Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Strategi Peningkatan Produktivitas Padi melalui Sistem Salibu David Septian Sumanto Marpaung
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 16, No 1 (2022): Akan Terbit Resmi Pada Bulan Juli
Publisher : Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jsdl.v16n1.2022.1-7

Abstract

Beras merupakan makanan utama bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan akan beras, melalui tanaman padi meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia. Namun, ketersediaan lahan untuk bercocok tanam, terus berkurang dari tahun ke tahun. Sistem salibu merupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk peningkatan produktivitas padi yang efektif dan ramah lingkungan. Berbagai macam strategi untuk mendukung sistem salibu dalam peningkatan nilai produksi tanaman padi telah diterapkan, diantaranya perlakuan waktu pemotongan tunggul, perlakuan tinggi pemotongan tunggul, manajemen air, penggunaan pupuk, dan penggunaan varietas unggul. Melalui tulisan  ini diharapkan  dapat  memberikan  informasi  tentang  sistem salibu padi  dan strategi peningkatan produktivitasnya.
Effect of Land Clearing Activity on Environmental and Arthropods Diversity (Case Study: Jati Agung, Lampung) David Septian Sumanto Marpaung; Nova Anika; Yazid Bindar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.2.444-449

Abstract

Agricultural activity relies on soil as their growth media. Besides agricultural activity, other living species also needs soil as their ecosystem. However, the biodiversity and environmental factor are often neglected in agricultural activity. Therefore, the investigation of environmental and biodiversity changes is important. In this study, the environmental parameter and biodiversity changes was investigated in area after land clearing activity. The pH was increased from in 3 times measurement. Besides, the soil temperature and air temperature was also increased in 3 times measurement between pre- and post-treatment. The soil temperature ranges from 26.2 oC to 33.2 oC in pre-treatment and 27.6 oC to 31.8 oC in post-treatment. The air temperature was observed ranges from 27.96 oC to 34.3 oC in pre-treatment and 28.36 oC to 34.56 oC in post-treatment. Measurement of RH was resulted ranges from 61.2% to 75.4% in pre-treatment and 61.4% to 74.8% in pre-treatment. The land is proposed become paddy field for next step land processing. As result, the diversity index was decreased in pre- and post-treatment. The Shannon diversity index was decreased from 0.81 to 0.72. Similarly, the Simpson diversity index was also decreased from 1.94 to 1.77. Meanwhile, the evenness index was increased from 0.58 to 0.65. These results suggested for farmer to process the land as soon as possible after land clearing process, if they want to form paddy field from pasture land.AbstrakKegiatan pertanian bergantung pada tanah sebagai media tumbuh suatu tanaman. Selain kegiatan pertanian, organisme hidup lain juga bergantung terhadap tanah sebagai ekosistem. Namun, seringkali biodiversitas dan faktor lingkungan diabaikan dalam kegiatan pertanian. Oleh karenanya, indentifikasi perubahan lingkungan dan biodiversitas sanget perlu dilakukan. Dalam penelitian ini, perubahan parameter lingkungan dan biodiversitas diamati sebelum dan sesudah aktivitas land clearing. Hasil pengamatan menunjukkan, pH tanah, suhu tanah dan suhu lingkungan meningkat dalam 3 kali pengukuran dari sebelum ke sesudah aktivitas land clearing. Suhu tanah berkisar 26.2 oC-33.2 oC pada sebelum kegiatan land clearing dan 27.6 oC-31.8 oC setelah aktivitas land clearing. Suhu lingkungan ditemukan berkisar  27.96 oC-34.3 oC pada kegiatan sebelum land clearing dan 28.36 oC-34.56 oC setelah kegiatan land clearing. Hasil pengukuran RH lingkungan ditemukan berkisar 61.2%-75.4% pada kegiatan sebelum land clearing dan 61.4%-74.8% setelah kegiatan land clearing. Sementara itu, index diversitas ditemukan menurun setelah aktivitas land clearing. Nilai Shannon diversity index ditemukan menurun setelah aktivitas land clearing dari 0.81-0.72. Pola serupa ditemukan pada nilai Simpson diversity index, dimana terjadi penurunan dari 1.94 menjadi 1.77. Nilai evenness index meningkat dari 0.58 menjadi 0.65. Berdasarkan hasil tersebut dapat disarankan ke petani untuk segera mengolah lahan tersebut setelah kegiatan land clearing untuk menghindari terjadinya pertumbuhan kembali vegetasi, serta perubahan parameter lingkungan dan biodiversitas.
Peningkatan Efisiensi dan Produksi Pangan dengan Pembangunan Sistem Irigasi Pipa di Tingkat Tersier M Yanuar J Purwanto; Erizal Erizal; Nova Anika
Jurnal Irigasi Vol 7, No 2 (2012): Jurnal Irigasi
Publisher : Balai Teknik Irigasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1099.809 KB) | DOI: 10.31028/ji.v7.i2.99-109

