Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK METANOL KULIT BUAH JENGKOL TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Irma Ratna Kartika; Muktiningsih Muktiningsih; Fera Kurniadewi
Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan Vol 1 No 1 (2011): JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan, Volume 1 Nomor 1 Juni 2011
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.159 KB) | DOI: 10.21009/JRSKT.011.03

Abstract

The study aim is to investigate the phytochemical profile and the effect of methanol extract of Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) on reduction of glucose blood sugar level of mice (Mus musculus L.) strain DDY. A 870 g of dried Jengkol from Cipayung was macerated with methanol in order to get dried methanol extract (12,75 g). Meanwhile, phytochemical screening of the extract gave the information that the extract contained phenolic, flavanoid, steroid and saponine compounds. A TLC chromatogram indicated that methanol extract contained five phenolic compounds, seven flavonoid compounds and six mixtures of steroid and saponine compounds. The results showed that the extract of 450 mg/kg BW was able to lower glucose blood level as much as 66,67% more effective than other extract dosages (300 mg/kg BW, 600 mg/kg BW and 750 mg/kg BW) and the control drugs (Amaryl® 0,02 mg/kg BW, Glucobay® 1 mg/kg BW and Glucophage® 10 mg/kg BW). The maximum decrease of glucose level had been reach at day 14 of observation after administration of extracts or drugs. Hyperglycemic mice by glucose induced can be identified as animal model of type 2 diabetes due to unhealthy and unbalanced eating habit. Hence based on experiment outcome above, it can be concluded that extract dosage of 450 mg/kg BW has function as oral anti diabetic drug of type 2 diabetes. Keywords: hyperglycemia, Amaryl, Glucobay, Glucophage, diabetes, methanol extract Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil fitokimia dan pengaruh dosis ekstrak metanol kulit buah Jengkol [Pithecellobium jiringa (Jack) Prain ex King] (Leguminoceae) terhadap penurunan kadar glukosa darah mencit (Mus Musculus L.) strain DDY dengan waktu pengamatan yang berbeda.Sebanyak 870 g jengkol dari Cipayung yang sudah dikeringkan, dimaserasi dengan pelarut metanol sehingga diperoleh ekstrak metanol kering (12,75 g). Sementara, hasil uji fitokimia memberikan informasi bahwa kulit buah jengkol mengandung senyawa kimia golongan fenolik, flavonoid, steroid, dan saponin. Hasil kromatogram dari KLT menunjukkan bahwa ekstrak metanol kulit buah jengkol mengandung 5 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa fenolik, 7 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa flavonoid, dan 6 noda yang teridentifikasi sebagai senyawa steroid dan saponin. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekstrak jengkol dosis 450 mg/kg BB mampu menurunkan kadar glukosa darah sebesar 66,67% lebih efektif dibanding ekstrak dosis lain (300 mg/kg BB, 600 mg/kg BB dan 750 mg/kg BB) dan kontrol obat (Amaryl® 0,02 mg/kg BB, Glucobay® 1 mg/kg BB dan Glucophage® 10 mg/kg BB). Penurunan kadar glukosa secara maksimum terjadi pada waktu pengamatan hari ke-14 setelah pemberian ekstrak atau obat. Mencit yang dibuat hiperglikemia dengan cara diberi glukosa berlebih setiap hari, dapat dijadikan sebagai model hewan yang mengalami diabetes tipe 2 karena pola makanan yang tidak sehat dan seimbang. Oleh karena itu berdasarkan hasil percobaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dosis 450 mg/kg BB dapat berfungsi sebagai obat antidiabetes oral tipe 2. Kata Kunci: hiperglikemia, Amaryl®, Glucobay®, Glucophage®, diabetes, ekstrak metanol
Uji Aktivitas Inhibisi Enzim α-Glukosidase secara In Vitro dari Ekstrak Metanol Daun Cryptocarya densiflora Blume dan Fraksi-Fraksinya Nurul Ariani; Irma Ratna Kartika; Fera Kurniadewi
Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan Vol 7 No 1 (2017): JRSKT - Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan, Volume 7 Nomor 1 Juli 2017
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.787 KB) | DOI: 10.21009/JRSKT.071.03

