Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Studi awal material komposit berpenguat serat bambu dengan matriks resin epoksi/hardener sebagai material antipeluru Harmiansyah; Burmawi; Risky Arman; Rustam Efendi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i2.351

Abstract

Bulletproof material is used as a bulletproof vest material that functions to protect the human body from the threat of physical attack, especially attacks from firearms. Bulletproof material serves to reduce the kinetic energy of the projectile so it does not hit the bulletproof vest user. The main material in the manufacture of bulletproof material is steel with a high density so that the weight of the bulletproof material is high which causes the user to be unable to move freely. Composite is a material consisting of two or more elements that have good mechanical properties and low density so that it can be used as an alternative to steel for bulletproof materials. The bulletproof material used was reinforced with bamboo fiber with a matrix of epoxy resin/hardener mixture and the addition of 20, 25, and 30 ml ceramic granules, the composite material was tested for ballistics using a variation of the firing range parameter 2; 2.5; and 3 m. Based on the results of ballistic tests, all variations of the addition of ceramic granules were able to reduce the energy of the projectile with a penetration depth of < 1 mm where the kinetic energy of the projectile was 209.83 joule. Based on the macro photo analysis of projectile traces on the bulletproof material, the cracks that occur in the bulletproof material are ductile cracks due to the spread of the cracks to other areas on the surface of the bulletproof material.
Karakteristik Sisa Slurry pada Produksi Biogas Berbahan Kotoran Sapi Harmiansyah Harmiansyah; Ruly Davisca Pratama; Lathifa Putri Afisna; Muhammad Syaukani; Rustam Efendi
JMPM (Jurnal Material dan Proses Manufaktur) Vol 6, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmpm.v6i2.16175

Abstract

Jumlah masyarakat Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan, peningkatan jumlah masyarakat akan mengakibatkan meningkatnya kebutuhan konsumsi energi seperti bahan bakar untuk memasak sehingga dibutuhkan energi alternatif yang berkelanjutan yang mampu memenuhi kebutuhan konsumsi energi. Energi alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai bahan bakar pengganti bahan bakar konvensional untuk memasak adalah biogas. Biogas merupakan energi alternatif berfasa gas yang dihasilkan dari kotoran hewan sehingga dapat diperbarui (renewable) secara berkelanjutan, biogas termasuk energi yang ramah lingkungan dan tidak beracun. Produksi biogas memiliki sisa slurry yang dapat mencemari lingkungan, diperlukan mengkarakterisasi sisa slurry pada produksi biogas berbahan kotoran sapi. Penelitian ini menggunakan perbandingan campuran air dan kotoran sapi sebesar 1: dengan menggunakan jenis reaktor tangki 1000 liter, pada saat produksi biogas dilakukan pengukuran tekanan biogas, volume slurry, pengukuran temperatur, dan pengukuran pH. Data yang didapatkan akan dilakukan analisis karakteristik sisa slurry pada biogas. Pada hasil penelitian ini didapatkan volume slurry selama produksi yaitu 900-980 liter dengan nilai pH rata-rata 6-7, hasil unsur hara sisa slurry cair pada penelitian ini belum dapat langsung digunakan sebagai pupuk cair organik perlu ditambahkan substrat lainnya agar dapat menaikkan unsur hara N, P, dan K yang terkandung pada sisa slurry cair tetapi untuk sisa slurry padat dapat digunakan sebagai pupuk kompos karena telah memenuhi standar kualitas pupuk kompos. The number of Indonesian people is increasing every year, and an increase in the number of people will increase the need for energy consumption such as fuel for cooking so sustainable alternative energy is needed that can meet energy consumption needs. The alternative energy that can be used by the community as a substitute for conventional fuel for cooking is biogas. Biogas is alternative energy in the gas phase produced from animal waste so that it can be renewed sustainably, biogas is environmentally friendly and non-toxic energy. Biogas production has residual slurry that can pollute the environment, it is necessary to characterize the remaining slurry in biogas production made from cow dung. This study uses a mixture of water and cow dung ratio of 1: using a 1000 liter tank reactor type, at the time of biogas production, biogas pressure, slurry volume, temperature measurement, and pH measurements are measured. The data obtained will be analyzed for the characteristics of the residual slurry in biogas. In the results of this study, the volume of slurry during production was 900-980 liters with an average pH value of 6-7, the results of the remaining nutrients from the liquid slurry in this study could not be directly used as organic liquid fertilizer, it was necessary to add other substrates to increase the nutrients. N, P, and K are contained in the remaining liquid slurry but the remaining solid slurry can be used as compost because it meets the quality standards of compost fertilizer.
ANALISIS PENGARUH ADSORBENT PADAT TERHADAP KUALITAS KANDUNGAN BIOGAS Harmiansyah; Lathifa Putri Afisna; Sugatra Dwi Atmaja; Fitrah Qalbina; Rustam Efendi
Scientific Journal of Mechanical Engineering Kinematika Vol 7 No 2 (2022): SJME Kinematika Desember 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/sjmekinematika.v7i2.238

