Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan dan Percontohan Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas menjadi Energi Alternatif Bioetanol pada Masyarakat Kecamatan Ciapus, Bogor Hartono, Kartika Fajarwati; Setiati, Rini; Tamsil, Mukmin P.; Djunaedi, Djunaedi; Fattahanisa, Aqlyna; Wahyuni, MG. Sri; Annisa, Adira Natasha
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini, di Indonesia energi merupakan persoalan yang krusial secara nasional maupun internasional. Saat ini mulai terjadi kelangkaan BBM dan gas dengan meningkatnya permintaan dan keperluan akan bahan bakar fosil, sedangkan cadangan minyak dan gas bumi semakin menipis. Salah satu cara mengatasi kelangkaan energi, khususnya energi dari bahan bakar fossil adalah dengan mengembangkan energi alternatif yaitu Bioetanol. Selain permasalahan kelangkaan bahan bakar yang berasal dari fossil (BBM dan gas), di Indonesia juga sedang mengalami permasalahan sampah. Adanya penumpukan sampah dan permasalahan dalam pengolahannya, menyebabkan timbulnya polusi dan pencemaran sampai munculnya berbagai penyakit yang berasal dari sampah. Tujuan dari PKM ini adalah untuk membantu mengurangi permasalahan sampah dengan pemanfaatan sampah organik yang berasal limbah kulit nanas menjadi salah satu sumber energi alternatif, yaitu Bioetanol. Metode yang digunakan adalah percontohan dan pelatihan pembuatan limbah kulit nanas menjadi energi alternatif bioethanol. Secara sederhana limbah kulit nanas dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak dan bahan baku pembuatan etanol. Limbah kulit nanas yang dibiarkan tanpa penanganan dapat menimbulkan permasalahan pada lingkungan antara lain: dapat meningkatkan keasaman tanah. Bioethanol yang dihasilkan dari pengolahan limbah kulit nanas ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar pada motor mereka sehingga menghemat pembelian bensin. Jika dibina dengan baik, bioethanol ini dapat dijual sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat. Dengan mensosialisasikan pengetahuan dan teknologi dalam pemanfaatan limbah sampah organik (kulit nanas) maka masyarakat Ciapus dapat memperoleh bahan bakar hasil yang dapat langsung digunakan untuk motor mereka sehingga menghemat pembelian bensin sekaligus dapat menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat.
Hasil Studi Laboratorium Penentuan Karakteristik Alamiah Surfaktan Natrium Lignosulfonat Dari Ampas Tebu Sebagai Fluida Injeksi Di Reservoir Minyak Rini Setiati; Septoratno Siregar; Taufan Marhaendrajana; Deana Wahyuningrum
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.039 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i1.2483

Abstract

Surfaktan Natrium Lignosulfonat (NaLS) dari ampas tebu merupakan salah satu pengembangan surfaktan lignosulfonat yang dibuat dari limbah nabati, yaitu adalah ampas tebu. Pada studi ini telah diperoleh hasil sintesa ampas tebu menjadi surfaktan lignosulfonat yang jika dikembangkan akan dapat menjadi alternatif surfaktan sebagai fluida injesi di reservoir minyak. Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, surfaktan NaLS ampas tebu ini mempunyai kesamaan komponen dengan surfaktan lignosulfonat standar yaitu terdiri dari gugus ulur alkena, gugus ulur sulfonat, gugus tekuk karboksilat dan gugus tekuk ester. Berdasarkan analisis spektrum NMR, molekul monomer lignosulfonat tersebut mempunyai atom C, O, H dan S di dalam dengan jumlah atom C = 11, O = 8, H = 16, dan S = 1, sehingga rumus empiris monomer lignosulfonat adalah (C11H16O8S)n, dengan massa molekul relatif 308,06. Berdasarkan struktur monomer lignosulfonat ampas tebu, maka gugus-gugus fungsi dalam strukturnya dapat dikelompokkan sebagai gugus hidrofil atau gugus hidrofob dan dapat dihitung nilai HLB (Hidrofil-lipofilik Balance) yang dimiliki oleh surfaktan NaLS ampas tebu tersebut yaitu sebesar 11,62. Dengan nilai HLB ini maka surfaktan NaLS ampas tebu ini sesuai penggunaannya sebagai sistem tipe emulsi O/W (oil in water), yang berarti surfaktan tersebut larut dalam air dan dapat digunakan sebagai fluida injeksi.
POTENSI KEBERHASILAN KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN DASAR POLIMER KITOSAN: STUDI LITERATUR Rini Setiati; Septoratno Siregar; Deana Wahyuningrum; M. Taufik Fathaddin
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1227.178 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v6i1.8637