Abstract

Pipe Irrigation system can be one solution in improving irrigation efficiency. It will has impact on food production due to more planted areas. In addition, pipe irrigation can control distribution water effectively by installing measurement devices. Another advantage is the integration structure between pipe and farm road by setting pipe network system under the farm road, can be used for farm equipment and agricultural machinery operation. The purpose of this study were 1) To see the urgency of pipe irrigation in irrigated paddy field, 2) Find the benefit of integrated infrastructure development in the irrigated paddy field. This study located in the Cihea Irrigation System, Cianjur, West Java with total area 5484 ha. Adoption of integrated package infrastructure was evaluated and pipe irrigation was Constructed in Tertiery level. The stufy was conducted using a dynamic model. An dynamic simulation was done to evaluate rice production conditions (existing) and conditions with the construction of irrigation pipe. The results showed that if maintaining the existing infrastructures condition, food production will continue to decline from year to year due to lack of irrigation efficiency improvements and Cropping Intencity will also decrease due to conversion of productive land. However, the construction of irrigation pipe will increase rice production. Under the current model, Adoption of integrated infrastructure development in the Cihea Irrigation with pipe density about 50 m/ha will increase production by 22.19% by 2020.
Perubahan Karakteristik Fisik Anggur Merah (Vitis vinivera) dengan Pelapisan Kitosan Selama Penyimpanan Lusi Yana Sari; David Septian Sumanto Marpaung; Nova Anika; Setyadi Gumaran; Ni Wayan Arya Utari; Tamrin Tamrin
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 10, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2022.010.03.09

Abstract

Anggur merah (Vitis vinivera) adalah salah satu jenis buah yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Salah satu cara yang digunakan untuk menjaga mutu buah anggur merah adalah dengan pengaplikasikan bahan pelapis buah menggunakan kitosan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelapisan kitosan terhadap mutu buah anggur merah (Vitis vinivera). Penelitian ini dilakukan dengan variasi konsentrasi kitosan 2, 3, dan 4%. Setiap perlakuan menggunakan metode pencelupan selama 5 menit dan diamati selama 7 hari dengan waktu pengamatan hari ke 0, 3, dan 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelapisan kitosan dapat menyebabkan perubahan susut bobot dan tekstur selama penyimpanan, yang berpotensi digunakan sebagai pelapis untuk memperpanjang umur simpan anggur merah.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN HIDROPONIK DENGAN SISTEM DEEP FLOW TECHNIQUE (DFT) Nova Anika; Endo Pebri Dani Putra
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 9, No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v9i4.367-373

Abstract

Budidaya sayuran hidroponik dapat dijadikan salah satu alternatif dalam meningkatkan penghasilan karena memberikan keuntungan yang relatif besar dengan pasar potensial yang terus berkembang. Namun, budidaya sayuran hidroponik membutuhkan ketelitian, keterampilan khusus dan biaya produksi yang relatif tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan budidaya sayuran hidroponik berdasarkan sistem budidaya hidroponik yang digunakan dan jenis sayuran yang dibudidayakan. Tiga unit instalasi hidroponik DFT dengan ukuran 2 m x 1 m x 2 m digunakan untuk membudidayakan sayuran pakcoy, caisim dan kangkung. Berdasarkan analisis efisiensi usahatani, maka budidaya sayuran hidroponik dengan sistem DFT layak diusahakan dengan rasio (B/C) untuk budidaya pakcoy sebesar 1,5, rasio (B/C) untuk budidaya caisim sebesar 1,1 dan rasio (B/C) untuk budidaya kangkung  sebesar 1,4.
Water Productivity of Mustard Green (Brassica juncea L.) with Variation of Irrigation Systems Nova Anika; Muh Kusmali; Harmiansyah Harmiansyah; Setyadi Gumaran; Ridwan Ridwan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 3 (2024): September 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i3.831-838

Abstract

Drip irrigation and self-watering are two examples of irrigation technology improvements that employ effective and efficient watering methods. Water productivity may be used as a benchmark to compare irrigation efficiency and agricultural productivity. The purpose of this study was to assess mustard green's water productivity under conventional, drip, and self-watering irrigation systems. The effect of irrigation variation on mustard green growth was studied using a nonfactorial technique with a completely randomized design (CRD). The design has three treatments and six replications. This study examined the following variables: height, number of leaves, yield, irrigation water utilized, and water productivity of mustard green. The study found that mustard green plants require 0.69 mm/day of water in the vegetative phase, 2.83 mm/day in the generative phase, and 1.69 mm/day in the final phase. The use of different watering systems has a significant influence on mustard green's height and leaf number. Self-watering at 15 g/L provides the maximum water productivity for mustard green, followed by drip irrigation at 8.46 g/L and conventional irrigation at 7.69 g/L. Keywords: Drip irrigation, Mustard green, Self-watering irrigation, Water productivity
Pelatihan Budidaya Sayuran Cash Crop dengan Hidroponik untuk Peningkatan Pendapatan Petani Anika, Nova
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v2i1.561