Abstract

Cryptocarya densiflora Blume digunakan dalam penelitian penelusuran senyawa antidiabetes melalui penentuan aktivitas inhibisinya terhadap enzim α-glukosidase secara in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan profil fitokimia ekstrak metanol daun Cryptocarya densiflora Blume dan fraksi-fraksinya (n-heksana, n-heksana-etil asetat, serta etil asetat) serta aktivitas inhibisinya terhadap enzim α-glukosidase. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, diketahui bahwa fraksi etil asetat mengandung senyawa golongan flavonoid, fenolik, saponin, dan tanin. Di samping itu, fraksi etil asetat berpotensi sebagai inhibitor enzim α-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 93,325 ppm dengan kategori aktif sebagai antidiabetes. Kata kunci: Cryptocarya densiflora Blume, Inhibisi enzim α-glukosidase, in vitro
PENGARUH WAKTU PENGERINGAN TERHADAP SIFAT OPTIK ZNO NANOPARTIKEL HASIL DARI BIOSINTESIS Zahra Anjani; Fera Kurniadewi; Iwan Sugihartono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) Vol 9 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) SNF2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.099 KB) | DOI: 10.21009/03.SNF2020.01.FA.19

Abstract

Abstrak ZnO Nanopartikel dari berbagai hasil biosintesis akan dilihat sifat optik untuk memberikan konfirmasi pengaruh waktu pengeringan. Pengaruh waktu pengeringan dibandingkan dengan beberapa teknik biosintesis yang mengacu pada 4 penulis, yaitu Vishnupriya (2020) dengan waktu pengeringan 5 hari, Awwad (2020) dengan waktu pengeringan 7 hari, Tura (2018) dengan waktu pengeringan 14 hari, Ezealisiji (2019) dengan waktu pengeringan 21 hari dan pengeringan dilakukan pada temperature ruang. Keempat metode ini menggunakan prekusor yang berbeda namun prosesnya sama. Dikonfirmasi bahwa berdasarkan uji Spektrometer Uv-Vis, puncak absorbansi terjadi pada 360 nm (5 hari), 369 nm (7 hari), 365 nm (14 hari), dan 359 nm (21 hari). Spectrum Uv-Vis dari ZnO Nanopartikel memiliki absorbansi maksimum yang kuat pada gelombang di bawah 400 nm. Hal ini menjelaskan bahwa tidak adanya factor signifikan dari waktu pengeringan terhadap sifat optik ZnO Nanopartikel dan pola spektrum absorbansi umumnya tergantung pada parameter seperti metode sintesis, suhu, ukuran dan bentuk nanopartikel yang disintesis. Kata Kunci: Nanopartikel ZnO, Biosintesis, Perbedaan Waktu, Absorbansi Abstract ZnO nanoparticles from various biosynthetic results will be seen by optical character to confirm the effect of drying time. The effect of drying time is compared with some biosynthetic techniques which refer to 4 authors, Vishnupriya (2020) with a drying time of 5 days, Awwad (2020) with a drying time of 7 days, Tura (2018) with a drying time of 14 days, Ezealisiji (2019) with drying time of 21 days and drying is done at room temperature. These four methods use different precursors but the process is the same. It is confirmed that based on the Uv-Vis Spectrometer test, the peak absorbance occurred at 360 nm (5 days), 369 nm (7 days), 365 nm (14 days), and 359 nm (21 days). The Uv-Vis Spectrum of ZnO Nanoparticles has a strong maximum absorbance in waves below 400 nm. This is explains that there is no significant factor of drying time on the optical character of ZnO nanoparticles and the absorbance spectrum pattern generally depends on parameters such as the synthesis method, temperature, size and shape of the synthesized nanoparticles. Keywords: ZnO Nanopartiles, Biosynthetic, Drying Time, Absorbance
IMPLEMENTASI PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN LABORATORIUM IPA DI SMA LABSCHOOL CIBUBUR, BEKASI, JAWA BARAT Fera Kurniadewi; Hanhan Dianhar; Mutia Delina; Jafar Amiruddin; Ahmad Rifai
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.452 KB)