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi yang dimiliki oleh kulit udang sebagai bahan baku polimer kitosan.  Penelitian ini diawali dengan proses pemisalahan kulit udang kitin dan proses kitin menjadi kitosan serta menguji karakteristiknya. Kulit udang dapat diolah menjadi kitosan karena kandungan kitin yang terdapat di dalamnya.  Kitin merupakan bahan organik utama terdapat pada kelompok hewan crustacea, insekta, fungi, mollusca dan arthropoda. Cangkang kepiting, udang dan lobster juga merupakan sumber bahan dasar produksi kitin karena kandungan kitinnya cukup tinggi. Kitin merupakan biopolimer alam paling melimpah kedua setelah selulosa yang tidak beracun dan diproduksi dari limbah kulit udang. Kitosan diolah dari kulit udang melalui proses deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Reagen yang digunakan adalah NaOH dan KOH. Kemudian kitosan diuji sifat fisiknya melalui uji kadar air, kadar abu, kadar nitrogen, viskositas, derajat deasetilasi, analisis gugus fungsi dengan spektroskopi IR dan kristalinitas dengan difraksi sinar X. Sifat fisik kitosan dilihat dari bentuk fisik, analisis gugus fungsi dan kristalinitas. Potensi penerapan kitosan, sebagai turunan kitin yang terdeasetilasi, bersifat multidimensi, seperti dalam makanan dan gizi, bioteknologi, ilmu material, obat-obatan dan farmasi, pertanian dan perlindungan lingkungan. Isolasi kitin dari kulit udang dan sintesanya menjadi kitosan, menjadikan kulit udang lebih barmanfaat untuk bidang-bidang lain. Kulit udang yang diolah menjadi kitosan polimer dapat berpotensi untuk digunakan dalam bidang Enhanced Oil Recovery sebagai fluida injeksi kimiawi dalam upaya menaikkan produksi minyak.
Hasil Studi Laboratorium Penentuan Karakteristik Alamiah Surfaktan Natrium Lignosulfonat Dari Ampas Tebu Sebagai Fluida Injeksi Di Reservoir Minyak Rini Setiati; Septoratno Siregar; Taufan Marhaendrajana; Deana Wahyuningrum
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v3i1.2483

Abstract

Surfaktan Natrium Lignosulfonat (NaLS) dari ampas tebu merupakan salah satu pengembangan surfaktan lignosulfonat yang dibuat dari limbah nabati, yaitu adalah ampas tebu. Pada studi ini telah diperoleh hasil sintesa ampas tebu menjadi surfaktan lignosulfonat yang jika dikembangkan akan dapat menjadi alternatif surfaktan sebagai fluida injesi di reservoir minyak. Dari hasil penelitian dan pengujian yang telah dilakukan, surfaktan NaLS ampas tebu ini mempunyai kesamaan komponen dengan surfaktan lignosulfonat standar yaitu terdiri dari gugus ulur alkena, gugus ulur sulfonat, gugus tekuk karboksilat dan gugus tekuk ester. Berdasarkan analisis spektrum NMR, molekul monomer lignosulfonat tersebut mempunyai atom C, O, H dan S di dalam dengan jumlah atom C = 11, O = 8, H = 16, dan S = 1, sehingga rumus empiris monomer lignosulfonat adalah (C11H16O8S)n, dengan massa molekul relatif 308,06. Berdasarkan struktur monomer lignosulfonat ampas tebu, maka gugus-gugus fungsi dalam strukturnya dapat dikelompokkan sebagai gugus hidrofil atau gugus hidrofob dan dapat dihitung nilai HLB (Hidrofil-lipofilik Balance) yang dimiliki oleh surfaktan NaLS ampas tebu tersebut yaitu sebesar 11,62. Dengan nilai HLB ini maka surfaktan NaLS ampas tebu ini sesuai penggunaannya sebagai sistem tipe emulsi O/W (oil in water), yang berarti surfaktan tersebut larut dalam air dan dapat digunakan sebagai fluida injeksi.
POTENSI KEBERHASILAN KULIT UDANG SEBAGAI BAHAN DASAR POLIMER KITOSAN: STUDI LITERATUR Rini Setiati; Septoratno Siregar; Deana Wahyuningrum; M. Taufik Fathaddin
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v6i1.8637

