Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search
Journal : JURNAL PSIKOLOGI UDAYANA

Pengaruh Religiusitas terhadap Kecerdasan Emosi pada Siswa Perempuan SMA Muhammadyah 1 Denpasar Shata, Nuzhatul Imani; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.675 KB)

Abstract

Kecerdasan emosi merupakan aspek penting yang perlu dimiliki siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 1 Denpasar. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi kecerdasan emosi adalah religiusitas. Religiusitas merupakan keyakinan dimana seseorang merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi, yang menaungi kehidupan dan hanya kepada-Nya bergantung dan berserah hati yang kemudian diwujudkan dengan ketaatan menjalankan agama. Pada masa remaja perkembangan keagamaan ditandai dengan adanya keragu-raguan terhadap ketentuan-ketentuan agama. Namun pada dasarnya sebagai manusia, remaja tetap membutuhkan agama sebagai pegangan dalam kehidupan, terutama pada saat menghadapi kesulitan. Praktik agama juga dapat mempengaruhi kecerdasan emosi remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosi pada siswa SMA Muhammadiyah 1 Denpasar. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 57 orang siswa SMA Muhammadiyah 1 Denpasar dengan menggunakan teknik cluster sampling. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala religiusitas dan kecerdasan emosi yang dibuat sendiri oleh peneliti. Reliabilitas skala religiusitas sebesar 0,951 dan skala kecerdasan emosi dengan reliabilitas sebesar 0,937. Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan R= 0,460 dan R square sebesar 0,211. Hal tersebut menjelaskan bahwa religiusitas memiliki peran sebesar 21,10% terhadap kecerdasan emosi. Koefisien beta terstandarisasi religiusitas sebesar 0,460 dan signifikansi 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap kecerdasan emosi pada siswa perempuan SMA Muhammadiyah 1 Denpasar. Kata kunci: Kecedasan Emosi, Religiusitas, Siswa perempuan SMA Muhammadiyah 1 Denpasar.
Hubungan antara Komparasi Sosial dengan Citra Tubuh pada Remaja Laki-Laki di Denpasar Wahyuni, Gusti Ayu Komang Tri Eka; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.252 KB)

Abstract

Pada masa remaja konsep tubuh negatif dan tidak realistis terjadi karena bentuk tubuh yang dilihat tidak sesuai dengan bentuk tubuh yang diharapkan. Tidak hanya remaja perempuan yang memerhatikan citra tubuh, akan tetapi remaja laki-laki juga sebenarnya memerhatikan citra tubuh. Penilaian tentang kondisi fisik dalam ilmu psikologi sering dihubungkan dengan konsep citra tubuh. Remaja yang mengalami perubahan fisik akan cenderung melakukan perbandingan diri dengan orang lain. Perilaku membandingkan diri sendiri dan orang lain dalam ilmu psikologi berkaitan dengan istilah komparasi sosial. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara komparasi sosial dengan citra tubuh pada remaja laki-laki di Denpasar. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel adalah cluster sampling, dengan responden merupakan remaja laki-laki di Denpasar yang memiliki rentang usia 12 tahun sampai dengan 22 tahun dengan total responden sebanyak 100 remaja laki-laki. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala komparasi sosial dan skala citra tubuh. Metode analisis data untuk menguji hubungan korelasi dengan pearson product moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS 20.0 for Window untuk mengetahui hubungan variabel komparasi sosial dan variabel citra tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang searah antara komparasi sosial dengan citra tubuh pada remaja laki-laki di Denpasar (r=0,589; p=0,000< 0,05). Hubungan yang positif pada nilai r menunjukkan bahwa hubungan antara variabel komparasi sosial dengan citra tubuh searah, yang berarti semakin tinggi komparasi sosial maka semakin tinggi citra tubuh pada remaja laki-laki, sebaliknya jika komparasi sosial rendah maka citra tubuh pada remaja laki-laki rendah. Kata kunci: komparasi sosial, citra tubuh, remaja laki-laki
Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri terhadap Tingkat Kecemasan Berkomunikasi pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Denpasar Fitriyanti, Kadek; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.474 KB)

