KOMUNIKASI DAN MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG KE WISATA KOTA SURABAYA Redi Panuju; Mochammad Arkansyah

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v8i1.1867

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mengkaji tentang penggunaan saluran komunikasi dalam membentuk minat wisatawan berkunjung ke wisata Kota Surabaya. Penelitian ini merupakan studi saluran komunikasi yang bersifat kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara. Data dianalisis dengan menelaah, mereduksi, menyajikan dan penarikan kesimpulan. Data hasil observasi disajikan dalam bentuk gambar (foto). Data hasil studi kepustakaan disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan untuk memperkuat temuan penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses penggunaan saluran komunikasi dalam membentuk minat wisatawan berkunjung di wisata Kota Surabaya dalam proses penggunaan saluran komunikasinya sesuai dengan pengalaman mereka ada yang mengetahui dari media massa tersendiri maupun mengetahui secara langsung dari teman sebayanya maupun keluarga terdekatnya yang sudah pernah berkunjung kesana kemudian memberikan informasi mengenai seperti apa wisata di Kota Surabaya tersebut.
Cross-Culture Communication Management: Difference And Building at PT Las Coal Mandiri Nadya Sukma Choirunnisa; Iwan Joko Prasetyo; Nurannafi Farni Syam Maella; Redi Panuju
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i4.11138

Abstract

This study discusses a conceptual study of cross-cultural communication practices at PT Laz Coal Mandiri. This study was designed to explore how the Company deals with existing problems related to communication and information transfer between the Company's staff in the presence of differences in individual cultural backgrounds and other individuals. In this study, researchers compiled using qualitative research methods using the Library's review method through books, scientific articles, journals, and other publications. The results obtained in this study show that cultural differences have a significant influence on communication between groups at PT Laz Coal Mandiri. Negotiating between multicultural groups at PT Laz Coal Mandiri is often complicated and requires a thorough understanding of each party's cultural norms. In addition, it also explores how collaboration can be built between teams from different cultures at PT Laz Coal Mandiri. It was concluded that intercultural communication management at PT Laz Coal Mandiri is essential to establishing effective collaboration between multicultural teams.