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari potensi yang dimiliki oleh kulit udang sebagai bahan baku polimer kitosan.  Penelitian ini diawali dengan proses pemisalahan kulit udang kitin dan proses kitin menjadi kitosan serta menguji karakteristiknya. Kulit udang dapat diolah menjadi kitosan karena kandungan kitin yang terdapat di dalamnya.  Kitin merupakan bahan organik utama terdapat pada kelompok hewan crustacea, insekta, fungi, mollusca dan arthropoda. Cangkang kepiting, udang dan lobster juga merupakan sumber bahan dasar produksi kitin karena kandungan kitinnya cukup tinggi. Kitin merupakan biopolimer alam paling melimpah kedua setelah selulosa yang tidak beracun dan diproduksi dari limbah kulit udang. Kitosan diolah dari kulit udang melalui proses deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Reagen yang digunakan adalah NaOH dan KOH. Kemudian kitosan diuji sifat fisiknya melalui uji kadar air, kadar abu, kadar nitrogen, viskositas, derajat deasetilasi, analisis gugus fungsi dengan spektroskopi IR dan kristalinitas dengan difraksi sinar X. Sifat fisik kitosan dilihat dari bentuk fisik, analisis gugus fungsi dan kristalinitas. Potensi penerapan kitosan, sebagai turunan kitin yang terdeasetilasi, bersifat multidimensi, seperti dalam makanan dan gizi, bioteknologi, ilmu material, obat-obatan dan farmasi, pertanian dan perlindungan lingkungan. Isolasi kitin dari kulit udang dan sintesanya menjadi kitosan, menjadikan kulit udang lebih barmanfaat untuk bidang-bidang lain. Kulit udang yang diolah menjadi kitosan polimer dapat berpotensi untuk digunakan dalam bidang Enhanced Oil Recovery sebagai fluida injeksi kimiawi dalam upaya menaikkan produksi minyak.
KAJIAN METODE BUCKLEY LEVERETT UNTUK PREDIKSI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI SUMUR MT-02 LAPANGAN X Margaretha Marissa Thomas,; Siti Nuraeni; Rini Setiati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.142

Abstract

Lapangan X adalah lapangan minyak yang terletak di Blok YZ, Provinsi Jawa Timur. Lapangan inimemiliki 24 sumur minyak, salah satunya adalah sumur minyak MT-02. Puncak produksi Lapangan Xtelah dicapai pada bulan Oktober 2011 dan selanjutnya perolehan minyak terus menurun secaraperlahan. Sumur yang juga ikut menurun perolehan minyaknya adalah sumur minyak MT-02. Dengandemikian injeksi air direncanakan untuk dilakukan di sumur minyak MT-02 dalam rangkameningkatkan perolehan minyak di sumur tersebut. Adapun dalam perencanaan injeksi air tersebutdigunakan sumur MT-06 sebagai sumur injeksi tunggal. Dalam tugas akhir ini, kajian metode Buckley-Leverett yang merupakan metode prediksi yang klasik dipakai untuk memprediksi peningkatanperolehan minyak pada sumur minyak MT-02. Sebelum dilakukan kajian terlebih dahulu dilakukanperhitungan awal untuk menentukkan harga Recovery Factor (RF) sebelum injeksi air, sisa cadanganminyak yang dapat diambil dengan injeksi air (Remaining Reserve atau RR) dan tekanan serta lajuinjeksi air yang akan digunakan. Buckley-Leverett membagi prediksi kinerja injeksi air tersebutmenjadi 2 periode yaitu periode prior hingga breakthrough dan periode after breakthrough. Denganmenghitung beberapa parameter kinerja injeksi air seperti perbandingan mobilitas, efisiensipenyapuan areal, efisiensi pendesakkan, kumulatif air yang diinjeksikan, kumulatif produksi minyak,kumulatif produksi air, laju produksi minyak, laju produksi air dan surface water oil ratio pada keduaperiode tersebut maka dapat diprediksi kinerja injeksi air di sumur minyak MT-02. Selanjutnya denganmenggunakan nilai kumulatif produksi minyak hasil perhitungan Buckley Leverett pada kedua periodeinjeksi maka dapat diprediksikan besarnya peningkatan perolehan minyak dan faktor peningkatanperolehan minyak (Efficiency RF) melalui injeksi air pada sumur minyak MT-02. Berdasarkan hasilperhitungan awal, diperoleh harga RFsebelum injeksi air atau primary RFsebesar 14 % daricadangan awal minyak di tempat dan cadangan minyak sisa yang dapat diambil dengan injeksi airsebesar 592,295 MSTB. Dengan menggunakan laju injeksi air sebesar 220 BBL/hari, maka,diprediksikan waktu breakthrough adalah 3,9 tahun dan total waktu yang diperlukan sampai injeksiberakhir yaitu 12 tahun terhitung sejak injeksi air dimulai. Adapun dengan perencanaan injeksi air disumur minyak MT-02 maka prediksi peningkatan perolehan minyak yang diperoleh adalah senilai278,705 MSTB dengan nilai Efficiency RFmelalui injeksi air di sumur tersebut sebesar 40,47 % daricadangan awal minyak di tempat. Selanjutnya, dengan menjumlahkan harga Primary RF denganEfficiency RF maka didapatkan harga Final RF sebesar 54,47 % yang merupakan keseluruhan faktorperolehan minyak yang diperoleh melalui primary recovery dan injeksi air di sumur minyak MT-02.
EVALUASI KINERJA PERALATAN PEMBORAN BERARAH DI LAPANGAN LEPAS PANTAI “MLN” LAUT JAWA Satria Kamira; Rini Setiati; Simorangkir .
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2015 Buku II
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.179

