Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Head Loss Determination along Pipe of Drip Irrigation System using Small Pipe Emitter Made From Local Material Mechram, Siti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.788 KB)

Abstract

Irrigation is an important factor in agricultural rop planting trickle or drip irrigation method is casier in operational, reguire a lower operational pressure and has a possibility to make from local material. Drip irrigation is a method of water application in form of drip on the soil surface or subsurface. Head loss along lateral is a common problem found in this method caused high variation in emitter discharge. This research aimed to determine emitter head loss along lateral, impact of emitter discharge on operational pressure, pipe diameter and treatment applied on lateral. This research utilized small pipe (1.6 mm in diameter) as emitter. Output discharge more collected and analyzed using complete random design method having 3 level of pressure (4, 6, and 8 psi) and 3 level of lateral diameter (1/3, ¾, and 1 inchi). Head loss calculated using Darcy-Weisbach formula. Result showed a trend of increasing emitter discharge by increasing operational pressure. Increasing in emitter discharge was also found when a larger diameter used in system. Discreasing in head loss was detected when higher pressure a larger lateral used. Emitter uniformity coeffisien, calculated using cristiansen formula, was 91.2 % showing a selected emitter type was acceptable for drip irrigation method.Keywords: emitter, head lose, drip irrigation
The Application of Drip Irrigation Technique and Artificial Planting Media in the Cultivation of Lettuce (Lactuca sativa) Mechram, Siti
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 7, No 1 (2006)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.658 KB)

Abstract

The effort to develop artificial planting media and technique for more practical irrigation in the cities growing since the area of land available for farming is getting less. A glass house experiment was run to compare the performance of three types of planting media, i.e. 100% rice husk charcoal (RHC), a mixture of RHC (50%) and andosol (50%) and 100% andosol, which was watered in periodical (once a day, once in two days and once in three days respectively) by means of drip irrigation technique. A weekly observation were made on plant growth parameters (plant height, number of leaves, wide, length and the area of leaves) and the shoot length. A daily observation was performed for the room temperature (in the morning, noon and afternoon) and amount of water needed for irrigation. The plant was harvested after 31 days and the yield was determined by gravimetry method for fresh vegetable and in a dry form. The result showed that the use of a mixture between RHC (50%) and 50% andosol watered once ion two days gave the best plant growth and production yield.   Keywords: Planting Media, watering interval, lettuce, drip irrigation
PEMANFAATAN BIOCHAR SEBAGAI BAHAN PEMBENAH TANAH UNTUK MEMPERBAIKI KESUBURAN TANAH ULTISOL DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL KEDELAI Farni, Yulfita; Mechram, Siti; Wulan, Cory
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jrktl.v7i2.1834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi pengaruh pemberian biochar tempurung kelapa terhadap sifat kimia Ultisol dan pengaruhnya terhadap tanaman kedelai. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Desa Mendalo Darat dengan Ordo tanah Ultisol. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Balai Penelitian Kacang dan Aneka umbi Malang. Penelitian dilakukan selama enam bulan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pada petak percobaan. Perlakuan yang dicobakan terdiri dari b0 (kontrol ), b1(biochar tempurung kelapa 5 t) /ha), b2(biochar tempurung kelapa 10t/ha ), b3(biochar tempurung kelapa 15 t/ha), b4 (biochar tempurung kelapa 20 t/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwapemberian biochar mampu meningkatkan hara yaitu N, P, K dan meningkatkan Kapsitas Tukar Kation (KTK) serta bahan organik tanah. Biochar tempurung kelapa mampu meningkatkan porositas tanah dan menurunkan BV tanah, pemberian biochar meningkatkan hasil kedelai sekitar 32% dibandingkan dengan tanpa pemberian biochar dan pemberian dosis biochar sebesar 20 t/ha masih meningkatkan semua parameter pengamatan termasuk hasil kedelai.
Pemanfaatan Limbah Tahu Menjadi Kerupuk dan Nata de Soya dalam Upaya Pemberdayaan dan Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Mechram, Siti; Agustina, Raida; Hartuti, Sri; Jayanti, Dewi Sri
JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L) Vol 2 No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L): Volume 2 Nomor 1,
Publisher : LEMBAGA KAJIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (LKPPL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62671/jp3l.v2i1.57