Abstract

Salah satu keterampilan yang ditetapkan oleh perusahaan dalam merekrut karyawan adalah memiliki kemampuan berkomunikasi efektif dalam tim kerja. Sejalan dengan hal tersebut Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menyusun kurikulum yang sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan siswa di dunia kerja. Data di lapangan dan hasil penelitian awal yang telah dilakukan menunjukkan bahwa masih banyak siswa SMK mengalami kecemasan berkomunikasi. Dampak yang ditimbulkan adalah siswa menjadi pasif dan menghindari situasi berkomunikasi. Semakin banyak kasus kecemasan berkomunikasi yang terjadi, maka semakin dibutuhkan program intervensi yang dapat mengurangi tingkat kecemasan berkomunikasi yang dirasakan. Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah menguji pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswa SMK di Denpasar. Desain penelitian yakni kuasi-eksperimen non-equivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yakni menggunakan two-stages cluster sampling. Sebanyak 12 orang subjek yang dipilih memiliki skor kecemasan berkomunikasi sedang hingga tinggi. Subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yakni kelompok eksperimen sebanyak enam orang dan kelompok kontrol sebanyak enam orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah skala kecemasan berkomunikasi untuk mengetahui kategori kecemasan berkomunikasi yang dirasakan oleh siswa. Perlakuan yang diberikan adalah pelatihan efikasi diri yang disusun berdasarkan sumber-sumber efikasi diri dari Bandura (1997). Hipotesis penelitian diuji dengan statistik non-parametrik Mann Whitney test. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap tingkat kecemasan berkomunikasi pada siswa SMK di Denpasar. Kata kunci: pelatihan efikasi diri, kecemasan berkomunikasi, siswa SMK
Pelatihan Komunikasi untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Pembina Panti Asuhan Harumi, B. Primandini Yunanda; Surjaningrum, Endang Retno; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Vol 8 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2021.v08.i02.p03

Abstract

Communication is a process of delivering and receiving messages. Communication problem can arise between adults and adolescents in a foster house. This study aims to determine the effect of communication training to increase educators’ communication skill in a foster house. This study used pre-experimental design method with one group pretest-posttest design where only one group given treatment. The research sample was 7 educators who interacts with adolescents in a foster house in Bali. Measurements use observation based indikator for communication aspects of DeVito (2016) and interview to evaluate and follow up after the communcation training ended. The training was given for 2 days. Data was analyzed using Wilcoxon signed rank test. The results show that communication training is effective to increasing communication skill of foster house’s educators.
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENYESUAIAN PERNIKAHAN PADA PRIA DEWASA AWAL DI DENPASAR Dewi, Putu Yunita Trisna; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Vol 3 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.772 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2016.v03.i02.p11

Abstract

Getting married and starting a new family are one of the developing tasks in the early adulthood. In the first 2 years of marriage, couples need to do a marital adjustment. One of the factors that support the successful of marital adjustment is the ability to express feelings to your partner. Men find it difficult to express their feelings for their traditional views about gender roles in society oriented men and Denpasar most people still follow this view. The traditional view emphasizes men as breadwinners, a figure that is strong, not easy to complain and suppress his feelings. The ability to express emotions have a strong relationship with the marital adjustment so that it takes emotional intelligence in the marriage relationship. The aim of this study is to find out the relation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men in Denpasar.This study is a quantitative correlation study. The amount of the subject in the study is 66 young adult men with the criteria of the age limit is 20 – 40 years old, have been married with the age of marriage is not more than 2 years. The technique of collecting data used was purposive sampling. The measuring instrument used in the study was emotional intelligence scale with the reliability 0,885 and the scale of marital adjustment with the reliability 0,882. The result after examining the hypotheses by using the method of correlation data analysis by Spearman shows that the significance level is 0,008 (sig<0,05). The value is showing that there is a significant correlation between emotional intelligence and marital adjustment among early adulthood men. The correlation coefficient between emotional intelligence and marital adjustment is 0,323 that means 32,3% variations in marital adjustment are determined by emotional intelligence, meanwhile the other 67,7% are determined by other variables which are not analyzed in this study.Keywords : Emotional Intelligence, Marital Adjustment, Early Adulthood Men
Peran determinasi diri dan dukungan sosial terhadap kematangan karier pada remaja siswa SMA kelas XII di Denpasar Dharmasatya, Adjie; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kematangan karier merupakan keselarasan antara perilaku dan sikap karier nyata dengan perilaku dan sikap karier yang diharapkan pada rentang usia tertentu di tiap fase perkembangan. Bentuk kematangan karier pada fase remaja khususnya remaja siswa kelas XII adalah kemampuan menentukan jurusan studi lanjut. Kematangan karier dapat dipengaruhi oleh faktor internal yaitu determinasi diri dan faktor eksternal yaitu dukungan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran determinasi diri dan dukungan sosial terhadap kematangan karier. Subjek dalam penelitian ini adalah 173 remaja siswa kelas XII di Denpasar. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kematangan karier, skala determinasi diri, dan skala dukungan sosial. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,561, nilai koefisien determinasi sebesar 0,315 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0.05) dengan koefisien beta terstandarisasi pada variabel determinasi diri 0,179 dan dukungan sosial sebesar 0,464. Hasil ini menunjukkan determinasi diri dan dukungan sosial secara bersama-sama berperan meningkatkan kematangan karier pada remaja siswa SMA kelas XII di Denpasar.
Hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan body dysmorphic disorder (BDD) pada remaja akhir laki-laki di Denpasar Ganeswari, Anak Agung Istri Galuh; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Vol 6 No 01 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.796 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2019.v06.i01.p07