Abstract

Pada operasi pemboran selalu diinginkan lubang yang lurus atau vertikal karena operasinya lebihmudah dan lebih murah. Akan tetapi, terkadang dalam kenyataannya tidak selalu demikian, banyakmasalah yang timbul ketika melakukan pemboran vertikal. Oleh karena itu, diperlukannyapemboran berarah sebagai solusi untuk mengatasi masalah dalam pemboran vertikal. Terdapatbeberapa hal yang patut diperhatikan dalam pemboran berarah, salah satunya ialah pemilihanrangkaian BHA yang tepat. BHA ialah serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan yangdipasang pada rangkaian drill string sehingga diperoleh suatu performa yang baik dalammembentuk kemiringan atau arah dari lintasan lubang bor dalam mencapai target pada pemboranberarah. Terdapat beberapa hal yang patut diperhatikan dalam pengoperasian pemboran berarah,yaitu faktor formasi dan lithology batuan, pemilihan rangkaian BHA, hidrolika pemboran sertaparameter – parameter pemboran untuk menghasilkan ROP (Rate Of Penetration), WOB (WeightOn Bit) dan RPM (Rotation Per Minute) yang maksimal. Pemboran berarah merupakan salah satuaspek penting dalam operasi pemboran, dimana perlu diketahui target permukaan dan dibawahpermukaan agar dapat direncanakan pola lintasan (Trajectory) dari sumur yang akan di bor. DalamTugas Akhir ini akan dilakukan Evaluasi terhadap kinerja peralatan pemboran berarah yangdigunakan yaitu Down Hole Drilling Motor (DHDM) pada sumur S-02 dan Rotary Steerable System(RSS) pada sumur K-02.
ANALISA SPEKTRUM INFRA RED PADA PROSES SINTESA LIGNIN AMPAS TEBU MENJADI SURFAKTAN LIGNOSULFONAT Rini Setiati; Deana Wahyuningrum; Sugiatmo Kasmungin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2016
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.903