Abstract

Hidroponik merupakan Teknik budidaya tanpa medium tanah yang dapat dijadikan alternatif peningkatan pendapatan petani. Pelatihan mengenai budidaya sayuran dengan hidroponik perlu dilakukan karena masih banyak petani yang belum mengetahui teknik budidaya ini seperti Kelompok Tani Rama Makmur, Seputih Raman, Lampung Tengah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan penyuluhan mengenai hidroponik mulai dari penyemaian benih, pemberian nutrisi, penanganan pasca panen, packaging dan pasar hidroponik. Kelompok tani juga diberikan pelatihan pembuatan instalasi hidroponik sistem Deep Flow Technique (DFT) yang cocok untuk budidaya pakcoy, caisim dan kangkung. Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pemahaman petani mengenai sistem hidroponik dan petani menunjukkan ketertarikan untuk melakukan budidaya sayuran hidroponik.
Pelatihan Pemanfaatan Biochar Tongkol Jagung untuk Peningkatan Kesuburan Tanah Anika, Nova
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v1i2.519

Abstract

Tongkol jagung sebagai bahan baku pembuatan biochar belum dimanfaatkan secara optimal. Tongkol jagung memiliki potensi yang baik sebagai biochar untuk peningkatan kesuburan tanah. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat khususnya kelompok tani peci Makmur di desa Way Galih tentang pembuatan biochar dari tongkol jagung. Pembuatan biochar menggunakan tiga metode yaitu metode drum kiln tertutup, metode drum kiln terbuka dan metode tradisional. Hasil pre-test dan post-test digunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat pemahaman petani mengenai biochar. Hasil dari kuisioner menunjukkan terjadinya peningkatan pemahaman petani mengenai manfaat biochar seperti memperbaiki unsur hara dalam tanah, unsur hara yang terkandung dalam biochar, biochar dapat dikombinasikan dengan pupuk, lama pembakaran biochar dan suhu pembakaran biochar menggunakan drum kiln terbuka dan tertutup.
Pemanfaatan Sampah Organik dan Pembuatan Lubang Biopori untuk Peningkatan Resapan Air Tanah Anika, Nova
TeknoKreatif: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): TEKNOKREATIF : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Institut Teknologi Sumatera, Lampung, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/teknokreatif.v2i1.710

Abstract

Tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah serta sarana dan prasarana pengelolaan sampah yang tidak memadai merupakan faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan. Pelatihan mengenai pemilahan sampah organik, anorganik, B3, dan pembuatan lubang resapan biopori merupakan upaya transfer ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan lingkungan dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Pelatihan ini memberikan informasi kepada masyarakat mengenai klasifikasi sampah menurut sifat fisika dan kimianya, pengelolaan sampah menurut klasifikasinya, dan dampak buruk pengelolaan sampah yang tidak benar. Selain itu, pada kegiatan pengabdian masyarakat ini warga ditunjukkan cara membuat lubang resapan biopori di halaman rumah untuk meningkatkan resapan air dan mengurangi genangan air di musim hujan dan sarana pemanfaatab sampah organic menjadi kompos. Hasil pre-test dan post test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai pemilahan sampah organik, anorganik, B3 dan pembuatan lubang resapan biopori.
Water Productivity of Mustard Green (Brassica juncea L.) Under Drip Irrigation Systems and Organic Matter Addition Nova Anika; Siti Mutmainah; Muhammad Kusmali; Harmiansyah Harmiansyah; David Septian Sumanto Marpaung; Ridwan Ridwan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 14, No 2 (2025): April 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v14i2.677-684

Abstract

Drip irrigation technique, in combination with the utilization of organic matter like as biochar and cocopeat, can increase water productivity by tailoring irrigation water to plant demands. This study was to investigate how organic matter can improve water productivity in mustard green production utilizing a drip irrigation technique. The greenhouse pot experiment analyzes the effect of adding varying quantities of biochar and cocopeat to mustard greens' growth medium using a drip irrigation technique. The findings indicate that adding organic matter reduced the quantity of water needed for irrigation. The soil and biochar combination treatment at a 1:1 ratio resulted in the highest water productivity for mustard green, whereas the control treatment produced the least. Mustard green grows optimally in a soil + biochar (1:1) growing medium, yielding the most water productivity at 16.8 g/L. Biochar can boost biomass yield by twice as much as the control treatment. Furthermore, biochar can increase mustard green water productivity by more than 300% when compared to mustard green, which relies solely on soil for planting medium. Further study is needed to investigate the effects of biochar features on water holding capacity, field capacity, and wilting point in different soil types to improve irrigation efficiency. Keywords: Drip irrigation, Irrigation efficiency, Organic matters, Water productivity.