Museum Tuanku Imam Bonjol terletak di Bonjol, Sumatera Barat, Indonesia. Museum ini didedikasikan untuk Tuanku Imam Bonjol, seorang pahlawan nasional Indonesia yang memimpin Perang Padri melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Museum ini menyimpan berbagai artefak bersejarah, seperti senjata, dokumen, dan benda-benda pribadi yang terkait dengan kehidupan dan perjuangan Tuanku Imam Bonjol. Selain itu, museum ini juga menyediakan informasi mengenai sejarah dan budaya Minangkabau, memberikan wawasan mendalam tentang sosial dan politik pada masa perjuangan tersebut. Museum ini berfungsi sebagai pusat edukasi dan wisata, Museum Tuanku Imam Bonjol mengajak pengunjung untuk memahami dan menghargai sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Tujuan perancagan ini membahas pengguna (User Interface/UI) aplikasi Museum Tuanku Imam Bonjol dengan menggunakan pendekatan User Centered Design (UCD). UCD adalah metode yang menekankan pada kebutuhan dan preferensi pengguna selama proses pengembangan produk. Proses UCD terdiri dari empat tahap utama: analisis, desain, evaluasi, dan implementasi. Tahap analisis melibatkan pengumpulan informasi mendalam tentang pengguna potensial aplikasi, termasuk penelitian demografi, kebutuhan, dan interaksi mereka dengan teknologi. Hasil analisis ini menjadi dasar untuk tahap desain. Pada tahap desain, konsep dan prototipe awal UI dibuat berdasarkan temuan analisis, dengan fokus pada kenyamanan, kemudahan penggunaan, dan daya tarik visual untuk memastikan aplikasi fungsional dan menyenangkan bagi pengguna. Evaluasi melibatkan pengujian prototipe dengan pengguna sebenarnya melalui tes kegunaan dan umpan balik langsung, yang kemudian digunakan untuk memperbaiki dan mengoptimalkan desain sebelum implementasi akhir. Implementasi adalah proses menerjemahkan desain yang telah dievaluasi ke dalam produk akhir, di mana pengembang memastikan UI sesuai dengan desain yang disetujui dan memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Pendekatan UCD memastikan bahwa aplikasi Museum Tuanku Imam Bonjol tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang optimal, sehingga meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pengguna.