Abstract

Secara umum, lignin adalah salah satu komponen penyusun tumbuhan yang biasa terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Ampas tebu adalah salah satu bahan limbah yang di dalamnya masih terdapat lignin. Ampas tebu adalah hasil samping dari proses ekstraksi cairan tebu. Ampas tebu yang dipergunakan adalah ampas tebu setelah proses penggilingan ke lima kali dari proses pembuatan gula. Selama ini ampas tebu digunakan sebagai bahan bakar pabrik gula dan pakan ternak. Dengan proses pemisahan lignin dari ampas tebu dapat memberi nilai tambah pemanfaatan ampas tebu sekaligus sebagai alternatif mendapatkan surfaktan nabati. Surfaktan komersial yang selama ini telah digunakan umumnya berbahan baku minyak bumi. Lignin merupakan bahan baku pembentuk Lignosulfonat sebagai salah satu jenis surfaktan anionik yang digunakan sebagai bahan baku pada Injeksi Surfaktan untuk meningkatkan perolehan produksi minyak. Salah satu metoda sintesa yang digunakan untuk memisahkan lignin dari ampas tebu adalah menggunakan Natrium Hidroksida. Hasil lignin yang terbentuk dikarakterisasi dengan metode spektroskopis Infra Red untuk mengetahui gugus-gugus fungsi khas yang terdapat pada struktur lignin dan dibandingkan dengan spektrum lignin komersial standar . Selanjutkan dilakukan proses sulfonasi untuk membentuk lignosulfonat yang hasilnya juga diuji dengan Infra Red dan dibandingkan dengan spektrum sulfonat komersial standar sehingga dapat diketahui komponen di dalamya.
Studi Penentuan Tekanan Tercampur Minimum di Reservoir “J” Lapangan “O” dengan Injeksi Gas CO2 Menggunakan Uji Laboratorium Slimtube dan Simulasi CMG Joe Christian Alexander; Sugiatmo Kasmungin; Rini Setiati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN Prosiding Seminar Nasional Cendekiawan 2017 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.2147

Abstract

Enhanced Oil Recovery adalah suatu teknik untuk memaksimalkan pengangkatanminyak. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah minyak yang dapat diambil(recovery) dari minyak yang masih tertinggal di dalam reservoir, salah satu cara yangdapat digunakan adalah dengan menginjeksikan gas ke dalam reservoir tersebut padakondisi di atas tekanan tercampur yang dapat menyebabkan percampuran (miscible).Pada kondisi di atas tekanan tercampurnya, percampuran yang terjadi antara gas yangdiinjeksikan dengan minyak yang ada dalam media berpori akan memperkecil teganganantara gas minyak sehingga membentuk satu fasa yang homogen.Reservoir “J” lapangan”O” telah berproduksi dengan metode primary recovery.Saat ini, reservoir “J” masih menyisakan sejumlah minyak yang cukupsignifikan.Setelahdilakukanscreening EORmenurutJ.J.Taber, reservoir “J”memenuhi syarat untuk dilakukannya injeksi CO2. Injeksi gas CO2 merupakan salah satualternatif metode yang dapat diterapkan untuk mendapatkan minyak tersisa tersebut.Studi ini bertujuan untuk membandingkan nilai TTM dengan dua metode. Penentuan TTMdilakukan dengan menggunakan metode simulasi persamaan keadaan dan ujilaboratorium slimtube.
PENENTUAN KOMPOSISI SURFAKTAN NaLS AMPAS TEBU DENGAN PERTIMBANGAN KESTABILAN SURFAKTAN DAN UJI KELAKUAN FASA Aqlyna Fattahanisa; Rini Setiati; Sugiatmo Kasmungin
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3336