Abstract

Jumlah penduduk semakin besar setiap tahun dengan seiring pertumbuhan penduduk yang meningkat, dengan pertumbuhan penduduk maka penggunaan senergi fosil menjadi tinggi sehingga ketersediaan energi semakin terbatas. Energi terbarukan merupakan salah satu cara dapat mengatasi ketersediaan energi yang semakin berkurang, salah satunya yaitu biogas. Biogas merupakan bahan bakar gas dapat diperbaharui (renewable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob yang hampa udara, biogas juga termasuk kategori energi yang ramah lingkungan dan mudah digunakan. Tujuan penelitian ini adalah mengoptimalkan kinerja biogas dengan menggunakan variasi adsorbent. Optimalisasi kinerja biogas dapat dilakukan dengan pemurnian kandungan biogas menggunakan metoda adsorpsi. Pada penelitian ini menggunakan adsorbent zeolit alam dan karbon aktif dengan 3 variasi massa yaitu 250, 500 dan 750 gram. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, adsorbent berpengaruh terhadap kandungan biogas, semakin banyak adsorbent yang digunakan maka semakin besar gas CH4 (pada 250 gram sebesar 46,29%, 500 gram sebesar 48,33%, dan 750 gram sebesar 51,84%) diikuti menurunnya CO2 (pada 250 gram sebesar 47,38%, 500 gram sebesar 47,47%, dan 750 gram sebesar 43,02%) dan semakin bagus pula kualitas biogas. Tekanan minimum yang dibutuhkan untuk melewati adsorbent sebanyak 750 gram adalah 7 mbar (700 Pa) atau tekanan minimum yang diberikan oleh floating drum.
Karakteristik arang dari cangkang kelapa sawit sebagai bahan dasar utama pembuatan biobriket Harmiansyah Harmiansyah; Putri Wulan Dari; Savitri Wahyuni; Sarah Dila Rahmawati; Ni Made Tiara Wati; Azikia Karunia Putri
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 2 No 1 (2023): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.097 KB) | DOI: 10.54297/sjme.v2i1.442

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk mempengaruhi jumlah energi yang digunakan. Dengan meningkatnya jumlah penduduk diperlukan energi alternatif yang lebih sustainable untuk menunjang kebutuhan energi. Limbah biomassa merupakan limbah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai energi alternatif. Limbah biomassa terus meningkat sepanjang tahun, jika tidak dimanfaatkan akan menumpuk dan mencemari lingkungan. Limbah biomassa dapat dikonversi menjadi produk yang lebih bernilai yaitu briket. Briket dapat dibuat dengan bahan dasar limbah pertanian seperti tongkol jagung, tempurung kelapa, cangkang kelapa sawit, kayu, sekam padi dan lainnya. Arang merupakan padatan kaya akan karbon yang dihasilkan dari proses pirolisis. Produk pirolisis cangkang kelapa sawit yaitu arang cangkang kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai bahan biobriket. Dalam penelitian ini dilakukan uji sifat fisik seperti kadar air, kadar abu, volatile meter, dan kadar karbon tetap dari arang cangkang kelapa sawit. Nilai kadar air yang didapatkan yaitu 6,7%; kadar abu 0,20%; volatile meter 34,09%; dan kadar karbon tetap 59,1%. Pada penelitian ini didapatkan 2 parameter yang memenuhi kriteria mutu arang berdasarkan SNI 1683 tahun 2021 dan SNI 01-6235 tahun 2000 untuk kualitas mutu biobriket sehingga arang cangkang kelapa sawit dapat dijadikan bahan baku pembuatan biobriket.
ANALISA PROPERTY FLUIDA KERJA R-134a DAN KINERJA ORGANIC RANKINE CYCLE (ORC) PADA KONDISI KEGAGALAN HEAT EXCHANGER Harmiansyah
JURNAL SIGMAT TEKNIK MESIN Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Sigmat Teknik Mesin Unsika
Publisher : JURNAL SIGMAT TEKNIK MESIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35261/sigmat.v1i2.5487