Abstract

Industri tahu adalah industri skala kecil menengah yang banyak berkembang di masyarakat.  Ampas tahu merupakan hasil samping dalam proses pembuatan tahu yang yang berbentuk padat. Pemanfaatan limbah industri tahu menjadi produk seperti : kerupuk ampas tahu, nata de soya, juga bermaksud untuk memberdayakan perempuan yang tergabung dalam kelompok tani dan koperasi wanita. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pemanfaatan ampas tahu menjadi olahan kerupuk dan nata de soya dan diharapkan adanya keberlanjutan pembuatan kerupuk dan nata de soya dari ampas tahu setelah pelatihan usai guna menunjang menambah pendapatan. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah metode penyuluhan dan pembuatan produk. Hasil dari kegiatan ini adalah respon baik dari peserta penyuluhan dan adanya minat yang besar dari peserta penyuluhan untuk memanfaatkan ampas tahu menjadi produk kerupuk dan nata de soya sebagai produk olahan yang diminati konsumen.
Aplikasi Penjernihan Air Metode Penyaringan Mechram, Siti; Hartuti, Sri; T. Ferijal; Mustaqimah; Agustina, Raida
JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L) Vol 1 No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (JP3L): Volume 1 Nomor 1,
Publisher : LEMBAGA KAJIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN LINGKUNGAN (LKPPL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62671/jp3l.v1i1.9

Abstract

Sistem penyaring air sederhana adalah sistem yang paling banyak digunakan baik itu kegunaan rumah tangga hingga kegunaan industri. Masyarakat pedesaan sudah banyak mengenal penyaring modern, namun oleh beberapa faktor masyarakat yang menggunakannya masih sangat minim. Faktor tersebut disebabkan antara lain adalah seperti pemasangan alat penyaring harus pada suatu tempat tertentu sehingga masyarakat lainnya sulit mencapainya, Jarak antara penyaring dengan rumah-rumah penduduk lebih jauh dibanding dengan sumber air minum yang biasa mereka gunakan, masyarakat belum siap menerima bantuan tersebut, karena jika ada kerusakan pada sarana penyaring tersebut mereka tidak tahu memperbaikinya, dengan demikian masyarakat menggunakan kembali sumur air yang ada sebelumnya. Tujuan pengadaan dan memberi pengetahuan tentang penyaringan air secara sederhana dipedesaan adalah sebagai motivasi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pedesaan melalui salah satu cara dengan penggunaan air yang bersih dan sehat, juga memberikan suatu metode penyaringan air yang praktis dan sederhana serta ekonomis yaitu suatu sistem pengolahan air untuk mendapatkan air yang memenuhi syarat standard air minum secara fisisnya, dan air bersih untuk memasak dan mencuci. Hasil dari pengabdian masyarakat ini adalah penjernihan air dapat dilakukan menggunakan alat yang sederhana dengan teknik filtrasi, sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air bersih dan masyarakat telah dapat membuat dan menggunakan alat penjernih air sehingga dapat memperbaiki kualitas air
Produk Olahan Berbahan Dasar Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis) di Lampulo Banda Aceh: Processed Skipjack Tuna (Euthynnus affinis) Products in Lampulo, Banda Aceh Ferijal, Teuku; Jayanti, Dewi Sri; Agustina, Raida; Mechram, Siti
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 8 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i8.9626