Abstract

Masa remaja juga merupakan suatu tahap dalam perkembangan individu mengalami perubahan-perubahan yang sangat pesat diantaranya perubahan fisik. Hal ini yang mendasari remaja cenderung lebih banyak memperhatikan penampilan fisik. Pada masa sekarang bentuk tubuh remaja akhir laki-laki adalah bentuk tubuh atletis dan proporsional dengan bentuk tubuh kurus dengan otot. Tak jarang hal tersebut menimbulkan ketidakpuasan pada tubuh remaja akhir laki-laki, ketidakpuasan ini jika terjadi secara terus menerus maka dapat menyebabkan munculnya kecenderungan Body Dysmorphic Disorder. Individu dengan Body Dysmorphic Disorder (BDD) biasanya melebih-lebihkan daya tarik dari kecantikan wajah dan merendahkan penampilan sendiri. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah citra tubuh, citra tubuh merupakan pemikiran seseorang tentang bagaimana penilaian dari orang lain terhadap bentuk tubuhnya. Adanya distorsi dan citra tubuh yang negatif yang menyebabkan munculnya ketidakpuasan tubuh pada remaja akhir laki-laki. Berdasarkan pemaparan tersebut tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) pada remaja akhir laki-laki di Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 208 remaja akhir laki-laki dengan rentang usia 17-22 tahun yang merupakan mahasiswa di Denpasar yang dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster area. Instrumen penelitian terdapat dua, yaitu skala citra tubuh (r= 0,912) dan skala kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) (0,909). Metode analisis menggunakan korelasi product moment dengan hasil signifikansi sebesar 0,007 (p<0,05), sehingga kesimpulan penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara citra tubuh dengan kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD) pada remaja akhir laki-laki di Denpasar. Kata kunci: Kecenderungan Body Dysmorphic Disorder (BDD), citra tubuh, remaja akhir laki-laki.
Pengaruh Teknik Mnemonik terhadap Kemampuan Membaca Aksara Bali pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Batubulan Yogantari, Luh Putu Winda; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.512 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2018.v05.i02.p20