Abstract

Keutamaan kinerja heat exchanger dalam sistem Organic Rankine Cycle (ORC) berbahan bakar tempurung kelapa sangat vital, kegagalan dari kinerja heat exchanger menyebabkan tidak maksimalnya sistem kerja ORC, perlu dilakukan analisis property terhadap fluida kerja R-134a dan kinerja dalam sistem ORC jika heat exchanger bekerja tidak dengan baik. Penelitian ini menggunakan data uji kinerja sistem ORC dengan parameter 2.5 Kg/jam laju bahan bakar dan 1 Galon Per Menit (GPM) untuk mass flow rate. Analisa Property fluida kerja R-134a menggunakan software REFerence fluid Properties dan analisis kinerja sistem ORC dengan metode simulasi menggunakan software cycle tempo. Berdasarkan hasil property fluida kerja R-134a didapatkan bahwa semua fase sistem ORC pada quality subcooled dan fase fluida kerja berada pada fase cair ditunjukkan pada hasil diagram p-h untuk sistem ORC. Kinerja sistem ORC berdasarkan parameter Back Work Ratio (BWR) didapat nilai rata-rata sebesar 1.34 yang menjelaskan kinerja sistem ORC pada penelitian ini tidak bekerja dengan baik karena daya masuk memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan daya yang dihasilkan oleh sistem ORC.
Efek kecepatan udara dan penambahan serbuk kayu terhadap kadar kelembapan kotoran sapi yang dikeringkan menggunakan mesin pengering tipe drum dryer Harmiansyah; Kardiansyah; Lathifa Putri Afisna; Teuku Meurah Indra Riayatsyah; Rustam Efendi
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v18i1.413

Abstract

Indonesia is a tropical country where farmers and ranchers make up the majority of the population. Cows are one form of livestock bred, and the negative impact is air pollution created by cow manure. Drying cow dung with a dryer (drum drayer) is a very effective way to remove the stink that comes from it. The goal of this study was to see how air velocity and powder administration affected moisture content and water evaporation rate when drying cow dung in a drum dryer. This study employed an experimental method, recording temperature changes every 10 minutes for 30 minutes. Moisture levels should be measured and compared before and after heating with different blower speeds (1.3 m/s, 1.7 m/s, 1.9 m/s, and 2.4 m/s). The results revealed that the rate of water evaporation differed depending on the air velocity change. At an air speed of 2.4 m/s, the highest water evaporation rate is 0.000736 kg/s, while the lowest water evaporation rate is 0.000142 kg/s. The comparison of moisture content from the drying process with and without sawdust revealed values that were not significantly different. The ultimate moisture content attained at an air speed of 2.4 m/s is 70%, which is 5% higher than the drying procedure without powder (final moisture value is 75%). However, at a speed of 1.3 m/s, the final moisture content value obtained is 90%, which is higher than the final moisture content value acquired during the drying process without powder (80%).
Implementasi Teknologi Microbubble Generator pada Pengolahan Limbah Cair Kotoran Sapi Devia Gahana Cindi Alfian; Lathifa Putri Afisna; Muhammad Syaukani; Ilham Dwi Arirohman; Harmiansyah Harmiansyah
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 09 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Along with the development of the cattle farming industry in Indonesia, many problems arise in terms of waste management. Cow dung waste processing becomes a challenge for the cattle farm industries, especially in handling the liquid waste. Liquid waste produced by cattle farming may pose a negative impact on the health of the people living around the cattle farm if it is not managed properly. One of the efforts to reduce environmental damage due to liquid waste from the farm is by utilizing microbubble generator (MBG) technology to decompose cow dung liquid waste into environmentally friendly waste. The aeration process that occurs in cow dung liquid waste helps aerobic microorganisms to better decompose liquid waste through the addition of dissolved oxygen produced by the microbubble generator in the water. As one of our community service programs, our team came up with an initiative to transfer the know-how of the MBG-based wastewater processing system to a local cattle farm, CV Sanjaya Farm. The program implementation method is by providing training and assistance in the application of MBG technology in the processing of cow dung liquid waste. With an active participation of both our team and partner sides, the MBG technology has been installed at our partner’s locations. As a result of the training and mentoring that we delivered at the partner farm, we observed an increase in the knowledge and skills of both leadership and staff of the partner farm in overcoming the problem of liquid waste management. In addition, a tangible solution has also been built for handling liquid waste to be disposed of into the surrounding environment in a safe and non-polluting manner.
Mini review pengaruh jumlah sudu turbin vortex berdasarkan daya pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang dihasilkan Harmiansyah Harmiansyah; Devy Arysandia; Fino Agustian Jourdan Gamas; Nawang Wulan Saputri; Muh. Kusmali; Raizummi Fil’aini
Sultra Journal of Mechanical Engineering Vol 2 No 2 (2023): Sultra Journal of Mechanical Engineering
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54297/sjme.v2i2.520