Abstract

Gampong Lampulo in Banda Aceh has excellent potential as a fish trading hub, particularly for skipjack tuna (Euthynnus affinis), a commodity of high economic value. However, skipjack tuna is highly perishable and often results in significant waste during peak harvest due to limitations in processing and packaging facilities. This community service program aims to enhance the knowledge and skills of local fishermen in processing skipjack tuna into value-added products that can improve their economy. The methodology applied includes training sessions consisting of lectures, group discussions, demonstrations, hands-on practice, and the introduction of appropriate technologies such as solar dryers, oil presses, liquid smoke as a preservative, and hand sealers for hygienic and attractive packaging. The results of this activity show that participants experienced significant improvement in practical skills, enabling them to produce processed products such as shredded fish (abon), smoked fish, and keumamah. This program successfully reduced post-harvest waste, extended product shelf life, and increased the market value of local fishery products. In conclusion, the program empowered fishermen with efficient and sustainable processing techniques and opened opportunities for them to expand their market. However, further assistance in marketing strategies, packaging design, and obtaining product certifications is needed.
Meningkatkan Mutu dan Daya Simpan Paprika Hijau (Capsicum annuum L.) melalui Kombinasi Ozonisasi dan Suhu Penyimpanan Putra, Bambang Sukarno; Mechram, Siti; Dhafir, Muhammad; Nanda, Surya
Rona Teknik Pertanian Vol 18, No 2 (2025): Volume No. 18, No. 2, Oktober 2025
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v18i2.44698

Abstract

Abstrak.Paprika hijau (Capsicum annuum L.) adalah komoditas hortikultura penting dengan prospek cerah di pasar domestik dan internasional. Tantangan utama budidayanya di Indonesia adalah rendahnya pengetahuan pascapanen dan teknologi penyimpanan, yang menyebabkan penurunan kualitas dan kerugian ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh lama perendaman ozon dan suhu penyimpanan terhadap mutu dan umur simpan paprika hijau. Paprika dibersihkan, disortir, dan direndam dalam sistem ozonisasi (0, 5, 10, dan 15 menit) lalu disimpan pada suhu ruang (27C) dan rendah (10C). Parameter yang diukur meliputi jumlah bakteri, susut bobot, kandungan vitamin C, kekerasan, warna, dan uji sensori. Data dianalisis dengan ANOVA dan uji Duncan pada tingkat signifikansi 5%. Hasil menunjukkan perendaman ozon dan suhu penyimpanan memengaruhi jumlah bakteri, susut bobot, kekerasan, dan uji sensori, namun tidak signifikan terhadap vitamin C, chroma, dan hue. Perlakuan terbaik adalah perendaman ozon 15 menit pada suhu penyimpanan 10C, yang menghasilkan jumlah bakteri 25 10 CFU/ml, susut bobot 7,4%, vitamin C 133,76 mg/100 g, dan hasil sensori terbaik. Penelitian ini menunjukkan pentingnya kombinasi perendaman ozon dan suhu penyimpanan untuk meningkatkan mutu dan umur simpan paprika hijau.Mantaining the Quality and Shelf Life of Green Peppers (Capsicum annuum L.) through a Combination of Ozonization and Storage TemperatureAbstract.Green peppers (Capsicum annuum L.) is an important horticultural commodity with bright prospects in domestic and international markets. The main challenges of its cultivation in Indonesia are the low knowledge of post-harvest and storage technology, which causes quality degradation and economic losses. This study aimed to examine the effect of ozone immersion duration and storage temperature on the quality and shelf life of green bell pepper. The bell peppers were cleaned, sorted, and immersed in an ozonation system (0, 5, 10, and 15 minutes) then stored at room temperature (27C) and low (10C). The parameters measured included the number of bacteria, weight loss, vitamin C content, hardness, color, and sensory tests. Data were analyzed by ANOVA and Duncan's test at a significance level of 5%. The results showed that ozone immersion and storage temperature affected the number of bacteria, weight loss, hardness, and sensory tests, but were not significant for vitamin C, chroma, and hue. The best treatment was 15 minutes of ozone immersion at a storage temperature of 10C, which resulted in a bacterial count of 25 10 CFU/ml, a weight loss of 7.4%, vitamin C of 133.76 mg/100 g, and a sensory result with the highest score of 5.00. This study demonstrated the importance of the combination of ozone immersion and storage temperature to improve the quality and shelf life of green peppers.
Prediksi Konduktivitas Hidrolik Jenuh (Ks) Menggunakan Fungsi Pedoftransfer di Lahan Kering Kabupaten Sumbawa Ayu, Ieke Wulan; Mechram, Siti; Soemarno, Soemarno
Rona Teknik Pertanian Vol 17, No 2 (2024): Volume No. 17, No. 2, Oktober 2024
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v17i2.34480