Abstract

Abstract The science laboratory at SMA Labschool Cibubur is currently not running the Occupational Health and Safety (K3) program optimally. There is a misunderstanding that the potential danger in the science laboratory in high school is relatively small because it tends to use relatively few chemicals, causing a lack of understanding of the potential hazards that will occur. Therefore, the PPM KKN UNJ team consisting of lecturers and a team of students from the Chemistry, Physics, and Fire Safety Engineering Study Program carried out service activities for implementing the K3 program at the Science Laboratory of SMA Labschool through training activities related to K3 (Chemical Material Management, Chemical Waste Management, Use of APAR). Emergency Management) and inspection of K3 facilities and infrastructure. The purpose of the PPM KKN activity at the Labschool Cibubur High School Laboratory is to improve the performance of the use and management of the Science Laboratory at the Labschool Cibubur High School. The more adequate the availability of K3 facilities, the less chance of accidents occurring. After participating in K3 implementation training activities, there is an increase in K3 culture in the Labschool Cibubur SMA laboratory. In this case, the compliance and awareness of all students and teachers to follow K3 SOPs, the use of appropriate personal protective equipment, complete K3 facilities and infrastructure, and personnel who have K3 knowledge adequate Abstrak Laboratorium IPA di SMA Labschool Cibubur saat ini belum optimal menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Adanya pemahaman yang keliru bahwa potensi bahaya di laboratorium IPA di SMA relatif kecil karena cenderung menggunakan bahan kimia relatif sedikit menyebabkan kurang dipahaminya potensi bahaya yang akan terjadi. Oleh karena itu tim PPM KKN UNJ yang terdiri dari dosen dan tim mahasiswa dari Prodi Kimia, Fisika dan Rekayasa Keselamatan Kebakaran melakukan kegiatan pengabdian implementasi program K3 di Laboraturium IPA SMA Labschool melalui kegiatan pelatihan terkait K3 (Pengelolaan Bahan Kimia, Pengelolaan Limbah Kimia, Penggunaan APAR, Penanggulangan Keadaan Darurat) dan inspeksi sarana dan prasarana K3. Tujuan Kegiatan PPM KKN di Laboraturium SMA Labschool Cibubur adalah untuk meningkatkan kinerja penggunaan dan pengelolaan Laboratorium IPA di SMA Labschool Cibubur. Semakin mencukupi tersedianya fasilitas K3 maka akan semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan yang terjadi. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan implementasi K3, ada peningkatan budaya K3 di laboraturium SMA Labschool Cibubur dalam hal ini kepatuhan dan kesadaran seluruh siswa dan guru untuk mengikuti SOP K3, penggunaan alat pelindung diri yang tepat, kelengkapan sarana dan prasarana K3, dan personil yang mempunyai pengetahuan K3 yang memadai.
Sosialisasi Pembuatan Yoghurt untuk Guru SMA di Lingkungan MGMP Jakarta Timur 1 Irma Ratna Kartika; Fera Kurniadewi; Ema Amalia; Inez Trinanda; Kezia Erlang; Laila Manggarani Batau; Nabilah Maulida
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 3 (2023): JAMSI - Mei 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.765

Abstract

Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, telah mengubah kebiasaan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan menjaga pola makan agar kondisi sistem pencernaan sehat karena sebagian besar kekebalan tubuh manusia berawal dari pencernaan. Salah satu contoh minuman hasil fermentasi yaitu yoghurt yang mengandung bakteri baik dan berperan dalam melindungi kesehatan sistem pencernaan. Ada beberapa guru MGMP Kimia Jakarta Timur 1 yang belum mengetahui tentang informasi yoghurt lengkap terkait nilai gizi. Terutama proses pembuatan yoghurt yang dapat dilakukan di rumah, yang akan dihasilkan yoghurt yang lebih sehat dan bebas zat aditif (pewarna, perasa, dan pemanis) serta menghemat biaya. Perubahan kondisi masyarakat selama Pandemi COVID-19 dan keinginan guru untuk mengolah susu menjadi yoghurt bebas zat aditif melalui proses fermentasi serta sosialisasi peluang wirausaha yoghurt berupa pengemasan dan analisis usaha (meliputi investasi, biaya operasional, omset dan laba) menjadi tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat dosen Prodi Kimia FMIPA UNJ. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan, pelatihan dan praktek. Luaran kegiatan ini berupa pengetahuan dan keterampilan guru memproduksi, memodifikasi, mendesain kemasan dan melakukan analisis usaha yoghurt. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan disosialisasikan oleh guru pada siswa melalui Pembelajaran berbasis STEAM dan masyarakat di sekitar rumahnya.
PELATIHAN PEMBUATAN YOGHURT UNTUK GURU-GURU SMA KIMIA DI MGMP JAKARTA TIMUR 2 Irma Ratna Kartika; Fera Kurniadewi; Muktiningsih Muktiningsih; Fathya Putri Fajriani; Kinanti Istantia Chantika; Elsa Septiani; Isfasona Bunga Falana; Sheila Nurul Fadillah Octaviany
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19645