Abstract

Energi air menjadi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang tengah digalakan saat ini. Dalam pemanfaatannya energi air dapat diaplikasikan menjadi suatu pembangkit listrik, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Di Indonesia sendiri PLTMH telah banyak dikembangkan, terutama dalam mengatasi keterbatasan energi listrik di daerah terpencil. Namun, PLTMH masih belum berkembang secara optimal karena masih bertumpu pada aliran air dengan head tinggi, seperti air terjun. Hal ini tentunya menjadi perhatian khusus untuk memilih lokasi implementasi. Oleh karena itu dilakukan pengkajian dengan mempelajari bagian utama dari PLTMH, yakni dengan menggunakan turbin vortex. Berdasarkan julukannya turbin vortex memanfaatkan pusaran air dalam sistem kerjanya yang mampu diterapkan pada aliran air dengan head rendah, seperti aliran sungai. Dalam sistem kerjanya, turbin vortex harus memperhatikan jumlah sudu yang digunakan karena hal tersebut mempengaruhi kinerja turbin vortex dan keluarannya. Kajian teoritis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jumlah sudu ditinjau dari keluaran PLTMH yang didasari dari sumber literatur terdahulu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dan kualitatif. Hasil dari kajian teoritis dapat diketahui semakin banyak jumlah sudu yang divariasikan maka akan semakin besar keluaran PLTMH, seperti nilai putaran turbin, nilai putaran generator, tegangan, arus, daya, torsi, dan efisiensi.
Sistem Smart Detection Penyakit pada Tanaman Kopi Robusta Menggunakan SSD MobileNet V2 sebagai Model Pra-Terlatih Harmiansyah, Harmiansyah; Fil’aini, Raizummi; Mufidah, Zunanik; Utari, Ni Wayan Arya; Hendra, Jekvy; Diptaningsari, Danarsi; Meidaliyantisya, Meidaliyantisya; Wardani, Nila; Mawardi, Rahadian; Mustafid, M. Azhar
Agrikultura Vol 34, No 1 (2023): April, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i1.43052

Abstract

Pengendalian hama dan penyakit pada kopi robusta harus dilakukan secara dini, jika pengendalian terlambat maka akan berakibat pada produksi kopi robusta yang menjadi rendah. Para petani kopi cendrung lambat dalam mendeteksi penyakit pada tanaman kopi karena keterbatasan pengetahuan. Sistem smart identifikasi penyakit menggunakan deep learning merupakan salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit pada tanaman kopi dengan cepat dan tepat. Metode dalam pembuatan sistem smart detection diawali dengan pengumpulan dataset yang terdiri dari kumpulan gambar daun kopi robusta. Dataset diklasifikasi menjadi dua klasifikasi yaitu daun sehat dan daun sakit, daun sakit terdiri dari gambar daun yang terserang penyakit bercak dan karat. Kemudian dilakukan anotasi data untuk memberikan label pada dataset, setelah data dilabeli, data kemudian digunakan sebagai model pra-terlatih sebagai training untuk mempelajari objek gambar. Model yang telah ditraining kemudian dievaluasi untuk menilai kinerja model berdasarkan nilai average precision dan averaga recall sebagai parameter kinerja dari model. Hasil dari training pada penelitian ini didapatkan nilai total loss sebesar 21,81% dalam 13100 epoch serta memiliki kecenderungan turun. Untuk nilai average precision pada model sistem smart detection tanaman kopi adalah 87,3% dan nilai average recall sebedar 89,6%.setelah dilakukan pengujian sistem dengan 12 sample didapatkan nilai akurasi ketepatan sistem dalam memprediksi adalah 96% sehingga sistem smart detection tanaman kopi robusta sudah baik dan mempunyai potensi untuk dapat diimplementasikan.
Water Productivity of Mustard Green (Brassica juncea L.) with Variation of Irrigation Systems Nova Anika; Muh Kusmali; Harmiansyah Harmiansyah; Setyadi Gumaran; Ridwan Ridwan
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 13, No 3 (2024): September 2024
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v13i3.831-838