Abstract

Surfaktan ampas tebu memiliki peluang yang baik untuk mengembangkan jenis surfaktan lokal. Penelitian ampas tebu menjadi surfaktan yang telah dilakukan baru terbatas pada sulfonasi lignin ampas tebu menjadi surfaktan tetapi belum sampai pada penggunaan surfaktan NaLS ampas tebu sebagai fluida injeksi reservoir minyak pada salinitas rendah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menentukan komposisi surfaktan NaLS ampas tebu dengan variasi konsentrasi dan variasi salinitas rendah yang kompatibel jika dilakukanya injeksi surfaktan, dengan melihat rheology surfaktan yaitu uji kestabilan surfaktan dan uji kelakuan fasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi laboratorium dengan pengkondisian mendekati kondisi reservoir. Komposisi surfaktan yang dapat dikategorikan siap untuk dilakukannya injeksi surfaktan pada penelitian ini adalah 1,5% 4000 ppm; 1,5% 5000 ppm; 1% 15000 ppm; dan 1,5% 15000 ppm dengan melihat hasil pengujian dan pengamatan uji kestabilan emulsi dan kelakuan fasa. Kedua pengujian tersebut harus dilanjutkan dengan pengujian lebih lanjut berupa pengujian IFT dan Thermal.
Co-Authors ABDUL HAMID Adira Natasha Annisa Adisoemarta, Paulus Suryono Aditya Rachman Aditya Rachman, Aditya Agus Guntoro Alvita Kumala Sari Amri, Sulthoni Andreawan Santoso Annisa, Adira Natasha Aqlyna Fattahanisa Ardak Yskak Ari Febriana Kabisat Ari Febriana Kabisat, Ari Febriana Arinda Ristawati Arinda Ristawati Asri Nugrahanti Astri Rinanti Audia, Winona Benyamin Benyamin Benyamin Berkah Hani Besila, Qurotu Aini Boni Swadesi Christian Gerald Reza Christiane Patricia Manina Moruk Deana Wahyuningrum Diana Irvindiaty Hendarawan Djoko Sulistyanto Djoko Sulistyanto, Djoko Djunaedi Djunaedi Djunaedi Djunaedi Dwi Atty Mardiana Dyah Rini Ratnaningsih Fadliah Fathaddin, Muh. Taufiq Fidya Varayesi Hamzah, Udi Syahnoedi Harin Widiyatni Hartono, Kartika Fajarwati Havidh Pramadika Hestuti Eni Irvan, Rayhan Iwan Sumirat Iwan Sumirat Jachanan Satriabudi Jochanan Satriabudi Joe Christian Alexander Juanda, Firdaus kartika fajarwati hartono Kasmungin, S Kevin Woe Kris Pudiastuti Lewis Khusmanto Listiana Satiawati M. Taufik Fathaddin M. Taufik Fathaddin, M. Taufik M. Taufiq Fathaddin M. Taufiq Fathaddin, M. Taufiq Maman Djumantara Mardiana, Dwi Atty Margaretha Marissa Thomas, Marpaung, Tarida Surya Maulani, Mustamina Maulida, Fajri Melati Ferianita Fachrul MG. Sri Wahyuni Muayyad, Deden Misbahudin Muhammad Taufiq Fathaddin, Muhammad Taufiq Mukmin P. Tamsil Mulia Ginting Mulia Ginting, Mulia Mustamina Maulani Nida Muthia Lamis Oetomo, R. Hari Karyadi Oknovia Susanti Paramita Jaya Ratri Paulus Suryono Adisoemarta Poluan, Chris Elvano Pradhana, Renato Aditya Patria Pri Agung Rakhmant Pri Agung Rakhmanto Pri Agung Rakhmanto Pri Agung Rakhmanto Puri Wijayanti puri wijayanti Puri Wijayanti, Puri Qurotu Aini Besila R. Hari Karyadi Oetomo Rahkmanto, Pri Agung Rakhmant, Pri Agung Rakhmanto, Pri Agung Rakhmanto, Priagung Ratnaningsih, Dyah Rini Ratri, Paramita Jaya Ratu Atikah Balqis Rayhan Irvan Renato Aditya Patria Pradhana Reno Pratiwi Reza Fadhlan Ridha Husla Ridha Husla Rifki Andriyan Ristawati, Arinda Riswati, Sabrina S Riswati, Shabrina Sri Rizki Akbar Rizkina Rangga Wastu, Apriandi Rizky Satrio Putra Sanjaya S Kasmungin Sabrina S Riswati Samosir, Samuel Melvern L P Samsol Sanjaya, Rizky Satrio Putra Satria Kamira Satriabudi, Jachanan Satriabudi, Jochanan Septoratno Siregar Septoratno Siregar Septoratno Siregar Shabrina Sri Riswati Siahaya, Jacob Simorangkir . Siti Nuraeni Sonny Irawan Sonny Irawan Sugiatmo Kasmungin Sugiatmo Kasmungin Suparwoto, Sugeng Suryo Prakoso, Suryo Sutiadi, Andrian Syavitri, Dewi Tamsil, Mukmin P. Tarida Surya Marpaung Tarida Surya Marpaung Taufan Marhaendrajana, Taufan Udi Syahnoedi Hamzah Ulfah, Baiq Maulinda Valentino, Boy Candra Wahyuni, MG. Sri Widia Yanti, Widia Winona Audia Yani Faozani Alli Yskak, Ardak Zona Nuansa Antariksa