Abstract

ABSTRAKKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sejak Februari 2022 telah menerbitkan Kurikulum Merdeka Belajar yang bertujuan untuk mengatasi ketertinggalan dan kesenjangan pembelajaran karena pandemi COVID-19. Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran Sains memberi kesempatan para peserta didik untuk lebih melibatkan panca indra dan belajar lebih dekat dengan kesehariannya (muatan lokal) melalui pembelajaran lintas disiplin ilmu, yang tidak terakomodasi oleh mata pelajaran nasional. Oleh karena itu, perlu adanya kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan kreativitas guru tentang praktikum pembelajaran sains di sekolah dan kaitannya dengan pembelajaran kontekstual, yaitu pembuatan yoghurt. Yoghurt diyakini dapat meningkatkan imunitas tubuh saat dan setelah pandemik COVID-19 supaya sistem pencernaan menjadi sehat karena meningkatnya kekebalan tubuh. Pelatihan pembuatan yoghurt telah dilakukan oleh tim PkM KKN UNJ terhadap 35 guru kimia dari MGMP Kimia Jakarta Timur 2 di SMAN 39 Jakarta dan SMAN 81 Jakarta. Peserta kegiatan sangat bersemangat dan memiliki antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Kegiatan dapat meningkatkan keterampilan dan kesadaran guru-guru terhadap pentingnya pembuatan dan manfaat yoghurt untuk meningkatkan imunitas tubuh saat dan pasca pandemik COVID-19. Guru-guru SMA termotivasi untuk sharing dan menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang yoghurt kepada masyarakat sekitar lingkungan dan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar pada pembelajaran sains kontekstual yang digabung dengan pendekatan disiplin ilmu dan pendekatan pembelajaran berbasis eksperimen. Kata kunci: kurikulum merdeka belajar; covid-19; MGMP kimia; yoghurt. ABSTRACTSince February 2022, the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia has published the Independent Learning Curriculum which aims to overcome learning loss and learning gap due to the COVID-19 pandemic. Application of its Curriculum into Science learning provides opportunities for students to involve five senses more and learn closer to their daily lives (local content) through cross-disciplinary learning, which is not accommodated by national subjects. The application of the Curriculum to learning Science provides opportunities for students to involved the five senses more and learned closer to their daily lives (local content) through cross-disciplinary learning, which is not accommodated by national subjects. Therefore, it is necessary to perform activities to improve the skills and creativity of teachers regarding science learning practicum in schools and its relation to contextual learning, namely yogurt production. Yogurt is believed to be able to increase the body's immune system during and after the COVID-19 pandemic into a healthy digestive system. Yogurt-production training was conducted for 35 chemistry teachers of East Jakarta 2 Chemistry MGMP members at SMAN 39 Jakarta and SMAN 81 Jakarta. The activity participants were very excited and enthusiastic during the activity. The current activity can enhance the teacher’s competence and awareness of yogurt benefits to increase body immunity during and after the COVID-19 pandemic. The teachers are motivated to share yogurt information and knowledge with the local community. They also intend to apply the combination of an Independent Learning Curriculum to contextual science learning, a scientific discipline approach, and an experiment-based learning approach. Keywords: independent learning curriculum; covid-19; chemistry MGMP; yogurt.