Abstract

Drip irrigation and self-watering are two examples of irrigation technology improvements that employ effective and efficient watering methods. Water productivity may be used as a benchmark to compare irrigation efficiency and agricultural productivity. The purpose of this study was to assess mustard green's water productivity under conventional, drip, and self-watering irrigation systems. The effect of irrigation variation on mustard green growth was studied using a nonfactorial technique with a completely randomized design (CRD). The design has three treatments and six replications. This study examined the following variables: height, number of leaves, yield, irrigation water utilized, and water productivity of mustard green. The study found that mustard green plants require 0.69 mm/day of water in the vegetative phase, 2.83 mm/day in the generative phase, and 1.69 mm/day in the final phase. The use of different watering systems has a significant influence on mustard green's height and leaf number. Self-watering at 15 g/L provides the maximum water productivity for mustard green, followed by drip irrigation at 8.46 g/L and conventional irrigation at 7.69 g/L. Keywords: Drip irrigation, Mustard green, Self-watering irrigation, Water productivity
Co-Authors Alpaizon, Remi Andika Setiawan, Andika Anggraini, Leslie Anika, Nova Apriani, Santi Aprilianda, Mohamad Meazza Arinjani, Putri Arirohman, Ilham Dwi Arjal Tando Arysandia, Devy Azikia Karunia Putri Bagaskara, Radhinka Ba’its, Alfian Kafilah Bilhaq, Ikrar Burmawi Chalida Syari Dari, Putri Darwin Darwin Dermawan, Muhammad Devia Gahana Cindi Alfian Devy Arysandia Diptaningsari, Danarsi Drantantiyas, Nike Dwi Grevika Dwirotama, Paska Eka Nurfani Fadhilah, Rafi Faisal, Amir Febrianto, Andre Fil’aini, Raizummi Fino Agustian Jourdan Gamas Fitrah Qalbina Fitrawan, Mhd. Kadar Gamas, Fino Grace Sihombing Gumaran, Setyadi Hadi, Fahmi Sapta Herlina Herlina Hikmawati, Meli Inrum, Putri A’isyati Irwansyah Irwansyah Jekvy Hendra Joyce Rebeka Gultom Julio, Apriansyah Kardiansyah Khalifah, Devi Putri Lathifa Putri Afisna Lestari, Aisyah Viji Listiani, Amalia Lita Lianti M Akbar, M M. Azhar Mustafid Marpaung, David Septian Sumanto Mawardi, Rahadian Meidaliyantisya, Meidaliyantisya Meidaliyantisyah, Meidaliyantisyah Muarif, Widodo Wahyu Mufidah, Zunanik Muh. Kusmali Muhammad Arhan Rajab Muhammad Syaukani Muhammad, Ghaffar Nawang Wulan Saputri Ni Made Tiara Wati Ni Wayan Arya Utari Nia Saputri Utami Nila Wardani, Nila Nova Anika Nuruli, Febmartini Evita Oktaviani, Cinthya Ayu Oviana, Ella Oviana, Ella Trilia Padang, Welly Liku Pertiwi, Novalia Prastyo, Adi Prayudah, Mahessa Z.W. Putra, Pramana Putri Wulan Dari Putri, Azikia Raizummi Fil'aini Raizummi Fil’aini Ramadhan, Al Aqib Anugerah Renaldi, Rifki Riandara, Herviannna Indira Kusuma Ridwan Ridwan Ridwan Ridwan Risky Arman Rismayanti, Marliana Indah Rohman, Idzan Fathur Rohman, Tefur Nur Ruly Davisca Pratama Rustam Efendi Rustam Efendi Rustami, Erus Samang, Andi Marlisa Bossa Saputra, Muhammad Atma Saputra, Rizki Octa Saputri, Nawang Sarah Dila Rahmawati Sarah Rahmawati, Sarah Savitri Wahyuni Savitri Wahyuni Sianturi, Intan Sari Simbolon, Sinober Sinaga, Anggi Mahdinda Sirait, Sylvrina Margareth Siti Muslimah Siti Mutmainah Sitio, Forwenli Sudarmanto Jayanegara Sugatra Dwi Atmaja Suretno, Nandari Syahrizal Nasution Syifa, Jovita Delphia Taufiq, Habib M Teuku Meurah Indra Riayatsyah Tri Novita Sari Untoro, Meida Cahyo Utari, Ni Wayan Wahyu Setiawan Wahyuni, Savitri Wati, Ni Widiya, Widiya Winni Nur Auli Yulita, Winda