Abstract

Abstrak.Konduktivitas hidrolik jenuh (Ks) adalah parameter kunci untuk perencanaan irigasi, drainase, pemodelan limpasan permukaan dan fenomena erosi di daerah yang terbentuk oleh tanah. Pengukuran Ks di laboratorium membutuhkan biaya dan waktu yang lama sehingga menggunakan model pedotransfer (PTF) menjadi alternatif pilihan yang dapat digunakan dalam menentukan parameter hidrofisika tanah secara cepat. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi nilai konduktivitas hidrolik jenuh tanah (Ks) di lahan kering Kabupaten Sumbawa. Penelitian dilaksanakan dari bulan bulan Maret 2021 sampai dengan Agustus 2022 di Desa Jotang dan Desa Ongko, Kecamatan Empang, dan Desa Brora Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian menggunakan rancangan deskriptif komparatif terhadap karakter sifat fisika dan kimia tanah melalui pengambilan sampel tanah tidak terganggu menggunakan ring sampel untuk analisis tanah, serta perakitan file input dan simulasi menggunakan program model Soil, Plant, Atmosphere, Water Field and Pond Hydrology Model (SPAW) Version 6.02.75. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Ks pada lokasi penelitian 0,10-0,40 in/jam. Penentuan Ks di lahan kering dapat menggunakan metode PTFs dengan masukan parameter minimal yaitu tekstur tanah (pasir dan liat), dan bahan organik.Prediction of Saturated Hydraulic Conductivity (Ks) Using Pedoftransfer Function in Drylands of Sumbawa RegencyAbstract.Saturated hydraulic conductivity (Ks) is a key parameter for irrigation planning, drainage, modeling of surface slip and erosion phenomena in areas formed by soil. Measuring Ks in the laboratory is costly and time-consuming so using a pedotransfer model (PTF) is an alternative option that can be used in determining soil hydrophysical parameters quickly. This study aims to predict the value of soil-saturated hydraulic conductivity (Ks) in the dry land of Sumbawa district. The research was carried out from March 2021 to August 2022 in Jotang Village and Ongko Village, Empang District, and Lape District Brora Village, Sumbawa District, West Nusa Tenggara Province. The research method uses comparative descriptive designs to characterize soil physical and chemical properties through uninterrupted soil sampling using sample rings for soil analysis, as well as assembly of input files and simulations using Soil, Plant, Atmosphere, Water Field and Pond Hydrology Model (SPAW) Version 6.02.75. The results of the analysis showed that the Ks value at the study site was 0.10-0.40 in/hour. Determination of Ks in dry soil can be done using PTFs method with input of minimum parameters namely soil texture (sand and clay), and organic material.
Performance of Automatic Watering System for Bean Sprout Based on Microcontroller ATmega 328p Idkham, Muhammad; Mechram, Siti; Abiyyudanah, Danang; Syadara, Wirda; Dhafir, Muhammad; Syafrizal, Syafrizal
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol. 14 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v14i2.613-622

Abstract

Technological advancements in agriculture are crucial to meeting the increasing global food demand. Mung bean sprout (Vigna radiata) cultivation requires efficient irrigation to ensure optimal growth. This study designs and evaluates an automatic irrigation system based on the ATmega 328P microcontroller to address the challenge of watering every four hours. The system integrates water flow sensors, relays, and solenoid valves controlled by C-based software in the Arduino IDE. Nine different irrigation test combinations were conducted to determine the most effective strategy. Each treatment had three levels and was tested in triplicate. Data analysis was performed using ANOVA (α = 0.05), followed by the DMRT test to evaluate treatment interactions. Results indicate that the system operates consistently in regulating water flow, improving irrigation efficiency, and reducing human intervention. The best performance was achieved using 50 liters of water with a shower nozzle, yielding the highest production capacity. The system improves irrigation efficiency, prevents over- and under-watering, and enhances crop yield. Analysis shows that water quantity and spraying method influence the yield ratio value in a complex pattern. The W2N3 combination produced the highest value (3.6), while W1N1 had the lowest (2.4). Overall, their interaction significantly affects irrigation effectiveness. Keywords: Agricultural automation, Automatic irrigation, Microcontroller ATmega 328P, Mung bean sprouts (Vigna radiata), Performance testing.