Abstract

Pendidikan tingkat Sekolah Dasar mempunyai peranan penting bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki, salah satunya yaitu harus menguasai kemampuan membaca. Terdapat mata pelajaran yang mengajarkan cara membaca huruf lain selain abjad yaitu aksara Bali dengan kompetensi dasar yang harus dikuasi adalah mampu membaca permulaan aksara Bali. Adapun permasalahan yang dihadapi siswa kelas III SDN 1 Batubulan yaitu kesulitan dalam mengingat lambang aksara Bali. Kemampuan dalam mengingat bentuk dan bunyi huruf merupakan dasar untuk membaca. Teknik yang dapat digunakan untuk membantu permasalahan tersebut yaitu teknik mnemonik. Mnemonik merupakan teknik untuk meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik mnemonik terhadap kemampuan membaca aksara Bali pada siswa kelas III SDN 1 Batubulan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang bersifat pre-experimental designs dengan One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah subjek yang diperoleh yaitu 18 siswa. Tahapan penelitian terdiri dari pretest, perlakuan dan post test. Alat ukur yang digunakan adalah tes kemampuan membaca aksara Bali yang terdiri dari 20 soal. Perlakuan diberikan selama tiga kali dalam seminggu selama 6 sesi. Analisis data menggunakan Wilcoxon Signed-Rank Test menunjukkan hasil dengan signifikansi (p = 0.000 ? 0.05) yang artinya Ho ditolak. Adapun nilai effect size (r = 0.5625) menunjukkan bahwa perlakuan memiliki efek yang besar. Dapat disimpulkan bahwa teknik mnemonik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan membaca aksara Bali pada siswa kelas III SDN 1 Batubulan. Kata kunci: mnemonik, kemampuan membaca aksara Bali, siswa kelas III SD
Peran kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi terhadap penyesuaian diri mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018 Pratiwi, Ni Putu Padmadita Nanda; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Edisi Khusus
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.419 KB)

Abstract

Penyesuaian diri adalah respon mental dan perilaku mahasiswa baru untuk mengatasi dan menyelaraskan kebutuhan, harapan, serta tuntutan yang berasal dari diri sendiri serta dari lingkungan sekitar melalui upaya-upaya tertentu. Penyesuaian diri memfasilitasi mahasiswa baru untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang baik dengan dirinya sendiri serta lingkungannya, terutama di lingkungan perguruan tinggi. Penyesuaian diri dipengaruhi oleh kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengetahui peran kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi terhadap penyesuaian diri mahasiswa baru. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 226 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018. Alat ukur penelitian ini adalah skala penyesuaian diri, skala kecerdasan emosional, dan skala motivasi berprestasi. Teknik analisis data penelitian ini adalah regresi berganda. Hasil uji regresi berganda menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,805, nilai koefisien determinasi sebesar 0,648, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan koefisien terstandarisasi pada variabel kecerdasan emosional sebesar 0,425 dan motivasi berprestasi sebesar 0,437. Hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional dan motivasi berprestasi berperan terhadap peningkatan penyesuaian diri mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Udayana angkatan 2018. Kata kunci: Kecerdasan emosional, mahasiswa baru, motivasi berprestasi, penyesuaian diri
Peran kecerdasan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali Asak, Ni Luh Ari Pradnyadewi; Wilani, Ni Made Ari
Jurnal Psikologi Udayana Vol 6 No 02 (2019)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.023 KB) | DOI: 10.24843/JPU.2019.v06.i02.p13

Abstract

Dalam 10 tahun terakhir, menikah dilakukan pada usia yang lebih muda yakni remaja. Berdasarkan hasil survei sosial dan ekonomi nasional tahun 2012, Bali menempati peringkat 19 dalam prevalensi pernikahan remaja. Selain banyaknya pernikahan, data lainnya menunjukkan bahwa terdapat banyak kasus perceraian yang dilakukan oleh pasangan remaja. Kasus perceraian meningkat 10 persen setiap tahunnya di Bali, tepatnya di Kota Denpasar. Perceraian disebabkan oleh ketidakcocokan yang menjadi indikasi ketidakpuasan pada pernikahan. Salah satu aspek yang memengaruhi kepuasan pernikahan adalah kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi merupakan hal yang harus dimiliki untuk menjaga kelangsungan pernikahan, terutama di usia muda. Berdasarkan pemaparan tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kecerdasan emosi terhadap kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan subjek sejumlah 66 remaja usia 16-22 tahun yang telah menikah dan berdomisili di Bali. Subjek dipilih dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu cluster area. Daerah yang digunakan dalam penelitian ini yakni Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan. Instrumen penelitian ini menggunakkan dua skala, yaitu skala Kecerdasan Emosi dan skala Kepuasan Pernikahan. Metode analisis menggunakan regresi linear sederhana dengan hasil (t =7,334; p = 0,000), sehingga dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi dapat meramalkan kepuasan pernikahan pada remaja yang menikah muda di Bali. Nilai R sebesar 0,676 dan R square sebesar 0,457 yang berarti varian kecerdasan emosi dapat menjelaskan sebesar 45,7% taraf varian kepuasan pernikahan. Kata kunci: Kecerdasan emosi, kepuasan pernikahan, pernikahan muda.